|
| Kejujuran berbuah benci | |
| | Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Kejujuran berbuah benci 13th June 2011, 19:42 | |
| Seorang orang tua murid AL melaporkan kecurangan ujian yang terjadi saat ujian di sekolah di Surabaya. Saat ujian, AL diperintah oleh guru untuk memberi contekan kepada teman temannya. Sebagai akibatnya, para orang tua murid yang lain justru menyerbu orang tua AL yang dianggap mencemarkan nama baik sekolah. Sungguh ironis apa yang terjadi di republik ini. Seorang guru yang seharusnya membina bibit kejujuran siswa, ternyata justru mengajari berbuat curang. Orang yang melaporkan kecurangan yang terjadi justru dibenci, dianggap merusak nama baik sekolah. Lantas, bagaimana negara ini akan berubah ke arah lebih baik, jika menutupi keborokan dan kecurangan dianggap sebagai langkah yang baik? | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 13th June 2011, 20:47 | |
| - Quote :
- para orang tua murid yang lain justru menyerbu orang tua AL yang dianggap mencemarkan nama baik sekolah.
yang ini malah lebih parahhhh... |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 13th June 2011, 21:05 | |
| Berita terakhir yang saya dengar, orang tua AL sampai harus mengungsi (pindah) dari rumah mereka, karena diteror/diusir oleh para tetangga mereka yang notabene adalah orang tua teman teman AL di sekolah itu.
Parrahh | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 13th June 2011, 21:17 | |
| dulu ada pepatah mengatakan : berani karena benar, takut karena salah tapi sekarang kalau yang salahnya banyak, merekalah yang berani. yang benar itulah yang jadi disalahkan dan diteror/ditakut2i. emang udah kebalik dunia... |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 13th June 2011, 23:54 | |
| - Quote :
- emang udah kebalik dunia...
Jadi ingat ayat ini : Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 14th June 2011, 09:30 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- emang udah kebalik dunia...
Jadi ingat ayat ini :
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. dari nabi Habakuk : Habakuk 1:4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik. |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 14th June 2011, 11:59 | |
| Hahhahhaaa... hahhahhahhaaa... hahhahhaaa.....
Sekedar ekspressi kegetiran... | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 14th June 2011, 12:25 | |
| - Quote :
- Sekedar ekspressi kegetiran...
Yaaah, hard to say bro, saya sih teringat kepada seorang romo yang kepala sekolah di sebuah SMA di Jak Pus, beliau meminta setiap ortu calon siswa membuat surat pernyataan bermeterai dengan tulisan tangan (ngga boleh di print/ketik). Isinya, sebagai ortu calon siswa, bersedia jika sang siswa pada saat telah sekolah ketahuan menggunakan narkoba dan menyontek di kelas. Narkoba masih bisa dimengerti, tetapi dikeluarkan dari sekolah hanya gara gara nyontek tentu luar biasa. Dalam penjelasannya ketika bertemu beliau, si romo berkata bahwa sekolah adalah dasar pembinaan anak bangsa. Dimana kejujuran ditanamkan sejak awal. Dan menyontek adalah kecurangan awal yang akan berujung pada kadar kejujuran kelak saat dewasa di pekerjaannya kelak. Dan prosedur pembuatan surat pernyataan itu sudah berlangsung bertahun tahun, dan dalam perjalanannya memang tenyata ada yang betul betul dikeluarkan karena menyontek. Dan si romo ketika ditanya oleh orang diknas menjawab, betul anak itu dikeluarkan hanya gara gara menyontek. Karena kejujuran itu hanya hitam dan putih, ngga ada yang abu abu. Jadi tidak ada setengah jujur atau sepertiga jujur, yang ada hanya jujur atau tidak jujur. Begitu keras peraturan yang harus diterapkan untuk melatih kejujuran seorang anak bangsa, karena begitu tercemarnya kehidupan berbangsa saat ini. Dan membaca kasus di Surabaya itu, saya ngga kebayang apa kata si romo, mungkin beliau bisa langsung kena stroke. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 14th June 2011, 13:25 | |
| Wah... keras bagat itu romo. Dulu ketika masih SD, kepala sekolahku tidak sampai mengeluarkan siswa nyontek. Hukumannya adalah memungut sampah berupa daun atau kertas atau apa saja benda asing di pekarangan. Di dadanya digantung kertas bertulis, "SAYA NYONTEK". | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 14th June 2011, 13:43 | |
| Betul sangat keras bro, tangan saya sampai kram menulis surat pernyataan sebanyak 2 lembar folio, maklum sudah belasan tahun tidak pernah menulis tangan, biasanya ngetik. Tapi saya mengerti mengapa si romo sampai keras seperti itu, karena menyontek adalah latihan curang, dan dengan terbiasa curang, makin lama makin biasa untuk tidak jujur, dan efek jangka panjangnya seperti terlihat di negara kita ini. Tidak ada yang jujur, mulai dari tukang parkir sampai ke jabatan tertinggi di republik ini.
