Saudi Sediakan Penjara Mewah untuk Napi Al Qaeda

Saudi Sediakan Penjara Mewah untuk Napi Al Qaeda
Selasa, 23 April 2013 | 15:33 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Sejumlah perwakilan media diberi kesempatan berkeliling sebuah pusat rehabilitasi yang khusus untuk para narapidana teroris di Riyadh, Saudi.


RIYADH, KOMPAS.com — Para teroris yang tertangkap di Arab Saudi menikmati tempat "rehabilitasi mewah". Negara kaya minyak yang konservatif itu berharap dapat menuntun para militan Al Qaeda yang dipenjara di situ untuk bisa menjauh dari ekstremisme agama. Caranya, mereka diberi bimbingan, perawatan spa, dan fasilitas olahraga di sebuah pusat rehabilitasi mewah di Riyadh. Demikian lapor sejumlah kantor berita di negara itu seperti dikutip MailOnline, Sabtu lalu.

Pada fasilitas-fasilitas mewah itu, yang tidak disebutkan anggaran pengadaannya, juga terdapat kolam renang ukuran olimpiade, sebuah tempat sauna, gym, dan ruang televisi.

Narapidana yang memperlihatkan perilaku baik dapat menikmati istirahat dua hari bersama istri mereka di kamar khusus yang merupakan bagian dari kompleks tersebut.

Program itu akan menampung sekitar 3.000 napi di lima pusat rehabilitasi di kerajaan itu. Namun, itu merupakan fasilitas baru di Riyadh. Fasilitas bercita rasa mewah itu diberikan kepada para napi sebagai insentif untuk melunakkan keyakinan mereka. Semua pusat rehabilitasi menyandang nama menteri dalam negeri saat ini, yang memimpin tindakan tegas pemerintah terhadap Al Qaeda di Arab Saudi menyusul serangan mematikan kelompok itu tahun 2003 hingga 2006 yang menewaskan lebih dari 150 orang Saudi dan warga asing.

Selama pemberantasan itu, banyak militan melarikan diri ke selatan, ke Yaman selatan, yang tanpa hukum dan wilayah tenggara di mana jaringan itu membentuk "Al Qaeda di Semenanjung Arab" pada Januari 2009. AS menggolongkan Al Qaeda di Semenanjung Arab sebagai cabang kelompok itu yang paling aktif dan mematikan.

Fasilitas mewah di Riyadh mencakup wilayah setara dengan sekitar 10 lapangan sepak bola dan dirancang untuk menampung 228 napi dari kelompok yang menyimpang itu, istilah yang digunakan Pemerintah Arab Saudi untuk merujuk kepada Al Qaeda.

Masing-masing 12 bangunan di fasilitas unggulan itu menampung 19 napi, yang akan memiliki akses ke suite khusus, di mana mereka dapat menghabiskan waktu bersama anggota keluarga yang berkunjung.

Pada siang hari, para napi akan menghadiri seminar tentang masalah agama. Seminar itu bertujuan mengajari mereka prihal kesesatan pemikiran mereka tentang jihad. "Dalam rangka memerangi terorisme, kita harus memberi mereka keseimbangan intelektual dan psikologis melalui dialog dan persuasi," kata direktur pusat rehabilitasi itu, Said al-Bishi.

Dia mengatakan, sebanyak 2.336 tahanan Al Qaeda kini telah menjalani skema rehabilitasi itu. Namun, tidak semua napi Al Qaeda yang menjalani program itu menjadi "berubah" karena rehabilitasi mereka. Bahkan, direktur pusat rehabilitasi itu mengakui dalam sebuah wawancara dengan para wartawan bahwa sekitar 10 persen dari mereka yang menjalani program itu kembali ke sel teroris mereka.

Para kritikus berpendapat bahwa pelajaran agama yang diberikan kepada narapidana itu justru tidak cukup moderat dan terlalu dekat dengan banyak interpretasi kelompok itu tentang Al Quran dan terlalu dekat dengan pandangan yang dianut Al Qaeda.

Sumber :Daily Mail
Editor :Egidius Patnistik




Mengapa kepada pelaku teror justru diberikan hukum 'kasih' ?
Sementara kepada pelaku kesalahan biasa diberlakukan mata bayar mata?

Oom Bruce, itu pelayanan ol 72 pelayan wanita yg montox dan sexy nda sekalian diberikan juga..??

biar para napi terorist tsb sekalian menikmati layanan pijat plus plus didlm kamar tahanannya..

huahahahahahaha

nothingman wrote:

Oom Bruce, itu pelayanan ol 72 pelayan wanita yg montox dan sexy nda sekalian diberikan juga..??

biar para napi terorist tsb sekalian menikmati layanan pijat plus plus didlm kamar tahanannya..

huahahahahahaha

Saya jujur saja agak 'iri' bro, membayangkan para TKW kita dipnggal hanya gara gara melawan ketika hendak diperkosa majikannya. Sementara para teroris (sudah melakukan atau belum ya?) pembunuhan, dengan korban entah berapa, justru dirangkul dengan kemanjaan.

Yaaah kan bro Bruce tau sndiri.. klo di Arab kedudukan wanita itu dianggap bukan spt manusia.. jd salah dikit langsung penggal aj, lg pula susah kan nyari2 4 orang saksi pria utk membela para TKW yg jd korban pemerkosaan sang majikannya tsb..

Quote :

Namun, tidak semua napi Al Qaeda yang menjalani program itu menjadi "berubah" karena rehabilitasi mereka. Bahkan, direktur pusat rehabilitasi itu mengakui dalam sebuah wawancara dengan para wartawan bahwa sekitar 10 persen dari mereka yang menjalani program itu kembali ke sel teroris mereka.

Para kritikus berpendapat bahwa pelajaran agama yang diberikan kepada narapidana itu justru tidak cukup moderat dan terlalu dekat dengan banyak interpretasi kelompok itu tentang Al Quran dan terlalu dekat dengan pandangan yang dianut Al Qaeda.

sepertinya postingan yg dicopas bro Bruce diatas, sama seperti pendapat/pandangan yg sudah sy utarakan di berbagai trit forum ini, bahwa memang sebenarnya ajaran Islam itu mengajarkan tindakan kekerasan dan terorisme..

lha wong Nabinya sendiri yg bilang dan mengajarkan begitu kok, gimana mau dirubah ajaran2 tsb..

bruce wrote:

Saya jujur saja agak 'iri' bro, membayangkan para TKW kita dipnggal hanya gara gara melawan ketika hendak diperkosa majikannya. Sementara para teroris (sudah melakukan atau belum ya?) pembunuhan, dengan korban entah berapa, justru dirangkul dengan kemanjaan.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Ya, berterima di pikiran, bahwa ada kontradiksi perlakuan kepada TKW dan teroris itu.

Namun, dari sudut pikir yang nyeleneh, saya duga, begini. Mungkin para petinggi Saudi Arabia menganggap bahwa kasus-kasus TKW masih memadai diserahkan kepada majikan masing-masing. Untuk sementara ini, dipandang cukup dengan memberlakukan peraturan domestik. Sementara untuk para teroris, karena teroris bergerak di mancanegara, maka perlu dibekali dengan berbagai teori yang lebih halus. Trik dan teknik yang selama ini diterapkan, perlu dimodifikasi agar tampak lebih halus. Jadi, yah... sejenis dipaksa mengikuti diklat di tempat isolasi (penjara mewah), gitu.

Sebab, kalau memang ingin keluar dari praktik selama ini, tinggal merubah berbagai aturan yang berlaku di sana, kan? Tinggal mengadopsi berbagai pikiran universal, berlakukan, selesai. Hanya saja, kalau menempuh itu, sontak para pejiarah ke Mekkah akan menyusut, dan detak kehidupan di gurun pasir itu akan hanya tergantung pada kandungan mineral di perut bumi tok. Jadi, menurut dugaan saya, penjara mewah untuk teroris itu, hanya bentuk tempat diklat bagi teroris. Semoga dugaan saya salah.