Persamaan hak

Mengutip pernyataan presiden Obama seperti tersebut di bawah ini :

Quote :

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menekankan adanya persamaan hak bagi para wanita dan kaum gay, serta sistem yang lebih baik bagi para imigran baru di negaranya. Hal itu dia tegaskan dalam pidatonya, Senin (21/1/2013), di Gedung Putih,

Membuat saya berpikir, bagaimanakah sikap kita yang benar kepada mereka 'yang berbeda', apa yang kita sebut dengan persamaan hak itu?

Saya bisa menerima bahwa 'orang yang berbeda' memiliki hak yang sama sebagai manusia, memiliki hak hidup, memiliki hak untuk mencari nafkah. Intinya, mereka tidak boleh dibedakan dan disisihkan HANYA karena mereka BERBEDA.

Tetapi, dalam hal moral, kita harus bersikap tegas dan jelas, bahwa kaum homoseksualitas adalah perilaku menyimpang yang keliru, itu harus tegas. Kita bisa menerimanya sebagai sesama manusia, tetapi tidak bisa menerima perilaku homoseksualitasnya.

Ada pendapat berbeda?

Syalom

saya hanya menganggap kaum gay itu punya pemikiran berbeda, Bro. entah apa alasan mereka memilih jalan hidup seperti itu, tapi pastinya ada alasan kuat yang tidak akan bisa kita mengerti sebagai manusia normal.

saya lebih liberal daripada Anda..jadi saya terima saja perilaku menyimpang itu sebagai salah satu variasi pilihan hidup. kalau mereka enjoy dengan hidupnya, itu sudah hak mereka. saya tidak terganggu selama perilaku gay-nya itu tidak mengganggu aktivitas dan kinerja sehari2

hello kitty wrote:

saya hanya menganggap kaum gay itu punya pemikiran berbeda, Bro. entah apa alasan mereka memilih jalan hidup seperti itu, tapi pastinya ada alasan kuat yang tidak akan bisa kita mengerti sebagai manusia normal.

saya lebih liberal daripada Anda..jadi saya terima saja perilaku menyimpang itu sebagai salah satu variasi pilihan hidup. kalau mereka enjoy dengan hidupnya, itu sudah hak mereka. saya tidak terganggu selama perilaku gay-nya itu tidak mengganggu aktivitas dan kinerja sehari2

Ehhm, ok.

Lantas bagaimana misalnya jika calon suami anda ternyata adalah juga seorang gay?
Bisakah anda menerimanya, misalnya sekarang ini dia menyatakan sudah 'sembuh' ?

Sedikit berpendapat..
Sebenarnya saya tidak ada masalah dengan orang gay, selama mereka berada jauh dari saya

Hal itu bukan karena saya benci ataupun gimana, tapi sepertinya lebih kepada takut sih...
Bagi saya, membayangkan kalau misalnya seseorang teman saya mengaku dirinya gay,
yang pasti saya merinding dan akan takut untuk berteman seperti semula seperti kepada teman sesama lelaki lainnya.
Jangan-jangan apa yang ada di pikiran dia, berbeda dengan pemikiran saya mengenai "pertemanan"... hiiiiiiii... takut......


Mungkin pikiran saya masih kolot, tapi untuk saat ini, itulah pendapat saya...


Salam Damai

sepanjang yang saya tahu, kecenderungan gay itu sulit disembuhkan. jadi aneh sekali kalau seorang gay mengaku sudah 'sembuh'. saya terima aja kecenderungan itu, tapi bukan menerima sebagai orang terdekat.

hubungan pertemanan kelihatannya jauh lebih baik..

Sepertinya Singapore sudah mulai terancam juga

Quote :

Gereja Singapura Serukan Gerakan Hadapi Gugatan Hukum Gay
Penulis : Kontributor Singapura, Ericssen | Jumat, 25 Januari 2013 | 03:35 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com — Gereja-gereja di Singapura menyerukan jemaatnya secara khusus dan masyarakat secara umum untuk membentuk "barikade" menghadapi gugatan hukum pasangan gay.

Pada 14 Februari mendatang, Mahkamah Agung akan menggelar sidang untuk memutuskan gugatan Gary Lim dan Kenneth Chee. Pasangan gay ini menggugat Pasal 377A yang menyatakan perbuatan homoseksual sebagai tindakan kriminal. Mereka menilai, Pasal 377A tidak konstitusional.

Asia One melaporkan, Kamis (24/1/2013), mobilisasi akan dilakukan secara terbuka dan online oleh 100 gereja dan 40.000 anggota jemaat Kristen yang tergabung dalam komunitas LoveSingapore. Mereka akan menyerukan penolakan keras terhadap pencabutan pasal tersebut.

Dimotori oleh Pendeta Lawrence Khong, gembala sidang di Faith Community Baptist Church, Khong memperingatkan nilai-nilai keluarga dan kebebasan beragama akan terancam jika pasal itu dicabut.

"Negara-negara lain yang mencabut pasal sejenis telah menyaksikan kehancuran keluarga yang merupakan unit paling dasar dari kehidupan. Hal ini berimbas negatif ke masyarakat dan juga pembangunan bangsa," ucap Khong.

Khong mendesak Pemerintah Singapura untuk memelopori upaya memberikan pendidikan moral yang tepat kepada masyarakat dan memastikan bahwa definisi keluarga tetap terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

Sementara itu, Pendeta Yang Tuck Yoong, anggota eksekutif LoveSingapore, menegaskan bahwa gereja memiliki tanggung jawab terhadap isu ini. "Kami siap untuk pertempuran ini."

Paerin Choa, pimpinan komunitas Pink Dot, menjawab Singapura adalah negara yang beraneka ragam dan mereka menghargai perbedaan pendapat.

Bereaksi lebih keras, grup humanis di bawah pimpinan Mark Kwan mengeluarkan pernyataan bahwa pasal ini mengkriminalisasi gay yang tidak berafiliasi ke agama apa pun atau yang memiliki kepercayaan. Gay bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan agama mereka. Kwan merilis surat terbuka kepada Menteri Kehakiman K Shanmugam untuk mencabut pasal itu.

Editor :Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Alangkah eloknya jika 'pertempuran' yang dimaksud, bukanlah pertempuran dalam arti fisik, demo, atau sesuatu yang bersifat anarkis. Tetapi lakukan pertempuran secara hukum. Dan yang jelas harus dilakukan adalah pemagaran lingkungan gereja sendiri, tidak boleh ada celah dimana pernikahan homoseksual bisa dilakukan di gereja, itu yang paling penting dilakukan oleh gereja Kristen.