Ladang Tuhan Baru
Selamat datang kepada sesama saudara Kristen dan saudara lain iman. Mari kita saling kenal dalam suasana bersahabat.
Ladang Tuhan Baru
Selamat datang kepada sesama saudara Kristen dan saudara lain iman. Mari kita saling kenal dalam suasana bersahabat.
Ladang Tuhan Baru
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Ladang Tuhan Baru

Forum Komunitas Kristen
 
IndeksIndeks  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  

 

 Antara Kaul dan Sumpah

Go down 
2 posters
PengirimMessage
bruce
Global Moderator
Global Moderator
bruce


Jumlah posting : 9231
Join date : 27.01.11

Antara Kaul dan Sumpah Empty
PostSubyek: Antara Kaul dan Sumpah   Antara Kaul dan Sumpah Empty23rd June 2011, 12:25

Definisi kaul/ vow adalah: janji yang dibuat kepada Tuhan. Sedangkan sumpah/ oath adalah permohonan kepada Tuhan untuk menjadi saksi kepada kebenaran suatu pernyataan. Maka dari segi pengertiannya, kaul tidak sama dengan sumpah.

Demikian penjelasan dari The Navarre Bible tentang sumpah, Mat 5:33-37:

“…Yesus melarang sumpah, karena di jaman Yesus orang mengatakan perkataan sumpah begitu seringnya, sehingga sepertinya disalahgunakan. Dokumen- dokumen rabbinikal saat itu menunjukkan bahwa sumpah diambil untuk alasan- alasan yang tidak begitu penting. Sejalan dengan penyalahgunaan pengambilan sumpah, juga terjadi penyalahgunaan terhadap kaul yang tidak ditepati. Semua ini menunjukkan tidak adanya penghormatan kepada nama Tuhan. Namun demikian, kita mengetahui di dalam Kitab Suci bahwa pengambilan sumpah adalah sah dan baik dalam keadaan tertentu: “Jika kamu bersumpah…”, “Demi Allah hidup…”, di dalam kebenaran dan keadilan, maka para bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia.” (Yer 4:2)

Di sini Yesus memberikan dasar kriteria yang harus diikuti berdasarkan prinsip ini. Maka Ia menegakkan kembali prinsip ini di antara orang- orang yang menikah, (lih. ayat- ayat sebelumnya, 31-32) rasa saling percaya, penghormatan dan ketulusan. Iblis adalah bapa kebohongan (Yoh 8:44). Oleh karena itu, Gereja Kristus harus mengajarkan bahwa hubungan manusia tidak dapat didasari atas kebohongan dan ketidaktulusan. Tuhan adalah Kebenaran, dan karena itu hubungan timbal balik anak- anak Kerajaan harus berdasarkan atas kebenaran. Yesus mengakhiri dengan memuji ketulusan. Sepanjang pengajaran-Nya, Ia mengidentifikasikan kemunafikan sebagai kejahatan yang harus dikalahkan (lih. Mat 23:13-32) dan ketulusan sebagai selah satu kebajikan yang terbaik (lih. Yoh 1:47).”

Tentang janji/ kaul dan sumpah, Katekismus mengajarkan sebagai berikut:
KGK 2102 “Kaul, yakni janji kepada Allah yang dibuat dengan tekad bulat dan bebas mengenai sesuatu yang mungkin dan lebih baik, harus dipenuhi demi keutamaan agama” (CIC, can. 1191 ? 1). Kaul adalah satu tindakan penyerahan diri, yang dengannya warga, Kristen menyerahkan diri kepada Allah atau menjanjikan satu perbuatan baik kepada-Nya. Dengan memenuhi kaulnya, ia mempersembahkan kepada Allah, apa yang telah ia janjikan atau ikrarkan. Santo Paulus misalnya, sebagaimana disampaikan Kisah para Rasul, sangat memperhatikan supaya memenuhi kaulnya (Bdk. Kis 18:18; 21:23-24).
KGK 2147 Janji yang diberikan kepada seseorang atas nama Allah mempertaruhkan kehormatan, kesetiaan, kebenaran, dan wewenang Allah. Mereka harus dipatuhi tanpa syarat. Siapa yang tidak mematuhinya, menyalahgunakan nama Allah dan seakan-akan menyatakan Allah seorang pendusta (Bdk. 1 Yoh 1:10).

KGK 2150 Perintah kedua melarang sumpah palsu. Bersumpah atau mengangkat sumpah berarti memanggil Allah sebagai saksi untuk apa yang kita ucapkan. Itu berarti memanggil kebenaran ilahi supaya ia menjamin kejujuran orang yang bersumpah. Sumpah mewajibkan atas nama Tuhan. “Engkau harus takut akan Tuhan, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.” (Ul 6:13)

KGK 2151 Menolak sumpah palsu adalah satu kewajiban terhadap Allah. Sebagai Pencipta dan Tuhan, Allah adalah tolok ukur kebenaran. Perkataan manusia itu dapat sesuai atau berlawanan dengan Allah yang adalah Kebenaran itu sendiri. Sejauh sumpah selaras dengan kebenaran dan sah, ia menggarisbawahi bahwa perkataan manusia berhubungan dengan kebenaran Allah. Sebaliknya sumpah palsu menempatkan Allah sebagai saksi untuk suatu penipuan.

KGK 2152 Seseorang melanggar sumpah, apabila menjanjikan sesuatu di bawah sumpah yang sama sekali tidak mau dipenuhi atau yang ia putuskan kemudian. Pelanggaran sumpah adalah satu kekurangan besar dalam sikap hormat terhadap Dia, yang adalah Tuhan atas setiap kata. Mewajibkan diri di bawah sumpah untuk melakukan sesuatu yang buruk, melanggar kekudusan nama ilahi.

KGK 2153 Yesus menjelaskan perintah kedua di dalam khotbah di bukit: “Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita; jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Allah. Tetapi Aku berkata padamu: janganlah sekali-kali bersumpah…. Jika ya, hendaklah kamu katakan, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari sijahat” (Mat 5:33-34.37, Bdk. Yak 5:12). Yesus mengajarkan bahwa setiap sumpah melibatkan Allah dan bahwa kehadiran Allah dan kebenaran-Nya di dalam tiap perkataan harus dipegang dengan hormat. Kebijaksanaan untuk menggunakan kata “Allah” dalam pembicaraan berhubungan dengan kesadaran yang penuh hormat akan kehadiran-Nya, yang disaksikan atau diperolok oleh tiap ungkapan kita.

KGK 2154 Sambil bersandar kepada Santo Paulus (Bdk. 2 Kor 1: 23; Gal 1:20), tradisi Gereja mengartikan perkataan Yesus demikian bahwa Ia tidak melarang sumpah, kalau itu menyangkut satu masalah yang berat dan benar (umpamanya di depan pengadilan). “Sumpah, ialah menyerukan nama Allah selaku saksi kebenaran, hanya boleh diucapkan dalam kebenaran, kebijaksanaan dan keadilan” (CIC, can. 1199 ?1).

KGk 2155 Kekudusan nama Allah menuntut bahwa orang tidak memakainya untuk hal-hal yang tidak penting. Orang juga tidak boleh mengucapkan sumpah, kalau berdasarkan situasi ia dapat diartikan sebagai persetujuan pada kekuasaan, yang menuntutnya secara tidak sah. Kalau sumpah dikehendaki oleh wewenang negara yang tidak sah, ia dapat ditolak. Ia harus ditolak, kalau ia dituntut untuk maksud-maksud yang bertentangan dengan martabat manusia atau dengan persekutuan Gereja.

Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Antara Kaul dan Sumpah Empty
PostSubyek: Re: Antara Kaul dan Sumpah   Antara Kaul dan Sumpah Empty23rd June 2011, 12:34

kalau kaul sama kan sama nazar ?
(nazar tapi gak pake udin, yahhh... Razz)
Kembali Ke Atas Go down
Husada
Global Moderator
Global Moderator
Husada


Jumlah posting : 4981
Join date : 07.05.11

Antara Kaul dan Sumpah Empty
PostSubyek: Re: Antara Kaul dan Sumpah   Antara Kaul dan Sumpah Empty24th June 2011, 11:03

T2Y wrote:
kalau kaul sama kan sama nazar ?
(nazar tapi gak pake udin, yahhh... Razz)

Lho, apakah nazar itu bukan jenis burung pemakan bangkai?
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





Antara Kaul dan Sumpah Empty
PostSubyek: Re: Antara Kaul dan Sumpah   Antara Kaul dan Sumpah Empty

Kembali Ke Atas Go down
 
Antara Kaul dan Sumpah
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Antara pembohong dan penipu
» hubungan antara dosa dan penyakit
» Antara yang toleran dan intoleran
» Perbedaan antara Katolik dan Protestan
» Rokok, antara dosa dan tidak....

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Ladang Tuhan Baru :: Ruang Antar Kristen (Khusus Penganut Kristen Trinitarian) :: Ajaran Kristen-
Navigasi: