Berapa kekayaan seorang Paus ?

Seringkali kita mendengar atau membaca tentang komentar sinis orang, bahwa Paus kaya raya, dengan 'istana' megah, harta Vatican berupa gedung, karya seni, dan karya sastra yang tak ternilai harganya.

Yang kadang dilupakan oleh orang yang berkomentar 'ngasal' itu adalah semua itu bukan milik Paus, tetapi milik seluruh umat manusia, sedangkan Paus, tidak seperti Presiden ataupun perdana menteri, ataupun raja, tidak menerima bayaran untuk mengemban tugasnya yang tidak ringan itu. Paus juga tidak memiliki bahkan strereo set, TV, ataupun mobil pribadi.

Komentar miring yang mengatakan bahwa Vatican dapat menjual seluruh hartanya untuk menolong seluruh orang miskin di dunia, tentu sangat konyol, karena tidak satu lembaga donatur di dunia ini yang menolong orang orang yang membutuhkan seperti Gereja Katolik, mendekati jumlahnyapun tidak.

Quote :

The things the Vatican owns aren't the personal property of anyone. John Paul II, for example, left almost no personal property of any kind in his will - he had little to leave! He HAD few personal possessions, received no salary for doing his job. He owned barely a thing. Certainly no cars, tvs, stereos, houses, nothing like that.

The things the Church has are, mostly, priceless works of art and architecture - part of the world's cultural heritage, not just the private playthings of the churchmen. The Sistine Chapel, for example, belongs to all - rich and poor, Catholic and non-Catholic - who come to see it. More good is being done, and more money being raised for the poor, by keeping the chapel as is and charging a modest fee to people to see it, than would ever result from trying to sell the place.

As for helping the poor - NO organisation on the planet spends more on the poor than the Catholic Church - not remotely close!

[You must be registered and logged in to see this link.]

Karena, seperti juga para rasul dahulu, Paus membaktikan seluruh tubuh dan jiwanya, hanya untuk melayani domba-domba Nya, seluruh umat manusia.

bruce wrote:

Seringkali kita mendengar atau membaca tentang komentar sinis orang, bahwa Paus kaya raya, dengan 'istana' megah, harta Vatican berupa gedung, karya seni, dan karya sastra yang tak ternilai harganya.

Karena, seperti juga para rasul dahulu, Paus membaktikan seluruh tubuh dan jiwanya, hanya untuk melayani domba-domba Nya, seluruh umat manusia.

[You must be registered and logged in to see this image.]

mereka bener-bener ngawur dan keterlaluan kalo mengatakan Bapa Gereja seperti Romo, Uskup dan Paus itu kaya raya dan bergelimang harta.
bapa Gereja kita tidak seperti para Pendeta dan Ustadz yang bisa memiliki mobil mewah, rumah mewah dan bisa punya banyak isteri dan anak, sehingga nantinya bisa mewariskan semua hartanya itu buat anak istrinya.
bener-bener terlalu !! [You must be registered and logged in to see this image.]

Joan86 wrote:

bruce wrote:

Seringkali kita mendengar atau membaca tentang komentar sinis orang, bahwa Paus kaya raya, dengan 'istana' megah, harta Vatican berupa gedung, karya seni, dan karya sastra yang tak ternilai harganya.

Karena, seperti juga para rasul dahulu, Paus membaktikan seluruh tubuh dan jiwanya, hanya untuk melayani domba-domba Nya, seluruh umat manusia.

[You must be registered and logged in to see this image.]

mereka bener-bener ngawur dan keterlaluan kalo mengatakan Bapa Gereja seperti Romo, Uskup dan Paus itu kaya raya dan bergelimang harta.
bapa Gereja kita tidak seperti para Pendeta dan Ustadz yang bisa memiliki mobil mewah, rumah mewah dan bisa punya banyak isteri dan anak, sehingga nantinya bisa mewariskan semua hartanya itu buat anak istrinya.
bener-bener terlalu !! [You must be registered and logged in to see this image.]

Itulah sebabnya, mengapa banyak orang yang ingin/bercita-cita jadi pendeta ataupun uztad, sementara menjadi pastor, sungguh sulit. Sekolahnya lama, sulit, belum lagi kaul miskin dan hidup selibat.

