arti hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati ?

Matius 10:16
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

apa maksud dari :
- cerdik seperti ular ?
- dan tulus seperti merpati ?

contoh kongkrit dalam kehidupan nyata bagaimana ?
silahkan sharing... :)
Gbu

Tanpa acuan alkitabiah, saya mengartikannya dengan melihat karakter keduanya, karakter ular, dan karakter merpati.

Dikatakannya cerdik seperti ular, bahwa hendaklah kita memperhitungkan segala kemungkinan, dari yang paling buruk, sampai yang paling baik. Ular yang paling cerdik diantara binatang, bukan? Saya pikir, ini tidak mungkin kita capai secara sempurna, karena keterbatasan kita dalam berhitung.

Dikatakannya, tulus seperti merpati, bahwa hendaklah kita tulus dan setia pada satu saja. Kalau itu tentang pasangan, setia pada satu saja, dalam untung dan malang. Kalau itu mengenai Tuhan, setia kepada satu Tuhan saja. Jangan setia atau menyembah tiga tuhan, dan jangan terpaku mengarahkan sembahan berdasar arah mata angin. Tuhan itu lebih besar dari segalanya.

Gitu menurut saya.

LKMD, Lebih Kurangnya Mohon Dimaafkan.

Maksudnya harus pandai-pandai jaga diri.

Ya itu ibarat ada orang akan masuk ke daerah kawanan serigala, pasti nasihatnya adalah buat hati-hati, liat kanan-kiri, jaga-jaga, waspada, kl ngantuk jgn bablas tidur, kl makan jangan lupa diri, kl jalan jangan bengong.

Tp di sisi lain, terus ingat misi, ingat untuk apa pengutusannya shg skalipun harus lewatin kawanan srigala, tetep bertekad kuat.

Mungkin gitu kali ya??

@all
saya membaca kitab Daniel 1:1-21
kira2 apa yang dilakukan Daniel, Hananya, Misael, Azarya disana boleh gak dikategorikan sebagai contoh penerapan cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati ?

Ngga.

siip wrote:

Ngga.

alasannya ?

Maksudnya ngga salah lagi.

Jd hati mreka tulus mlakukan firman, tp mreka juga dg cerdik mlakukannya.
Saya yakin Daniel mnetapkan hal ini krn dpt hikmat dr Tuhan dan tentu saja saya juga yakin bhw Daniel cs makan banyak-banyak...

di ayat 20 dikatakan : Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.

apakah maksudnya Daniel cs juga belajar jampi2 dan ilmu sihir ?

Quote :

apakah maksudnya Daniel cs juga belajar jampi2 dan ilmu sihir ?

Pada jaman itu, belum dibedakan antara ahli 'kimia', ahli 'fisika', 'matematika', ataupun 'pengobatan', termasuk di dalamnya tukang2 ramal. Jadi dalam ayat itu, kepandaian Daniel dianggap lebih tinggi dibanding dengan seluruh 'ahli' yang ada.

T2Y wrote:

apakah maksudnya Daniel cs juga belajar jampi2 dan ilmu sihir ?

Menurut saya, Daniel cs tidak mempelajari jampi-jampi dan ilmu sihir, melainkan hanya bersandar pada khikmat yang diterima dari dan diberikan oleh Tuhan. Menurut penilaian raja, apa yang dilaksanakan oleh Daniel cs atas pokok-pokok ujian atau diskusi atau masalah yang diberikan kepada Daniel cs, menghantar Nebukadnezar memberi penilaian, bahwa Daniel cs sepuluh kali lebih cerdas daripada ahli jampi kerjaaan. Artinya, khikmat Tuhan yang dilihat Nebukadnezar melalui Daniel cs dinilai 10 kali lebih unggul dari ilmu perjampian. Padahal, menurut iman saya, itu tidak dapat dibandingkan, karena memang tidak sebanding, bahwa ilmu perjampian tidak ada apa-apanya dibanding khikmat Tuhan.

Damai, damai, damai.

bruce wrote:

Quote :

apakah maksudnya Daniel cs juga belajar jampi2 dan ilmu sihir ?

Pada jaman itu, belum dibedakan antara ahli 'kimia', ahli 'fisika', 'matematika', ataupun 'pengobatan', termasuk di dalamnya tukang2 ramal. Jadi dalam ayat itu, kepandaian Daniel dianggap lebih tinggi dibanding dengan seluruh 'ahli' yang ada.

pada ayat ke-4 dikatakan supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
nah, ada yang mengartikan "bahasa orang kasdim" yang dimaksudkan disini juga termasuk sastra, dasar-dasar astronomi, matematika, hukum, dan sejumlah ilmu lainnya (termasuk mungkin diantaranya jampi, mantra atw sihir).

Husada wrote:

T2Y wrote:

apakah maksudnya Daniel cs juga belajar jampi2 dan ilmu sihir ?

Menurut saya, Daniel cs tidak mempelajari jampi-jampi dan ilmu sihir, melainkan hanya bersandar pada khikmat yang diterima dari dan diberikan oleh Tuhan. Menurut penilaian raja, apa yang dilaksanakan oleh Daniel cs atas pokok-pokok ujian atau diskusi atau masalah yang diberikan kepada Daniel cs, menghantar Nebukadnezar memberi penilaian, bahwa Daniel cs sepuluh kali lebih cerdas daripada ahli jampi kerjaaan. Artinya, khikmat Tuhan yang dilihat Nebukadnezar melalui Daniel cs dinilai 10 kali lebih unggul dari ilmu perjampian. Padahal, menurut iman saya, itu tidak dapat dibandingkan, karena memang tidak sebanding, bahwa ilmu perjampian tidak ada apa-apanya dibanding khikmat Tuhan.

Damai, damai, damai.

kalau melakukan sih saya yakin mereka (Daniel cs) enggak, Om... :)
tapi kalau mempelajari mungkin iya.
soalnya sebagai tawanan mereka tidak punya kebebasan untuk berkata tidak mau belajar atw tidak mau makan apa yang diberikan raja Nebukadnezar pada saat itu.
ini yang saya tangkap sebagai "cerdik seperti ular".

Quote :

pada ayat ke-4 dikatakan supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
nah, ada yang mengartikan "bahasa orang kasdim" yang dimaksudkan disini juga termasuk sastra, dasar-dasar astronomi, matematika, hukum, dan sejumlah ilmu lainnya (termasuk mungkin diantaranya jampi, mantra atw sihir)

Bahasa masih mungkin diajarkan, tetapi kalau 'ilmu pengetahuan' yang saat itu masih sangat langka, rasanya mustahil diajarkan dengan rela hati oleh para 'ilmuwan' istana.
Daniel hidup pada abad 7 - 6 BC.

bruce wrote:

Quote :

pada ayat ke-4 dikatakan supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
nah, ada yang mengartikan "bahasa orang kasdim" yang dimaksudkan disini juga termasuk sastra, dasar-dasar astronomi, matematika, hukum, dan sejumlah ilmu lainnya (termasuk mungkin diantaranya jampi, mantra atw sihir)

Bahasa masih mungkin diajarkan, tetapi kalau 'ilmu pengetahuan' yang saat itu masih sangat langka, rasanya mustahil diajarkan dengan rela hati oleh para 'ilmuwan' istana.
Daniel hidup pada abad 7 - 6 BC.

menilik dari ayat ke-4 dan ke-5 saya rasa kedudukan mereka memang sangat istimewa.

T2Y wrote:

kalau melakukan sih saya yakin mereka (Daniel cs) enggak, Om... :)
tapi kalau mempelajari mungkin iya.
soalnya sebagai tawanan mereka tidak punya kebebasan untuk berkata tidak mau belajar atw tidak mau makan apa yang diberikan raja Nebukadnezar pada saat itu.
ini yang saya tangkap sebagai "cerdik seperti ular".

Dari ayat 1 - 21 itu, saya tidak menemukan bahwa kepada semua orang yang dikumpulkan itu diberi pelajaran perjampian atau sejenisnya. Menurut pemahaman saya, orang-orang yang dikumpulkan itu adalah orang-orang yang dinilai sudah memiliki ilmu. Nah, agar ilmu mereka dapat dibagikan atau diwariskan atau diarsipkan, kepada orang-orang itu diberikan pelajaran tulis baca ala Kasdim. Tujuannya, agar ilmu orang-orang itu dapat distandarisasi untuk melayani raja dan kerajaan.

Jadi, meski mereka tawanan yang tidak dapat berkata tidak untuk perintah. Perikop itu tidak mengisahkan adanya wajib belajar perjampian ala Kasdim. Yang ada ialah pemusatan belajar tulis menulis ala Kasdim. Orang-orang itu dikumpulkan dengan tujuan untuk memanfaatkan ilmunya melayani raja dan kerajaan.

Jadi, mereka ditawan bukan untuk mengajarinya ilmu perjampian, melainkan untuk tahu tulis baca, dan kemudian tersirat pengertian, setelah tahu tulis baca ala Kasdim, ilmu-ilmu mereka akan digunakan menjayakan raja dan kerajaan Nebukadnezar. Apabila kemudian hari mereka meninggal, ilmu mereka tidak ikut terkubur, dapat diwariskan melalui tulisan ala Kasdim.

Begitu menurut pemehaman saya.

Husada wrote:

T2Y wrote:

kalau melakukan sih saya yakin mereka (Daniel cs) enggak, Om... :)
tapi kalau mempelajari mungkin iya.
soalnya sebagai tawanan mereka tidak punya kebebasan untuk berkata tidak mau belajar atw tidak mau makan apa yang diberikan raja Nebukadnezar pada saat itu.
ini yang saya tangkap sebagai "cerdik seperti ular".

Dari ayat 1 - 21 itu, saya tidak menemukan bahwa kepada semua orang yang dikumpulkan itu diberi pelajaran perjampian atau sejenisnya. Menurut pemahaman saya, orang-orang yang dikumpulkan itu adalah orang-orang yang dinilai sudah memiliki ilmu. Nah, agar ilmu mereka dapat dibagikan atau diwariskan atau diarsipkan, kepada orang-orang itu diberikan pelajaran tulis baca ala Kasdim. Tujuannya, agar ilmu orang-orang itu dapat distandarisasi untuk melayani raja dan kerajaan.

Jadi, meski mereka tawanan yang tidak dapat berkata tidak untuk perintah. Perikop itu tidak mengisahkan adanya wajib belajar perjampian ala Kasdim. Yang ada ialah pemusatan belajar tulis menulis ala Kasdim. Orang-orang itu dikumpulkan dengan tujuan untuk memanfaatkan ilmunya melayani raja dan kerajaan.

tidak secara langsung iya, tapi tentang hal2 apa yang mereka perlu pelajari untuk membantu pemerintahan Nebukadnezar sepertinya pasti diajarkan.

Quote :

Jadi, mereka ditawan bukan untuk mengajarinya ilmu perjampian, melainkan untuk tahu tulis baca, dan kemudian tersirat pengertian, setelah tahu tulis baca ala Kasdim, ilmu-ilmu mereka akan digunakan menjayakan raja dan kerajaan Nebukadnezar. Apabila kemudian hari mereka meninggal, ilmu mereka tidak ikut terkubur, dapat diwariskan melalui tulisan ala Kasdim.

Begitu menurut pemehaman saya.

kalau misalnya kita sekarang dijajah oleh pemerintahan ottoman atw kaisar China zaman dahulu, apakah anda juga cuma belajar bahasa arab/china saja ?
atw anda juga akan sedikit banyak mempelajari kebudayaan mereka ?
cara mereka beribadah beserta doa2 mereka ?
nah, itu kalau kita sebagai rakyat biasa... kalau buat yang melayani raja ?

Quote :

kalau misalnya kita sekarang dijajah oleh pemerintahan ottoman atw kaisar China zaman dahulu, apakah anda juga cuma belajar bahasa arab/china saja ?
atw anda juga akan sedikit banyak mempelajari kebudayaan mereka ?
cara mereka beribadah beserta doa2 mereka ?
nah, itu kalau kita sebagai rakyat biasa... kalau buat yang melayani raja ?

Sepertinya saya sependapat dengan Husada.
Daniel cs memang diajarkan bahasa, untuk mempermudah komunikasi dengan raja. Mengapa Daniel 'dekat' dengan raja? Karena diangap Daniel memiliki 'kemampuan' atau 'ilmu yang tinggi', dan ilmu itulah yang ingin diserap oleh Nabukadnezar dari Daniel. Dan sepertinya Nabukadnezar bukan demi kebaikan hatinya memberi 'ilmu' kepada Daniel, karena jelas tidak menguntungkan baginya.

Jika kita saat ini dijajah bangsa China, maka tergantug kita, apakah kita mau belajar bahasa China. Jika kita belajar bahasa China, kita bisa mempelajari kebudayaan mereka, dan 'sukur sukur' bisa terpakai menjadi 'hamba' mereka. Kalau kita yang misalkan adalah ahli nuklir jempoan, bisa dipastikan kita akan di'culik' oleh penjajah china, diajari bahasa china, diberi kedudukan enak, diharapkan kita mau menjadi tenaga ahli meeka. Bukankah begitu logika nya bro?

bruce wrote:

Quote :

kalau misalnya kita sekarang dijajah oleh pemerintahan ottoman atw kaisar China zaman dahulu, apakah anda juga cuma belajar bahasa arab/china saja ?
atw anda juga akan sedikit banyak mempelajari kebudayaan mereka ?
cara mereka beribadah beserta doa2 mereka ?
nah, itu kalau kita sebagai rakyat biasa... kalau buat yang melayani raja ?

Sepertinya saya sependapat dengan Husada.
Daniel cs memang diajarkan bahasa, untuk mempermudah komunikasi dengan raja. Mengapa Daniel 'dekat' dengan raja? Karena diangap Daniel memiliki 'kemampuan' atau 'ilmu yang tinggi', dan ilmu itulah yang ingin diserap oleh Nabukadnezar dari Daniel. Dan sepertinya Nabukadnezar bukan demi kebaikan hatinya memberi 'ilmu' kepada Daniel, karena jelas tidak menguntungkan baginya.

posisi Daniel cs pada saat itu menurut saya lebih seperti budak dari pada seorang calon karyawan yang mengikuti training.
dan mereka dipersiapkan untuk melayani Raja seperti yang tertulis di ayat 5b Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.
lagipula seberapa pandai sih Daniel cs dalam usia yang masih sangat muda itu (berpotensi mungkin iya) ?
kalau mau diserap ilmunya, kenapa tidak yang lebih berumur yang jelas pengetahuan mereka jauh lebih dalam dari mereka.

Quote :

Jika kita saat ini dijajah bangsa China, maka tergantug kita, apakah kita mau belajar bahasa China. Jika kita belajar bahasa China, kita bisa mempelajari kebudayaan mereka, dan 'sukur sukur' bisa terpakai menjadi 'hamba' mereka.

makanya disini saya melihat ada unsur cerdik seperti ular, tulus seperti merpati, Om.

Quote :

Kalau kita yang misalkan adalah ahli nuklir jempoan, bisa dipastikan kita akan di'culik' oleh penjajah china, diajari bahasa china, diberi kedudukan enak, diharapkan kita mau menjadi tenaga ahli meeka. Bukankah begitu logika nya bro?

sekali lagi, usia Daniel yang masih sangat muda sepertinya masih kurang berbobot kalau kita pikir Nebukadnezar mau menyerap ilmunya.
menurut saya lebih logis kalau orang2 muda seperti Daniel yang punya potensi tapi belum punya dasar yang cukup kuat dipengaruhi untuk mempelajari dan menjadi ahli pemerintahan menurut kebudayaan mereka pada saat itu.
istilahnya, dibentuk dan dipengaruhi agar menjadi sama seperti mereka :?:

T2Y wrote:

kalau misalnya kita sekarang dijajah oleh pemerintahan ottoman atw kaisar China zaman dahulu, apakah anda juga cuma belajar bahasa arab/china saja ?
atw anda juga akan sedikit banyak mempelajari kebudayaan mereka ?
cara mereka beribadah beserta doa2 mereka ?
nah, itu kalau kita sebagai rakyat biasa... kalau buat yang melayani raja ?

Damai bagimu T2Y.

Mungkin yang kita lihat atas kisah Daniel 1-21 itu sedikit berbeda. Kalau T2Y melihatnya sebagai penjajahan, dimana kerajaannya Nebukadnezar (Sinear) menjajah kaumnya Daniel yang di Yehuda. Bahwa para pegawai atau pejabat dari kerjaannya Nebukadnezar ditugaskan mengurusi administrasi daerah yang ditinggali kaumnya Daniel di Yehuda. Kalau demikian adanya, memang, mau tidak mau, suka tidak suka, seluruh warga Yehuda akan mempelajari segala hal yang dipaksakan penjajah (Sinear), dalam hal ini ialah kerajaannya Nebukadnezar.

