Moralitas oh moralitas.

Quote :

Pippa Middleton Ditawari Jadi Bintang Porno
Eko Hendrawan Sofyan | Senin, 9 Mei 2011 | 12:53 WIB

LONDON, KOMPAS.com -- Tak hanya Kate Middleton, sang adik, Pippa Middleton tiba-tiba saja menjadi perbincangan ketika sosoknya muncul mendampingi Kate pada perayaan pernikahannya dengan Pangeran William, baru-baru ini.
Jutaan pasang mata menjadi saksi bahwa Kate ternyata punya adik yang tak kalah memesona. Penilaian itu juga diamini Steven Hirsch, pendiri yang juga wakil presiden Vivid Entertainment, perusahaan film khusus film-film dewasa.
Seperti diwartakan TMZ.com, Steven telah menawarinya menjadi bintang film porno untuk film yang akan diproduksinya.

Tak tanggung-tanggung, Steven rela mengeluarkan dana sebesar 5 juta dollar AS bila Pippa mau membintanginya meski hanya satu adegan saja.
Untuk mewujudkan keinginanya itu, Steven bahkan mengaku telah menyurati Pippa. Namun, hingga saat ini belum ada jawaban dari yang bersangkutan.
Apa yang membuat Steven begitu tertarik menjadikan Pippa sebagai bintang porno? "Saya katakan bahwa Anda adalah bintang dari Royal Wedding (pernikahan kerajaan) baru-baru ini," ujarnya.

"Saat saya menonton siaran langsung acara (pernikahan), saya tidak bisa membantu tetapi berpikir bahwa dengan kecantikan dan sikap Anda, Anda bisa menjadi bintang film dewasa yang sangat sukses. Minggu ini, setelah melihat foto Anda sedang bersenang-senang di sebuah pesta, saya memutuskan untuk menawarkan peran dalam salah satu film kami yang akan datang," katanya.
Jika Pippa bersedia, lanjut Steven, pihaknya akan memberikan kesempatan kepada Pippa untuk memilih sendiri lawan mainnya nanti.
Tak hanya kepada Pippa, tawaran juga dilayangkan kepada kakaknya, James Middleton. Honor yang ditawarkan bernilai 1 juta dollar saja. "Jika Anda (Pippa) ingin membawa saudara Anda, James, untuk sama-sama bergabung, ia bisa muncul dalam sebuah adegan yang terpisah dengan bayaran satu juta dollar AS," kata Steven lagi.

Menjelang pernikahan kakaknya dengan putra mahkota kerajaan Inggris, Pippa sempat menjadi bahan perbincangan pada awal Mei lalu. Gara-garanya, sejumlah foto "liar"nya beredar di dunia maya. Dalam foto tersebut terlihat Pippa hanya mengenakan bra dan rok mini tengah menari bersama seorang pria yang bertelanjang dada. Foto lainnya tengah memperlihatkan Pippa mengenakan gaun putih minim tengah dikelilingi beberapa botol minuman keras.
Keluarga Pippa menyakini bahwa foto-foto diambil oleh teman-temannya dan dijual demi mendapatkan honor yang besar dari perusahaan media.

"Seluruh keluarga sangat marah pada apa yang mereka lihat sebagai bentuk pengkhianatan," ujar salah seorang keluarga Middleton menanggapi foto-foto tersebut. John Camarillo dari Zuma Press, sebuah agensi foto di Amerika, mengatakan, "Foto-foto itu ditarik dari seluruh pasar. Foto-foto itu hanya beredar di pasar untuk beberapa hari setelah mendapat perhatian luas," ujarnya.

OMG, udah gila kali kalo kerabat kerajaan rela menjual dirinya, mudah-mudhan masih pada waras.

Ada juga anomali kejiwaan, yang menurut pandangan umum tidak enak, namun bagi pengidapnya malah enak. Contoh yang sering diberikan oleh para ahli jiwa adalah dicambuk saat ngesex. Menurut pandangan umum, adalah tidak nikmat kalau disakiti saat ngesex. Ternyata, menurut ahli jiwa, ada juga orang yang tidak atau sulit mencapai puncak kenikmatan ngesex kalau dia tidak disakiti. Ada juga yang sebaliknya, yaitu tidak atau sulit mencapai puncak kenikmatan kalau tidak menyakiti. Gitu. Pokoke,kejiwaan manusia itu beraneka.

