Ironis Atlet SEA Games tidak bisa tebus ijasah

[You must be registered and logged in to see this link.]

Kalau atlet yang sudah habis masa emasnya dan tidak diperhatikan pemerintah itu bukan barang baru...

Lah kalau yang masih berprestasi tapi nggak diperhatikan juga nah ini berita baru lagi ...berita yang menyedihkan ...

Rasa2nya bubarkan saja kementerian olahraga kalau cuman mementingkan image para pengurusnya saja...

berita terakhir si atlet sudah dapat ijasah tetapi tetap saya sesalkan karena ia baru mendapat ijasah setelah jadi pemberitaan di mana2...

Sebenarnya ada banyak post kementrian yang tidak diperlukan, karena tumpang tindih.

Contoh utamanya ya Kementrian Olah raga ini, apa perlunya? Kan sudah ada Koni ?

Yang rasanya juga bisa dihilangkan adalah Kementrian Agama, Kementrian Informatika, Menristek (masih ada ngga sih?) kan sudah ada LIPI,

Mungkin ada yang punya pendapat lain lagi ?

Kementrian agama cuman sibuk ngurusin orang naik haji tetapi apatis terhadap penutupan gereja, atau tindakan brutal terhadap kaum minoritas.

Btw, sea games sekarang banyak komplain kiri-kanan dan lagi2 mengandalkan para last worriors (para atlet) kita untuk sedikit menutupi kegagalan negara dalam menyiapkan sea games dengan prestasi mereka.

Sudah ngurus kementerian nggak beres, Sea Games banyak komplain lah tapi orang ini nggak diganti2...juga...piye toh pak pres kita ;D ;D

Gimana kalau presidentnya aja yang diganti?

bruce wrote:

Gimana kalau presidentnya aja yang diganti?

pasti diganti bro 2014 hehe....tapi kalau digantinya sama kroninya juga nah bisa ndak banyak bedanya ;D

Istri, ipar atau anaknya katanya sudah siap siap, he he he.

Parragh parah

Lho, jadi isu dinasti itu benar-benar ada? Ruuarrrr biasaaa... eh, salah, sudah biiaaasaaaaa...

Husada wrote:

Lho, jadi isu dinasti itu benar-benar ada? Ruuarrrr biasaaa... eh, salah, sudah biiaaasaaaaa...

Sekarang ini yang lebih penting strategi pencitraan kalau kerjanya apalagi kerja buat rakyat itu yah no yang kesekian itu juga kalau inget hehe

leonardo wrote:

Sekarang ini yang lebih penting strategi pencitraan kalau kerjanya apalagi kerja buat rakyat itu yah no yang kesekian itu juga kalau inget hehe

Dan dengan demikian maka negeri tercinta ini akan selalu menyandang gelar negeri terbelakang, atau agak diperhalus sedikit, negara sedang berkembang. Padahal, dengan teknologi informasi yang sedemikian canggihnya, semua pihak yang mempunyai kemauan, sudah dapat menyejajarkan diri. Kalo pemerintahannya hanya memikirkan 'kursi sendiri' dan 'kursi wakil rakyat' tanpa memikirkan 'kursi rakyat', waaaa... akhirnya ke laut , kata mBah Gesang.

Ada kabar lain di koran terbesar daerahku, yang konon dilansir dari tribunnews, dan dikabarkan per 28 Desember 2011.

Diceritakan dengan judul Nestapa Usai Dijamu Yudhoyono. Eriyanto (16) mantan kapten The All Star Team Milan Junior Camp telah diundang oleh Presiden SBY dalam suatu jamuan atas kejayaan menjadi juara Milan Junior Camp Day Tournament setelah menggilas tim Italy di final. Dia dijejali dengan janji manis, akan dibiayai sekolah.

Jamuan oleh Presiden SBY itu terjadi setahun lalu. Kini, Eriyanto dikabarkan kembali menjadi anak kampung, yang harus mencari rumput untuk ternaknya setelah pulang sekolah. Menyedihkan. Peristiwa seperti ini akan menjadi demotivasi bagi bakat-bakat muda. Mari berdoa agar peristiwa ingkar janji begini tidak terulang dari pihak yang dipercaya memerintah di negeri ini.

Sekedar mengingatkan, ketika Sea Games kemarin, dijanjikan peraih medali emas akan dapat 300 juta per medali, 50 juta untuk perak, dan 30 juta untuk perunggu. Bagimana realisasinya? Apakah sudah terpenuhi ?

Husada wrote:

Ada kabar lain di koran terbesar daerahku, yang konon dilansir dari tribunnews, dan dikabarkan per 28 Desember 2011.

Diceritakan dengan judul Nestapa Usai Dijamu Yudhoyono. Eriyanto (16) mantan kapten The All Star Team Milan Junior Camp telah diundang oleh Presiden SBY dalam suatu jamuan atas kejayaan menjadi juara Milan Junior Camp Day Tournament setelah menggilas tim Italy di final. Dia dijejali dengan janji manis, akan dibiayai sekolah.

Jamuan oleh Presiden SBY itu terjadi setahun lalu. Kini, Eriyanto dikabarkan kembali menjadi anak kampung, yang harus mencari rumput untuk ternaknya setelah pulang sekolah. Menyedihkan. Peristiwa seperti ini akan menjadi demotivasi bagi bakat-bakat muda. Mari berdoa agar peristiwa ingkar janji begini tidak terulang dari pihak yang dipercaya memerintah di negeri ini.

Kelihatannya doa kebanyakan orang Indonesia tentang keingkarjanjian belum terkabul. Semakin banyak pejabat publik yang ingkar janji.

Tapi ada yang menggembirakan, bagaikan seberkas sinar di tengah kegelapan, yaitu hadirnya Jokowi dan Dahlan Iskan. Harap-harap cemas, jadinya. Mampu bertahan, nggak, yaaa? Pinginnya sih, mampu bertahan, dan menularkan sinar kepada petinggi lainnya. Dan kalau bisa, andaikan pucuk pimpinan berkarakter seperti mereka, wahhh... benar-benar surga deh negeri ini. Sekarang sih, negeri ini masih surga... narkoba, surga... koruptor, dll, dll.