| |
| | | siip Perwira Pertama
Jumlah posting : 630 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 14th June 2011, 18:53 | |
| Bro Bruce, Andaikan Bro ada di sisi lain, Andaikan Bro ini orang tua dari salah satu anak yg dbrikan contekan, apa reaksi Bro?
| |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 14th June 2011, 19:05 | |
| - Quote :
- Bro Bruce,
Andaikan Bro ada di sisi lain, Andaikan Bro ini orang tua dari salah satu anak yg dbrikan contekan, apa reaksi Bro?
Saya terus terang ngga bisa membayangkan pada posisi itu bro. Karena kebetulan sejak sekolah, saya sangat anti pada contek menyontek. Dan kebetulan juga, saya memberi peringatan keras pada anak anak saya, agar jangan sampai terjadi mereka mencontek, karena hukuman dari saya pasti akan lebih keras jika anak2 saya ketahuan mencontek. Jadi, sepertinya saya ngga akan berada pada posisi orang tua yang lain, kalau pada posisi orang tua AL masih mungkin terjadi, walau kemungkinan, saya tidak akan melaporkan kasus itu ke wali kota. Sorry mengecewakan anda bro. :) | |
| | | siip Perwira Pertama
Jumlah posting : 630 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 14th June 2011, 19:19 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Bro Bruce,
Andaikan Bro ada di sisi lain, Andaikan Bro ini orang tua dari salah satu anak yg dbrikan contekan, apa reaksi Bro?
Saya terus terang ngga bisa membayangkan pada posisi itu bro. Karena kebetulan sejak sekolah, saya sangat anti pada contek menyontek. Dan kebetulan juga, saya memberi peringatan keras pada anak anak saya, agar jangan sampai terjadi mereka mencontek, karena hukuman dari saya pasti akan lebih keras jika anak2 saya ketahuan mencontek.
Jadi, sepertinya saya ngga akan berada pada posisi orang tua yang lain, kalau pada posisi orang tua AL masih mungkin terjadi, walau kemungkinan, saya tidak akan melaporkan kasus itu ke wali kota.
Sorry mengecewakan anda bro.
:) Mnrt saya itu sangat relevan utk kasus ini Bro. Misalkan ya : Bro Bruce itu sangat keras pd anak soal contek-mencontek. Tp entah mimpi apa atau sial bgmn atau gila sesaat atau krasukan Iblis, guru di sekolah anak Bro mmerintahkan seorang anak yg top-ranking utk mbrikan contekan pd anak-anak lainnya pd saat ujian nasional. Lalu orang tua dari anak yg mbri contekan tsb melapor dan hebohlah skolah bhkn sluruh Indonesia. Guru dan kepala sekolahnya dpecat, sluruh kelas itu trancam ujian ulang. Apa yg akan Bro lakukan sebagai orang tua yg anaknya ikut 'terseret' dlm kasus ini? Saya brikan istilah 'terseret' krn scr faktual memang belum tentu anak Bro ikutan nyontek. Bro hakul-yakin bhw anak Bro telah dbentengi sdmikian rupa shg dia most-likely tidak akan ikutan nyontek, namun skrg ada prasangka melekat pd anak Bro bhw dia sangat mungkin adl siswa yg ikutan nyontek (pdhl bisa saja tidak ikut nyontek). Anak Bro telah blajar dan Bro yakin bhw ujian itu akan bisa dlalui anak Bro tanpa perlu nyontek, namun skrg ada prasangka melekat pd anak Bro bhw dia sangat mungkin lolos uan krn dbrikan contekan (pdhl bisa saja bukan krn nyontek). Anak Bro dan Bro tentunya slama ini punya nama baik, tp tiba-tiba skrg tseret dlm kasus ini dan diprasangkakan sbg salah satu anak dan salah satu ayah dari siswa yg ikutan nyontek (pdhl bisa saja tidak dmikian). -------- Nah, Apa yg akan muncul di hati Bro thd orang tua yg mlaporkan? Itu ptanyaan pertama Bro. Ptanyaan kedua, Jika Bro dbritahukan oleh anak Bro bhw guru mmrintahkan temannya yg top-ranking utk mbri contekan pd sluruh kelas, Apakah yg akan Bro lakukan sbg orang tua?
