Ladang Tuhan Baru
Selamat datang kepada sesama saudara Kristen dan saudara lain iman. Mari kita saling kenal dalam suasana bersahabat.
Ladang Tuhan Baru
Selamat datang kepada sesama saudara Kristen dan saudara lain iman. Mari kita saling kenal dalam suasana bersahabat.
Ladang Tuhan Baru
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Ladang Tuhan Baru

Forum Komunitas Kristen
 
IndeksIndeks  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  

 

 Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember

Go down 
4 posters
PengirimMessage
bruce
Global Moderator
Global Moderator
bruce


Jumlah posting : 9231
Join date : 27.01.11

Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty
PostSubyek: Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember   Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty21st August 2011, 16:11

Menurut Catholic Encyclopedia, pesta Natal pertama kali di sebut dalam “Depositio Martyrum” dalam Roman Chronograph 354 [edisi Valentini-Zucchetti (Vatican City, 1942) 2:17). Dan karena Depositio Marrtyrum ditulis sekitar tahun 336, maka disimpulkan bahwa perayaan Natal dimulai sekitar pertengahan abad ke-4. Kita juga tidak tahu secara persis tanggal kelahiran Kristus, yang diperkirakan sekitar 8-6 BC. St. Yohanes Chrysostom berargumentasi bahwa Natal memang jatuh pada tanggal 25 Desember, dengan perhitungan kelahiran Yohanes Pembaptis. Karena Zakaria adalah iman agung dan hari Atonement jatuh pada tanggal 24 September, maka Yohanes lahir tanggal 24 Juni dan Kristus lahir enam bulan setelahnya, yaitu tanggal 25 Desember. (sumber: New Catholic Encyclopedia, Vol. 3: Can-Col, 2nd ed. (Gale Cengage, 2002), p.655-656.)

Dan banyak orang yang mempercayai bahwa kelahiran Kristus pada tanggal 25 Desember adalah berdasarkan tanggal winter solstice (25 Desember dalam kalendar Julian), karena pada tanggal tersebut, matahari mulai kembali ke utara. Dan pada tanggal yang sama kaum kafir /pagan berpesta “dies natalis Solis Invicti” (perayaan dewa Matahari). Pada tahun 274, kaisar Aurelian menyatakan bahwa dewa matahari sebagai pelindung kerajaan Roma, yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember. Hal ini juga berlaku untuk tahun baru, yang dikatakan berasal dari kebiasaan suku Babilonia. Dan semua itu adalah masih merupakan spekulasi.

Pertanyaannya, anggaplah bahwa data histori tersebut di atas adalah benar, dan pesta Natal diambil dari kebiasaan kaum kafir, apakah kita sebagai orang Kristen boleh merayakannya? Jawabannya YA, dengan beberapa alasan:

1. Dari alasan inkulturasi. Kita tidak harus menghapus semua hal di dalam sejarah atau kebiasaan tertentu di dalam kebudayaan tertentu, sejauh itu tidak bertentangan dengan ajaran dan doktrin Gereja dan juga membantu manusia untuk lebih dapat menerima Kekristenan. Essensi dari perayaan Natal ini adalah kita ingin memperingati kelahiran Yesus Kristus, yang menunjukkan misteri inkarnasi. Dan karena Yesus adalah terang dunia (Lih Yoh 8:12; Yoh 9:5), adalah sangat wajar untuk mengganti penyembahan kepada dewa matahari dengan Allah Putera, Yesus, Sang Terang Dunia. Dan karena Yesus adalah “awal dan akhir” dan datang “untuk membuat semuanya baru” (Wah 21:5-6), maka tahun kelahiran Kristus diperhitungkan sebagai tahun 1. Dengan ini, maka orang-orang yang tadinya merayakan dewa matahari, setelah menjadi Kristen, mereka merayakan Tuhan yang benar, yaitu Yesus. Dan orang-orang tersebut akan dengan mudah menerima Kekristenan dan sebaliknya Gereja juga tidak mengorbankan nilai-nilai Kekristenan.

