AL-QURAN DAN KETUHANAN ISA AL-MASIH?

AL-QURAN DAN KETUHANAN ISA AL-MASIH

Jika orang Kristen membaca Al-Quran, mereka akan menemukan istilah-istilah yang menjelaskan bahwa Isa Al-Masih jauh lebih dari seorang nabi biasa. Diantaranya:

(1) Isa Al-Masih adalah “seorang anak laki-laki yang suci.” (Qs 19:19). Pernyataan ini didukung dalam Injil (Kisah Para Rasul 4:30). Jika kita menyelidiki Al-Quran maupun Alkitab, kita akan melihat bahwa semua nabi lain pernah berdosa. Isa Al-Masih adalah satu-satunya nabi yang tidak pernah berdosa. Dan HANYA Allah yang tidak berdosa!! Kesimpulannya: Isa Al-Masih adalah Tuhan karena Ia juga tidak pernah berdosa.

(2) Isa Al-Masih diberi gelar “Kalimat Allah.” (Qs 3:35, 39; Injil, Rasul Yohanes 1:1) Jelas “Kalimat Allah” tidak mempunyai permulaan. Jika ada permulaan, maka ada masa dimana Allah tidak berkalimat. Itu mustahil!! Karena Isa Al-Masih adalah “Kalimat Allah” maka Ia juga Allah.

(3) Isa Al-Masih adalah “terkemuka di dunia dan di akhirat.” (Qs 3:5; Injil, Surat Filipi 2:9-11). Di sini kita melihat bahwa Ia lebih dari semua nabi yang pernah hidup. Juga, Dia lebih dari semua malaikat. Walaupun hal ini tidak membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan, tapi jelas memberi Dia kedudukan di atas semua mahluk di dunia dan di sorga.

(4) Isa Al-Masih merupakan “Tiupan Roh dari Allah.” (Qs 4:171; Injil, Surat Filipi 1:19). Kita tahu bahwa Roh Allah kekal adanya. Jika Isa Al-Masih adalah tiupan dari Roh Allah, Ia juga kekal adanya. Maka: Isa Al-Masih adalah juga Tuhan.

(5) Isa Al-Masih disebut “rahmat dari Kami [Allah].” (Qs 19:21; Injil, Lukas 2:34; Injil, Surat Ibrani 2:17; Injil, Surat Titus 3:5). Jelas hanya Allah yang mempunyai rahmat. Jika Isa Al-Masih disebut ‘rahmat’ berarti Dia juga Tuhan.


[You must be registered and logged in to see this link.]

Hmmm... poin di atas apa ya, bro?

Yang dapat saya rasakan, kayaknya Onde32lumut mengkritisi pemberian gelar "NABI" kepada Isa al Masih. Dikatakannya,

Onde32lumut wrote:

Jika orang Kristen membaca Al-Quran, mereka akan menemukan istilah-istilah yang menjelaskan bahwa Isa Al-Masih jauh lebih dari seorang nabi biasa.

Husada wrote:

Yang dapat saya rasakan, kayaknya Onde32lumut mengkritisi pemberian gelar "NABI" kepada Isa al Masih. Dikatakannya,

Itu saja?

Kalau kesimpulannya itu, saya tidak berkomentar lebih jauh karena memang Nabi Isa as diberikan keistimewaan yang lebih dari Allah SWT seperti berbicara sewaktu masih bayi, menghidupkan burung dari tanah, membangkitkan orang yang sudah mati... serta dianugerahkan kitab suci bernama Injil yang diabadikan di dalam Al Quran.

Saya hanya menduga-duga dari postingan Onde32lumut. Kita tunggu saja konfirmasi dan klarifikasi dari ye be es.

Quote :

karena memang Nabi Isa as diberikan keistimewaan yang lebih dari Allah SWT seperti berbicara sewaktu masih bayi, menghidupkan burung dari tanah

Jujur saja, saya masih tidak mengerti dari mana sumber kisah kisah ini, kang, keculai dari kitab kitab injil gnostik.

bruce wrote:

Jujur saja, saya masih tidak mengerti dari mana sumber kisah kisah ini, kang, keculai dari kitab kitab injil gnostik.

