Kapan Kehidupan di Bumi Berakhir?

Kapan Kehidupan di Bumi Berakhir?
Yunanto Wiji Utomo | Jumat, 2 November 2012 | 23:02 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Bintang Raksasa merah.

ST ANDREWS, KOMPAS.com — Kapan kehidupan di Bumi berakhir? Pertanyaan tersebut selalu menarik dan tak henti-hentinya dibahas. Namun, jawabannya masih misteri hingga saat ini.

Jack O'Malley-James dari University of St Andrews di Inggris berusaha mengetahuinya dengan melakukan pemodelan. Tentu, pemodelan dilakukan dengan dukungan dasar-dasar ilmiah.

Hasil pemodelan, seperti diberitakan New Scientist, Kamis (1/11/2012), menyatakan, kehidupan di Bumi akan berakhir dalam 2,8 miliar tahun, ketika Matahari berubah menjadi bintang raksasa merah. Selama satu miliar tahun sebelum kehidupan benar-benar berakhir, makhluk hidup yang eksis hanyalah mikroorganisme.

Lewat pemodelan, sebenarnya ilmuwan ingin melihat kehidupan di planet yang mengorbit bintang yang usia dan kondisinya terus berubah.

O'Malley-James mengatakan, "Kemampuan mendukung kehidupan bukanlah atribut dari planet itu, tetapi sesuatu yang memiliki umur (batasan) sendiri."

Peneliti memulai dengan membuat pemodelan peningkatan suhu Bumi di berbagai ketinggian bersamaan dengan perubahan jangka panjang karakteristik orbitnya.

Pemodelan menunjukkan, organisme makro akan punah saat Matahari semakin memanas. Laut menguap dan lempeng tektonik berhenti beraktivitas karena tak ada air. Saat itu, kolam air garam panas eksis di wilayah Bumi yang cukup tinggi, misalnya di gua-gua yang dalam. Mikroba bisa hidup di wilayah itu selama satu miliar tahun sebelum akhirnya juga akan punah.

Dari pemodelan, peneliti mengungkapkan bahwa mungkin kehidupan di suatu planet adalah sebuah siklus. Awalnya, mikroba tercipta lebih dahulu selama 3 miliar tahun pertama. Evolusi kemudian mengizinkan terciptanya makroorganisme. Namun, pada akhirnya, organisme kompleks akan punah lebih dulu. Di masa akhir "kehidupan" planet, hanya mikroba yang bisa eksis.

Dengan pandangan itu, jika memang kehidupan ada di luar Bumi, maka mungkin hanya soal waktu saja mikroba dan makroorganisme bisa eksis.

"Bukanlah sebuah planet yang mati, melainkan mungkin sebuah planet baru ada pada fase akhir kemampuan mendukung kehidupannya," ungkap O'Malley-James.

Euan Monaghan dari Open University di Milton Keynes, Inggris, setuju dengan pemikiran bahwa kehidupan adalah siklus dari sederhana, kompleks, kemudian kembali ke sederhana lagi.

"Jika kehidupan eksis di banyak tempat, maka kita cuma perlu untuk menemukan periode yang tepat yang mendukung kehidupan multiseluler (kompleks)," urainya.

Sumber :NewScientist



Bersiaplah, akhir dunia sudah dekat.

ok, Bro..ini juga sedang bersiap2 pindah ke rumah baru kok.
hehehehe..

bagaimana dengan persiapan Anda?

hello kitty wrote:

ok, Bro..ini juga sedang bersiap2 pindah ke rumah baru kok.
hehehehe..

bagaimana dengan persiapan Anda?

Sering kali topik seperti ini dianggap 'sesat' oleh sebagian orang Kristen, karena ada anggapan bahwa akhir jaman tidak kita ketahui masanya, hanya Tuhan yang tahu, jadi tidak bisa diperkirakan waktunya.

Saya setuju pendapat itu, tetapi juga kita harus realistis melihat dengan ilmu pengetahuan kita. Untuk tahu persis jelas tidak mungkin, tetapi paling tidak kita bisa memperkirakan kapan batas paling lambatnya. Karena sebelum masa itu, bisa saja Tuhan sudah berkehndak lain. Atau justru sebelum masa itu manusa sudah mampu hijrah ke planet lain? Siapa yang tahu, he he he he he.

bumi masih tahan 1 miliar lagi..mungkin saat itu saya sudah jadi minyak bumi.
jadi mejeng-nya di SPBU deh..

yang namanya "dekat" memang relatif sih. buat Tuhan, 1 miliar tahun lagi memang sudah dekat. tapi buat kita...ya masih jauh banget. kecuali Tuhan mengubah rencana dan mengakhiri sebelum 1 miliar tahun

hello kitty wrote:

bumi masih tahan 1 miliar lagi..mungkin saat itu saya sudah jadi minyak bumi.
jadi mejeng-nya di SPBU deh..

yang namanya "dekat" memang relatif sih. buat Tuhan, 1 miliar tahun lagi memang sudah dekat. tapi buat kita...ya masih jauh banget. kecuali Tuhan mengubah rencana dan mengakhiri sebelum 1 miliar tahun

Pertama, dalam beberapa puluh tahun lagi minyak bumi (bbm fosil) sudah tidak digunakan lagi.
Kedua, apakah anda merasa cukup berlemak sehingga layak untuk dijadikan BBM ?

Tuhan tidak merubah rencana, karena bagi Tuhan waktu tidak mengikatNya, dan Tuhan tidak menjanjikan kapan kiamat itu terjadi.

Kira kira seperti itu.

bruce wrote:

Pertama, dalam beberapa puluh tahun lagi minyak bumi (bbm fosil) sudah tidak digunakan lagi.

Pertama,mengenai penghentian penggunaan minyak bumi, kita juga tidak bisa memastikan toh, Bro? bisa saja stok orang jenius menipis, jadi penggunaan minyak bumi terpaksa masih dilakukan sambil menunggu penemuan baru.
semua masih menjadi wacana, yang semoga saja bisa terealisasi.
amin

Quote :

Kedua, apakah anda merasa cukup berlemak sehingga layak untuk dijadikan BBM ?

waduh..pertanyaan yang sensitif, hehehehehe...
kalau cuma lemak saya yang dijadikan minyak bumi, tentunya tidak cukup untuk mejeng di SPBU, Bro.
tapi kalau lemaknya gabungan manusia 1 negara ini saja, kelihatannya cukup tuh..

Quote :

Tuhan tidak merubah rencana, karena bagi Tuhan waktu tidak mengikatNya, dan Tuhan tidak menjanjikan kapan kiamat itu terjadi.

Kira kira seperti itu.

betul. Tuhan cuma bilang kiamat sudah dekat...dan itu sudah diucapkan sejak 2000 tahun yang lalu. inilah yang saya cermati. kelihatannya sudah dekat bagi Tuhan, tapi terasa sangat jauh untuk manusia...
2000 tahun itu waktu yang sangat lama, setidaknya sangat lama buat manusia

Sejak kira-kira 2.000 tahun nan silam, Yohanes sudah meneriakkan, "Bertobatlah, kerajaan sorga sudah dekat". Sampai sekarang, seruan itu masih berlaku, sebab, dekat menurut kalimat itu bukan identik dengan dekat menurut pemahaman manusia.

Husada wrote:

Sejak kira-kira 2.000 tahun nan silam, Yohanes sudah meneriakkan, "Bertobatlah, kerajaan sorga sudah dekat". Sampai sekarang, seruan itu masih berlaku, sebab, dekat menurut kalimat itu bukan identik dengan dekat menurut pemahaman manusia.

Ucapan itu ditujukan kepada manusia toh? Masa bukan menurut pemahaman manusia, om?

bruce wrote:

Husada wrote:

Sejak kira-kira 2.000 tahun nan silam, Yohanes sudah meneriakkan, "Bertobatlah, kerajaan sorga sudah dekat". Sampai sekarang, seruan itu masih berlaku, sebab, dekat menurut kalimat itu bukan identik dengan dekat menurut pemahaman manusia.

Ucapan itu ditujukan kepada manusia toh? Masa bukan menurut pemahaman manusia, om?

Saya bilang, tidak identik, kan?

Dekat menurut pengertian manusia, yaaahhh tidak jauh, ato hanya sebentar. Dekat menurut Tuhan, hanya Bapa yang tahu.

Husada wrote:

bruce wrote:

Husada wrote:

Sejak kira-kira 2.000 tahun nan silam, Yohanes sudah meneriakkan, "Bertobatlah, kerajaan sorga sudah dekat". Sampai sekarang, seruan itu masih berlaku, sebab, dekat menurut kalimat itu bukan identik dengan dekat menurut pemahaman manusia.

Ucapan itu ditujukan kepada manusia toh? Masa bukan menurut pemahaman manusia, om?

Saya bilang, tidak identik, kan?

Jika 'tidak identik' apakah diartikan tidak bisa dimengerti manusia atau tidak dapat diukur oleh manusia? Kalau tidak bisa dimengerti dan diukur oleh manusia, toh ucapan itu disampaikan kepada manusia kan?
Mohon penjelasan lebih lanjutnya om.

bruce wrote:

Jika 'tidak identik' apakah diartikan tidak bisa dimengerti manusia atau tidak dapat diukur oleh manusia? Kalau tidak bisa dimengerti dan diukur oleh manusia, toh ucapan itu disampaikan kepada manusia kan?
Mohon penjelasan lebih lanjutnya om.

Gesit bangat nih Glomod. Sebelum teredit penuh, sudah disergap. Dasar singa.

Husada wrote:

bruce wrote:

Jika 'tidak identik' apakah diartikan tidak bisa dimengerti manusia atau tidak dapat diukur oleh manusia? Kalau tidak bisa dimengerti dan diukur oleh manusia, toh ucapan itu disampaikan kepada manusia kan?
Mohon penjelasan lebih lanjutnya om.

Gesit bangat nih Glomod. Sebelum teredit penuh, sudah disergap. Dasar singa.

Tidak gesit tidak kebagian, begitu petuah orang jaman sekarang om.

bruce wrote:

Tidak gesit tidak kebagian, begitu petuah orang jaman sekarang om.

Jadi ingat cerita dari seorang kawan, bahwa tidak selamanya bagus kalau menerapkan, sebelum orang lain berpikir, kita sudah bertindak. Kalau dimasukkan ke hal-hal mesum, sebelum orang lain berpikir mesum, kita sudah bertindak, waaa... bakal cilaka.

Husada wrote:

bruce wrote:

Tidak gesit tidak kebagian, begitu petuah orang jaman sekarang om.

Jadi ingat cerita dari seorang kawan, bahwa tidak selamanya bagus kalau menerapkan, sebelum orang lain berpikir, kita sudah bertindak. Kalau dimasukkan ke hal-hal mesum, sebelum orang lain berpikir mesum, kita sudah bertindak, waaa... bakal cilaka.

Maksudnya? Apakah kita harus nunggu orang lain berpikir mesum dulu baru kita bertindak mesum?
Ngga jelas makna dan tujuannya nih, mod?

bruce wrote:

Maksudnya? Apakah kita harus nunggu orang lain berpikir mesum dulu baru kita bertindak mesum?
Ngga jelas makna dan tujuannya nih, mod?

Lumayanlah, masih bisa bikin Glomod nggak nangkep.

bruce wrote:

Kapan Kehidupan di Bumi Berakhir?
Yunanto Wiji Utomo | Jumat, 2 November 2012 | 23:02 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Bintang Raksasa merah.

ST ANDREWS, KOMPAS.com — Kapan kehidupan di Bumi berakhir? Pertanyaan tersebut selalu menarik dan tak henti-hentinya dibahas. Namun, jawabannya masih misteri hingga saat ini.

Jack O'Malley-James dari University of St Andrews di Inggris berusaha mengetahuinya dengan melakukan pemodelan. Tentu, pemodelan dilakukan dengan dukungan dasar-dasar ilmiah.

Hasil pemodelan, seperti diberitakan New Scientist, Kamis (1/11/2012), menyatakan, kehidupan di Bumi akan berakhir dalam 2,8 miliar tahun, ketika Matahari berubah menjadi bintang raksasa merah. Selama satu miliar tahun sebelum kehidupan benar-benar berakhir, makhluk hidup yang eksis hanyalah mikroorganisme.

Lewat pemodelan, sebenarnya ilmuwan ingin melihat kehidupan di planet yang mengorbit bintang yang usia dan kondisinya terus berubah.

O'Malley-James mengatakan, "Kemampuan mendukung kehidupan bukanlah atribut dari planet itu, tetapi sesuatu yang memiliki umur (batasan) sendiri."

Peneliti memulai dengan membuat pemodelan peningkatan suhu Bumi di berbagai ketinggian bersamaan dengan perubahan jangka panjang karakteristik orbitnya.

Pemodelan menunjukkan, organisme makro akan punah saat Matahari semakin memanas. Laut menguap dan lempeng tektonik berhenti beraktivitas karena tak ada air. Saat itu, kolam air garam panas eksis di wilayah Bumi yang cukup tinggi, misalnya di gua-gua yang dalam. Mikroba bisa hidup di wilayah itu selama satu miliar tahun sebelum akhirnya juga akan punah.

Dari pemodelan, peneliti mengungkapkan bahwa mungkin kehidupan di suatu planet adalah sebuah siklus. Awalnya, mikroba tercipta lebih dahulu selama 3 miliar tahun pertama. Evolusi kemudian mengizinkan terciptanya makroorganisme. Namun, pada akhirnya, organisme kompleks akan punah lebih dulu. Di masa akhir "kehidupan" planet, hanya mikroba yang bisa eksis.

Dengan pandangan itu, jika memang kehidupan ada di luar Bumi, maka mungkin hanya soal waktu saja mikroba dan makroorganisme bisa eksis.

"Bukanlah sebuah planet yang mati, melainkan mungkin sebuah planet baru ada pada fase akhir kemampuan mendukung kehidupannya," ungkap O'Malley-James.

Euan Monaghan dari Open University di Milton Keynes, Inggris, setuju dengan pemikiran bahwa kehidupan adalah siklus dari sederhana, kompleks, kemudian kembali ke sederhana lagi.

"Jika kehidupan eksis di banyak tempat, maka kita cuma perlu untuk menemukan periode yang tepat yang mendukung kehidupan multiseluler (kompleks)," urainya.

Sumber :NewScientist



Bersiaplah, akhir dunia sudah dekat.

Menurut saya kelamaan tuh .......
Saya ingat betul, waktu tahun 1975, suhu di rumah saya rata2 28 derajat celcius.
Saat ini tahun 2012 suhu rata2 sudah mencapai 32 derajat celcius.

dalam kurun waktu -+ 40 tahun sudah naik 4 derajat celcius.
300 tahun kedepan sudah gawat tuh

[quote="cinzano"]

bruce wrote:

Kapan Kehidupan di Bumi Berakhir?

Menurut saya kelamaan tuh .......
Saya ingat betul, waktu tahun 1975, suhu di rumah saya rata2 28 derajat celcius.
Saat ini tahun 2012 suhu rata2 sudah mencapai 32 derajat celcius.

dalam kurun waktu -+ 40 tahun sudah naik 4 derajat celcius.
300 tahun kedepan sudah gawat tuh

Sejatinya beda sebab, om.
Global warming tidak berhubungan dengan kasus di atas.
Kalau global warming juga sebenarnya fluktuatif, dalam periode tertentu justru bisa turun.

[You must be registered and logged in to see this image.]

[quote="bruce"]

cinzano wrote:

bruce wrote:

Kapan Kehidupan di Bumi Berakhir?

Menurut saya kelamaan tuh .......
Saya ingat betul, waktu tahun 1975, suhu di rumah saya rata2 28 derajat celcius.
Saat ini tahun 2012 suhu rata2 sudah mencapai 32 derajat celcius.

dalam kurun waktu -+ 40 tahun sudah naik 4 derajat celcius.
300 tahun kedepan sudah gawat tuh

Sejatinya beda sebab, om.
Global warming tidak berhubungan dengan kasus di atas.
Kalau global warming juga sebenarnya fluktuatif, dalam periode tertentu justru bisa turun.

[You must be registered and logged in to see this image.]

ooo thanks Mod ... koreksinya

cinzano wrote:

ooo thanks Mod ... koreksinya

Mantap. Global Moderator memberi penjelasan tentang global warming secara global. ;)