tanggal 3 Juni 2011 ditetapkan sebagai hari cuti bersama

Quote :

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tetapkan tanggal 3 Juni 2011 sebagai cuti bersama guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan hari kerja di antara dua hari libur.

"Pemerintah memutuskan tanggal 3 Juni 2011 merupakan hari cuti bersama," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Kantor Kemenkokesra, Jakarta, Senin.

Agung menjelaskan, setelah melakukan evaluasi atas perubahan cuti bersama tahun 2011 khususnya pelaksanaan cuti bersama tanggal 16 Mei 2011 maka pemerintah menetapkan cuti bersama tersebut.

"Sebagian Pegawai Negeri Sipil tidak sepenuhnya memanfaatkan hak cuti tahunan padahal cuti adalah momen untuk revitalisasi, rekreasi dan penyegaran bagi pegawai dan keluarganya," katanya.

Dia juga menambahkan cuti bersama ini akan meningkatkan kegiatan pariwisata dalam negeri yang mempunyai dampak peningkatan ekonomi.

"Untuk pelayanan umum yang bersifat strategis dilakukan seperti biasa antara lain rumah sakit, puskesmas, unit kerja yang memberikan pelayanan masyarakat, pemadam kebakaran, keamanan, ketertiban, perbankan dan perhubungan serta unit kerja pelayanan lain yang sejenis," katanya.

Untuk itu, pimpinan unit kerja lanjut Agung, agar mengatur penugasan pegawai, karyawan dan pekerja pada hari libur nasional dan cuti bersama yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Agung menambahkan, keputusan cuti bersama itu dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, SKB Nomor 03/2011, Kep.135/MEN/V/2011 dan SKB/02/M.PAN-RB/05/2011.

"Perlu kami tegaskan bahwa pelaksanaan cuti bersama ini merupakan hak dari cuti tahunan pegawai," katanya.

Dia juga menambahkan pemerintah akan segera mengumumkan Keputusan Bersama tentang Hari Libur dan Cuti Bersama tahun 2012.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT 2011

wah, enaknya jadi PNS...
banyak liburnya...

Menurut yang saya tahu, Singapore menetapkan hanya 2 hari libur untuk masing masing agama. Bahkan hari Waisak lalu, Hongkong dan Tokyo yang seharusnya lebih banyak Buddhist dari Indonesia tenyata tidak libur. Sedangkan di Indonesia ini, udah semua agama memberi kontribusi hari libur berhari hari, masih ada hari kejepit nasional pula.

Tanpa mengurangi rasa emang enaknya libur, tapi kapan bangsa kita bisa maju, kalau setahun liburnya berhari hari?

Oiya, walau sedikit oot, berikut saya sampaikan berapa hari sebenarnya kita 'bekerja' dalam setahun :

Dalam setahun ada 365 hari.
Dalam setahun terdapat 52 hari minggu, jadi tersisa 313 hari kerja.
Dalam setahun terdapat 52 hari sabtu, jadi tersisa 261 hari kerja.
Dalam setahun terdapat cuti bersama sebanyak 12 hari, jadi tersisa 249 hari.
Dalam setahun terdapat hari libur keagamaan dan Nasional rata rata 15 hari, tersisa 234 hari.
Manusia hanya menggunkan 1/3 harinya (8jam) untuk bekerja, jadi hanya 78 hari kerja.

Itu belum dipotong oleh cuti hamil. cuti haid, sakit, HARI KEJEPIT dan sebagainya.
Jadi......... masih protest anda kerja dibayar kekecilan? Atau sebenarnya anda digaji terlalu besar ?

???

Damai bagimu T2Y.

Eh, tapi itu diperhitungkan pada cuti tahunan lo. Kalao cuti tahunan PNS ada 12 hari kerja dalam setahun, yang teorinya bebas diambil kapan diperlukan, dengan cuti bersama ini alokasinya harus diambil. Jadi, berkurang jumlah hari cuti yang bebas diambil. Non PNS juga ada cutinya kan? Tetapi biasanya banyak yang menduitkannya, artinya hari cutinya tidak diambil tetapi dibayar dengan duit.

Tentang PNS yang enak, itu sudah bukan rahasia lagi. Para pencari kerja berjubel pingin jadi PNS. Maka sering ketahuan dari media, perekrutan PNS menjadi ajang 'gono-gini' antara panitia penerimaan dengan pelamar. Kalau pelamarnya fresh graduate, berarti 'gono-gini'-nya antara panitia penerimaan dengan orangtua pelamar atau yang mensponsorinya.

Saking keenakan PNS, maka negeri ini masih begini meski secara politik sudah mandiri lebih dari 65 tahun. Memang ada sih PNS yang sungguh berbakti dengan segenap hati seperti melaksanakannya untuk Tuhan. Tapi, yah... yang begitu termasuk kelompok minoritas.

Apapun itu, patut kita syukuri bahwa kita diberi kesempatan menggarami di negeri yang subur makmur ini. Atau, T2Y pingin pindah kewarganegaraan? Ngomong-ngomong, kita ini, termasuk T2Y juga PNS, bukan? (Penduduk Negeri Surga, insya Allah... hehehe...).

bruce wrote:

Itu belum dipotong oleh cuti hamil. cuti haid, sakit, HARI KEJEPIT dan sebagainya.
Jadi......... masih protest anda kerja dibayar kekecilan? Atau sebenarnya anda digaji terlalu besar ?

???

Nah, ini suara hati dari seorang juragan kayaknya...

Quote :

Nah, ini suara hati dari seorang juragan kayaknya...

Waaaa bukan. Saya ngga teima gaji dan juga tidak membayar gaji seorangpun. He he he

bruce wrote:

Quote :

Nah, ini suara hati dari seorang juragan kayaknya...

Waaaa bukan. Saya ngga teima gaji dan juga tidak membayar gaji seorangpun. He he he

Gaji sih emang gak terima, tapi uang pensiun tiap bulan lancar hehehe.

Atau cukup mengandalkan bunga deposito ya om ?

Iya ya, kenapa sekarang jadi banyak cuti bersama ya ? Apa memang krn pemerintahnya jg yg kepengen liburan mulu ?

Jujur saja, saya tidak memperdulikan keputusan menteri tsb. Pokoknya selama di kalender tanggalnya tdk berwarna merah, tempat usaha sy tetap buka. Kecuali libur lebaran deh yg memang cukup panjang. Logikanya, kalo kebanyakan libur, bagaimana bisa dapat uang utk bayar karyawan ?

Husada wrote:

Damai bagimu T2Y.

Eh, tapi itu diperhitungkan pada cuti tahunan lo. Kalao cuti tahunan PNS ada 12 hari kerja dalam setahun, yang teorinya bebas diambil kapan diperlukan, dengan cuti bersama ini alokasinya harus diambil. Jadi, berkurang jumlah hari cuti yang bebas diambil.

cuti resminya emang 12 hari, jumlah mangkirnya susah diitung bro...

Quote :

Non PNS juga ada cutinya kan? Tetapi biasanya banyak yang menduitkannya, artinya hari cutinya tidak diambil tetapi dibayar dengan duit.

ada, tapi tergantung sama peraturan perusahaan setempat.

Quote :

Tentang PNS yang enak, itu sudah bukan rahasia lagi. Para pencari kerja berjubel pingin jadi PNS. Maka sering ketahuan dari media, perekrutan PNS menjadi ajang 'gono-gini' antara panitia penerimaan dengan pelamar. Kalau pelamarnya fresh graduate, berarti 'gono-gini'-nya antara panitia penerimaan dengan orangtua pelamar atau yang mensponsorinya.

udah jadi rahasia umum ya, bro... ;)

Quote :

Saking keenakan PNS, maka negeri ini masih begini meski secara politik sudah mandiri lebih dari 65 tahun. Memang ada sih PNS yang sungguh berbakti dengan segenap hati seperti melaksanakannya untuk Tuhan. Tapi, yah... yang begitu termasuk kelompok minoritas.

banyakin korupsi, banyakin libur, banyakin tunjangan kesejahteraan buat wakil2 rakyat.
rakyat ???
banyakin bayar pajak...

Quote :

Apapun itu, patut kita syukuri bahwa kita diberi kesempatan menggarami di negeri yang subur makmur ini. Atau, T2Y pingin pindah kewarganegaraan? Ngomong-ngomong, kita ini, termasuk T2Y juga PNS, bukan? (Penduduk Negeri Surga, insya Allah... hehehe...).

negeri subur sih iya, bro...
kalau makmurnya sih buat sebagian aja.

Hehhehheee... generalisasi. Meski sedikit, masih ada yang bila melakukan sesuatu pekerjaan, dia melakukannya seperti untuk Tuhan, melakukan dengan yang terbaik yang dia bisa. Tapi itu hanya sedikit.

waktu saya masih di medan, tu banyak pns2 yang seharusnya waktu kerja malah keluyuran dan nongkrong di mall2..hehehhe...

Husada wrote:

Hehhehheee... generalisasi. Meski sedikit, masih ada yang bila melakukan sesuatu pekerjaan, dia melakukannya seperti untuk Tuhan, melakukan dengan yang terbaik yang dia bisa. Tapi itu hanya sedikit.

yup, saya rasa memang gak semua begitu bro... :)

lee_king_kong wrote:

waktu saya masih di medan, tu banyak pns2 yang seharusnya waktu kerja malah keluyuran dan nongkrong di mall2..hehehhe...

wah, kalo ini mah buanyakkk bro...
temen saya aja kemaren mau buat KTP kena 150 rebu, belum buat fotonya...
padahal berapa sih tarif buat KTP resmi ?

T2Y wrote:

wah, kalo ini mah buanyakkk bro...
temen saya aja kemaren mau buat KTP kena 150 rebu, belum buat fotonya...
padahal berapa sih tarif buat KTP resmi ?

setau saya si gratis bro, tapi waktu saya buat sich kena 25ribu... itu pun karena lurahnya kenalan...katanya kalo orang2 'biasa' kena 100.000...hehehhehe

Ah ngga segitu kali.

Nih, untuk membuat KTP, kita perlu surat pengantar dari RT dan RW, kdang susah juga, untuk RT masa sih ngga ngasih apa apa, jadi paling ngga ngasih deh 5ibu atau 10ribu masing masing. Nah untuk di kelurahan, sekarang kan pakai sistem foto langsung, setelah itu petugasnya ngomong, biaya administrasinya 15ribu, nah lho, masa sih ngga mau bayar, ngga pake kwitansi sih.

Jadi biaya KTP memang Rp.25.000,- samapai Rp.35.000,- maksimal (sudah termasuk korupsi)

:)

nah, itu dia...
mungkin gaji yang diterima masih kurang besar, makanya suka cari tambahan kutip sana-sini...