Saya sendiri belum pernah membaca Injil Gnostik, jadi, saya tidak mengerti kisah-kisah seperti yang Silancah ungkapkan itu. Kalau berkenan, beritahu ayatnya dalam Al Qur'an dong. Mumpung bisa baca langsung, kalau Silancah memberi ayatnya, akan sangat menyenangkan.

Dan memang, ketika membaca Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, saya tidak menemukan kisah tentang Jesus Kristus membuat burung.

Dan kalau kisah dalam Al Qur'an itu sudah terdapat di Injil Gnostik yang ratusan tahun lebih tua daripada penurunan kisah itu dalam rupa ayat-ayat Al Qur'an, ditambah lagi bahwa Muhammad sudah bergaul dengan Buhaira (Rahib Nestorian), dan sudah bergaul dengan Waraka bin Nawfal (pendeta Ebionite) yang keduanya menggunakan Injil Gnostik, menjadi semakin meragukan kabar Jibril yang dihafalkan oleh Muhammad. Mengingat bahwa waktu penurunan ayat-ayat itu tidak ada yang menyaksikan, dan kisah-kisah itu ada di Injil Gnostik, meskipun tidak ada artikel yang mengatakannya, menurut hemat saya, bila kronologisnya dirangkai, maka akan tergambar sumber kisah-kisah itu.

Pertanyaannya sekarang, di mana bisa melihat Injil Gnostik?

Husada wrote:

Saya sendiri belum pernah membaca Injil Gnostik, jadi, saya tidak mengerti kisah-kisah seperti yang Silancah ungkapkan itu. Kalau berkenan, beritahu ayatnya dalam Al Qur'an dong. Mumpung bisa baca langsung, kalau Silancah memberi ayatnya, akan sangat menyenangkan

Silakan dilihat di QS Al Maaidah 5:110

Husada wrote:

Dan kalau kisah dalam Al Qur'an itu sudah terdapat di Injil Gnostik yang ratusan tahun lebih tua daripada penurunan kisah itu dalam rupa ayat-ayat Al Qur'an, ditambah lagi bahwa Muhammad sudah bergaul dengan Buhaira (Rahib Nestorian), dan sudah bergaul dengan Waraka bin Nawfal (pendeta Ebionite) yang keduanya menggunakan Injil Gnostik, menjadi semakin meragukan kabar Jibril yang dihafalkan oleh Muhammad. Mengingat bahwa waktu penurunan ayat-ayat itu tidak ada yang menyaksikan, dan kisah-kisah itu ada di Injil Gnostik, meskipun tidak ada artikel yang mengatakannya, menurut hemat saya, bila kronologisnya dirangkai, maka akan tergambar sumber kisah-kisah itu.

Pertanyaannya sekarang, di mana bisa melihat Injil Gnostik?

Menurut saya tidaklah aneh jika ada kisah di dalam Al Quran yang terdapat di kitab2 sebelumnya karena Allah SWT sendiri mengatakan bahwa Rasulullah SAW diturunkan untuk membenarkan kitab2 terdahulu.

Kata 'membenarkan' bisa diartikan 'mengonfirmasi' isi kitab2 sebelum tetapi juga bisa 'memperbaiki' kitab2 sebelumnya... atau keduanya.
Jadi jika memang ada beberapa hal yang sama, saya rasa tidak aneh karena Allah SWT hanya mengulangi kebenaran kisah yang terjadi di masa lampau saat menurunkan ayat2 suci kepada Nabi Muhammad SAW dan kisah tersebut kebetulan diabadikan pula oleh penulis Injil Gnostik.

Mungkin ada pertanyaan, mengapa kisah di masa lampau itu 'diulangi' ?
Karena diyakini umat manusia akan mendapatkan ibroh (pelajaran) yang bisa dijadikan manfaat darinya.

Insya Allah...

Masalahnya, kang, kitab Gnostik mengandung banyak sekali kesalahan, bahkan penuslisnya siapa juga tidak diketahui.

;)

bruce wrote:

Masalahnya, kang, kitab Gnostik mengandung banyak sekali kesalahan, bahkan penuslisnya siapa juga tidak diketahui.

;)

Kesalahan seperti apa, Bang?

