Tahanan Palestina Selundupkan Sperma

Tahanan Palestina Selundupkan Sperma
Sabtu, 16 Maret 2013 | 10:19 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Dallal melahirkan di rumah sakit Al-Arabia di Nablus.

KOMPAS.com —Para dokter di wilayah Palestina mengatakan sekitar 10 perempuan yang suaminya berada di tahanan Israel mengalami kehamilan dengan menggunakan sperma yang diselundupkan dari penjara.

Seorang spesialis kesuburan, Salem Abu Khaizaran, mengatakan, sperma dibawa ke tempat praktiknya di dalam berbagai wadah, mulai dari botol kecil sampai gelas plastik.

Kepada BBC ia mengaku tidak tahu bagaimana pihak-pihak yang terlibat berhasil menyelundupkan sperma keluar dari penjara Israel yang dijaga ketat.

"Jujur saja, saya tidak tahu, dan saya tidak ingin tahu karena saya tidak ingin terlibat politik. Saya melakukan ini demi tujuan kemanusiaan semata, untuk membantu para perempuan itu," kata dr Abu Khaizaran.

Di antara perempuan Palestina yang hamil berkat sperma selundupan dari penjara itu adalah Dallal.

Anugerah Tuhan

Ia melahirkan seorang putra, Muhannad Ziben, di Nablus, tahun lalu, seperti dilaporkan oleh wartawan BBC, Jon Donnison, di Tepi Barat. Namun sang ayah, Ammar Ziben, sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup di penjara Israel atas keterlibatannya dalam serangan bom di Jerusalem pada 1997.

Dallal mengaku ia hamil dengan sperma suami yang diselundupkan dari penjara.

"Muhannad adalah anugerah Tuhan," kata Dallal kepada BBC. "Tetapi kebahagiaan saya tidak lengkap tanpa suami di samping saya," tambahnya.

Dokter Salem Abu Khaizaran memperingatkan agar perempuan yang hamil karena sperma selundupan memberi tahu lingkungan sekitarnya.

"Kita tidak menginginkan situasi di mana seorang perempuan, yang suaminya diketahui oleh seluruh penduduk desa sedang menjalani hukuman penjara selama 14 atau 15 tahun, dalam keadaan mengandung. Itu akan menimbulkan masalah," jelas Abu Khaizaran.

Oleh karena itu, lanjutnya, dia menyarankan kepada mereka untuk memberitahukan kepada para tetangga bahwa mereka mendapat sperma dari suami dan akan menjalani perawatan bayi tabung. Menurutnya, hal itu penting dilakukan agar mereka mendapat dukungan warga dan tidak disalahkan karena dituding berselingkuh.

Sumber :BBC Indonesia
Editor :Egidius Patnistik


Jiaaaah, ada ada aja nih.
Betul, setelah kelahiran akan bisa dibuktikan dengan test DNA.
Tetapi selama kehamilan, bagaimana bisa menghindari 'unjingan' para tetangga?

Kira-kira, proses pengeluaran sperma itu dari produsernya dilihat orang lain ato tidak, ya? Produsernya masturbasi, ditungguin sambil mendekatkan buli-buli sebagai wadah penampung?
[You must be registered and logged in to see this image.]

Husada wrote:

Kira-kira, proses pengeluaran sperma itu dari produsernya dilihat orang lain ato tidak, ya? Produsernya masturbasi, ditungguin sambil mendekatkan buli-buli sebagai wadah penampung?
[You must be registered and logged in to see this image.]

Kalo nitip tetangga bisa gak om?

Apanya yang dititip? Proses ketika produser mengeluarkan sperma? Caranya?

Kalau sperma sudah keluar dan ditaruh di wadahnya, misalnya buli-buli, kemudian dititipkan pada tetangga ketika si tetangga datang bezoek untuk disampaikan kepada nyonyanya, bisa saja.

Yang saya heran, yahh... itu tuh... proses pengeluaran sperma itu dari si terpenjara itu. Tentu dia masturbasi atau onani, kan? Nah, ketika proses itu, apakah ditunggui oleh sipir sambil menyediakan buli-buli? Atau, buli-bulinya dipegang sendiri oleh si terpenjara?
[You must be registered and logged in to see this image.]

Yang jelas prosesnya sudah 17 tahun ke atas, om.

Husada wrote:

Apanya yang dititip? Proses ketika produser mengeluarkan sperma? Caranya?

Kalau sperma sudah keluar dan ditaruh di wadahnya, misalnya buli-buli, kemudian dititipkan pada tetangga ketika si tetangga datang bezoek untuk disampaikan kepada nyonyanya, bisa saja.

Yang saya heran, yahh... itu tuh... proses pengeluaran sperma itu dari si terpenjara itu. Tentu dia masturbasi atau onani, kan? Nah, ketika proses itu, apakah ditunggui oleh sipir sambil menyediakan buli-buli? Atau, buli-bulinya dipegang sendiri oleh si terpenjara?
[You must be registered and logged in to see this image.]

Mungkin diselesaikan sendiri di kamar mandi

Djokowi wrote:

Mungkin diselesaikan sendiri di kamar mandi

Maksudnya, tentu bukan setelah berceceran, kemudian dipungut, bukan? Agar terjamin kesterilannya, kemungkinan besar langsung ditampung dari ujung 'tongkat ali'-nya ke dalam wadah, bukan? Jadi, proses penampungan tersebut, dilakukan sendiri oleh si penghasil sperma itu, di kamar mandi, ya? Okkelah kalo begitu.
[You must be registered and logged in to see this image.]