bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Kalau Ingin Bahagia, Pindahlah ke Korut 8th June 2011, 11:35 | |
| - Quote :
- Kalau Ingin Bahagia, Pindahlah ke Korut
Kistyarini | Jumat, 3 Juni 2011 | 11:43 WIB
PYONGYANG, KOMPAS.com — China menduduki peringkat pertama negara paling bahagia dalam indeks kebahagiaan global. Peringkat kedua diduduki Korea Utara. Asal tahu saja, peringkat itu dikeluarkan oleh negara yang dipimpin oleh Kim Jong Il itu.
Peringkat itu dibuat berdasarkan hasil riset oleh stasiun televisi Korut, Chosun Central Television. Respondennya warga Korut sendiri.
Hasilnya, China menjadi negara paling bahagia dengan poin sempurna, 100. Negara terbahagia kedua adalah Korut dengan 98 poin. Disusul secara berurutan Kuba, Iran, dan Venezuela.
Lalu bagaimana dengan Amerika Serikat? Salah satu musuh bebuyutan Korut itu menduduki peringkat 203. Artinya, termasuk dalam negara yang paling tidak bahagia. Korea Selatan juga tidak terlalu bahagia karena berdasarkan peringkat itu, Korsel berada di urutan ke-152.
Ketika peringkat itu ditampilkan dalam salah satu media online China, seorang pembaca memberi komentar, "Tolong kirim saya ke Amerika supaya saya bisa menderita juga." Asal tahu saja, peringkat itu dikeluarkan oleh negara yang dipimpin Kim Jong Il itu. Ijinkan saya, tanpa mengurangi rasa hormat untuk kamerad Kim, untuk tertawa terbahak bahak, hua ha ha ha ha ha ha ha. | |
|
Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kalau Ingin Bahagia, Pindahlah ke Korut 8th June 2011, 12:06 | |
| Menurut pandangan dari luar negara-negara komunis itu, katakanlah mewakili pandangan umum, yang mempunyai logika umum, bisa saja terjadi ketidakpecayaan atas hasil riset itu. Contohnya, ya itu yang suara tawanya kedengaran sampai ke kutub utara.
Sementara menurut pandangan negara-negara komunis itu sendiri, penelitian itu cukup valid. Kenapa harus diketawain? Wong metode risetnya juga berlaku hanya untuk negara-komunis, istilah-istilah yang dipakai juga hanya untuk negara-negara komunis, dan semuanya hanya untuk negara komunis. Trik itu tidak bisa dikatakan dengan istilah pinjaman 'thaqiya', wong itu berlaku untuk komunis saja kok.
Pertanyaan di benak saya, apabalia diperhadapkan dengan apa yang diberitakan itu, saya agak kebingungan mengklasifikasikannya, apakah dikategorikan pada maturbasi, atau narsisme berlebihan, atau pengkultusan, atau apa. Karena menurut saya, itu nyata-nyata mencari kepuasan sendiri dengan segala sesuatu yang dimiliki sendiri.
Kayaknya bukan hanya Korut dan China pengidap sakit jiwa seperti itu. Di banyak tempat di dunia ini, banyak orang pengidap sakit jiwa seperti itu, merasa hanya dirinya sendiri paling hebat, paling beruntung, paling bahagia, paling bagus, tanpa membandingkan dengan kenyataan diluar dunianya. Maka benak orang pengidap sakit jiwa seperti itu akan merasa es di kampungnya lebih dingin dari es di tempat lain, tanpa mengukur suhu esnya. Atau malah saya yang sakit jiwa?
Okeh, ikut mohon ijin ketawa, kh'kh'kh'kh'kh'kh'kh'kh'.....
Terakhir diubah oleh Husada tanggal 11th June 2011, 18:57, total 1 kali diubah | |
|
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kalau Ingin Bahagia, Pindahlah ke Korut 8th June 2011, 17:17 | |
| cara ngerisetnya gimana tuh ? |
|
Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kalau Ingin Bahagia, Pindahlah ke Korut 11th June 2011, 18:59 | |
| Ya mungkin metode risetnya pakai metode suka-suka. | |
|
Sponsored content
| Subyek: Re: Kalau Ingin Bahagia, Pindahlah ke Korut | |
| |
|