Saya coba cari di forum ini dulu, karena sepertinya pernah saya tuliskan dulu mengenai injil Gnostik.

Damai bagimu, Cah.

Silancah wrote:

Silakan dilihat di QS Al Maaidah 5:110

(Ingatlah) ketika Allah berfirman: “Wahai Isa ibni Maryam! Kenanglah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu, ketika Aku menguatkanmu dengan Ruhul-Qudus (Jibril), iaitu engkau dapat berkata-kata dengan manusia (semasa engkau masih kecil) dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) ketika Aku mengajarmu menulis membaca, dan hikmat pengetahuan, khasnya Kitab Taurat dan Kitab Injil; dan (ingatlah) ketika engkau jadikan dari tanah seperti bentuk burung dengan izinKu, kemudian engkau tiupkan padanya, lalu menjadilah ia seekor burung dengan izinku; dan (ingatlah ketika) engkau menyembuhkan orang buta dan orang sopak dengan izinku; dan (ingatlah) ketika engkau menghidupkan orang-orang yang mati dengan izinKu; dan (ingatlah) ketika Aku menghalangi Bani Israil daripada membunuhmu, ketika engkau datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat), lalu orang-orang yang kafir di antara mereka berkata: “Bahawa ini hanyalah sihir yang terang nyata”

Cah, entah bagaimana engkau mengartikan ayat Al Qur'an itu. Yang pasti, menurut pemahamanku, ayat itu mempersamakan Ruhul-Qudus dengan Jibril, yang ditandai dengan tanda kurung. Dalam iman Kristen yang kuanut, Roh Kudus tidak dipersamakan dengan apa atau siapapun, meskipun dalam penampakan, Roh Kudus pernah mengambil rupa burung merpati, dan lidah-lidah api. Berbicara tentang Roh Kudus, mau tidak mau akan masuk ke pembahasan mengenai Trinitas atau Tritunggal Allah. Satu dari sekian banyak ayat yang dapat memberi pengertian mengenai Roh Kudus bisa dibaca pada Yoh 14:15-17 Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Tentang berkata-kata semasih kecil (dalam buaian), tidak satu Injil dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes yang berkisah seperti itu. Setelah diteliti oleh Gereja berdasarkan berbagai catatan sejarah sejak Jesus Kristus masih bersama muridNya, dari sekian banyak buku yang dinamakan sebagai injil, hanya keempat Injil tersebutlah yang layak disebut Injil.

Keempat Injil tersebut tidak mengisahkan bahwa Jesus Kristus pernah belajar menulis dan membaca.
Keempat Injil tersebut tidak ada mengisahkan bahwa Jesus Kristus pernah membentuk burung dari tanah.
Tentang menyembuhkan orang lumpuh, orang buta, dan orang kusta, Jesus Kristus tidak memerlukan izin dari siapa-siapa. Itu dilakukanNya atas kuasaNya sendiri. Demikian juga ketika membangkitkan orang mati, Jesus Kristus melakukannya atas kuasaNya sendiri.
Tentang membunuh Jesus Kristus, memang bukan orang Israel membunuh Jesus Kristus dengan tangannya sendiri. Orang Israel meminjam tangan serdadu Romawi, karena satu dari 10 Perintah Allah adalah JANGAN MEMBUNUH.
Tentang dituduh melakukan sihir, tidak satupun dari keempat Injil tersebut menggunakan kata sihir. Namun, Jesus Kristus dituduh menggunakan kuasa setan, seperti pada Mat 9:34 Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan,"

Nah, keempat Injil tersebut dapat ditelusuri sampai ke masa Jesus Kristus bersama murid-muridNya. Jika Silancah dengan orang sepemahaman dengan Silancah lebih mempercayai kisah mengenai Isa Putera Maryam yang ujug-ujug dikisahkan, yang konon diimlakan oleh Jibril kepada Muhammad tetapi tidak seorangpun yang menyaksikan, daripada kisah yang terdapat dalam keempat Injil tersebut, kebebasan ada di tangan kalian.

Quote :

Menurut saya tidaklah aneh jika ada kisah di dalam Al Quran yang terdapat di kitab2 sebelumnya karena Allah SWT sendiri mengatakan bahwa Rasulullah SAW diturunkan untuk membenarkan kitab2 terdahulu.