Itu namanya Sado-Masochist.

Sadism Sexual Disorder adalah nama gangguan seksual dimana pngidapnya mrasakan kepuasan dalam hubungan seksual mlalui pnyiksaan thd pasangannya.

Masochism Sexual Disorder adalah nama gangguan seksual dimana pngidapnya mrasakan kepuasan dalam hubungan seksual apabila mrasa sakit (disakiti).

Jadi org Sado dan Masochist itu spt 'berjodoh'.

Quote :

Jadi org Sado dan Masochist itu spt 'berjodoh'.

Seperti kucing yang kalau lagi mating di atas genting ributnya sekampung ya bro?

Niat amat ke genteng?

Lah kucing emang kalo mating ke atas genting bro, koq niat? Ya tanya kucingnya dong, he he he

Udah, udah. Saya tadinya mengemukakan itu hanya untuk mengatakan bahwa ada anomali kejiwaan orang yang rada menyimpang dari pendapat umum.

Nah, pendapat umum bilang bahwa orang-orang kerajaan tidak mungkin melakukan eksploitasi sex untuk direkam dalam cakram kemudian diedarkan kepada khalayak. Mengingat adanya anomali kejiwaan, para entertainer menduga kalau-kalau ada anomali kejiwaan pada warga kerajaan Inggris. Itu pula yang ingin diuji oleh Steven Hirsch yang bersedia mengeluarkan dana bayaran yang besar untuk warga kerajaan Inggris, dengan perhitungan hasil penjualannya akan jauh lebih besar.

Gitu. Kok pembahasan malah menjadi urusan meong yang mengeong-ngeong mencari kenikmatan di atas genting?

Damai, damai, damai.

Soalnya urusan kucing meong-mengeong di atas genting telah merubah kepribadian saya, dari seorang pecinta kucing menjadi seorang pembenci kucing.

Hahhahhaaa... memang kalau kucing kasmaran dan berhajat di atas genting pada jam-jam istirahat, suka bikin pusing, jadi ingin ikut melangsungkan adegan yang mirip. Kalau ada doggy style, kan bisa bikin catty style? Hahhahhaaa....

Ooooo tidak sesederhana itu bro, pernah suatu ketika, jam 2 malam saya terbangun karena keributan di atas. Dan dua kucing itu 'bermain' pada eternit kaca di angit langit kamar saya. Dan kekhawatiran saya terbukti, sesaat kemudian dua ekor kucing, bersama kaca tebal, lengkap dengan debu dan segala macam kotoran berjatuhan ke dalam kamar saya dan juga ranjang saya.

Jadi, malam itu, kami harus mengganti seprai, menyapu dan mengepel lantai, mengusir kucing, dan tentu saja harus mandi lagi karena berkeringat setelah kerja bakti.

Bisa dibayangkan kedongkolan saya? Ooo masih ada lagi, seekor kucing berhasil diusir dan dikejar anjing saya yang menggonggong habis-habisan. Yang seekor lagi nekad bersembunyi di belakang lemari pakaian, tidak mau keluar walau dipul=kul dengan tongkat. Alhasil, malam itu kami harus tidur bersama kucing liar, karena keesokan harinya setelah menggeser lemari, kucing itu baru melarikan diri.

Oh, masih ada lagi, lubang yang menganga di langit-angit kamar saya tutup sementara dengan plastik bening. Dan dua minggu kemudian, dua ekor kucing yang lain, melakukan adegan yang sama dan kembali jatuh, cuma kali ini seekor yang masuk kamar berikut debu dan kotoran.

Karena plastik belum saya perbaiki, beberapa hari kemudian giliran seekor tikus yang cukup besar jatuh ke dalam kamar. Karena tikus, disamping karena dendam kesumat kepada kucing, terpaksa saya menerapkan hukuman mati.

Sekarang kaca sudah terpasang kembali, dan anehnya, belum ada adegan mesum kucing di atas kamar saya lagi, mereka rupanya pindah ke teras rumah, karena berisiknya tetap sama.

:)

Damai bagimu Bruce.

Kita sudahi pembahasan kucing di atas genting. Kembali ke judul trit.

Maksudnya, dengan mengetengahkan copasan tentang niat Steven Hirsch menjadikan Pippa Middleton sebagai bintang film biru, dapat mengkategorikan Steven Hirsch termasuk bermoral rendah, gitu? Tanpa menginginkan Pippa Middleton sebagai bintanya aja, secara umum sudah dapat mengkategorikan moral Steven Hirsch termasuk rendah. Wong urusan 'tali air' orang lain dijadikannya sebagai mata penghasilan.

Ketika melihat paras Pippa Middleton, entah kriteria apa yang digunakannya, naluri bisnis esek-esek yang dipunyai Steven Hirsch berdenyut-denyut. Maka Steven mewawancarai Pippa, kalau-kalau Pippa mau menjadi bintang film biru. Kalau Pippa bersedia, keuntungan besar sudah menantikan Steven.

Tapi, kayaknya perlu penjelasan atau pembatasan lebih dahulu, apakah benar produser dan pengedar film biru memiliki moralitas yang rendah? Saya pikir, belum tentu. Kalau seseorang memproduksi dan mengedarkan film biru, belum tentu karena moralnya sudah rusak. Malah, dimungkinkan bahwa moralnya beres-beres aja. Dia melakukan eksploitasi urusan 'tali air' orang lain terdorong oleh permintaan pasar. Jadi,naluri bisnis yang mendorong, hanya ketepatan naluri bisnis esek-esek.

Atau, saya termasuk pengidap anomali kejiwaan? Wallahu a'lam.

Damai, damai, damai. Hehhehheee...

Quote :

Malah, dimungkinkan bahwa moralnya beres-beres aja. Dia melakukan eksploitasi urusan 'tali air' orang lain terdorong oleh permintaan pasar. Jadi,naluri bisnis yang mendorong, hanya ketepatan naluri bisnis esek-esek.

Saya kok tidak sependapat bro.

Menyediakan 'sarana' bagi orang lain itu sudah termasuk kesalahan lho.
Kalau saya menyediakan pisau untuk seseorang melakukan pembunuhan, saya sudah masuk pasal membantu terjadinya pembunuhan. Kalau saya meminjamkan mobil unuk membuang mayat, saya sudah termasuk dalam persekongkolan kan?

Begitu juga pada urusan esek-esek ini, seseorang yang memproduksi tontonan ataupun gambar esek-esek, jelas terlibat dalam kesalahan itu. Dan kalau itu dilakukannya dengan sadar dengan tujuan yang jelas, maka sudah tentu moralitasnya harus dipertanyakan.

Begitu juga yang menonton, kalau tanpa sengaja terlihat gambar, maka tentu bisa diepaskn dari kesalahan, tetapi kalau dengan sengaja mencari dan kemudian mengunduh dan menyimpan, maka sudah bisa dipastikan dia termasuk pada orang yang dipertanyakan moralitasnya.

Dalam hal banyak atau sedikitnya peminat juga tidak dapat dibenarkan dalam segi moral, karena bukan berarti jika pelaku banyak maka makin kecil 'dosa' nya karena terbagi bagi.

:)

Okkelah. Saya hanya ingin melihatnya dari sudat pandang yang agak berbeda. Pada dasarnya, banyak pikiran kita yang hampir sama, termasuk dalam hal Steven dan Pippa ini.

Ngomong-ngomong, si Steven itu beruntung tidak mukim di Indonesia. Kalau dia di Indonesia, pasti si Tifatul Sembiring udah mencak-mencak mengejarnya, dan pasti tidak dapat karena si Tifatul hanya mencak-mencak. Hehhehheee...

Quote :

pasti si Tifatul Sembiring udah mencak-mencak

Dia boleh mencak mencak, tetapi faktanya anggota DPR dari partainya ternyata tertangkap basah sedang menikmati suguhan porno tuh.

Iya. Dia kan memang suka mencak-mencak. Dia melarang orang berlawanan jenis saling bersentuhan kulit kalau bukan muhrim, e'e'eee... anggota kabinet Indonesia ini berasyik-masyuk berjabat tangan dengan perempuan yang bukan muhrimnya. Sambil mesem-mesem lagi. Konyol kan?