Namun di satu sisi, Gereja tidak pernah berkompromi terhadap hari Tuhan, yang kita peringati sebagai hari Minggu. Disini Gereja tahu secara persis, kematian Tuhan di kayu salib jatuh pada hari Jumat dan kebangkitannya adalah hari Minggu. Pada masa gereja awal, ada yang memaksakan untuk mengadakan hari Tuhan pada hari Sabat (mulai hari Jumat sore sampai Sabtu malam). Namun beberapa Santo di abad awal mempertahankan bahwa hari Tuhan harus hari Minggu dengan alasan: 1) Yesus bangkit pada hari Minggu, 2) Yesus memperbaharui hukum dalam Perjanjian Baru dengan hukum yang baru. Dengan dasar inilah Gereja berkeras untuk mempertahankan hari Minggu sebagai hari Tuhan. Namun dalam kasus perayaan Natal, tidak ada yang tahu secara persis hari kelahiran Tuhan Yesus.

2. Kalau kita amati, manusia dalam relung hatinya, mempunyai keinginan untuk menemukan penciptanya. Penyembahan kepada dewa matahari adalah merupakan perwujudan bahwa ada sesuatu yang lebih tinggi daripada manusia, dalam hal itu adalah matahari, yang dipandang dapat memberikan kehidupan bagi mahluk hidup pada waktu itu. Namun sesuai dengan prinsip “grace perfects nature atau rahmat menyempurnakan sifat alamiah” (lihat St. Thomas Aquinas, ST, I, Q.1, A.8.), maka tidak ada salahnya untuk mengadopsi tanggal yang sama, dengan menyempurnakan konsep yang salah sehingga menjadi benar, dalam hal ini penyembahan terhadap dewa terang/matahari dialihkan penyembahan kepada Yesus, Sang Sumber Terang. Kalau kita perhatikan, tanggal 1 Mei adalah hari buruh sedunia (Labour day) yang disponsori kaum komunis, namun Gereja memperingatinya sebagai hari St. Yosep pekerja (ditetapkan oleh Paus Pius XII, tahun 1955). Gereja ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa St. Yosep seharusnya menjadi figur bagi para buruh, dimana dengan mencontoh figur St. Yosep, maka dunia dapat dibangun dengan lebih adil. Juga permulaan tahun baru, Gereja menjadikan hari tersebut perayaan “Maria, bunda Allah”.

3. Adalah baik untuk mempunyai tanggal tertentu (dalam hal ini 25 Desember untuk perayaan Natal), yang setiap tahun diulang tanpa henti sampai pada akhir dunia. Tanggal ini senantiasa akan mengingatkan kita akan kelahiran Yesus Kristus. Kalau kita mengadakan quesioner di seluruh dunia, dengan pertanyaan “Kita memperingati apakah pada tanggal 25 Desember?” saya yakin bahwa hampir semua jawaban akan mengatakan “Natal, atau kelahiran Kristus” dan bukan merayakan dewa matahari.

4. Untuk umat Katolik, dengan masa adven, Gereja menginginkan agar seluruh umat Katolik mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya Sang Raja. Dari sini kita melihat bahwa Gereja justru menyuruh umat-Nya untuk berpartisipasi dalam persiapan Natal, yang jatuh tanggal 25 Desember.

[You must be registered and logged in to see this link.]
Kembali Ke Atas Go down
Husada
Global Moderator
Global Moderator
Husada


Jumlah posting : 4981
Join date : 07.05.11

Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty
PostSubyek: Re: Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember   Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty5th September 2011, 17:46

Ooo... begitu. Kalo umat Katolik disarankan tidak merayakan natal sebelum tanggal 25 Desember, Bruce punya bahan kepustakaan?

Soalnya dari kawan-kawan yang bukan penganut Katolik, kepada saya sering ditanyakan, mengapa demikian, jawaban saya tidak memuaskan mereka. Wong saya bilang, itu sudah ditetapkan begitu, maka sebagai umat ya ngikut saja, gitu. Tolong ya?

Pertanyaan seperti itu sering muncul dari kawan-kawan yang menyekolahkan anaknya di sekolah Katolik. Natal sekolah sering dirayakan pada Januari. Nah, kalo kawan-kawan itu nanya, kira-kira apa sih jawaban yang sebenarnya? Terima kasih.
Kembali Ke Atas Go down
bruce
Global Moderator
Global Moderator
bruce


Jumlah posting : 9231
Join date : 27.01.11

Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty
PostSubyek: Re: Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember   Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty5th September 2011, 18:34

Sebenarnya memang tanggal 25 Desember itu ditetapkan sebagai hari peringatan Kelahiran Jesus Kristus. Jadi memang bukan tepat pada tanggal 25 Desember itu. Maka, sah sah saja jika karena alasan waktu atau karena menyesuaikan tanggal yang sesuai, dirayakan pada tanggal sebelum atau sesudahnya. Tidak masalah, Tetapi, jika ditanyakan tanggal perayaan resminya, tentulah tanggal 25 Deember.