Kata 'membenarkan' bisa diartikan 'mengonfirmasi' isi kitab2 sebelum tetapi juga bisa 'memperbaiki' kitab2 sebelumnya... atau keduanya.
Jadi jika memang ada beberapa hal yang sama, saya rasa tidak aneh karena Allah SWT hanya mengulangi kebenaran kisah yang terjadi di masa lampau saat menurunkan ayat2 suci kepada Nabi Muhammad SAW dan kisah tersebut kebetulan diabadikan pula oleh penulis Injil Gnostik.

Dalam hal itu, saya memahami pikiran Silancah.

Tapi, pernahkan terpikir di benak kita, bahwa kisah-kisah itu sengaja disama-samakan di sana-sini? Bahwa kebenaran kisah itu diimlakan oleh suatu makhluk kepada Muhammad tidak ada yang menyaksikan? Jangan lupa, bahwa Muhammad sudah bergaul dengan Waraqa bin Naufal sejak hendak menikahi Khadijah. Waraqa itu adalah seorang Pendeta Ebionite yang mempunyai Kitab Suci, yang berisikan banyak kisah yang mirip dengan kisah-kisah dalam keempat Injil. Apakah tidak perlu menguji suatu cerita yang dikatakan diimlakan oleh suatu makhluk tanpa ada saksi, sementara kisah-kisah itu mirip dengan kisah-kisah yang terdapat di Kitab Sucinya seorang pendeta yang akrab dengan Muhammad? Keakraban itu patut di duga karena wali Khadijah saat dinikahi Muhammad adalah Waraqa, dan Muhammad adalah seorang yang tahu berterima kasih dan menghormati orang yang berbuat baik kepadanya.

Quote :

Mungkin ada pertanyaan, mengapa kisah di masa lampau itu 'diulangi' ?

Lha, bagaimana kalau itu bukan pengulangan melainkan pemelintiran? Siapa saksinya bahwa kisah itu benar-benar diimlakan di gua? Apakah tidak ada kemungkinan bahwa kisah-kisah itu sudah didengar oleh Muhammad dari Waraqa bin Nawfal?

Quote :

Karena diyakini umat manusia akan mendapatkan ibroh (pelajaran) yang bisa dijadikan manfaat darinya.
Insya Allah...

Ah, kalau mengingat pada pelajaran, memang dari segala hal termasuk dari hal yang mengandung pemelintiran, dapat dipelajari dengan nalar sehat.

Damai bagi orang yang menggunakan nalar sehatnya.

Saya tertarik dengan pernyataan Anda di bawah ini, bro

Husada wrote:

Tentang berkata-kata semasih kecil (dalam buaian), tidak satu Injil dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes yang berkisah seperti itu. Setelah diteliti oleh Gereja berdasarkan berbagai catatan sejarah sejak Jesus Kristus masih bersama muridNya, dari sekian banyak buku yang dinamakan sebagai injil, hanya keempat Injil tersebutlah yang layak disebut Injil.

Bagaimanakah proses penyeleksian Gereja atas berbagai catatan sejarah Yesus tersebut dan apakah faktor yang menentukan keempat injil sebagai catatan sejarah yang layak disebut sebagai Injil?
Apakah karena voting? Suara terbanyak adalah suara Tuhan?
Apakah karena keempat injil itu memiliki banyak persamaan antara satu dengan yang lain sementara injil2 lain tidak?

Husada wrote:

Keempat Injil tersebut tidak mengisahkan bahwa Jesus Kristus pernah belajar menulis dan membaca.

Apakah dapat disimpulkan Yesus adalah orang yang tidak bisa baca tulis?

Husada wrote:

Keempat Injil tersebut tidak ada mengisahkan bahwa Jesus Kristus pernah membentuk burung dari tanah.
Tentang menyembuhkan orang lumpuh, orang buta, dan orang kusta, Jesus Kristus tidak memerlukan izin dari siapa-siapa. Itu dilakukanNya atas kuasaNya sendiri. Demikian juga ketika membangkitkan orang mati, Jesus Kristus melakukannya atas kuasaNya sendiri.

