The Last Judgment

[You must be registered and logged in to see this image.]

The Last Judgment was commissioned from Michelangelo by Pope Clement VII (1523-1534) shortly before his death. His successor, Paul III Farnese (1534-1549). forced Michelangelo to a rapid execution of this work, the largest single fresco of the century.

The first impression we have when faced with the Last Judgment is that of a truly universal event, at the centre of which stands the powerful figure of Christ. His raised right hand compels the figures on the lefthand side, who are trying to ascend, to be plunged down towards Charon and Minos, the Judge of the Underworld; while his left hand is drawing up the chosen people on his right in an irresistible current of strength. Together with the planets and the sun, the saints surround the Judge, confined into vast spacial orbits around Him. For this work Michelangelo did not choose one set point from which it should be viewed. The proportions of the figures and the size of the groups are determined, as in the Middle Ages, by their single absolute importance and not by their relative significance. For this reason each figure preserves its own individuality and both the single figures and the groups need their own background.

The figures who, in the depth of the scene, are rising from their graves could well be part of the prophet Ezechiels vision. Naked skeletons are covered with new flesh, men dead for immemorable lengths of time help each other to rise from the earth.

According to Vasari, the artist gave Minos, the Judge of the Souls, the semblance of the Popes Master of Ceremonies, Biagio da Cesena, who had often complained to the Pope about the nudity of the painted figures. We know that many other figures, as well, are portraits of Michelangelo's contemporaries. The artists self-portrait appears twice: in the flayed skin which Saint Bartholomew is carrying in his left hand, and in the figure in the lower left hand corner, who is looking encouragingly at those rising from their graves.

Ah, males buka-buka kamus. Gambarnya kecil-kecil. No comment ajah.

@Husada

Itu gambar dinding di Sistine chapel, Vatican, bro. Dilukis oleh Michelangelo th 1500an.

bruce wrote:

@Husada

Itu gambar dinding di Sistine chapel, Vatican, bro. Dilukis oleh Michelangelo th 1500an.

Makasih Bruce. Memang setelah ditampilkan di layar komputer saya, gambarnya sangat kecil-kecil. Perlu suryokonto untuk menolong saya melihatnya dengan jelas.

Husada wrote:

bruce wrote:

@Husada

Itu gambar dinding di Sistine chapel, Vatican, bro. Dilukis oleh Michelangelo th 1500an.

Makasih Bruce. Memang setelah ditampilkan di layar komputer saya, gambarnya sangat kecil-kecil. Perlu suryokonto untuk menolong saya melihatnya dengan jelas.

Untuk yang sudah berusia lanjut memang wajib mengenakan kacamata baca opung, supaya lebih jelas terlihat. Tetapi kalau melihat langsung lukisannya gak perlu koq, karena cukup besar. Kalau hendak kesana, mohon kesediaannya untuk membayari saya sekalian ya.

bruce wrote:

Untuk yang sudah berusia lanjut memang wajib mengenakan kacamata baca opung, supaya lebih jelas terlihat. Tetapi kalau melihat langsung lukisannya gak perlu koq, karena cukup besar. Kalau hendak kesana, mohon kesediaannya untuk membayari saya sekalian ya.

Lha... yang nunjukin gambar dong sekalian menjadi panitia pelaksana sekaligus jadi penyandang dana. Kalo ndak ditunjukin, kita ndak tahu. Untuk membuktikan gambar itu nyata ada bendanya, ya... diajak dong kita menyaksikan langsung. :pirat: Begitu, kan?

Husada wrote:

bruce wrote:

Untuk yang sudah berusia lanjut memang wajib mengenakan kacamata baca opung, supaya lebih jelas terlihat. Tetapi kalau melihat langsung lukisannya gak perlu koq, karena cukup besar. Kalau hendak kesana, mohon kesediaannya untuk membayari saya sekalian ya.

Lha... yang nunjukin gambar dong sekalian menjadi panitia pelaksana sekaligus jadi penyandang dana. Kalo ndak ditunjukin, kita ndak tahu. Untuk membuktikan gambar itu nyata ada bendanya, ya... diajak dong kita menyaksikan langsung. :pirat: Begitu, kan?