Penghargaan kepada para romo memang tidak bisa disamakan kepada manusia yang tidak mau berkorban untuk melayani.

bruce wrote:

Joan86 wrote:

mereka bener-bener ngawur dan keterlaluan kalo mengatakan Bapa Gereja seperti Romo, Uskup dan Paus itu kaya raya dan bergelimang harta.
bapa Gereja kita tidak seperti para Pendeta dan Ustadz yang bisa memiliki mobil mewah, rumah mewah dan bisa punya banyak isteri dan anak, sehingga nantinya bisa mewariskan semua hartanya itu buat anak istrinya.

bener-bener terlalu !!

Itulah sebabnya, mengapa banyak orang yang ingin/bercita-cita jadi pendeta ataupun uztad, sementara menjadi pastor, sungguh sulit. Sekolahnya lama, sulit, belum lagi kaul miskin dan hidup selibat.

Penghargaan kepada para romo memang tidak bisa disamakan kepada manusia yang tidak mau berkorban untuk melayani.

betul sekali bro Bruce.. menurut sy jg hanya orang2 pilihan Tuhan sendiri yg dapat menjadi Romo, sebab kalau tidak pasti sulit bagi kita manusia biasa sanggup berkorban sedemikian besar..
klo utk Pendeta dan Ustadz kan memang pelayanan mereka ibarat mata-pencaharian/seperti profesi biasa bro, sama seperti dokter yg baru mau melayani krn ada imbalan materinya, ibarat pengacara yg baru mau membela klien krn ada bayarannya, klo tidak ada bayarannya belum tentu mereka mau melayani orang lain.. klo utk Ustadz sih sy bisa mengertinya krn ajaran tetangga kita kan amburadul gtu, utk Pendeta ini bro sy yg nda bisa habis pikir.. padahal teladan ajaran Kristen dan Katolik kan sama2 mengacu pd ajaran Yesus, kenapa mereka tidak bisa melihat teladan kehidupan-Nya itu ya bro..??
[You must be registered and logged in to see this image.]

Quote :

klo utk Ustadz sih sy bisa mengertinya krn ajaran tetangga kita kan amburadul gtu, utk Pendeta ini bro sy yg nda bisa habis pikir.. padahal teladan ajaran Kristen dan Katolik kan sama2 mengacu pd ajaran Yesus, kenapa mereka tidak bisa melihat teladan kehidupan-Nya itu ya bro..??

Ehhhm, pendeta ya, saya berikan tiga kisah nyata saja deh, kedua pendeta itu dari denom gereja yang benar.

Kiah pertama. Ayah dari adik ipar saya adalah phareses HKBP yang sudah emeritus. Hidup mereka selama melayani sunguh sungguh demi gerejanya. anak anak mereka terpaksa dititipkan kepada sanak keluarga yang tinggal di kota besar, sementara mereka mengabdi di kota kecil di Sumatra Utara. Ketika pensiun, mereka cuma mampu membeli rumah keas BTN di daerah pinggiran Jakarta. Dua anak laki lakinya putus kuliah. Kehidupan mereka cukup berat, walau secara karya gereja mereka dipuji oleh banyak pendeta.

Kisah kedua. Seorang pendeta yang membabtis istri saya (istri saya mantan GKI) setelah pengabdian puluhan tahun, setelah pensiun tinggal di gang kecil di daerah Jakarta barat, dengan imbalan pensiun satu juta rupiah, dan baru beberapa bulan lalu naik menjadi 1.5 juta rupiah per bulan. Jelas tidak cukup untuk hidup sekedar layak di jakarta.

Kisah ketiga. Seorang sepupu dari pihak istri, dari keluarga kaya, memilih menjadi pendeta di kota kecil di Jawa Timur. Kehidupannya lumayan karena ditunjang oleh orang tuanya yang lumayan kaya. Itupun menjadi pembicaraan jemaat, karena memiliki piano di rumahnya, padahal piano itu dibelikan oleh keluarganya.