Terakhir diubah oleh siip tanggal 14th June 2011, 19:24, total 1 kali diubah | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 14th June 2011, 19:22 | |
| - Quote :
- arena kebetulan sejak sekolah, saya sangat anti pada contek menyontek.
saya malah kebalikannya, suka memberi contekan supaya dapet traktiran... kalau istilah biologinya simbiosis mutualisme kalau gak salah. |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 14th June 2011, 19:49 | |
| - Quote :
- Bro hakul-yakin bhw anak Bro telah dbentengi sdmikian rupa shg dia most-likely tidak akan ikutan nyontek, namun skrg ada prasangka melekat pd anak Bro bhw dia sangat mungkin adl siswa yg ikutan nyontek (pdhl bisa saja tidak ikut nyontek).
Anak Bro telah blajar dan Bro yakin bhw ujian itu akan bisa dlalui anak Bro tanpa perlu nyontek, namun skrg ada prasangka melekat pd anak Bro bhw dia sangat mungkin lolos uan krn dbrikan contekan (pdhl bisa saja bukan krn nyontek).
Anak Bro dan Bro tentunya slama ini punya nama baik, tp tiba-tiba skrg tseret dlm kasus ini dan diprasangkakan sbg salah satu anak dan salah satu ayah dari siswa yg ikutan nyontek (pdhl bisa saja tidak dmikian). Jika memang karena kebobrokan moral guru, maka seluruh sekolah harus ujian lagi, maka terjadilah seperti itu, karena bagi yang memang mampu dalam ilmu, diuji berkali kalipun tetap akan lulus. Saya beri kisah singkat dari pengalaman pribadi ya bro. Saat itu, saya duduk di kelas 2 SMP, dan menjelang ulangan sejarah, suatu bidang yang saya sangat kuasai (agama, sejarah, merupakan cerita menarik yang selalu saya baca habis sebelum pelajaran dimulai). Dan sesuai kebiasaan saya, saya membuat ringkasan untuk membantu menghafal tahun tahun penting agar setiap saat dapat saya baca ulang. Nah, kebetulan hari itu ulangannya cukup mudah, dan yang say penasaran ternyata tahun tahun yang saya hafal justru tidak ditanyakan. Oiya, catatan itu saya simpan di dalam saku baju. Saat memeriksa sebelum ulangan diserahkan, sang guru menghampiri meja saya, dan merogoh saku baju saya, dan mengambil catatan saya berikut kertas ulangan yang sudah selesai saya buat. Tentu saja saya terkejut dan protes. Saya menyusul guru itu ke depan dan di depan mejanya saya katakan saya minta maaf, dan saya jelaskan saya tidak mencontek. Apa yang terjadi, sang guru malah mentertawakan saya, katanya nyontek kok minta maaf. Padahal saya minta maaf karena mau menjelaskan kasusnya. Saya diberi nilai Nol. Sungguh saya sangat dendam, dan langsung saya membuat kalkulasi, untuk nilai rapor akan diambil rata rata dari 5 ulangan, jika satu ulangan bernilai nol, maka saya harus bernilai sangat sempurna untuk ulangan yang lain. Saat ulangan berikutnya, saya sengaja mengerjakan dengan sangat cepat, dan sebentar sebentar saya memandang langsung ke guru saya, sampai guru saya menjadi salah tingkah karena selalu saya amati sepanjang ulangan. Dan dari empat kali ulangan yang tersisa, saya berhasil mengumpulkan 2 kali nilai 8.5 dan dua kali nilai 9. Dan dengan jumlah nilai 35 dibagi 5, saya mendapat nilai 7 untuk rapor saya. Satu angka lebih rendah dari biasanya yang 8. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 15th June 2011, 09:57 | |