Ada pendeta ataupun pastor yang menunjukan gambar neraka, toh mereka tidak berkewajiban mengantarkan pendengarnya ke neraka, opung, benar kan?

kalau masalah ngeles, Pak Singa jagonya deh
hahahahahaha..........

dulu sih saya pernah bermimpi tentang neraka. pintu gerbangnya terbuat dari kayu, suasana tampak depan terasa suram, ada seorang penjaga di depannya. dia pun berkata, "semua harus membayar apa yang mereka lakukan di dunia"
saya lupa apa saja kejadian di dalamnya..yang jelas ada beberapa pastor di sana...

kalau surga, saya cuma dapat paduan suara malaikat (belum sampai area di dalamnya). ada beberapa sosok berbaju putih, menyanyikan lagu yang tidak pernah saya dengar sebelumnya, merdu sekali..

hello kitty wrote:

kalau masalah ngeles, Pak Singa jagonya deh
hahahahahaha..........

dulu sih saya pernah bermimpi tentang neraka. pintu gerbangnya terbuat dari kayu, suasana tampak depan terasa suram, ada seorang penjaga di depannya. dia pun berkata, "semua harus membayar apa yang mereka lakukan di dunia"
saya lupa apa saja kejadian di dalamnya..yang jelas ada beberapa pastor di sana...

kalau surga, saya cuma dapat paduan suara malaikat (belum sampai area di dalamnya). ada beberapa sosok berbaju putih, menyanyikan lagu yang tidak pernah saya dengar sebelumnya, merdu sekali..

Naah, minat ke mana? Surga atau neraka? Kalau mau ke surga, biasakan online di LTB setiap hari, he he he he.

1. saya wajib posting di LTB
2. saya ingin masuk surga

kedua kalimat di atas tidak berhubungan, Bro. jadi kalau ujian pertanyaan sebab akibat, jawabannya adalah B...

hehehehehe

hello kitty wrote:

1. saya wajib posting di LTB
2. saya ingin masuk surga

kedua kalimat di atas tidak berhubungan, Bro. jadi kalau ujian pertanyaan sebab akibat, jawabannya adalah B...

hehehehehe

Aturan online dan posting di LTB dan janji masuk surga sejalan walaupun tiak alkitabiah, sis.
Bisa dibuktikan kelak saat pengadilan terakhir, percaya aja deh.

wawawawa.................intimidasi terselubung...

hello kitty wrote:

wawawawa.................intimidasi terselubung...

Ngga.... ngga terselubung, tetapi terang terangan, ha ha ha ha ha.

hello kitty wrote:

wawawawa.................intimidasi terselubung...

Wkwkwkwk......
Maka dari itu Sis, walau kondisi saya KO karena masuk angin.
Sambil berbaring di peraduan, jam 12 malampun kemarin saya paksakan diri saya online di LTB pakai ipad2an yang panasnya kayak setrika.


Kawatir, kalo gak online diterkam Mr. Singa

kesimpulan:

pengaruh Pak Singa sangat kuat, terutama terhadap saya dan Kung2..

wuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.........

hello kitty wrote:

kalau masalah ngeles, Pak Singa jagonya deh
hahahahahaha..........

dulu sih saya pernah bermimpi tentang neraka. pintu gerbangnya terbuat dari kayu, suasana tampak depan terasa suram, ada seorang penjaga di depannya. dia pun berkata, "semua harus membayar apa yang mereka lakukan di dunia"
saya lupa apa saja kejadian di dalamnya..yang jelas ada beberapa pastor di sana...

kalau surga, saya cuma dapat paduan suara malaikat (belum sampai area di dalamnya). ada beberapa sosok berbaju putih, menyanyikan lagu yang tidak pernah saya dengar sebelumnya, merdu sekali..

Iya nih, padahal sudah saya tunggu di Surabaya.
Kalo memang berani datang kesini, tolong Sis Kitty ikut bersama2 saya menjamu Mr. Singa di all you can eat resto.
Dengan syarat, kita yang mengambilkan makanan, mr. Singa wajib menghabiskan ...hahahahaaaaa


:bball:

BTT diatas.