Ini kan klaim yang dinyatakan di dalam keempat Injil itu, bro... yang sesungguhnya, tidak seorang pun tahu kecuali Yesus/Nabi Isa as dan Sang Khalik.

Husada wrote:

Nah, keempat Injil tersebut dapat ditelusuri sampai ke masa Jesus Kristus bersama murid-muridNya.

Mungkin Anda berkenan untuk menyajikan urutan penulis keempat Injil hingga murid2 Yesus?

Husada wrote:

Dalam hal itu, saya memahami pikiran Silancah.

Tapi, pernahkan terpikir di benak kita, bahwa kisah-kisah itu sengaja disama-samakan di sana-sini? Bahwa kebenaran kisah itu diimlakan oleh suatu makhluk kepada Muhammad tidak ada yang menyaksikan? Jangan lupa, bahwa Muhammad sudah bergaul dengan Waraqa bin Naufal sejak hendak menikahi Khadijah. Waraqa itu adalah seorang Pendeta Ebionite yang mempunyai Kitab Suci, yang berisikan banyak kisah yang mirip dengan kisah-kisah dalam keempat Injil. Apakah tidak perlu menguji suatu cerita yang dikatakan diimlakan oleh suatu makhluk tanpa ada saksi, sementara kisah-kisah itu mirip dengan kisah-kisah yang terdapat di Kitab Sucinya seorang pendeta yang akrab dengan Muhammad? Keakraban itu patut di duga karena wali Khadijah saat dinikahi Muhammad adalah Waraqa, dan Muhammad adalah seorang yang tahu berterima kasih dan menghormati orang yang berbuat baik kepadanya.

Memang ada dua pemahaman/kemungkinan yang terjadi pada hal ini.
Sayangnya, saya dan Anda memiliki pemahaman yang berbeda tetapi itu adalah hak kita masing2.

Husada wrote:

Tentang berkata-kata semasih kecil (dalam buaian), tidak satu Injil dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes yang berkisah seperti itu.
Keempat Injil tersebut tidak ada mengisahkan bahwa Jesus Kristus pernah membentuk burung dari tanah.

Saya menemukan informasi berikut ini dalam tautan [You must be registered and logged in to see this link.]
Isa Almasih bicara dalam ayunan (Maryam 29-30) persis informasi yang tercatat dalam buku apokripa/dongeng Mesir abad II yang berjudul:”First Gospel of the Infancy of Jesus Christ”(kitab pertama tentang masa kanak-kanak yesus Kristus), mukjizat yang dilakukan Isa Almasih (Ali Imran 49) menghidupkan burung pipit sama dengan buku apokripa/dongeng abad II yang berjudul “Thomas’s Gospel of The Infancy of Jesus Christ” (Buku Thomas tentang masa kanak-kanak Yesus Kristus),

Mungkin bro husada berkenan untuk memberikan penjelasan tentangnya...

Injil Thomas, tidak ditulis oleh St.Thomas rasul yang anda kenal itu, kang. Tetapi justru tidak diketahui siapa penulisnya.

bruce wrote:

Injil Thomas, tidak ditulis oleh St.Thomas rasul yang anda kenal itu, kang. Tetapi justru tidak diketahui siapa penulisnya.

Terima kasih tanggapan dan informasinya, bang...

Silancah wrote:

Husada wrote:

Tentang berkata-kata semasih kecil (dalam buaian), tidak satu Injil dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes yang berkisah seperti itu.
Keempat Injil tersebut tidak ada mengisahkan bahwa Jesus Kristus pernah membentuk burung dari tanah.

Saya menemukan informasi berikut ini dalam tautan [You must be registered and logged in to see this link.]
Isa Almasih bicara dalam ayunan (Maryam 29-30) persis informasi yang tercatat dalam buku apokripa/dongeng Mesir abad II yang berjudul:”First Gospel of the Infancy of Jesus Christ”(kitab pertama tentang masa kanak-kanak yesus Kristus), mukjizat yang dilakukan Isa Almasih (Ali Imran 49) menghidupkan burung pipit sama dengan buku apokripa/dongeng abad II yang berjudul “Thomas’s Gospel of The Infancy of Jesus Christ” (Buku Thomas tentang masa kanak-kanak Yesus Kristus),
Mungkin bro husada berkenan untuk memberikan penjelasan tentangnya...