Sementara saya melihatnya begini. Pasukan Nebukadnezar datang ke tanah Yehuda, dan merampas banyak barang, mulai dari barang berharga sampai kain kumal, dirampas semua. Pasukan Nebukadnezar ditugaskan menawan orang-orang muda yang dinilai cakap fisik, dan pintar lagi dari kaum Yehuda. Mereka akan dibawa ke kerajaan Nebukadnezar, dan diberikan pemusatan latihan tulis baca. Tujuannya, untuk ada 'budak' mengabdi di kerajaan Sinear.

Bisa T2Y lihat perbedaan pemahaman kita atas kisah itu? Saya ulang, menurut T2Y, Yehuda diduduki oleh pasukan Nebukadnezar. Menurut saya, tanah Yehuda tidak dijajah, tetapi dirampas oleh pasukan Sinear. Nah, kalau sudah melihat perbedaan pemahaman kita, selanjutnya terserah T2Y, apakah pemahaman seperti yang T2Y pahami itu yang akan T2Y pegang, atau ada pemahaman alternatif?

Damai, damai, damai.

Husada wrote:

T2Y wrote:

kalau misalnya kita sekarang dijajah oleh pemerintahan ottoman atw kaisar China zaman dahulu, apakah anda juga cuma belajar bahasa arab/china saja ?
atw anda juga akan sedikit banyak mempelajari kebudayaan mereka ?
cara mereka beribadah beserta doa2 mereka ?
nah, itu kalau kita sebagai rakyat biasa... kalau buat yang melayani raja ?

Damai bagimu T2Y.

Mungkin yang kita lihat atas kisah Daniel 1-21 itu sedikit berbeda. Kalau T2Y melihatnya sebagai penjajahan, dimana kerajaannya Nebukadnezar (Sinear) menjajah kaumnya Daniel yang di Yehuda. Bahwa para pegawai atau pejabat dari kerjaannya Nebukadnezar ditugaskan mengurusi administrasi daerah yang ditinggali kaumnya Daniel di Yehuda. Kalau demikian adanya, memang, mau tidak mau, suka tidak suka, seluruh warga Yehuda akan mempelajari segala hal yang dipaksakan penjajah (Sinear), dalam hal ini ialah kerajaannya Nebukadnezar.

tidak, anda salah mengartikan penjelasan saya.
mereka kalah perang dan bahkan diayat ke-2 dituliskan :
Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.

kata pendeta saya, pada zaman dahulu mereka yang berperang menganggap bahwa alllah/ilah2 mereka juga turut berperang.
kalau Israel kalah pada waktu itu maka mereka menganggap bahwa Allah orang Israel kalah sama allahnya orang babel (kalau gak salah pernah terjadi juga saat israel kalah sama orang filistin 1 SAMUEL 5 : 3 - 4).

maka dari itu kitab Daniel dituliskan untuk menyatakan kalau Allah yang disembah orang Israel adalah Allah yang sejati.

Quote :

Sementara saya melihatnya begini. Pasukan Nebukadnezar datang ke tanah Yehuda, dan merampas banyak barang, mulai dari barang berharga sampai kain kumal, dirampas semua. Pasukan Nebukadnezar ditugaskan menawan orang-orang muda yang dinilai cakap fisik, dan pintar lagi dari kaum Yehuda. Mereka akan dibawa ke kerajaan Nebukadnezar, dan diberikan pemusatan latihan tulis baca. Tujuannya, untuk ada 'budak' mengabdi di kerajaan Sinear.

yup, saya juga berpendapat demikian.

Quote :

Bisa T2Y lihat perbedaan pemahaman kita atas kisah itu? Saya ulang, menurut T2Y, Yehuda diduduki oleh pasukan Nebukadnezar. Menurut saya, tanah Yehuda tidak dijajah, tetapi dirampas oleh pasukan Sinear. Nah, kalau sudah melihat perbedaan pemahaman kita, selanjutnya terserah T2Y, apakah pemahaman seperti yang T2Y pahami itu yang akan T2Y pegang, atau ada pemahaman alternatif?
Damai, damai, damai.

silahkan baca reply saya buat Om Bruce diatas, anda masih melihat ada perbedaan pemahaman kita seperti yang anda maksud ?