| - Quote :
- Kronologi "Nyontek" Massal di SD Pesanggrahan
Indra Akuntono | Inggried | Rabu, 15 Juni 2011 | 09:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dugaan kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) 2011 tak hanya terjadi di Surabaya. Beberapa hari ini, publik dikagetkan dengan pengakuan Siami, ibunda siswa SD II Gadel, Tandes, Surabaya, yang mengungkapkan bahwa anaknya dipaksa untuk memberikan contekan kepada teman-temannya saat ujian. Di Jakarta, dugaan yang sama juga dilaporkan terjadi. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menerima laporan dari orangtua siswa SD 06 Petang, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, yang dihubungi Kompas.com, Rabu (15/6/2011), mengungkapkan kronologi terjadinya "nyontek" massal itu.
"Dua hari sebelum UN, sekitar pertengahan Mei, anak peserta UN di SD 06 Petang Pesanggrahan dikumpulkan oleh guru untuk membuat sebuah deklarasi dan kesepakatan tertulis membagikan jawaban," kata Arist.
Ia menjelaskan, siswa yang dikumpulkan adalah mereka yang ranking 1 sampai dengan ranking 10 dan dibagi ke dalam beberapa kelompok. "Anak-anak itu bertanggung jawab memberikan jawaban kepada siswa lain yang rankingnya di bawah mereka. Aksi ini sebenarnya diorganisir dan diketahui oleh kepala sekolah karena memberikan kesepakatan tertulis," ujarnya.
Saat hari pertama UN, menurut laporan yang diterima Komnas PA, kecurangan itu berlangsung. Namun dalam perjalanan pulang, MAP (salah seorang siswa SD 06 Petang Pesanggrahan) yang sehari-hari diantar jemput oleh orangtuanya mengalami sesak nafas. Ketika ditanya oleh orangtuanya, Irma, MAP tidak bersedia menceritakan kepada ibunya tentang apa yang terjadi dan membuatnya sampai sesak nafas.
"Aku nggak bisa cerita, karena ada kesepakatan tertulis untuk tidak menceritakan apa yang terjadi. Itulah yang dikatakan MAP kepada ibunya dalam perjalanan pulang dari sekolah," kata Arist.
Sang ibu, lanjut Arist, kemudian menanyakan apa yang menimpa anaknya kepada pihak sekolah. Saat itu, Irma tidak mendapatkan penjelasan apa-apa dari sekolah. Pada hari kedua pelaksanaan UN, MAP sepakat untuk tidak memberikan jawaban kepada siapapun. Atas tindakannya ini, MAP mendapatkan ancaman dari teman-temannya.
"MAP diancam oleh teman-temannya mengapa tidak memberikan jawaban. Ia pun ketakutan, kemudian ia bercerita dan mengadukan tentang apa yang terjadi kepada ibunya. Saat itu juga, Irma mengkonfirmasikannya ke sekolah, namun kepala sekolah menyangkalnya," katanya.
Hingga memasuki hari ketiga pelaksanaan ujian, sambung Arist, ada guru yang mengakui adanya kecurangan massal saat UN. Guru itu juga mengaku ikut mengirimkan kunci jawaban melalui pesan singkat (SMS).
"Tanggal 16 Mei, Irma mengadukan peristiwa tersebut ke KPA. Saat itu sebenarnya kami juga memanggil guru, kepala sekolah, dan kepala suku dinas (Kasudin) Jakarta Selatan. Tetapi mereka tidak hadir," papar Arist.