Injil Thomas tidak dikarang oleh St Thomas, sebab St Markus yang mendirikan Gereja Katolik Orthodox Mesir (Gereja Koptik Mesir), tidak mengenal Injil Thomas, AFAIK, Injil Thomas ditolak oleh Gereja Koptik Mesir!

Dan Injil Thomas ditemukan pada abad pertengahan!

Padahal, Patriakh pertama Gereja Koptik Mesir adalah St Markus, jadi jelas mengenai kepalsuan Injil Gnostik St Thomas yang sudah ada sebelum Muhammad lahir!

Jelas cerita tersebut Muhammad mendapatkan dari Injil Gnostik yang dibawa oleh penganutnya ketika bertemu dengan Muhammad ketika sedang berdagang!

Silancah wrote:

Bagaimanakah proses penyeleksian Gereja atas berbagai catatan sejarah Yesus tersebut dan apakah faktor yang menentukan keempat injil sebagai catatan sejarah yang layak disebut sebagai Injil?
Apakah karena voting? Suara terbanyak adalah suara Tuhan?
Apakah karena keempat injil itu memiliki banyak persamaan antara satu dengan yang lain sementara injil2 lain tidak?

Bagaimana persisnya, coba saya cari infonya. Tetapi bukan karena suara terbanyak, juga bukan karena mempunyai kesamaan. Salah satu kriterianya adalah kedekatan waktu penulisannya kepada masa Jesus Kristus bersama murid-muridNya, dan dapat dikonfirmasikannya kisah tersebut kepada saksi hidup atau murid dari saksi hidup.

Quote :

Apakah dapat disimpulkan Yesus adalah orang yang tidak bisa baca tulis?

Bagi iman Kristen, tidak menjadi penting apakah Jesus Kristus bisa menulis. Sebab bila ada sesuatu yang ingin disampaikan kepada manusia, itu disabdakanNya, atau disampaikan melalui perumpamaan-perumpamaan. Di Injil, tentang Jesus Kristus menulis, entah apa yang ditulis sampai sekarang saya belum mengetahuinya, terdapat di Yoh 8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah dan Yoh 8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tentang membaca, dikatakan dalam Injil Luk 4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

Quote :

Ini kan klaim yang dinyatakan di dalam keempat Injil itu, bro... yang sesungguhnya, tidak seorang pun tahu kecuali Yesus/Nabi Isa as dan Sang Khalik.

Seingat saya, pada setiap kali Jesus Kristus melakukan mu'jizad, dilakukan di tengan kerumunan banyak orang. Tidak pernah Jesus Kristus membuat mu'jizad tidak diketahui seorangpun, yang kemudian ujug-ujug mengklaim bahwa itu adalah perbuatanNya.

Quote :

Mungkin Anda berkenan untuk menyajikan urutan penulis keempat Injil hingga murid2 Yesus?

Ketepatan saya tidak mengkoleksinya. Mungkin Yopi, atau Bruce, atau Onde32lumut atau kawan lain ada mengkoleksi, tolong disharing.

Quote :

Memang ada dua pemahaman/kemungkinan yang terjadi pada hal ini.
Sayangnya, saya dan Anda memiliki pemahaman yang berbeda tetapi itu adalah hak kita masing2.

Dan tampaknya pemahaman kita berbeda dengan dasar logika atau tepatnya indoktrinasi yang telah kita terima sebelumnya. Bila masing-masing kita berkehendak membuka hati, saya percaya, akan tampak kepada kita pemahaman mana yang lebih dapat dijelaskan dengan logika. Bukan serba ujug-ujug.

Damai, damai, damai.

Silancah wrote:

Saya menemukan informasi berikut ini dalam tautan [You must be registered and logged in to see this link.]
Isa Almasih bicara dalam ayunan (Maryam 29-30) persis informasi yang tercatat dalam buku apokripa/dongeng Mesir abad II yang berjudul:”First Gospel of the Infancy of Jesus Christ”(kitab pertama tentang masa kanak-kanak yesus Kristus), mukjizat yang dilakukan Isa Almasih (Ali Imran 49) menghidupkan burung pipit sama dengan buku apokripa/dongeng abad II yang berjudul “Thomas’s Gospel of The Infancy of Jesus Christ” (Buku Thomas tentang masa kanak-kanak Yesus Kristus),

Mungkin bro husada berkenan untuk memberikan penjelasan tentangnya...