Kembali Ke Atas Go down
Husada
Global Moderator
Global Moderator
Husada


Jumlah posting : 4981
Join date : 07.05.11

Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty
PostSubyek: Re: Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember   Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty8th September 2011, 16:41

Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih.
Kembali Ke Atas Go down
St Yopi
Calon Perwira
Calon Perwira
St Yopi


Jumlah posting : 428
Join date : 24.10.12

Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty
PostSubyek: Re: Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember   Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty31st December 2012, 13:14

MENGENAI GEMBALA “Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam” ( Injil, Lukas 2:8 ) anggapan: Penggembala dan ternak akan mati beku, bila secara alami berada di lapangan pada tengah malam musim dingin. Maka ini hanya akan terjadi pada musim panas, yang bukan pada bulan Desember. Jawab: Anggapan tersebut tentu saja kurang tepat, karena Israel, khususnya Betlehem, berada di daerah Sub Tropis, karena berada pada 31° 42′ Lintang Utara, relatif jauh lebih ke selatan dibandingkan negara-negara Eropa. Jadi jangan bayangkan musim dingin di Betlehem seperti musim dingin di Eropa dengan salju dan es yang sangat tebal dengan suhu jauh di bawah 0° C. Posisi di subtropik menunjukkan bahwa musim dingin di Betlehem relatif lebih hangat daripada musim dingin di Eropa. Menurut [You must be registered and logged in to see this link.] , apa yang disebut sebagai “musim dingin” di Betlehem itu lebih menyerupai suhu musim gugur bagi orang New York. Menurut klimatologis (ahli mengenai iklim) yang bernama John F. Griffiths dalam buku ‘ Applied climatology ‘ “Klimatologi Terapan”, suhu daerah Sub Tropis berkisar antara 6°C (42.8 °F) dan 18°C (64.4 °F); sedangkan menurut Klimatologis lain yang bernama Carl Troll dan Karlheinz Paffen dalam buku ‘ warmgemäßigte Zonen ‘ “Zona Bertemperatur Hangat”, suhu daerah tropis berkisar antara 2°C (35.6°F) dan 13°C (55.4 °F) di belahan bumi utara. Dari ketiga orang klimatologis tersebut, kita dapat mengetahui bahwa suhu di daerah Sub Tropis adalah antara 2°C (35.6°F) hingga 18°C (64.4 °F). Lalu bagaimanakah Betlehem pada musim dingin? Berikut informasi yang kami peroleh pada tanggal 18 Desember 2010 pukul 21:21 mengenai Bethlehem dari situs bethlehem-city.org yang bermarkas di Yerusalem: * Pada musim dingin masih disinari sinar matahari selama tujuh jam sehari * Suhu rata-rata pada musim dingin 9-18° C * Suhu musim dingin terburuk 0°C Jika kita mempertimbangkan suhu rata-rata yang relatif hangat dan matahari masih 7 jam menyinari Bethlehem pada musim dingin, maka suhu 0 derajat Celcius itu tidak terjadi setiap saat. Ini nampaknya terjadi pada sekitar puncak musim dingin. Tapi, kelahiran Yesus Kristus berjarak 17 hari setelah puncak musim dingin, sudah bukan lagi di sekitar puncak musim dingin. Kita dapat mempertimbangkan bahwa pada hari kelahiran Yesus Kristus, Bethlehem berada pada suhu sekitar rata-rata musim dingin, yaitu antara 9-18° C. Dari informasi-informasi tersebut kita dapat mempertimbangkan bahwa suhu antara 9-18° C ini masih memungkinkan untuk… * domba-domba dan para gembala berada di padang * masih ada rumput di padang. Untuk penjelasan yang lebih lengkap serta penjelasan orang Yahudi sendiri mengenai hal itu. Jadi, gembala tak mati beku di padang Bethlehem karena suhu rata-rata musim dingin di Bethlehem hanya 9-18° C dan masih disinari cahaya matahari selama 7 jam per hari. Jangan bayangkan musim dingin di Bethlehem seperti musim dingin di Eropa dong….