Arist menambahkan, Irma tidak rela anaknya terintimidasi. Oleh karena itu, ia rela melakukan apa saja untuk mendapatkan data, termasuk merekam pelaksanaan UN di sekolah tersebut melalui handy camera. "Sebenarnya guru sudah meminta maaf dan mengakui adanya kecurangan saat UN. Kecurangan itu memang benar-benar ada. Guru sebagai eksekutor. Namun, ketika Irma menanyakan hal tersebut kepada Kasudin Jakarta Selatan, Irma diminta untuk tutup mulut," ujarnya.
Pada Selasa kemarin, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Agus Suradika mengatakan, pihaknya menjadwalkan pemanggilan terhadap anak dan orangtua murid SD 06 Petang Pesanggarahan, dalam waktu dekat guna menjelaskan masalah yang terjadi.
"Untuk tanggalnya masih belum bisa dipastikan. Tapi kami sudah meminta agar Komnas Anak beserta orangtua dapat bertemu Gubernur. Rencananya mungkin pekan ini atau pekan depan," ujar Agus, ketika dihubungi wartawan, Selasa (14/6/2011).
Menurutnya, jika memang ada miskomunikasi terkait masalah ini agar bisa diperbaiki. Namun, jika ternyata memang ada pelanggaran, akan dilakukan penindakan terhadap pelanggar.
Ya ampun, sampai serusak inikah mental bangsaku dalam mempersiapkan tunas bangsa? Mempersiapkan mereka untuk menjadi bangsa yang korup dan terbiasa menghalalkan cara untuk mencapai tujuan? | |
| | | leonardo Calon Perwira
Jumlah posting : 301 Join date : 07.03.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 15th June 2011, 10:14 | |
| Berita yang sangat memprihatinkan karena menandakan robohnya kejujuran.
Sekolah hanya buat image saja tapi kehilangan nilai2 fundamental seperti kejujuran.
apa the next generation kita akan menjadi gayus semua.......pinter korupsi.
salut buat ibu yang menentang praktek ketidakjujuran tersebut.
Kemarin sempat masuk metro tv ternyata ibu itu hanya tamatan smp tapi nilai2 luhur yang diperjuangkan jauh lebih mulia dari para pejabat bertitel yang korup.
Menurut berita kepala sekolahnya sudah diganti dan gurunya diturunkan pangkatnya.
Yah beginialh kalau yang dikejar hanya image saja mungkin juga refleksi dari bangsa ini yang hanya mengejar image sehingga memilih pemimpin2 yang hanya pintar mencitrakan dirinya sendiri.
turut prihatin sebagai anak bangsa sebagai orang tua saya selalu menanamkan sekuat tenaga nilai itu pada anak saya mudah2an menjadi bekal berguna buat masa depannya. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 15th June 2011, 12:15 | |
| - Husada wrote:
- Wah... keras bagat itu romo. Dulu ketika masih SD, kepala sekolahku tidak sampai mengeluarkan siswa nyontek. Hukumannya adalah memungut sampah berupa daun atau kertas atau apa saja benda asing di pekarangan. Di dadanya digantung kertas bertulis, "SAYA NYONTEK".
Masalah keras atau tidaknya tindakan sang romo memang menjadi relatif apabila dilihat dari sudut pandang manusia. Ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju. Tapi, memang, bila sikap menyontek ini tidak dihentikan sejak kecil maka ada kemungkinan akan terbawa ke usia dewasa dan akibatnya akan lebih mengerikan dari sekadar mendapatkan nilai bagus. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 15th June 2011, 12:37 | |
| - Quote :
- Tapi, memang, bila sikap menyontek ini tidak dihentikan sejak kecil maka ada kemungkinan akan terbawa ke usia dewasa dan akibatnya akan lebih mengerikan dari sekadar mendapatkan nilai bagus.
Saya sangat mendukung pelajar yang menolak contek mencontek, karena justru saat di sekolah (dan di rumah) lah mereka meletakkan dasar kujujuran nya kelak. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 15th June 2011, 12:54 | |
| - Quote :
- Mendiknas: Tak Terjadi Sontek Massal di Gadel
Inggried Dwi Wedhaswary | A. Wisnubrata | Rabu, 15 Juni 2011 | 12:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan Nasional menyimpulkan tak terjadi kecurangan berupa menyontek massal dalam pelaksanaan Ujian Nasional 2011 di SD II Gadel, Tandes, Surabaya, Jawa Timur. Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, dalam jumpa pers di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, Rabu (15/6/2011).
Nuh menjelaskan, kesimpulan tersebut didapatkan setelah dinas pendidikan setempat melakukan analisis terhadap pola jawaban 60 siswa SD II Gadel yang menjadi peserta ujian. Hasil analisis menunjukkan, tidak ada pola yang sama dalam lembar jawaban siswa. Parameter output pola jawaban, menurut Nuh, merupakan instrumen yang bisa dijadikan tolok ukur untuk menyimpulkan apakah terjadi nyontek massal atau tidak. Itu karena peristiwa ini dilaporkan setelah UN selesai dilaksanakan.
"Kita sudah mendapatkan jawaban dari setiap anak di Gadel, akan ketahuan apakah polanya sama sehingga terjadi nyontek massal. Kalau satu kelas salahnya sama, benarnya sama, nilainya sama, kita curigai ada nyontek massal. Tetapi, setelah melihat pola jawaban Matematika dan pelajaran lainnya, tidak menunjukkan terjadi kesamaan sehingga kami menyimpulkan tidak terjadi nyontek massal," kata Nuh.
Ia memaparkan, dari laporan yang diterima, ditemukan bahwa ada instruksi dari guru kepada siswa. Hal ini, ditegaskannya, merupakan kecurangan dan guru telah mendapatkan sanksi. Akan tetapi, instruksi tersebut tidak serta-merta berjalan dalam pelaksanaan ujian.
"Bu Siami (orangtua siswa) melaporkan kejadian ini setelah ujian selesai. Sementara, kita sendiri tidak tahu bagaimana kejadiannya, tetapi sudah menyimpulkan terjadi nyontek massal. Untuk membuktikan apakah terjadi nyontek massal atau tidak, yang bisa kita lakukan adalah melihat bagaimana hasilnya," tutur Nuh.
Akan tetapi, hingga saat ini pengumpulan data masih berjalan. "Yang saat ini, kami melihat ada input bahwa ada instruksi kecurangan, kemudian untuk membuktikan kita lihat output hasil ujiannya," katanya.
Menurut Nuh, setiap ruang kelas diawasi oleh dua guru pengawas yang berasal dari SD dan madrasah ibtidaiyah yang tidak mengajar sekolah tersebut. Para guru pengawas juga akan dikonfirmasi apakah terjadi nyontek massal seperti diasumsikan. "Jangan mengambil kesimpulan sebelum mengetahui bagaimana duduk perkaranya," ujar dia.
Kasus ini berawal dari pengakuan orangtua siswa, Siami, kepada Dinas Pendidikan Jawa Timur. Ia melaporkan bahwa anaknya dipaksa untuk membagikan jawaban kepada teman-temannya.
Jangan mengambil kesimpulan? Kesimpulan apa pak? sementara anda sudah berkata tidak ada sontek masal, sementara penyelidikan belum selesai. Yang perlu diurus bukanlah sontek masal atau sontek sebagian, tetapi mengapa bisa seorang guru yang harusnya mengajarkan kebaikan dan kejujuran, justru mengajarkan kecurangan? Itu yang harus diurus! | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 16th June 2011, 21:33 | |
| - Quote :
- Presiden SBY Akan Undang Siami dan Alif
Maria Natalia | Benny N Joewono | Kamis, 16 Juni 2011 | 21:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Cerita seputar kejujuran Siami (32) dan putranya, Alif, yang diusir oleh warga Gadel, akhirnya sampai juga di telinga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut Bambang Harymurti sebagai pendukung acara apresiasi untuk Siami yang bertajuk "Jujur Itu Hebat" hari ini, Kamis (16/06/2011), ia mendapat pesan singkat melalui telepon genggam dari pembantu Presiden, yang mengatakan Presiden ingin bertemu Siami.
Hal ini kemudian disampaikannya pada Siami di Surabaya melalui telekonferensi di Gedung Mahkamah Konstitusi. "Saya dapat pesan dari Pembantu Presiden, Presiden juga tergugah dengan Ibu Siami, dan Presiden ingin mengundang Ibu ke Istana untuk bertemu beliau (Presiden SBY)," ujar Bambang, pada Siami.
Tak hanya itu, Wakil Presiden RI, Boediono pun turut terkagum pada Siami. Ia juga mengirimkan pesan melalui Bambang, khusus untuk wanita asal Surabaya itu.
"Kejujuran, solidaritas dan kebersamaan adalah nilai luhur yang sangat mulia. Semoga kejujuran Siami bisa dibangun kembali, dalam bangsa ini," baca Bambang dari penggalan pesan Boediono untuk Siami.
Undangan untuk Siami dan Alif juga datang dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqqodas. Busyro juga mengatakan sangat mengapresiasi kejujuran Siam ini.
"Pesan dari Ketua KPK, Pak Busyro, bahwa KPK sangat merasa bangga apa yang Ibu (Siami) dan Alif lakukan dan itu harus dijadikan teladan. Oleh karena itu, kalau bisa Ibu dan Alif ke KPK untuk dapat apresiasi dari KPK," papar Bambang lagi.
Menanggapi berbagai ajakan dan apresiasi dari para tokoh nasional itu, Siami hanya tersenyum dan menjawab "Insya Allah". Tak lama, pembawa acara itu kemudian menunjukkan papan berisi tanda tangan para tokoh dan tamu yang menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Koalisi Masyarakat Pendukung Kejujuran itu, pada Siami.
Papan berwarna itu bergambar wajah Siami. Putri Gus Dur, Yenny Wahid yang hadir diacara itu juga turut mengapresiasi kejujuran Siami. Ia mengatakan kejahatan yang dilakukan pada Alif adalah kejahatan yang terorganisir dan anak-anaklah yang menjadi korban.
"Kejahatan yang terorganisir mengalah kebaikan. Sistem yang terorganisir itu mengalahkan kejujuran. Anak jangan hanya dilihat sebagai sebuah angka. Saya sudah bertemu Ibu Siami, dan ia katakan tidak menyesali apa yang dilakukannya, bahkan dia tidak marah pada tetangganya. Ia ikhlas. Oleh karena itu kita semua jangan berhenti sampai di sini saja, harus tetap perjuangkan kejujuran dalam bangsa ini," tandasnya. Kalau sudah menyangkut ETALASE dan PAMER IMAGE, bapak yang satu ini paling pandai memanfaatkan kesempatan. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci 17th June 2011, 17:18 | |
| - Quote :
- "Kejahatan yang terorganisir mengalahkan kebaikan. Sistem yang terorganisir itu mengalahkan kejujuran. Anak jangan hanya dilihat sebagai sebuah angka. Saya sudah bertemu Ibu Siami, dan ia katakan tidak menyesali apa yang dilakukannya, bahkan dia tidak marah pada tetangganya. Ia ikhlas. Oleh karena itu kita semua jangan berhenti sampai di sini saja, harus tetap perjuangkan kejujuran dalam bangsa ini," tandasnya.
Mungkin 'terhipnotis' oleh kalimat itu, para tetangga Siami sudah kembali 'welcome' pada Siami sekeluarga. Atau, mungkin ada perhitungan lain, bila dilihat model rumah tinggalnya, Siami sekeluarga termasuk dari bilangan kelas ekonomi menengah keatas. Mencermati gelagat dari 'pembongkaran kebusukan' oleh Siami, kayaknya tidak terlalu berlebihan kalau menduga partisipasinya sangat besar pada hajatan-hajatan se-RT, se-RW, bahkan mungkin sekelurahan. Begitu Siami sekeluarga terusir dari tempat tinggalnya, kemudian warga se-RT merasa 'kehilangan' donatur, yah... yang tadinya berteriak mengusir Siami, berbalik jadi 'menghamparkan ambal' menyambut pulang kampungnya Siami. Hehhehheee... pikiran 'nakal'-ku menggeliat. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Kejujuran berbuah benci | |
| |
| | | | Kejujuran berbuah benci | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |