BBM Naik Juni

Quote :

Tentukan Harga Premium Rp 6.500 dan Solar Rp 5.500/Liter, Ini Alasan Pemerintah
Rista Rama Dhany - detikfinance

Jakarta - Pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi pada pekan ketiga bulan Juni 2013 ini. Harganya premium menjadi Rp 6.500 per liter dan Solar Rp 5.500 per liter. Apa dasar pemerintah menetapkan harga tersebut?

"Kenaikan harga BBM subsidi nanti arahnya, premium Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter," ujar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo ketika ditemui di kantornya, Kamis (30/5/2013).

Dikatakan Susilo, alasan dibedakan dua harga jenis BBM subsidi antara premium dan solar.

"Alasannya karena premium banyak dikonsumsi kendaraan pribadi, sedangkan solar lebih banyak dikonsumsi kendaraan niaga seperti truk, bus dan lainnya, ini tentunya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi," ungkap Susilo.

Diakui Susilo memang solar lebih banyak diselundupkan atau disalahgunakan dibandingkan dengan premium.

"Memang lebih banyak diselundupkan tapi nanti pas naik margin keuntungan dari selundupkan mengecil jadi orang kan makin males, tapi ya namanya orang mau niat seludup BBM ya susah," tandasnya.



(rrd/dru)

Anehnya, tadi terlihat banyak spanduk yang dipasang oleh PKS bertuliskan 'Tolak Kenaikan Harga BBM, menyengsarakan rakyat kecil', pertanyaannya menjadi, 'koq baru protes sekarang? Mengapa tidak menolak ketika PDI-P sejak awal sudah menyatakan menolak kenaikan BBM?

BBM sudah naik ...
Enaknya supaya membantu pemerintah dalam menghemat pemakaian BBM ... mobil disimpan dirumah ganti nya pake sepeda motor

Quote :

BBM sudah naik ...
Enaknya supaya membantu pemerintah dalam menghemat pemakaian BBM ... mobil disimpan dirumah ganti nya pake sepeda motor

Tanggung, om, mending mobilnya diisi dengan Shell atau Total aja, he he he.
Atau bisa juga dipertimbangkan untuk indent Tesla ?


[You must be registered and logged in to see this link.]

bruce wrote:

Quote :

"Alasannya karena premium banyak dikonsumsi kendaraan pribadi, sedangkan solar lebih banyak dikonsumsi kendaraan niaga seperti truk, bus dan lainnya, ini tentunya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi," ungkap Susilo.
(rrd/dru)

Ooo... jadi, yang suka nyedot solar itu rakyat kecil, to? Mesin-mesin besar perusahaan itu pakai premium, ya? Wah, baru tahu kalo solar lebih banyak dikonsumsi wong cilik.

Untung ada informasi dari Pak Presiden. Kalau tidak, pikiran saya selama ini menjadi sesat menganggap bahwa solar lebih banyak disedot perusahaan-perusahaan.

Sesungguhnya agak 'menggelikan' kalau alasan mengurangi subsidi karena alasan 'subsidi tidak tepat sasaran'. Padahal alasan utama menaikan harga BBM (mengurangi subsidi) adalah untuk memanfaatkan kelebihan uang (yang seharusnya untuk subsidi BBM) kepada penggunaan yang lain. Apalagi kalau sebagian kelebihan dananya hanya digunakan untuk BLSM.

Karena secara 'bodoh' seharusnya bisa diperkirakan sebelumnya, bahwa kenaikan BBM akan segera diikuti dengan kenaikan harga semua kebutuhan pokok, yang jelas tidak akan bisa menutupi kenaikan harga barang barang yang harus dibeli rakyat kecil.

Perhitungan sederhana, kenaikan BBM yang 22.5% - 40%, akan segera memicu kenaikan biaya transportasi, belum lagi harga barang barang kebutuhan pokok, yang kurang lebih (hitungan kasar) naik 25-35%. Jika belanja masyarakat kelas bawah adalah 1-1.5 juta rupiah perbulan, maka kira kira kebutuhan mereka untuk menutupi kenaikan adalah berkisar 250-400 ribu per bulan. Nah, 150 ribu cukup untuk 2-3 minggu saja. Itupun hanya diberi cuma 4 bulan. Bagaimana selanjutnya?

Mengapa pemerintah tidak jujur saja menyampaikan anggaran yang defisit apa adanya tanpa membohongi rakyat, dan menyumpal balsem ke penderita kurang gizi?

Kelihatannya, penaikan harga BBM ingin mengambil hati para penerima BLSM itu di pemilu 2014. Semoga saja daya analisis rakyat sudah meningkat, sehingga dapat melihat kenaikan harga BBM dan pemberian BLSM ini adalah manuver politik. Politik yang ingin menyelamatkan partai bocor.

Pemilu 2014...... heeeeeeeeeeh, cape deh, sepertinya Golkar bakal menang lagi.
Walau bisa dipastikan capres golkar bakal gugur pada tahap awal, tetapi DPR bakal mereka kuasai.
Balik lagi deh orbadut (orde baru dangdut) lagi.

Partai manapun yang menguasai negeri ini, dalam kondisi seperti ini, ibu-ibu akan sangat pusing mengatur dapur, dimana harga-harga melambung. Di lain sisi, media memberitakan korupsi milyar-milyaran. Hhhhh...

Melihat gelagatnya, Jokowi harus maju tahun depan. Kalau telat maju (sebagian orang ingin ia menunda hingga 2019) sepertinya terlambat. Kalau tahun depan ia tidak akan terhadang siapapun, tetapi 2019 pasti lain kisahnya.

Okeh. Saya ikut mendukung.

Malam tadi di TVRI dalam acara Sugeng Sarjadi, dibahas masalah Jokowi, antara Sugeng Sarjadi, Romo Muji, Thamrin A Tamagola, Radhar P Dhahana. Mereka berkesimpulan, saat ini tidak ada tokoh manapun yang lebih baik dibanding Jokowi sebagai calon Presiden 2014. 

sama Om Bruce...

Betul sekali bro Sam, karena di luar tokoh satu itu, sepertinya memang tidak ada lagi tokoh yang bisa jadi panutan, yang bisa diterima masyarakat, mau bekerja dengan tulus, tidak rakus, jujur, apa adanya, setia pada UUD, menepati janji, melayani masyarakat. Tidak ada tokoh lain seperti Jokowi.

Tapi sepertinya dia akan merasa banyak sengsara, karena dijegal di sana sini oleh para bawahan, dewan, dan lain-lain ya Om..

Quote :

Tapi sepertinya dia akan merasa banyak sengsara, karena dijegal di sana sini oleh para bawahan, dewan, dan lain-lain ya Om..

Ohh, pasti bro, bahkan sekarang inipun pihak pihak yang berusaha menjegal pasti banyak, saat pencalonan tahun depan pasti lebih banyak lagi, 
bahkan saat sudah menjabat sekalipun, pihak yang memusuhi, berusaha menjatuhkan, menghambat program-programnya, pasti banyak. 
Dan memang itulah yang seharusnya menjadi musuh bangsa secara bersama sama, mengalahkan para politisi dan pejabat busuk, agar benih yang baik bisa tumbuh subur, 
sehingga bangsa ini mulai melangkah maju.

Jangannn....
Cari orang yang sudah berpengalaman saja

cinzano wrote:

Jangannn....
Cari orang yang sudah berpengalaman saja

Berpengalaman jadi presiden?

Mosok milih pedagang sapi?