Untuk menemukan dasar penetapan tanggal 25 Desember sebagai hari Natal mari kita simak keterangan berikutnya: ada baiknya sekaligus membaca Alkitab secara lengkap untuk ayat-ayat di bawah ini: “Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.” [Lukas 1] tercatat ada 24 imam yang bergiliran untuk bertugas setiap minggu di Bait Suci untuk setiap tahun. [1 Tawarikh 24:7-18 ] Perhatikan ayat 10: “yang ketujuh pada Hakos; yang kedelapan pada Abia;” KETERANGAN : Menurut penanggalan Yahudi, tahun baru adalah Minggu ke-3 atau tanggal 14 bulan Nisan [Hari Raya Roti Tidak Beragi] yang jatuh pada bulan Maret – April dalam kalender sekarang, Yang juga saatnya untuk menentukan imam yang betugas dalam setahun. Karena jumlah golongan imam sebanyak 24, maka masing-masing mendapatkan jatah 2x dalam setahun. Untuk Hari Raya Roti Tidak Beragi, Pentakosta & Hari Raya Pondok Daun semua imam diminta bertugas bersama Dan penentuan imam yang bertugas dari setiap rombongan dilakukan dengan cara mengundi untuk memimpin ibadah dalam tahun tersebut dan ternyata untuk golongan imam Abia jatuh pada Imam Zakaria suami Elisabeth. Golongan imam Abia mendapatkan giliran yang ke-8 untuk memimpin ibadah, Maka tugas imam Zakaria jatuh pada minggu yang ke-10 (antara Mei – Juni) dan minggu yang ke-35 (Nopember – Desember) dalam tahun tersebut. Dari sinilah kita dapat mengidentifikasi latar belakang penentuan hari Kelahiran Yesus Kristus juru selamat kita. Dan ketika jangka waktu tugas imam Zakaria sudah selesai [Lukas 1], maka Zakharia pulang ke rumah menemui istrinya dan tidak berapa lama kemudian, Elisabet mulai hamil [Lukas 1], Diprediksi Elisabeth mengandung antara bulan Nopember – Desember. Pada saat Elisabet hamil 6 bulan, malaikat Gabriel datang kepada Maria, yaitu antara Maret-April [Lukas 1-36] Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. [Lukas 1] Selanjutnya… “Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan
selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:” [Lukas 1] Dan Akhirnya… “Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.” [Lukas 1] Maka Bunda Maria mulai mengandung Yesus, sejak kandungan Elisabeth berumur 6 bulan. Jadi, Elisabeth diperkirakan mulai mengandung antara Nopember – Desember maka Bunda Maria mulai mengandung antara Maret – April. Jika rata-rata usia kandungan ibu hamil adalah 9 bulan 10 hari maka, Bunda Maria diperkirakan melahirkan antara akhir Desember – Awal Januari.

* dari berbagai sumber


Terakhir diubah oleh St Yopi tanggal 1st January 2013, 14:42, total 1 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
cinzano
Moderator
Moderator
cinzano


Jumlah posting : 2124
Join date : 26.10.12
Lokasi : Buaya City

Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty
PostSubyek: Re: Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember   Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty1st January 2013, 00:04


Thanks infonya para Suhu2 :)

Ini yang dari dulu saya cari2
Kembali Ke Atas Go down
bruce
Global Moderator
Global Moderator
bruce


Jumlah posting : 9231
Join date : 27.01.11

Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty
PostSubyek: Re: Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember   Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty1st January 2013, 06:54

cinzano wrote:

Thanks infonya para Suhu2 :)

Ini yang dari dulu saya cari2

Beruntunglah LTB punya romo romo yang mumpuni.

cheers cheers cheers
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty
PostSubyek: Re: Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember   Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember Empty

Kembali Ke Atas Go down
 
Mengapa Kita Meryakan Natal 25 Desember
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Selamat Natal 25 Desember 2013
» Selamat Natal 25 Desember 2014
» Mengapa Israel ?
» Hidangan Natal
» Amankan Natal, Ormas Islam Jaga Gereja

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Ladang Tuhan Baru :: Ruang Antar Kristen (Khusus Penganut Kristen Trinitarian) :: Ajaran Kristen-
Navigasi: