Hari Kejepit, Kini Kesadaran PNS DKI Membaik

Hari Kejepit, Kini Kesadaran PNS DKI Membaik
Penulis : Kurnia Sari Aziza | Senin, 11 Maret 2013 | 11:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak Jakarta dipimpin Gubernur DKI Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, kesadaran PNS DKI untuk masuk kantor di hari "kejepit" semakin membaik. Tak banyak lagi yang membolos tanpa alasan.

Sebanyak 98,74 persen Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI hadir pada Senin (11/3/2013) ini, yang merupakan hari "kejepit" antara Minggu dan Selasa (12/3/2013) yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi dan menjadi hari libur nasional. Dari jumlah pegawai Pemprov DKI sebanyak 74.820 pegawai, jumlah kehadiran pegawai hingga pukul 10.30 WIB adalah 73.878 pegawai.

"Sementara itu yang sakit berjumlah 153 orang, izin sebanyak 114 orang, mengambil cuti 253 orang, shift di rumah sakit atau pengamanan dalam atau petugas pemadam kebakaran sebanyak 421 orang dan alpa tanpa keterangan satu orang," kata Kepala Bidang Pembinaan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Slamet di Balaikota Jakarta.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI I Made Karmayoga mengatakan, presentase kehadiran terus meningkat dari hari ke hari. Hal ini, kata dia, berarti kesadaran masyarakat yang terus meningkat untuk terus masuk ke kantor, bekerja, dan mengemban amanat rakyat.

"Kita sebenarnya kalau enggak ke kantor, itu harusnya malu. Dengan semakin meningkatnya, kehadiran ini berarti kesadaran masyarakat meningkat. Karena, kita dibayar pakai uang rakyat. Kalau enggak ke kantor itu sesuatu yang memalukan," kata mantan Sekretaris Bappeda DKI tersebut.

Sementara untuk sanksinya bagi mereka yang bolos saat kerja telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010. Apabila tidak masuk tanpa keterangan (alpa) itu berarti akan berpengaruh dalam pembayaran Tunjangan Kinerja Daerah (TKD).

Apabila diakumulasi sampai lima hari, maka akan dipotong TKD-nya sebesar lima persen. "Kalau ada keterangan izin juga dipotong TKD-nya 2,5 persen," kata Made.

Yang perlu ditekankan untuk dapat terus meningkatkan presentase kehadiran pegawai, menurut Made, adalah dengan membangun kesadaran pegawai. Ia juga sangat mengapresiasi kesadaran pegawai dengan munculnya peningkatan kedisiplinan pegawai dan ada panggilan untuk berbuat lebih dalam pengabdian sebagai PNS DKI.

Sementara bagi pegawai yang mangkir dalam pekerjaannya, ke kantor hanya untuk sekadar melaksanakan absen, pihaknya telah mempunyai jurus jitu, yaitu dengan melakukan absen dua kali di pagi dan sore hari.

Menurut Made, ukuran kerja bagi seorang PNS DKI adalah bukti kehadiran dan penilaian kinerja. Apabila, pegawai itu tidak produktif, maka nilai kinerja pegawai itu akan sangat rendah.

Editor :Ana Shofiana Syatiri



Naaaaah, terbukti kan? Kalau pemimpin tertib maka bawahan juga tertib.
Kalau pemimpin giat bekerja maka bawahan juga giat bekerja.
Kalau pemimpin melayani maka bawahan juga melayani.

Begitu juga sebaliknya.

Hidup Jokowi Ahok, jadikan Jakarta lebih baik.

Puji Tuhan. Semoga hal-hal seperti itu segera menular ke seluruh daerah, maka secara nasional Indonesia akan tampil sebagai raksasa dunia.

Semoga.

Husada wrote:

Puji Tuhan. Semoga hal-hal seperti itu segera menular ke seluruh daerah, maka secara nasional Indonesia akan tampil sebagai raksasa dunia.

Semoga.

Sepertinya anda harus menanti hingga Jokowi duduk jadi RI-1

Lhah, kalau beliau RI-1, itu bukan menular lagi namanya, tetapi sudah melalui intruksi.
[You must be registered and logged in to see this image.]

Apa anda berharap bahwa para pejabat kita cukup kalau diberi tularan hal hal yang baik, om?
Berharap tentu tidak salah, tetapi sepertinya jauh paggang dari api deh.

bruce wrote:

Apa anda berharap bahwa para pejabat kita cukup kalau diberi tularan hal hal yang baik, om?
Berharap tentu tidak salah, tetapi sepertinya jauh paggang dari api deh.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Tapi tingkat kematangan panggang yang jauh dari api lebih sempurna lhoh. Kalau tidak kejauhan sih. Kalau kejauhan, ya memang panggangnya tidak akan matang, meski ditunggu sampai empat tahun kabisat.
[You must be registered and logged in to see this image.]