Agen Rahasia AS Nyaris Tembak Ahmadinejad
Kamis, 21 Maret 2013 | 17:08 WIB
[You must be registered and logged in to see this image.]WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang agen Secret Service hampir menembak Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, saat sidang umum PBB di New York pada 2006.
Hal mengejutkan ini tercantum
dalam buku "Deep State: Inside the Government Secrecy Industry" karya Marc Ambinder dan DB Grady yang baru saja terbit.Dalam buku itu dikisahkan agen Secret Service itu tengah bersiaga dengan senjatanya di sisi mobil yang ditumpangi Presiden AS saat itu, George W Bush.
Lalu, tanpa sengaja senjata itu meletus dan pelurunya melesat ke Arah, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Situasi berbahaya itu tercatat dalam memo yang dibaca para petinggi pemerintahan George W Bush.
"Seorang agen Secret Service, secara tak sengaja, melepaskan tembakan saat Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad tengah masuk ke dalam mobilnya di Hotel InterContinental," demikian isi memo yang dimuat dalam buku baru itu.
Saat itu, Presiden Ahmadinejad tengah berada di New York untuk menghadiri sidang tahunan PBB. Seorang pejabat AS yang ada di lokasi saat itu mengingat kejadian tersebut dengan jelas.
"Saat terdengar suara tembakan, semua orang berhenti bergerak," kenang pejabat itu.
"Orang-orang Iran memandangi kami dan kami memandangi orang-orang Iran. Para agen kemudian meminta maaf. Ahmadinejad hanya menggelengkan kepala dan masuk ke dalam mobilnya," lanjut dia.Pemerintahan Bush khawatir Ahmadinejad akan mengklaim Secret Service AS berusaha membunuhnya dan akan menyulut kemarahan di tengah sidang PBB. Ujungnya, bisa saja AS akan terkena sanksi PBB.
Namun, Ahmadinejad tak pernah menyinggung masalah insiden itu dan peristiwa berbahaya itu terlupakan, hingga muncul di dalam buku ini.
Para pengarang buku ini, MArc Ambinder adalah mantan koresponden Gedung Putih dan DB Grady adalah seorang veteran angkatan darat. Buku ini mulai beredar di Amerika Serikat pada April mendatang.
Sumber :Daily Mail
Editor :Ervan Hardoko
He he he he, makin aneh aneh aja dunia ini.
Seandainya kisah itu nyata, sungguh suatu kejadian yang sangat memalukan bagi secret service.
Tidak terbayangkan kalau peluru itu mengenai tamu PBB, waduuuh.