Kalau menurut sejarah (sesuai Alkitab), Daniel digiring ke Babylon. Saat jaman itu memang adalah wajar menduduki suatu wilayah (kota), merampas hartanya, menjadikan para wanita sebagai selir dan menjadikan para pemuda sebagai budak. Dari para budak ini, dipilih yang penampilannya baik dan otaknya lumayan cerdas untuk mengerjakan urusan 'administrasi', sementara yang modal otot ya dijadikan kuli bangunan.

Nah, sebagai budak, kebetulan yang lumayan cerdas, sudah jelas Daniel cs dijadikan budak bagian admin. Maka pasti Danies cs diajari bahasa Nabukadnezar, dan apa yang akan menjadi pekerjaannya kelak. Tapi kalau sebagai 'calon' dukun sih sepertinya ngga akan diajarkan. Kecuali kalau memang Daniel menunjukan bakat seperti itu.

bruce wrote:

Kalau menurut sejarah (sesuai Alkitab), Daniel digiring ke Babylon. Saat jaman itu memang adalah wajar menduduki suatu wilayah (kota), merampas hartanya, menjadikan para wanita sebagai selir dan menjadikan para pemuda sebagai budak. Dari para budak ini, dipilih yang penampilannya baik dan otaknya lumayan cerdas untuk mengerjakan urusan 'administrasi', sementara yang modal otot ya dijadikan kuli bangunan.

Nah, sebagai budak, kebetulan yang lumayan cerdas, sudah jelas Daniel cs dijadikan budak bagian admin. Maka pasti Danies cs diajari bahasa Nabukadnezar, dan apa yang akan menjadi pekerjaannya kelak. Tapi kalau sebagai 'calon' dukun sih sepertinya ngga akan diajarkan. Kecuali kalau memang Daniel menunjukan bakat seperti itu.

saya sih gak bilang mereka diajarin jadi calon dukun.
tapi kalau disuruh mempelajari berbagai ilmu termasuk sastra, dasar-dasar astronomi, matematika, hukum, dan sejumlah ilmu lainnya (termasuk mungkin diantaranya jampi, mantra atw sihir atw sangat mungkin sekali tafsir mimpi) sih saya berpendapat mungkin iya (tapi mereka tidak melakukannya).


sekarang gini deh, hal apa sih yang sebenarnya membuat anda berpendapat bahwa Daniel cs tidak mungkin disuruh belajar itu ?

Quote :

sekarang gini deh, hal apa sih yang sebenarnya membuat anda berpendapat bahwa Daniel cs tidak mungkin disuruh belajar itu ?

Saya berpegang pada logika saja bro. Seandainya saya merekrut karyawan, tentu bukan untuk saya ajari segala macam ilmu penting, tetapi yang sesuai untuk pekerjaannya saja. Tidak mungkin si calon karyawan saya ajari pelajaran yang saya pelajari selama belasan tahun.

bruce wrote:

Quote :

sekarang gini deh, hal apa sih yang sebenarnya membuat anda berpendapat bahwa Daniel cs tidak mungkin disuruh belajar itu ?

Saya berpegang pada logika saja bro. Seandainya saya merekrut karyawan, tentu bukan untuk saya ajari segala macam ilmu penting, tetapi yang sesuai untuk pekerjaannya saja.

Daniel cs bukan sebagai calon karyawan yang mau ditraining, Om....
tapi budak, yang harus menuruti semua kehendak tuannya.
kalau dilihat dari sini maka logika saya bilang sangat mungkin Daniel belajar banyak hal (tapi sekedar untuk tahu tentang tata cara, kebudayaan dan hal2 lain tentang negara Babel).

Quote :

Tidak mungkin si calon karyawan saya ajari pelajaran yang saya pelajari selama belasan tahun.

kalau karyawan, anda tentu tidak akan mengajarkan semua kecuali sama karyawan yang anda pandang kompeten dan bisa/mampu.
dan rasanya menurut logika sederhana lebih menguntungkan bagi anda kalau orang2 pintar berada disebelah anda dari pada orang2 kurang pintar, kan ?

Contoh karyawan untuk mempermudah bro, karena saya tidak mungkin lagi menerapkan perbudakan saat ini. Tetapi kriterianya tidak berbeda jauh. Hanya yang satu harus dibayar dan diberi THR, sementara kalau budak tidak perlu bayar.

(refer ke Uncle Tom's Cabin - untuk belajar bagaimana perbudakan di AS sebelum civil war)