Mengapa Michaelangelo suka melukis yang tidak pakai baju?

Barangkali ada teman2 yang memiliki ide untuk hal diatas ?

cinzano wrote:

hello kitty wrote:

kalau masalah ngeles, Pak Singa jagonya deh
hahahahahaha..........

dulu sih saya pernah bermimpi tentang neraka. pintu gerbangnya terbuat dari kayu, suasana tampak depan terasa suram, ada seorang penjaga di depannya. dia pun berkata, "semua harus membayar apa yang mereka lakukan di dunia"
saya lupa apa saja kejadian di dalamnya..yang jelas ada beberapa pastor di sana...

kalau surga, saya cuma dapat paduan suara malaikat (belum sampai area di dalamnya). ada beberapa sosok berbaju putih, menyanyikan lagu yang tidak pernah saya dengar sebelumnya, merdu sekali..

Iya nih, padahal sudah saya tunggu di Surabaya.
Kalo memang berani datang kesini, tolong Sis Kitty ikut bersama2 saya menjamu Mr. Singa di all you can eat resto.
Dengan syarat, kita yang mengambilkan makanan, mr. Singa wajib menghabiskan ...hahahahaaaaa


:bball:

Yang seperti ini:

[You must be registered and logged in to see this image.]

[You must be registered and logged in to see this image.]

Hayooo jangan ngeles.........
Saya siapkan tempat di Fu Yuan all you can eat jam 11.00 s/d 15.00
Biar Sis Kitty dan saya yang memesan makanan dan Mr. Singa bertanggung-jawab menghabiskan :twisted:

Waah, kalau dimsum saya susah nolaknya om.
Yang saya sukai adalah hakau, hisit-hakau, somay, lumpia sayur, kembang tahu goreng isi udang, pangsit udang, onde-onde, egg-tart, dan ditutup dengan puding almond.

Itu saja.

Berhubung all you can eat maka menu sesuai paket.
Yg ga ada puding almond.


Hehehe

cinzano wrote:

Berhubung all you can eat maka menu sesuai paket.
Yg ga ada puding almond.


Hehehe

Oh iya, ketentuan yang berlaku di Fu Yuan, setiap potong makanan yang tidak dihabiskan didenda rp. 5.000,-


Wkwkwkwkwkw........

Rencana jahat Cinzano :
1. Bayar 1 seat all you can eat for mr. Singa = Rp. 50.000,-
2. Bersama2 dng Sis Kitty menyediakan porsi yang tidak wajar untuk mr. Singa :twisted: :twisted: :twisted:
3. Mr. Singa perutnya penuh dan tidak dapat menghabiskan makanan.
4. 20 potong makanan tidak dihabiskan mr. Singa = Rp. 5.000,- x 20 = Rp. 100.000,-
5. Mr. Singa mengalami kerugian finansial Rp. 100.000,- dikurangi Rp. 50.000,- :twisted: :twisted: :twisted:
6. Yang terakhir, Mr. Singa beli Promag cair karena kembung terlalu kenyang


Horeeee :pirat: :pirat: :pirat: :pirat:





BTT.

Lukisan last judgment mencerminkan pandangan teologis dari Gereja Katolik mengenai penghakiman akhirkah ?.


:bball:

melihat gelagat Kung2, kelihatan sekali beliau sirik pada Pak Singa. padahal sirik itu tanda tidak mampu.
hahahahaha...

tidak usah sirik, Kung. semua manusia punya kelebihan dan kekurangan sendiri. jadi kalau Kung tidak mampu menjadi cerdas dan berwibawa seperti Pak Singa, ya jadilah lucu dan menggemaskan seperti biasanya saja...
itu malah lebih alami

Quote :

Mengapa Michaelangelo suka melukis yang tidak pakai baju?

seniman suka melukis yang indah2. menurut si Michaelangelo, manusia yang tidak pakai baju jauh lebih indah daripada yang pakai baju.
dengan catatan, pas tidak masuk angin saja...

Melukis obyek yang tidak pakai baju, mungkin karena produksi tekstil ketika itu belum seheboh sekarang?