Meminta kembali sumbangan yang sudah disalurkan

Berita sore, seorang wanita pengusaha pemilik hotel di bogor, meminta kembali sumbangannya (75 juta) yang sudah disalurkan kepada anak yatim, alasannya karena proyeknya kalah dalam tender. Dan dengan mengantri anak anak yatim yang tidak tahu apa apa itu harus menyerahkan kembali uang yang sudah mereka terima dan sebagian sudah digunakan. Dengan bantuan donatur, uang itu bisa dikembalikan kepada wanita itu.

Astaga, kok bisa gitu sih?

tuh namanya gak ikhlas, berarti ada pamrihnya tante ngasih sumbangan.

tapi kok ya tega banget kalau sampai sebagian uang yang sudah kepalang terpakai juga harus dipulangin...

Kalau kata seorang uztad yg sempat diwawancarai, itu mengambil sesuatu yang sudah menjadi hak anak yatim tersebut, diumpamakan juga sebagai ibarat anjing yang menjilat muntahannya kembali.

Meman benar benar manusia tidak berhati si ibu itu. Moga moga dia masih bisa enikmati uang yang dimintanya kembali itu.

Amit amit jabang bayi.

Ingus yg udah dbuang, dihisap lagi...(adujorok.com)

Yeeeek

Jijiknya seperti mengunyah kecoak deh

Quote :

Jijiknya seperti mengunyah kecoak deh

xi..xi..xi..xi...

kayak Mourinho aja si Om...

Ada apa dengan Mourinho, bro?

bruce wrote:

Ada apa dengan Mourinho, bro?

perang urat syaraf

bruce wrote:

Berita sore, seorang wanita pengusaha pemilik hotel di bogor, meminta kembali sumbangannya (75 juta) yang sudah disalurkan kepada anak yatim, alasannya karena proyeknya kalah dalam tender. Dan dengan mengantri anak anak yatim yang tidak tahu apa apa itu harus menyerahkan kembali uang yang sudah mereka terima dan sebagian sudah digunakan. Dengan bantuan donatur, uang itu bisa dikembalikan kepada wanita itu.

Astaga, kok bisa gitu sih?

Patut diduga, andaikan wanita itu menang dalam tender proyek, keuntungan yang akan diraup lebih besar dari 75 juta.

Quote :

Patut diduga, andaikan wanita itu menang dalam tender proyek, keuntungan yang akan diraup lebih besar dari 75 juta

Yang boleh dicurigai juga adalah, apa maksud pemberian sumbangan itu, agar dapat proyek? Dan siapa yang menjanjikan keberhasilan proyek itu kalau menyumbang? Apa alasannya menarik kembali sumbangan yang sudah diberikan, apakah kondisi keuangannya jadi berantakan, atau karena jengkel proyeknya ngga dikabulkan Tuhan (walau telah nyumbang anak yatim)?

Nah....

bruce wrote:

Yeeeek

Jijiknya seperti mengunyah kecoak deh

Untung terdetect sm saya.

Siapin cepe ceng segepok......



:bball:

Quote :

Untung terdetect sm saya.

Siapin cepe ceng segepok.....

Lama lama jadi curiga juga nih, jangan jangan memang hobbynya makan kecoak, urusan bisa tekor nih, gawat.

Quote :

Yang boleh dicurigai juga adalah, apa maksud pemberian sumbangan itu, agar dapat proyek? Dan siapa yang menjanjikan keberhasilan proyek itu kalau menyumbang? Apa alasannya menarik kembali sumbangan yang sudah diberikan, apakah kondisi keuangannya jadi berantakan, atau karena jengkel proyeknya ngga dikabulkan Tuhan (walau telah nyumbang anak yatim)?

Nah....

Ya. Karena kita tidak punya data, hanya menduga-duga.
Dari data yang sangat minim itu, bisa diartikan bahwa maksud pemberian sumbangan itu memang untuk memenangkan tender proyek. Mungkin, pengelola (apakah itu yayasan atau badan lain) kepengurusan anak yatim itu adalah 'boss' yang berperan dalam lembaga atau instansi tempat proyek diadakan. Maka si wanita pengusaha 'rela' memberikan 75 juta kepada anak yatim yang diurusi oleh si 'boss' agar dia memenangkan proyek dan mengerjakannya. Dari hasil pengerjaan itu, si wanita telah berhitung bahwa keuntungan yang akan diperoleh akan lebih besar dari 75 juta, maka dia masih mendapat keuntungan meski telah dikurangkan dengan 'upeti' yang 75 juta.

Mungkin si wanita tidak berani berterus terang kepada 'boss' itu, si wanita berharap 'tahu sama tahu' dari si 'boss', bahwa dengan memberi sumbangan kepada anak yatim yang diasuh oleh si 'boss', maka si 'boss' akan memenangkan si wanita.

Ternyata si 'boss' mungkin takut dengan sitem yang sedang berjalan, bahwa istri wakapolri aja buron, gubernur dan bupati aja dibuikan, anggota dewan aja di kerangkeng, hanya Gayus yang lenggang kangkung pelesir ke Bali dan mancanegara, maka si 'boss' menjalankan proses lelang tender dengan 'benar'. Si wanita kecewa, maka sumbangan yang sudah sempat disalurkan dengan pamrih, karena pamrihnya tidak terkabul, sumbangannya minta dikembalikan.

Banyak kemungkinan lain deh. Namun, dari data yang minim itu, kemungkinan yang paling mungkin adalah seperti itu.