20 Penghafal Quran dan Dai di Daerah Terpencil Diberangkatkan Umroh Gratis

Lha, kalo ada kolam yang tidak dijaga pemiliknya, tentu suka dipancing orang lain, lhoh.

Quote :

Lha, kalo ada kolam yang tidak dijaga pemiliknya, tentu suka dipancing orang lain, lhoh.

Betul, om.
Tetapi saya membayangkan kalau dari pihak 'kita' ada yang mendakwah ke pedalaman Aceh, Sumbar, Sulsel, NTB, Jabar. Apa yang akan terjadi?

Ada juga kok. Itu karya ordo yang menginjil ke daerah terpencil dan daerah belum dimasuki agama. Hanya saja, jumlahnya sangat kecil. Kalo nggak salah, ordo Xaverian, atau apa gitu.

Quote :

Ada juga kok. Itu karya ordo yang menginjil ke daerah terpencil dan daerah belum dimasuki agama. Hanya saja, jumlahnya sangat kecil. Kalo nggak salah, ordo Xaverian, atau apa gitu.

Nah itu bedanya dengan pedalaman NTT dan Mentawai, kan?

bruce wrote:

Quote :

Ada juga kok. Itu karya ordo yang menginjil ke daerah terpencil dan daerah belum dimasuki agama. Hanya saja, jumlahnya sangat kecil. Kalo nggak salah, ordo Xaverian, atau apa gitu.

Nah itu bedanya dengan pedalaman NTT dan Mentawai, kan?

Betul, itu bedanya.

Dengan memahami seperti itu, maka sangat masuk akal di pemahaman saya kalau iman itu diibaratkan tumbuhan, yang harus dirawat, dipupuk, disiram, agar tumbuh dan berbuah. Nah, mungkin, para perawat, pemupuk, dan penyiram kurang berminat ke NTT dan Mentawai. Maka, 'anggur-anggur' yang yang mulai bercarang di sana dibastar menjadi bukan 'anggur'.

Husada wrote:

bruce wrote:

Quote :

Ada juga kok. Itu karya ordo yang menginjil ke daerah terpencil dan daerah belum dimasuki agama. Hanya saja, jumlahnya sangat kecil. Kalo nggak salah, ordo Xaverian, atau apa gitu.

Nah itu bedanya dengan pedalaman NTT dan Mentawai, kan?

Betul, itu bedanya.

Dengan memahami seperti itu, maka sangat masuk akal di pemahaman saya kalau iman itu diibaratkan tumbuhan, yang harus dirawat, dipupuk, disiram, agar tumbuh dan berbuah. Nah, mungkin, para perawat, pemupuk, dan penyiram kurang berminat ke NTT dan Mentawai. Maka, 'anggur-anggur' yang yang mulai bercarang di sana dibastar menjadi bukan 'anggur'.

Pulau Mentawai telah sangat lama mengenal Kristen :

Gereja Kristen Protestan Mentawai (disingkat GKPM) ialah suatu kelompok [You must be registered and logged in to see this link.] [You must be registered and logged in to see this link.] di Indonesia. Didirikan di pulau [You must be registered and logged in to see this link.] utara dan akhirnya menjadi anggota [You must be registered and logged in to see this link.] (PGI) yang ke 45.


GKPM berdiri pada 9 Juli 1916 di Nemnemleleu – Sikakap, Mentawai, untuk mewujudkan tri tugas panggilan gereja, yaitu: persekutuan, kesaksian, dan pelayanan, sebagai tubuh Kristus dalam menghadirkan Kerajaan Allah yang berisikan keadilan, perdamaian dan kesejahteraan bagi umat manusia, khususnya di Pulau Mentawai.

• Jumlah gereja: 78 gereja
  
• Jumlah Pos PI : 60 Pos
  
• Jumlah jemaat : 51 jemaat
  
• Jumlah anggota jemaat : 10.374 jiwa
  
• Jumlah pendeta : 109 orang
  
• Jumlah pelayan lainnya : 300 orang (emeritus dan viskaris)
  
• Jumlah pelayan lain-lain : 35 orang
  

Sedangkan NTT, adalah mayoritas Kristen, terutama Katolik.


Sebagian besar penduduk beragama [You must be registered and logged in to see this link.] dengan rincian persentase kurang lebih sebagai berikut [You must be registered and logged in to see this link.]54,14% [You must be registered and logged in to see this link.] 34,74%, [You must be registered and logged in to see this link.] 9,05% , [You must be registered and logged in to see this link.] 0,11% [You must be registered and logged in to see this link.] 0,01% dan sebanyak 1,73% menganut agama dan kepercayaan lainnya.



Nusa Tenggara Timur menjadi tempat perlindungan untuk kalangan Kristen di Indonesia yang menjauhkan diri dari konflik agama di[You must be registered and logged in to see this link.] dan [You must be registered and logged in to see this link.].



Dan jangan lupakan Flores, yang merupakan pulau di NTT yang adalah basis umat Katolik di Indonesia.

Pepatah leluhurku, ada yang kalo diindonesiakan, begini: "Ayam akan hilang kalo tidak dipanggil untuk makan." Kerna ayam dilepas bebas, tidak pakai kandang. Nah, seperti itu pula kantung-kantung kekristenan itu, akan hilang kalau tidak 'disiram, dipupuk, dirawat'. Kembali lagi, terpulang ke orangnya, apakah mau menggunakan logika sehatnya, ato tidak.

Tentang metode mengabarkan 'kabar keselamatan', yah... sama-sama tahulah. Beda gaya. Kalo tergoda oleh dunia, kemerdekaan yang melekat sangat memungkinkan untuk gaya yang diminati.

Memang, pada akhirnya keputusan untuk memilih jalan yang akan ditempuh menjadi sangat personal. Bagaikan benih yang ditabur :

Mat 13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.

Mat 13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

Mat 13:5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.

Mat 13:6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

Mat 13:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

Mat 13:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Mat 13:9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Mentawai dan NTT, termasuk Mat 13:4, ato Mat 13:5, ato Mat 13:7, ato Mat 13:8?

Mat 13:4

Bah, kayaknya belum habis, tuh. (Pingin masang ikon yang melelet-leletkan lidah, tapi males nunggu).

Dan berita terakhir dari running text Metro TV jam 20.35, Patung Bunda Maria di tempat ziarah di Labuan Bajo - NTT, hangus dibakar oleh orang tidak dikenal.

Terlihat kan? 

Lhah, yang begitu tidak layak terjadi di negeri Pancasila. Tapi terjadi juga. Tanya kenapa?

Karena sang pemimpin tidak peduli, yang penting sudah terima awards, sudah senang.
Kenyataan jauh dari khayalan, masabodo amat.

bruce wrote:

Karena sang pemimpin tidak peduli, yang penting sudah terima awards, sudah senang.
Kenyataan jauh dari khayalan, masabodo amat.

 Bah, kebo tidak memandang patung sebagai minoritas, lhoh.