Hukuman mati

Kasab Akhirnya Bertemu Ajal di Tiang Gantungan
Terorisme


Penulis : Josephus Primus | Rabu, 21 November 2012 | 11:07 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Hotel yang diserang dan Mohammed Ajmal Kasab, satu-satunya pelaku yang masih hidup dari kelompok bersenjata yang terlibat dalam serangan Mumbai.

KOMPAS.com - Terpidana serangan teroris di Mumbai, Ajmal Kasab akhirnya bertemu ajal di tiang gantungan. Pihak pemerintah India mengeksekusi satu-satunya teroris yang tertangkap dalam serangan di Mumbai pada 2008 itu pada pukul 07.30 waktu setempat. "Ia menjalani eksekusi di Penjara Yerawada di Pune," kata pihak pemerintah.

Eksekusi Kasab relatif cepat lantaran Presiden India Pranab Mukherjee menolak permohonan ampun terpidana itu pada 5 November. Kazab sebelumnya mendekam di Penjara Jalan Arthur di Mumbai, sebagaimana warta televisi lokal India yang dikutip Xinhua Rabu (21/11/2012).


Editor :Josephus Primus


Sudah selayaknya kita mengutuk dan menyesali tindakan teroris pengecut seperti itu.
Tetapi kita juga sudah selayaknya menolak hukuman mati, karena tidak sesuai dengan adab kemanusiaan.

bruce wrote:

Kasab Akhirnya Bertemu Ajal di Tiang Gantungan
Terorisme


Penulis : Josephus Primus | Rabu, 21 November 2012 | 11:07 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Hotel yang diserang dan Mohammed Ajmal Kasab, satu-satunya pelaku yang masih hidup dari kelompok bersenjata yang terlibat dalam serangan Mumbai.

KOMPAS.com - Terpidana serangan teroris di Mumbai, Ajmal Kasab akhirnya bertemu ajal di tiang gantungan. Pihak pemerintah India mengeksekusi satu-satunya teroris yang tertangkap dalam serangan di Mumbai pada 2008 itu pada pukul 07.30 waktu setempat. "Ia menjalani eksekusi di Penjara Yerawada di Pune," kata pihak pemerintah.

Eksekusi Kasab relatif cepat lantaran Presiden India Pranab Mukherjee menolak permohonan ampun terpidana itu pada 5 November. Kazab sebelumnya mendekam di Penjara Jalan Arthur di Mumbai, sebagaimana warta televisi lokal India yang dikutip Xinhua Rabu (21/11/2012).


Editor :Josephus Primus


Sudah selayaknya kita mengutuk dan menyesali tindakan teroris pengecut seperti itu.
Tetapi kita juga sudah selayaknya menolak hukuman mati, karena tidak sesuai dengan adab kemanusiaan.

Untuk teroris2 yang melakukan kejahatan....tetapi mereka tidak sedikitpun merasa menyesal.
Apakah ada alternatif hukuman lain bagi mereka ?

Kalo semisal saya usulkan :
Dipenjara seumur hidup dengan hukuman kerja paksa.
Anggap saja dipenjara tersebut dibuat menjadi pabrik kopi.
Para teroris tersebut bila memenuhi target kerja maka diberikan makanan yang layak nasi+tempe+tahu+sambel
Bila tidak memenuhi target maka diberi makanan standard nasi+sambel


Giman Mod....usulan brilian saya ........

Sebenarnya kerja paksa seumur hidup, boleh dilaksanakan, tentu saja diusahakan agar si terpidana bisa menyesali perbuatannya, sekaligus menjadi contoh kepada para 'calon' teroris, agar tidak meniru perbuatannya.

Karena kalau cuma dieksekusi mati, sedangkan mati(syahid?) adalah tujuan perjuangan mereka, maka menjatuhkan hukuman mati sama saja dengan memberikan apa yang memang menjadi tujuan akhir mereka.

bruce wrote:

Sebenarnya kerja paksa seumur hidup, boleh dilaksanakan, tentu saja diusahakan agar si terpidana bisa menyesali perbuatannya, sekaligus menjadi contoh kepada para 'calon' teroris, agar tidak meniru perbuatannya.

Karena kalau cuma dieksekusi mati, sedangkan mati(syahid?) adalah tujuan perjuangan mereka, maka menjatuhkan hukuman mati sama saja dengan memberikan apa yang memang menjadi tujuan akhir mereka.

Kalo pake usulan saya diatas.
Pasti dia akan menyesal.

Gimana enggak mau menyesal....karena tiap hari dipenjara....sudah disuruh kerja paksa...makannya nasi+sambal saja.


Pasti menyesal ........



[You must be registered and logged in to see this image.]

cinzano wrote:

bruce wrote:

Sebenarnya kerja paksa seumur hidup, boleh dilaksanakan, tentu saja diusahakan agar si terpidana bisa menyesali perbuatannya, sekaligus menjadi contoh kepada para 'calon' teroris, agar tidak meniru perbuatannya.

Karena kalau cuma dieksekusi mati, sedangkan mati(syahid?) adalah tujuan perjuangan mereka, maka menjatuhkan hukuman mati sama saja dengan memberikan apa yang memang menjadi tujuan akhir mereka.

Kalo pake usulan saya diatas.
Pasti dia akan menyesal.

Gimana enggak mau menyesal....karena tiap hari dipenjara....sudah disuruh kerja paksa...makannya nasi+sambal saja.


Pasti menyesal ........



[You must be registered and logged in to see this image.]

Mending kerja paksa di kuburan saja om, jadi penggali kubur.