Memaafkan, mengampuni dan keadilan

Quote :

Penjaga Kamp Auschwitz Ditangkap
Penulis : Pieter P Gero | Senin, 6 Mei 2013 | 22:51 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Gerbang Auschwitz II-Birkenau

BERLIN, KOMPAS.com — Otoritas Jerman menahan seorang penjaga kamp konsentrasi Auschwitz, Polandia. Penjaga berusia 93 tahun tersebut ditahan atas tuduhan melakukan pembunuhan massal atas para tahanan Nazi Jerman selama Perang Dunia II lalu.

Kantor berita AFP hari Senin (6/5/2013) melaporkan, penahanan atas pria ini dilakukan di negara bagian Baden-Wuerttemberg, di barat daya Jerman. Pria yang sudah uzur ini diduga bekerja sebagai penjaga kamp antara musim gugur 1941 hingga kamp itu ditutup pada tahun 1945 menyusul kekalahan Nazi Jerman. Pria tadi ditahan di rumahnya dan kemudian digiring ke rumah tahanan. "Tuduhan atas pria ini dipersiapkan," ujar jaksa di Stuttgart, ibu kota negara bagian Baden-Wuerttemberg.

Pihak berwajib menolak menyebutkan identitas pria ini. Namun, media setempat melaporkan, pria ini dikenal dengan Hans Lipschis, salah seorang yang paling dicari oleh Simon Wiesenthal Center, lembaga pemburu para buronan penjahat Nazi Jerman.

Lipschis kelahiran Lituania diberikan warga negara Jerman oleh pihak Nazi. Pria ini dalam petualangannya pernah ke AS pada 1956, kemudian dideportasi ke Jerman pada 1983.

Menurut Simon Wiesenthal dalam laporan tahun 2013, pria ini masuk dalam daftar orang nomor empat yang paling dicari. Dia bekerja sebagai tentara SS-Totenkopf Sturmbann (Batalion Mematikan) dari tahun 1941 sampai 1945 di Auschwitz. Lebih dari satu juta orang diperkirakan tewas di kamp ini dan mereka sebagian besar orang Yahudi dari seluruh Eropa.

Kamp Auschwitz-Birkenau dioperasikan Nazi Jerman di wilayah Polandia yang diduduki pada 1940. Kamp ini dibebaskan tentara Merah Uni Soviet pada 27 Januari 1945.

Editor :Agus Mulyadi

Pada kasus di atas, bagaimana kita harus menyikapinya? Seseorang yang puluhan tahun lalu bersimbah darah ribuan nyawa manusia, apakah layak dibiarkan saja tanpa diadili? Tetapi apakah disaat pelakunya sudah berada di tepi jurang kematian, masih perlukah lagi diadili, sementara pengadilan Tuhan akan segera mengadili ybs.

Pengadilan tetap dijalankan.
Sehingga didapatkan kepastian hukum apakah yang bersangkutan bersalah atau tidak.

Setelah didapatkan kepastian hukum, baru kemudian dipertimbangkan apakah karena faktor usia tersebut akan mendapatkan perkecualian.


Itu sih pendapat saya.


[You must be registered and logged in to see this image.]

Seandainya masih bisa dihukum menjadi petugas kebersihan di Auschwitz, tentu bermanfaat agar ybs bisa sambil menyesali kesalahannya.

bruce wrote:

Seandainya masih bisa dihukum menjadi petugas kebersihan di Auschwitz, tentu bermanfaat agar ybs bisa sambil menyesali kesalahannya.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Boro2 hendak diadili.

Mencari saksi saja susah mengingat umur sudah 93 tahun


[You must be registered and logged in to see this image.]

Justru itu, suruh kerja 24 jam saja di Auscwitz, sambil menyesali dosa dosanya. Mungkin itu lebih bermanfaat bagi jiwanya.