Jadi, menjadi pendeta mau tidak mau menjadi terikat pada keluarganya. Karena itulah, Jesus pernah berkata 'Ikutlah Aku' bukan berkata 'Ikutlah Aku ajak serta keluargamu'

Kira kira begitu, bro.

bruce wrote:

Jadi, menjadi pendeta mau tidak mau menjadi terikat pada keluarganya. Karena itulah, Jesus pernah berkata 'Ikutlah Aku' bukan berkata 'Ikutlah Aku ajak serta keluargamu'

Kira kira begitu, bro.

betul bro, memang benar ada Pendeta yg benar2 sungguh mengabdi dan melayani dgn sepenuh hati seperti contoh2 yg bro Bruce berikan diatas, dan sy nda bermaksud utk 'mengecilkan' usaha mereka itu, krn dlm keluarga sy sendiri suami sepupu sy adl seorang Pendeta Pentakosta dan suami bude sy jg pendeta gereja GPIB, dan kehidupan mereka pun jauuh dr kesan mewah atau mengejar materi semata..
sy hanya kurang setuju dgn ajaran mereka yg mengijinkan pendeta menikah dan memiliki keluarga, krn pasti ntinya ada masalah terkait urusannya sbg kepala keluarga itu bro, sehingga pelayanannya mjd tidak maksimal.. makanya kita bsa melihat teladan Yesus ketika Dia mewartakan ajarannya dgn hidup selibat, dan apa yg diajarkan ol Gereja Katolik yg mengharuskan seorang imam/Pastor hidup selibat, adalah sudah sangat benar sekali...
karena bila seorang pendeta terikat dgn keluarganya, pasti mereka akan terikat pd urusan/masalah duniawi yg terkait dgn materi, oke lah dia bilang pendeta jg bisa hidup menderita, tp bagaimana dgn keluarganya (istri dan anak2 mereka)..? dgn mengorbankan kebahagiaan keluarga demi pelayanannya kan jg tidak baik, walau mungkin seluruh keluarganya bisa menerima dgn hidup penuh pengorbanan dan penderitaan.. tp klo sampe mengorbankan masa depan (pendidikan), atau anak2nya sampai dititipkan pd sanak saudara lain spt contoh yg bro Bruce berikan diatas kan jg tidak baik bro, krn tanggung jawab sbg kepala keluarga jg harus dia penuhi dgn baik, jangan sampai menelantarkan anak2 dan istrinya itu..

itu yg membuat sy nda habis pikir knp mereka tidak bisa melihat teladan kita Jesus Christ itu bro..??
[You must be registered and logged in to see this image.]

Karena justru hidup selibat itulah yang paling berat bagi seorang manusia normal, bro.

He he he he

bruce wrote:

Karena justru hidup selibat itulah yang paling berat bagi seorang manusia normal, bro.

He he he he

yaaaah, klo mereka masih mau mikirin masalah duniawi, nda usah jd pelayan iman donk.. lebih baik jd dokter, pengacara ato artist aj kan bisa sambil melayani kpd sesama seperti layaknya org awam biasa..
[You must be registered and logged in to see this image.]

nothingman wrote:

bruce wrote:

Karena justru hidup selibat itulah yang paling berat bagi seorang manusia normal, bro.

He he he he

yaaaah, klo mereka masih mau mikirin masalah duniawi, nda usah jd pelayan iman donk.. lebih baik jd dokter, pengacara ato artist aj kan bisa sambil melayani kpd sesama seperti layaknya org awam biasa..
[You must be registered and logged in to see this image.]

Hasilnya serta penghargaan yang diterima tidak seperti kepada 'hamba Tuhan' kan?
Coba lihat kalau Benny Hinn datang .......

bruce wrote:

Hasilnya serta penghargaan yang diterima tidak seperti kepada 'hamba Tuhan' kan?
Coba lihat kalau Benny Hinn datang .......

dibanding penghasilan pesulap sekelas David Cooperfield kira lebih besar mana ya..?? [You must be registered and logged in to see this image.]
eh bro, ngomong2 katanya Benny Hinn dulunya seorang penganut Katolik Roma bener nda sih..?
klo sekarang dia kan masuk denom Pantekosta, evangelist, atau karismatik ya bro, sy jg bingung dgn banyaknya denom2 Protestanism itu, jd nda tau lg ciri2 denom2 tsb masuk kategori yg mana..
[You must be registered and logged in to see this image.]

