Lady Gaga(L)

heinskle wrote:

Well...well...well....
emangnya ada tertulis didalam Alquran, perintah Alloh harus memakai jilbab?
kalau gak salah saya, pemakaian jilbab dikembangkan oleh masyarakat kaum wanita Iran, begitu juga dgn penggunaan cadar.
jika saya salah, silakan sharing ayat alqurannya disini. Itupun kalo berani.

well...well...well...

Anda berbicara seperti yang sudah pernah/sering baca Al Quran karena sering klaim ini dan itu.
Kalau sudah pernah baca pasti tahu ayat mana saja yang memerintahkan mengenakan jilbab ini.

Jangan membuat rekan2 seiman Anda menjadi malu dengan kelakuan Anda ... ah!

Silancah wrote:

samiaji wrote:

Kalau saya boleh bertanya kepada Kang Lancah :

Masalah pakaian (jilbab dan Kerudung biarawati), ada kesamaan dan ada ketidaksamaan..
Mereka sama-sama diwajibkan oleh aturan internal dan ada konsekuansi
Tidak memakai kerudung biarawati berarti dikeluarkan dari ordo, atau ada aturan lain, tetapi bukan berarti dia lantas bukan seorang katholik
Apakah konsekuansi bagi seorang wanita muslimah yang tidak ber-jilbab, apakah tidak diakui sebagai umat Islam ? Ataukah bagaimana menurut pandangan Kang Lancah ?

Salam Damai

Sepengetahuan saya seorang muslim itu keluar dari agamanya atau kafir atau melakukan dosa yang tidak terampuni bila menyekutukan Allah SWT.
Apakah alasannya tidak mengenakan jilbab karena malas atau alasan lain ... hanya ybs yang tahu dan Allah SWT yang dapat menilainya.

Kalau menurut pengetahuan Kang Lancah, apa hukuman atau konsekuensi dari seorang wanita muslim yang tidak mengenakan Jilbab ?


Salam Damai

samiaji wrote:

Kalau menurut pengetahuan Kang Lancah, apa hukuman atau konsekuensi dari seorang wanita muslim yang tidak mengenakan Jilbab ?

Salam Damai

Sepengetahuan saya masalah jilbab ini adalah antara orang yang melaksanakan dengan sang Khalik.
Seperti sholat dan puasa.

Jika orang yang diperintahkan tidak melakukan maka, berdasarka Al Quran dan Hadits, tidak ada bentuk hukuman yang pasti di dunia ini ... konsekwensinya akan diterima di akhirat nanti.
Berbeda halnya dengan membunuh (qishosh), mencuri (hukum potongan tangan), atau berzina (dirajam).

Tetapi bukan berarti setiap pemerintah yang menganut syariah Islam dilarang untuk berijtihad (merumuskan hukum berdasarkan ayat Al Quran dan hadits atau ijma ulama) dan menetapkan hukuman untuk pelanggaran jilbab, sholat, dan puasa itu.
Masalah apakah ijtihad ini sah atau tidaknya di mata Allah SWT ... itu dikembalikan kepada sang Khalik.

Silancah wrote:

heinskle wrote:

Well...well...well....
emangnya ada tertulis didalam Alquran, perintah Alloh harus memakai jilbab?
kalau gak salah saya, pemakaian jilbab dikembangkan oleh masyarakat kaum wanita Iran, begitu juga dgn penggunaan cadar.
jika saya salah, silakan sharing ayat alqurannya disini. Itupun kalo berani.

well...well...well...

Anda berbicara seperti yang sudah pernah/sering baca Al Quran karena sering klaim ini dan itu.
Kalau sudah pernah baca pasti tahu ayat mana saja yang memerintahkan mengenakan jilbab ini.

Jangan membuat rekan2 seiman Anda menjadi malu dengan kelakuan Anda ... ah!

Well ...well...well.....

mungkin saya bisa sharing sedikit disini, menurut saya dan yang dikutip dari alquran sbb:

يهاالنبى قل لأزواجك وبناتك ونساءالمؤمنين يدنينعليهن من جلابيبهن ذلك أدني أن يعرفن فلا يؤذين وكان الله غفورارحيما (الأحزاب 59)

Artinya:Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu.Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang. (Al Ahzab.59).

-----------------------------------------------------------------------------

jilbab pertama kali digunakan perempuan Mesopotamia, Mesir Kuno, sekitar 4.000 tahun silam. Lebih dari dua milenium kemudian, barulah ajaran Islam menyerap penggunaan jilbab. Di Indonesia sendiri, gairah berjilbab nyata terasa sejak akhir 1980-an. Fenomena ini mungkin tak terbayangkan saat pemerintah-tepatnya Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada 17 Maret 1982-merilis panduan seragam sekolah yang antara lain melarang siswi muslimah menggunakan kerudung atau jilbab. Peraturan itu langsung memicu kontroversi yang luas. Tak sedikit pula siswi yang bertahan dengan jilbab meskipun harus menghadapi risiko dikeluarkan dari sekolah. Kini zaman telah berganti. Jilbab bukan lagi barang haram di sekolah. Dan pelajar SD sampai SMU pun nyaman berseragam plus berjilbab. Seiring dengan itu, busana muslimah berkembang lebih luas. Jilbab bukan lagi monopoli gadis pesantren, tapi sudah merambah kalangan artis, pengusaha, dan eksekutif kantoran. Jilbab pun bukan cuma digunakan untuk pengajian, tapi juga saat nongkrong di kafe, melenggang di atas panggung, bahkan berjoget di hadapan umum.

-------------------------------------------------------------------------------

Jadi jilbab bukanlah terlahir oleh karena Islam, jilbab juga telah digunakan diberbagai bangsa di Timur Tengah jauh sebelum Islam lahir, dan Iran adalah salah satu negara penganut dan ber-fanatik keras mewajibkan masyarakat wanitanya mengenakan jilbab sebagai penutup aurat + cadar.
Berbeda dengan di Indonesia, Jilbab adalah suatu busana trendy dan gaul dan berkembang menjadi ajang bisnis, ketat dibadan dan ketika dipakai lebih menonjolkan bentuk liak likuk badan sehingga terlihat tubuh lebih seksi.

well...well...well....

Silancah wrote:

Jika orang yang diperintahkan tidak melakukan maka, berdasarka Al Quran dan Hadits, tidak ada bentuk hukuman yang pasti di dunia ini ... konsekwensinya akan diterima di akhirat nanti.
Berbeda halnya dengan membunuh (qishosh), mencuri (hukum potongan tangan), atau berzina (dirajam).

Well....well....well...

Memakai jilbab, alquran tidak menetapkan sebagai ' perintah ' melainkan 'anjuran'
sementara 'sholat' dan 'puasa' adalah suatu 'perintah' yang hukumnya adalah wajib.

Silancah wrote:

Masalah apakah ijtihad ini sah atau tidaknya di mata Allah SWT ... itu dikembalikan kepada sang Khalik.

Untuk lebih jelasnya lagi, silakan ditanyakan kepada ustadzt terdekat. Mengapa ?
didalam islam segala sesuatunya ber-referensikan " kata ustadzt ...!!?? ".

heinskle wrote:

emangnya ada tertulis didalam Alquran, perintah Alloh harus memakai jilbab?

heinskle wrote:

mungkin saya bisa sharing sedikit disini, menurut saya dan yang dikutip dari alquran sbb:

يهاالنبى قل لأزواجك وبناتك ونساءالمؤمنين يدنينعليهن من جلابيبهن ذلك أدني أن يعرفن فلا يؤذين وكان الله غفورارحيما (الأحزاب 59)

Artinya:Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu.Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang. (Al Ahzab.59).

Nah, itu sudah tahu ayat di mana Allah SWT memerintahkan Nabi dan umat muslim untuk memakai jilbab ... kenapa harus tanya lagi di atas?

heinskle wrote:

Jadi jilbab bukanlah terlahir oleh karena Islam, jilbab juga telah digunakan diberbagai bangsa di Timur Tengah jauh sebelum Islam lahir, dan Iran adalah salah satu negara penganut dan ber-fanatik keras mewajibkan masyarakat wanitanya mengenakan jilbab sebagai penutup aurat + cadar.

Rasanya saya pun tidak pernah menyangkal jilbab atau cadar digunakan sebelum datangnya ajaran Islam dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Yang kita diskusikan di sini adalah Allah SWT mewajibkan terus dikenakannya pakaian penutup tubuh bagi muslimah ... dan ternyata memang ada perintahnya di Al Quran.

heinskle wrote:

Berbeda dengan di Indonesia, Jilbab adalah suatu busana trendy dan gaul dan berkembang menjadi ajang bisnis, ketat dibadan dan ketika dipakai lebih menonjolkan bentuk liak likuk badan sehingga terlihat tubuh lebih seksi.

Masalah penerapannya yang menyimpang dari apa yang dikehendaki oleh sang Khalik itu adalah sesuatu yang kerap dilakukan umat manusia.
Tetapi bukan berarti hal tersebut diridhoi dan menjadi anjuran ayat2 yang disabdakan oleh sang Khalik.

Bukan begitu?

Silancah wrote:

Yang kita diskusikan di sini adalah Allah SWT mewajibkan terus dikenakannya pakaian penutup tubuh bagi muslimah ... dan ternyata memang ada perintahnya di Al Quran.

Well..well....well....

Ternyata selama ini anda belum tau dimana letaknya ayat tersebut.
Bukan begitu ?

well....well....well.....

heinskle wrote:

Well..well....well....

Ternyata selama ini anda belum tau dimana letaknya ayat tersebut.
Bukan begitu ?

well....well....well.....

Hahahaaaa... Sudah lama saya tidak tertawa enak seperti ini.

Anda cuma satu tahu ayat saja?
Coba satu lagi yang mana, bro?

Silancah wrote:

samiaji wrote:

Kalau menurut pengetahuan Kang Lancah, apa hukuman atau konsekuensi dari seorang wanita muslim yang tidak mengenakan Jilbab ?

Salam Damai

Sepengetahuan saya masalah jilbab ini adalah antara orang yang melaksanakan dengan sang Khalik.
Seperti sholat dan puasa.

Jika orang yang diperintahkan tidak melakukan maka, berdasarka Al Quran dan Hadits, tidak ada bentuk hukuman yang pasti di dunia ini ... konsekwensinya akan diterima di akhirat nanti.
Berbeda halnya dengan membunuh (qishosh), mencuri (hukum potongan tangan), atau berzina (dirajam).

Tetapi bukan berarti setiap pemerintah yang menganut syariah Islam dilarang untuk berijtihad (merumuskan hukum berdasarkan ayat Al Quran dan hadits atau ijma ulama) dan menetapkan hukuman untuk pelanggaran jilbab, sholat, dan puasa itu.
Masalah apakah ijtihad ini sah atau tidaknya di mata Allah SWT ... itu dikembalikan kepada sang Khalik.

Saat ini saya tertarik dengan kalimat yang di beri bold..
Jika ijtihad tersebut belum tentu sah di mata Allah, tetapi bersifat memaksa (dalam artian diterapkan untuk semua orang di bawah pemerintahan tersebut), apalagi terdapat unsur hukuman, apakah tidak lebih bijak untuk tidak membuat peraturan (dan hukuman) tentang hal tersebut ?
Ataukah dengan hukuman duniawi maka hukuman akhirat nya otomatis pupus ?

akan berbeda hal nya jika ijtihad tersebut berkenaan sebatas pendapat mengenai suatu hal saja..



Salam Damai

samiaji wrote:

Saat ini saya tertarik dengan kalimat yang di beri bold..
Jika ijtihad tersebut belum tentu sah di mata Allah, tetapi bersifat memaksa (dalam artian diterapkan untuk semua orang di bawah pemerintahan tersebut), apalagi terdapat unsur hukuman, apakah tidak lebih bijak untuk tidak membuat peraturan (dan hukuman) tentang hal tersebut ?

Saya kurang tahu mana yang dianggap bijak atau tidak bijak oleh Allah SWT sehingga tidak bisa memberikan jawaban untuk yang satu ini.
Seperti bila ditanya ... Allah SWT tahu Hitler atau Jenghiz Khan akan membunuh banyak orang, kenapa mereka dibiarkan hidup?
Allah SWT tahu nyamuk dapat membunuh banyak orang dengan berbagai macam jenis penyakitnya, kenapa diciptakan?

Saya pikir itu menjadi rahasia Allah SWT kenapa di beberapa hal terdapat aturan/hukum yang jelas tetapi di sisi lain ada beberapa yang dibebaskan untuk ditafsirkan oleh manusia sehingga timbullah apa yang dinamakan sebagai Fiqih.

Quote :

Allah SWT tahu nyamuk dapat membunuh banyak orang dengan berbagai macam jenis penyakitnya, kenapa diciptakan?

Saya pikir itu menjadi rahasia Allah SWT kenapa di beberapa hal terdapat aturan/hukum yang jelas tetapi di sisi lain ada beberapa yang dibebaskan untuk ditafsirkan oleh manusia sehingga timbullah apa yang dinamakan sebagai Fiqih.

Kang dulu saya sempat berpikir begitu, mengapa ada berbagai macam serangga pengganggu dan pembawa masalah ikut diciptakan oleh Tuhan yang Mahatahu. Bukankah seharusnya Ia tahu bahwa segala macam serangga itu merupakan masalah?

Tetapi, kemarin ini di acara History channel atau Animal Planet, saya mendengar suatu komen yang cukup mengejutkan, bahwa jika serangga musnah dari bumi ini, maka kehidupan di bumi ini hanya bertahan selama 5 tahun sebelum punah.

Begitu sempurnanya sgala rancangan Tuhan, mungkin kita yang belum memahaminya secara penuh sehingga kita meragukan hasil ciptaanNya, tetapi sungguh, semakin kita tahu semakin kita kagum, bahwa tidak ada satupun ciptaanNya yang sia sia.

Salam

Silancah wrote:

heinskle wrote:

Well..well....well....

Ternyata selama ini anda belum tau dimana letaknya ayat tersebut.
Bukan begitu ?

well....well....well.....

Hahahaaaa... Sudah lama saya tidak tertawa enak seperti ini.

Anda cuma satu tahu ayat saja?
Coba satu lagi yang mana, bro?

Hahaha.... ternyata emang gak tau rupanya xixixixi ....

well...well....well....

bruce wrote:

Quote :

Allah SWT tahu nyamuk dapat membunuh banyak orang dengan berbagai macam jenis penyakitnya, kenapa diciptakan?

Saya pikir itu menjadi rahasia Allah SWT kenapa di beberapa hal terdapat aturan/hukum yang jelas tetapi di sisi lain ada beberapa yang dibebaskan untuk ditafsirkan oleh manusia sehingga timbullah apa yang dinamakan sebagai Fiqih.

Kang dulu saya sempat berpikir begitu, mengapa ada berbagai macam serangga pengganggu dan pembawa masalah ikut diciptakan oleh Tuhan yang Mahatahu. Bukankah seharusnya Ia tahu bahwa segala macam serangga itu merupakan masalah?

Tetapi, kemarin ini di acara History channel atau Animal Planet, saya mendengar suatu komen yang cukup mengejutkan, bahwa jika serangga musnah dari bumi ini, maka kehidupan di bumi ini hanya bertahan selama 5 tahun sebelum punah.

Begitu sempurnanya sgala rancangan Tuhan, mungkin kita yang belum memahaminya secara penuh sehingga kita meragukan hasil ciptaanNya, tetapi sungguh, semakin kita tahu semakin kita kagum, bahwa tidak ada satupun ciptaanNya yang sia sia.

Salam

Nyamuk bukanlah hewan pembunuh yang telah diciptakan Tuhan, nyamuk hanyalah korban pencemaran mata rantai makanan baginya melalui darah yang dihisapnya dan beralih fungsi menjadi carrier bagi bibit penyakit yang mematikan.
Demikian juga dengan hewan lainnya, satu sama lainnya saling mendukung bagi memenuhi kebutuhan hidup mereka, walaupun pada awalnya Allah menciptakan mereka begitu sempurna keseimbangan kehidupan yang ada dengan tidak saling mengorbankan satu dengan yang lainnya.
Tetapi pengaruh kutukan dosa terhadap manusia pertama, maka segala sesuatu yang bergerak dan hidup didunia ini harus menanggungnya.

Begitu juga Hitler dan Jenghiz Khan, keduanya juga tidak dilahirkan sebagai machine pembunuh, tetapi mereka diizinkan dan dipakai Allah untuk menggenapi nubuat-Nya, begitu juga Nebukadnezar Raja Babel yang pernah dipakai Allah untuk menghukum bangsa Israel, agar bangsa Israel bertobat dan kembali menyembah kepada-Nya.

heinskle wrote:

Hahaha.... ternyata emang gak tau rupanya xixixixi ....

well...well....well....

Saya kasih clue deh .. di surat An Nuur ...

Baru tahu atau pura2 tidak tahu, bro?

heinskle wrote:

bruce wrote:

Quote :

Allah SWT tahu nyamuk dapat membunuh banyak orang dengan berbagai macam jenis penyakitnya, kenapa diciptakan?

Saya pikir itu menjadi rahasia Allah SWT kenapa di beberapa hal terdapat aturan/hukum yang jelas tetapi di sisi lain ada beberapa yang dibebaskan untuk ditafsirkan oleh manusia sehingga timbullah apa yang dinamakan sebagai Fiqih.

Kang dulu saya sempat berpikir begitu, mengapa ada berbagai macam serangga pengganggu dan pembawa masalah ikut diciptakan oleh Tuhan yang Mahatahu. Bukankah seharusnya Ia tahu bahwa segala macam serangga itu merupakan masalah?

Tetapi, kemarin ini di acara History channel atau Animal Planet, saya mendengar suatu komen yang cukup mengejutkan, bahwa jika serangga musnah dari bumi ini, maka kehidupan di bumi ini hanya bertahan selama 5 tahun sebelum punah.

Begitu sempurnanya sgala rancangan Tuhan, mungkin kita yang belum memahaminya secara penuh sehingga kita meragukan hasil ciptaanNya, tetapi sungguh, semakin kita tahu semakin kita kagum, bahwa tidak ada satupun ciptaanNya yang sia sia.

Salam

Nyamuk bukanlah hewan pembunuh yang telah diciptakan Tuhan, nyamuk hanyalah korban pencemaran mata rantai makanan baginya melalui darah yang dihisapnya dan beralih fungsi menjadi carrier bagi bibit penyakit yang mematikan.
Demikian juga dengan hewan lainnya, satu sama lainnya saling mendukung bagi memenuhi kebutuhan hidup mereka, walaupun pada awalnya Allah menciptakan mereka begitu sempurna keseimbangan kehidupan yang ada dengan tidak saling mengorbankan satu dengan yang lainnya.
Tetapi pengaruh kutukan dosa terhadap manusia pertama, maka segala sesuatu yang bergerak dan hidup didunia ini harus menanggungnya.

Saya koq ngga percaya ada mahluk hidup yang tidak diciptakan untuk berguna bagi dunia ini, bro. Setiap mahluk hidup, apapun itu, selalu memiliki fungsi dalam rantai makanan dan ekosistem. Itulah hebatnya rencana Tuhan. Dan jelas bukan karena sistem yang rusak.

Quote :

Begitu juga Hitler dan Jenghiz Khan, keduanya juga tidak dilahirkan sebagai machine pembunuh, tetapi mereka diizinkan dan dipakai Allah untuk menggenapi nubuat-Nya, begitu juga Nebukadnezar Raja Babel yang pernah dipakai Allah untuk menghukum bangsa Israel, agar bangsa Israel bertobat dan kembali menyembah kepada-Nya.

Dalam hal manusia, berbeda dengan hewan, bro. Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, untuk menggunakan akal budinya. Apa yang dilakukannya adalah sepenuhnya tanggun jawabnya kelak dihadapan pencipta.

Tetapi mengenai Hitler, Jenghis Khan, bahkan Julius Caesar, ataupun Alexander the Great, semuanya adalah penakluk. Apakah meeka salah? Secara kemanusiaan mungkin salah, karena kejam dan membunuh, tetapi secara sejarah manusia, mereka justru berjasa dalam mempersatukan suku suku yang terpencar pencar. Dengan penyatuan itulah kebudayaan dapat tercipta.

Hitler, mungkin contoh penakluk yang gagal, tetapi kalau dia menang, maka kisahnya mungkin berbeda. Seperti juga Gajah Mada, kita mengenalnya sebagai tokoh pemersatu Nusantara, benarkah? Atau dia adalah penakluk dan pembunuh bagi suku suku dan kerajaan kerajaan kecil yang lain?

Contoh lain, Columbus, dikenal sebagai penjelajah dan penemu benua Amerika. Benarkah? Atau sebenarnya dia tak lebih dari pembunuh suku asli Amerika, seperti juga Hernan Cortes. Jadi, pahlawan atau pembunuh? Tergantung siapa yang menulis sejarah dan menang atau kalah.

Syalom

@atas
Jadi teringat salah satu film nya Jet Lee, HERO.
Raja yang Lalim dan Ambisius ataukah Pemersatu dataran China ?
Semua tergantung pada sudut pandang..

Yang pasti Tuhan mengijinkan bahkan memakai tokoh-tokoh tersebut (begitu juga kita-kita ini) untuk mewujudkan rencanaNya, dan kita percaya bahwa renacanNya adalah Damai Sejahtera.



Salam Damai

heinskle wrote:

Begitu juga Hitler dan Jenghiz Khan, keduanya juga tidak dilahirkan sebagai machine pembunuh, tetapi mereka diizinkan dan dipakai Allah untuk menggenapi nubuat-Nya, begitu juga Nebukadnezar Raja Babel yang pernah dipakai Allah untuk menghukum bangsa Israel, agar bangsa Israel bertobat dan kembali menyembah kepada-Nya.

Apakah artinya apa yg dilakukan (kekejaman) hitler dan jengis khan itu TIDAK BERDOSA di mata Allah bro? kan diijinkan dan dipakai utk memenuhi nubuat-Nya?

Saya rasa 'apa yg benar menurut manusia belum tentu benar menurut Allah'.

:)

samiaji wrote:

@atas
Jadi teringat salah satu film nya Jet Lee, HERO.
Raja yang Lalim dan Ambisius ataukah Pemersatu dataran China ?
Semua tergantung pada sudut pandang..

Yang pasti Tuhan mengijinkan bahkan memakai tokoh-tokoh tersebut (begitu juga kita-kita ini) untuk mewujudkan rencanaNya, dan kita percaya bahwa renacanNya adalah Damai Sejahtera.



Salam Damai

Betul sekali bro. sejarah selalu ditulis oleh pemenang.
Anda boleh menjadi pahlawan pembasmi korupsi, kalau ada kalah, anda akan dilupakan, atau malah balik dituduh sebagai koruptor.
Anda boleh menjadi pecinta damai dan anti perang, tetapi kalau pemenangnya adalah pecinta perang, anda akan dianggap sebagai gerekan pengacau keamanan.
Anda boleh jadi penguasa lalim yang menjajah negara negara tetangga, kalau anda menang perang, anda akan dikenang sebagai pemersatu bangsa.

Begitulah yang selalu terjadi dalam penulisan sejarah.

samiaji wrote:

Silancah wrote:

samiaji wrote:

Kalau menurut pengetahuan Kang Lancah, apa hukuman atau konsekuensi dari seorang wanita muslim yang tidak mengenakan Jilbab ?

Salam Damai

Sepengetahuan saya masalah jilbab ini adalah antara orang yang melaksanakan dengan sang Khalik.
Seperti sholat dan puasa.

Jika orang yang diperintahkan tidak melakukan maka, berdasarka Al Quran dan Hadits, tidak ada bentuk hukuman yang pasti di dunia ini ... konsekwensinya akan diterima di akhirat nanti.
Berbeda halnya dengan membunuh (qishosh), mencuri (hukum potongan tangan), atau berzina (dirajam).

Tetapi bukan berarti setiap pemerintah yang menganut syariah Islam dilarang untuk berijtihad (merumuskan hukum berdasarkan ayat Al Quran dan hadits atau ijma ulama) dan menetapkan hukuman untuk pelanggaran jilbab, sholat, dan puasa itu.
Masalah apakah ijtihad ini sah atau tidaknya di mata Allah SWT ... itu dikembalikan kepada sang Khalik.

Saat ini saya tertarik dengan kalimat yang di beri bold..
Jika ijtihad tersebut belum tentu sah di mata Allah, tetapi bersifat memaksa (dalam artian diterapkan untuk semua orang di bawah pemerintahan tersebut), apalagi terdapat unsur hukuman, apakah tidak lebih bijak untuk tidak membuat peraturan (dan hukuman) tentang hal tersebut ?
Ataukah dengan hukuman duniawi maka hukuman akhirat nya otomatis pupus ?

akan berbeda hal nya jika ijtihad tersebut berkenaan sebatas pendapat mengenai suatu hal saja..

Salam Damai

Maaf saya mundur sedikit, soalnya ada beberapa hal yang masih ingin saya tanyakan:
* Kang Lancah sendiri mengakui bahwa pemakaian Jilbab, Shalat, dan Puasa hubungannya adalah langsung sendiri dengan sang Khalik
* Tidak adanya hukuman yang jelas bagi yang melanggar ketiga hal tersebut di dalam Alquran
* Apa hukuman yang ada saat ini (mungki dipakai oleh negara/daerah Syariah) untuk ketiga hal tersebut
* Bagaimana mekanisme pengawasan orang yang tidak melaksanakan Shalat [Shalat Jumat masih bisa dimengerti]
* Apa esensi dari peraturan pemakaian Jilbab menurut Kang Lancah ?
* Apakah peraturan pemakaian Jilbab (kalau memang dibuat) akan mencakup wanita di luar Islam, bagaimana kira-kira konsekuensi terhadap wanita-wanita di luar Islam yang memakai celana pendek (berdasarkan info mas Striker).. ?

Terima kasih atas jawabannya



Salam Damai

samiaji wrote:

Maaf saya mundur sedikit, soalnya ada beberapa hal yang masih ingin saya tanyakan:
* Kang Lancah sendiri mengakui bahwa pemakaian Jilbab, Shalat, dan Puasa hubungannya adalah langsung sendiri dengan sang Khalik
* Tidak adanya hukuman yang jelas bagi yang melanggar ketiga hal tersebut di dalam Alquran

Sepengetahuan saya saat ini ... kalau saya mendapatkan ilmu pengetahuan lain, insya Allah, akan saya share di sini.

samiaji wrote:

* Apa hukuman yang ada saat ini (mungki dipakai oleh negara/daerah Syariah) untuk ketiga hal tersebut

Saya kurang tahu ... belum pernah menanyakannya juga sewaktu saya di Oman.
Mungkin hukumannya adalah wanita tidak diperbolehkan keluar rumah jika tidak memakai jilbab.

Saya pernah baca otobiografi wanita di Afganistan dalam masa pemerintahan Taliban yang super ketat dan sempit dalam memahami ajaran Islam ... di buku itu diceritakan wanita yang keluar tanpa mengenakan burqa akan dipukuli di jalanan tanpa ampun.
Saya sih tidak akan mendukung hukuman seperti itu ...

samiaji wrote:

* Bagaimana mekanisme pengawasan orang yang tidak melaksanakan Shalat [Shalat Jumat masih bisa dimengerti]

Kalau tidak salah di Arab Saudi sebagaimana halnya di Afganistan-Taliban .. ada satgas Amar Maruf Nahi Munkar yang berkeliling di saat2 waktu sholat yang memeriksa apakah warganya sholat atau tidak di jam2 itu ... at least, menutup tokonya.
Tapi saya sendiri belum pernah melihat satgas itu dan implementasinya waktu umrah ke Arab

samiaji wrote:

* Apa esensi dari peraturan pemakaian Jilbab menurut Kang Lancah ?

Untuk melindungi kaum wanita dari syahwat kaum lelaki serta tentu saja ujian ketakwaan kepada Allah SWT.
Aturannya tentu saja menutupi sekujur tubuh kecuali wajah dan tangan dengan pakaian longgar untuk menutupi lekuk tubuhnya.

samiaji wrote:

* Apakah peraturan pemakaian Jilbab (kalau memang dibuat) akan mencakup wanita di luar Islam, bagaimana kira-kira konsekuensi terhadap wanita-wanita di luar Islam yang memakai celana pendek (berdasarkan info mas Striker).. ?

Seharusnya tidak mencakup wanita di luar Islam karena perintahnya ditujukan kepada wanita yang beriman/istri orang mukmin seperti ini:
An Nuur 24:31 "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,..."

Al Ahzab 33:59 "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka"..."

Silancah wrote:

samiaji wrote:

Maaf saya mundur sedikit, soalnya ada beberapa hal yang masih ingin saya tanyakan:
* Kang Lancah sendiri mengakui bahwa pemakaian Jilbab, Shalat, dan Puasa hubungannya adalah langsung sendiri dengan sang Khalik
* Tidak adanya hukuman yang jelas bagi yang melanggar ketiga hal tersebut di dalam Alquran

Sepengetahuan saya saat ini ... kalau saya mendapatkan ilmu pengetahuan lain, insya Allah, akan saya share di sini.

Kalau gitu saya tunggu update nya kalau sudah ada.

Silancah wrote:

samiaji wrote:

* Apa hukuman yang ada saat ini (mungki dipakai oleh negara/daerah Syariah) untuk ketiga hal tersebut

Saya kurang tahu ... belum pernah menanyakannya juga sewaktu saya di Oman.
Mungkin hukumannya adalah wanita tidak diperbolehkan keluar rumah jika tidak memakai jilbab.

Saya pernah baca otobiografi wanita di Afganistan dalam masa pemerintahan Taliban yang super ketat dan sempit dalam memahami ajaran Islam ... di buku itu diceritakan wanita yang keluar tanpa mengenakan burqa akan dipukuli di jalanan tanpa ampun.
Saya sih tidak akan mendukung hukuman seperti itu ...

tidak diperbolehkan keluar rumah tanpa jilbab kan peraturannya, kalau hukumannya ? -> Cukup seram juga ya Kang..

Silancah wrote:

samiaji wrote:

* Bagaimana mekanisme pengawasan orang yang tidak melaksanakan Shalat [Shalat Jumat masih bisa dimengerti]

Kalau tidak salah di Arab Saudi sebagaimana halnya di Afganistan-Taliban .. ada satgas Amar Maruf Nahi Munkar yang berkeliling di saat2 waktu sholat yang memeriksa apakah warganya sholat atau tidak di jam2 itu ... at least, menutup tokonya.
Tapi saya sendiri belum pernah melihat satgas itu dan implementasinya waktu umrah ke Arab

Sewaktu kecil di gereja saat sekolah minggu, seorang anak mengadukan seorang anak lain karena tidak berdoa dan menutup matanya saat berdoa bersama, anak yang mengadukan itu lalu ditanya oleh guru nya, bagaimana kamu bisa tahu bahwa ia tidak menutup mata saat berdoa ?

Silancah wrote:

samiaji wrote:

* Apa esensi dari peraturan pemakaian Jilbab menurut Kang Lancah ?

Untuk melindungi kaum wanita dari syahwat kaum lelaki serta tentu saja ujian ketakwaan kepada Allah SWT.
Aturannya tentu saja menutupi sekujur tubuh kecuali wajah dan tangan dengan pakaian longgar untuk menutupi lekuk tubuhnya.

samiaji wrote:

* Apakah peraturan pemakaian Jilbab (kalau memang dibuat) akan mencakup wanita di luar Islam, bagaimana kira-kira konsekuensi terhadap wanita-wanita di luar Islam yang memakai celana pendek (berdasarkan info mas Striker).. ?

Seharusnya tidak mencakup wanita di luar Islam karena perintahnya ditujukan kepada wanita yang beriman/istri orang mukmin seperti ini:
An Nuur 24:31 "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,..."

Al Ahzab 33:59 "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka"..."

Jadi masih diperbolehkan bagi wanita-wanita non muslim untuk berpakaian sesuai norma "kewajaran" di daerah tersebut walaupun tidak memakai jilbab ya Kang, misalnya memakai baju renang di kolam renang umum atau di pantai. Begitu kan ?
Ataukah ada kemungkinan bahwa hukum Syariah juga mengatur pakaian wanita non-muslim, walaupun tidak mewajibkan jilbab tapi harus seperti ini dan itu misalnya....


Salam Damai

samiaji wrote:

tidak diperbolehkan keluar rumah tanpa jilbab kan peraturannya, kalau hukumannya ? -> Cukup seram juga ya Kang..

Taliban itu memang keterlaluan.
Saya kurang tahu hukuman di Arab Saudi atau Oman karena belum pernah bertanya atau melihat seperti apa peraturannya.
Coba saya tanyakan kepada teman yang sedang tugas di sana ya ...

samiaji wrote:

Sewaktu kecil di gereja saat sekolah minggu, seorang anak mengadukan seorang anak lain karena tidak berdoa dan menutup matanya saat berdoa bersama, anak yang mengadukan itu lalu ditanya oleh guru nya, bagaimana kamu bisa tahu bahwa ia tidak menutup mata saat berdoa ?

Bagaimanakah hukum sholat jumaat untuk satpam yang sedang bertugas?
Mereka mendapatkan rikhsoh (keringanan)

samiaji wrote:

Jadi masih diperbolehkan bagi wanita-wanita non muslim untuk berpakaian sesuai norma "kewajaran" di daerah tersebut walaupun tidak memakai jilbab ya Kang, misalnya memakai baju renang di kolam renang umum atau di pantai. Begitu kan ?

Waktu di Oman ... wanita India atau bule atau teman saya yang kebetulan non muslim bisa berjalan bebas tanpa mengenakan jilbab bahkan dengan kaus lengan pendek.

samiaji wrote:

Ataukah ada kemungkinan bahwa hukum Syariah juga mengatur pakaian wanita non-muslim, walaupun tidak mewajibkan jilbab tapi harus seperti ini dan itu misalnya....

Salam Damai

Sepengetahuan saya tidak ada ....

Salam damai juga, mas :)

Oke lah Kang.. Terima kasih atas keterangannya
Kalau memang peraturan memakai jilbab tidak melebar kepada pihak external, saya rasa pihak luar pun tidak memiliki cukup alasan untuk mencampuri / mengomentari terlalu jauh..

Kalau dari pendapat saya sih, hal-hal yang sifatnya benar-benar pribadi [ibadat, doa, iman, dll] yang langsung dipertanggungjawabkan kepada sang Khalik, biarlah sang Khalik saja yang memberikan konsekuensi langsung. Tapi itu hanya pendapat pribadi saya..

Nice having discussion with you.



Salam Damai

samiaji wrote:

Oke lah Kang.. Terima kasih atas keterangannya
Kalau memang peraturan memakai jilbab tidak melebar kepada pihak external, saya rasa pihak luar pun tidak memiliki cukup alasan untuk mencampuri / mengomentari terlalu jauh..

Kalau dari pendapat saya sih, hal-hal yang sifatnya benar-benar pribadi [ibadat, doa, iman, dll] yang langsung dipertanggungjawabkan kepada sang Khalik, biarlah sang Khalik saja yang memberikan konsekuensi langsung. Tapi itu hanya pendapat pribadi saya..

Nice having discussion with you.

Salam Damai

Alhamdulillah .....

Sama2 mas.
Senang berdiskusi dengan Anda.

Salam damai.