Wah saya kurang tahu sejarahnya Benny Hinn, bro. Yang jelas, saya tidak pernah percaya pada cara penyembuhan seperti itu, kurang iman mungkin ya, ha ha ha.

Yaaah, kalau anda ke Kelapa Gading, dan lewat Kelapa Gading Boulevard, maka sejak ujung hingga akhir, coba saja hitung berapa banyak gereja di deretan ruko2 itu.

bruce wrote:

Wah saya kurang tahu sejarahnya Benny Hinn, bro. Yang jelas, saya tidak pernah percaya pada cara penyembuhan seperti itu, kurang iman mungkin ya, ha ha ha.

bukan masalah percaya apa tidaknya kak Bruce.
karna memang dalam keyakinan iman kita tidak diajarkan seperti itu. kalo kita mengikuti cara-cara seperti yang dilakukan Benny Hinn justru kita telah tersesat namanya.

kabarnya banyak kasus-kasus miring seputar pelayanan yang dilakukan oleh Benny Hinn itu kak Bruce, entah masalah metode penyembuhannya yang pernah membuat pasiennya meninggal dunia, atau masalah seputar perselingkuhannya yang menyebabkan perceraian dengan istrinya dan masalah penyelewengan dana sumbangan dari umatnya.
untunglah kita tidak diajarkan untuk percaya kepada orang-orang macem Benny Hinn itu kak Bruce. [You must be registered and logged in to see this image.]

bruce wrote:

Yaaah, kalau anda ke Kelapa Gading, dan lewat Kelapa Gading Boulevard, maka sejak ujung hingga akhir, coba saja hitung berapa banyak gereja di deretan ruko2 itu.

[You must be registered and logged in to see this image.]

kalo uang sumbangan umat digunakan sebagai sarana sewa/pembangunan gereja2 itu sich masih mending kak Bruce.
Tapi coba kalo sumbangan itu digunakan untuk kepentingan pribadi pendeta2nya, karena banyak sekali pendeta2 yang memiliki rumah dan mobil mewah, sedang masih banyak umatnya yang hidup pas-pasan diharuskan memberikan 10% pendapatannya itu kepada para hamba Tuhan yang sudah hidup kaya-raya itu.
bener-bener tidak sepantasnya,,,, [You must be registered and logged in to see this image.]

Quote :

kalo uang sumbangan umat digunakan sebagai sarana sewa/pembangunan gereja2 itu sich masih mending kak Bruce.
Tapi coba kalo sumbangan itu digunakan untuk kepentingan pribadi pendeta2nya, karena banyak sekali pendeta2 yang memiliki rumah dan mobil mewah, sedang masih banyak umatnya yang hidup pas-pasan diharuskan memberikan 10% pendapatannya itu kepada para hamba Tuhan yang sudah hidup kaya-raya itu.
bener-bener tidak sepantasnya,,,

Saya pernah berkata, bahwa seorang pendeta jika memiliki 10 orang saja yang kaya dari jemaatnya, maka pendeta itu sudah jadi orang kaya. Jika ia memiliki 100 orang kaya sebagai jemaat, maka ia sudah 10 kali lipat ldari orang terkaya di jemaatnya. Bagaimana yang memiliki jemaat ribuan orang kaya?

Memang, tidak semua uang yang masuk akan ke kantung si pendeta, tetapi berapa yang keluar dari kantung itu sepenuhnya diatur oleh si pendeta itu kan?

bruce wrote:

Quote :

kalo uang sumbangan umat digunakan sebagai sarana sewa/pembangunan gereja2 itu sich masih mending kak Bruce.
Tapi coba kalo sumbangan itu digunakan untuk kepentingan pribadi pendeta2nya, karena banyak sekali pendeta2 yang memiliki rumah dan mobil mewah, sedang masih banyak umatnya yang hidup pas-pasan diharuskan memberikan 10% pendapatannya itu kepada para hamba Tuhan yang sudah hidup kaya-raya itu.
bener-bener tidak sepantasnya,,,

Saya pernah berkata, bahwa seorang pendeta jika memiliki 10 orang saja yang kaya dari jemaatnya, maka pendeta itu sudah jadi orang kaya. Jika ia memiliki 100 orang kaya sebagai jemaat, maka ia sudah 10 kali lipat ldari orang terkaya di jemaatnya. Bagaimana yang memiliki jemaat ribuan orang kaya?

Memang, tidak semua uang yang masuk akan ke kantung si pendeta, tetapi berapa yang keluar dari kantung itu sepenuhnya diatur oleh si pendeta itu kan?

[You must be registered and logged in to see this image.]

IMHO kan enggak semua seperti itu Mod Bruce.
Mungkin berlaku untuk Gereja bapak ,anak, menantu.


Kalo seperti GKI .... perasaan enggak memungkinkan dapat bertindak seperti itu Mod.


[You must be registered and logged in to see this image.]

Quote :

IMHO kan enggak semua seperti itu Mod Bruce.
Mungkin berlaku untuk Gereja bapak ,anak, menantu.


Kalo seperti GKI .... perasaan enggak memungkinkan dapat bertindak seperti itu Mod.

Betul mod, malah di GKI setiap pendeta dievaluasi kerjanya secara berkala oleh para penetua gereja. Itu yang saya sangat puji.

Dalam banyak hal, gereja Protestan seperti GKI, HKBP, masih 'mirip' dengan Gereja Katolik.

bruce wrote:

Quote :

IMHO kan enggak semua seperti itu Mod Bruce.
Mungkin berlaku untuk Gereja bapak ,anak, menantu.


Kalo seperti GKI .... perasaan enggak memungkinkan dapat bertindak seperti itu Mod.

Betul mod, malah di GKI setiap pendeta dievaluasi kerjanya secara berkala oleh para penetua gereja. Itu yang saya sangat puji.

Dalam banyak hal, gereja Protestan seperti GKI, HKBP, masih 'mirip' dengan Gereja Katolik.

OOT sedikit.
Mengenai GKI, saya sempat membaca buku katekisasi karangan Pdt. YBM diprotes oleh Pdt. dari Gereja Protestan lain di Surabaya.
dapat dibaca di golgothaministry.org/taa/taa.htm

Sampai sekarang saya masih mikir2 mengenai etis tidaknya masalah protes memprotes ini.


[You must be registered and logged in to see this image.]

Quote :

OOT sedikit.
Mengenai GKI, saya sempat membaca buku katekisasi karangan Pdt. YBM diprotes oleh Pdt. dari Gereja Protestan lain di Surabaya.
dapat dibaca di golgothaministry.org/taa/taa.htm

Sampai sekarang saya masih mikir2 mengenai etis tidaknya masalah protes memprotes ini.

Mohn maaf om, kalau gereja yang disebut Golgotha ministry itu justru gereja gak jelas. Pendeta Budi Asali bisanya cuma tunjuk sana sini tanpa mau bercermin. Siapa saja asal asal bukan dari gerejanya ditunjuk, mulai dari Katolik samapai sesama Protestan.

Mungkin, prinsip yang dipergunakannya adalah prinsip katak berenang, tangan menarik kiri kanan ke belakang, dan menjejakan kakinya, sehingga dirinya maju ke depan sendirian.

Mudah mudahan suatu saat otaknya tersentuh kebenaran jadi lebih berfungsi secara seharusnya.

cinzano wrote:

bruce wrote:

Quote :

IMHO kan enggak semua seperti itu Mod Bruce.
Mungkin berlaku untuk Gereja bapak ,anak, menantu.


Kalo seperti GKI .... perasaan enggak memungkinkan dapat bertindak seperti itu Mod.

Betul mod, malah di GKI setiap pendeta dievaluasi kerjanya secara berkala oleh para penetua gereja. Itu yang saya sangat puji.

Dalam banyak hal, gereja Protestan seperti GKI, HKBP, masih 'mirip' dengan Gereja Katolik.

OOT sedikit.
Mengenai GKI, saya sempat membaca buku katekisasi karangan Pdt. YBM diprotes oleh Pdt. dari Gereja Protestan lain di Surabaya.
dapat dibaca di golgothaministry.org/taa/taa.htm

Sampai sekarang saya masih mikir2 mengenai etis tidaknya masalah protes memprotes ini.

protes memprotes memang sudah mjd salah satu dasar ajaran mereka bro.. klo mereka nda protes, namanya bukan Protestan lg Oom...
wakakakakakkkk [You must be registered and logged in to see this image.]