Saya baca tautan yang Silancah tawarkan, tidak saya tangkap bahwa dikatakannya cerita itu terdapat dalam Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Justru tautan itu mempertegas bahwa kisah-kisah seperti itu adalah kisah yang telah ada/hidup di tengah masyarakat ketika itu.

Kembali ke kanonisasi Perjanjian Baru, informasi di [You must be registered and logged in to see this link.] mungkin bisa memberi informasi tambahan bagi Silancah.

Ngomong-ngomong, bila pembahasan kanonisasi ini diteruskan, akan semakin jauh dari judul trit. Saya usulkan, kembali saja ke topik seperti diinginkan judul. Bila kanonisasi dirasa perlu, dibuat saja trit lain.

Damai, damai, damai.

St Yopi wrote:

Silancah wrote:

Husada wrote:

Tentang berkata-kata semasih kecil (dalam buaian), tidak satu Injil dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes yang berkisah seperti itu.
Keempat Injil tersebut tidak ada mengisahkan bahwa Jesus Kristus pernah membentuk burung dari tanah.

Saya menemukan informasi berikut ini dalam tautan [You must be registered and logged in to see this link.]
Isa Almasih bicara dalam ayunan (Maryam 29-30) persis informasi yang tercatat dalam buku apokripa/dongeng Mesir abad II yang berjudul:”First Gospel of the Infancy of Jesus Christ”(kitab pertama tentang masa kanak-kanak yesus Kristus), mukjizat yang dilakukan Isa Almasih (Ali Imran 49) menghidupkan burung pipit sama dengan buku apokripa/dongeng abad II yang berjudul “Thomas’s Gospel of The Infancy of Jesus Christ” (Buku Thomas tentang masa kanak-kanak Yesus Kristus),
Mungkin bro husada berkenan untuk memberikan penjelasan tentangnya...

Injil Thomas tidak dikarang oleh St Thomas, sebab St Markus yang mendirikan Gereja Katolik Orthodox Mesir (Gereja Koptik Mesir), tidak mengenal Injil Thomas, AFAIK, Injil Thomas ditolak oleh Gereja Koptik Mesir!
Dan Injil Thomas ditemukan pada abad pertengahan!
Padahal, Patriakh pertama Gereja Koptik Mesir adalah St Markus, jadi jelas mengenai kepalsuan Injil Gnostik St Thomas yang sudah ada sebelum Muhammad lahir!
Jelas cerita tersebut Muhammad mendapatkan dari Injil Gnostik yang dibawa oleh penganutnya ketika bertemu dengan Muhammad ketika sedang berdagang!

Bukan hanya pedagang Koptik yang memberikan pengetahuan kekristenan, budak wanita Koptik bernama Mariyah juga berhubungan dengan Muhammad, bahkan digauli oleh Muhammad tanpa pernikahan karena kemudian setelah digauli dan menjadi "topik" hangat diantara istri-istri Muhammad terutama Aisyah, maka turunlah ayat bahwa budak perempuan halal digauli tanpa pernikahan!

Dan Muhammad mendapat anak dari hubungan tersebut!

[You must be registered and logged in to see this link.]

Husada wrote:

Silancah wrote:

Apakah dapat disimpulkan Yesus adalah orang yang tidak bisa baca tulis?

Bagi iman Kristen, tidak menjadi penting apakah Jesus Kristus bisa menulis. Sebab bila ada sesuatu yang ingin disampaikan kepada manusia, itu disabdakanNya, atau disampaikan melalui perumpamaan-perumpamaan. Di Injil, tentang Jesus Kristus menulis, entah apa yang ditulis sampai sekarang saya belum mengetahuinya, terdapat di Yoh 8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah dan Yoh 8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tentang membaca, dikatakan dalam Injil Luk 4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

1. Menurut Holy Tradition, yang ditulis Tuhan Yesus ditanah adalah nama kelima Imam Yahudi yang hadir beserta dosa terbesar mereka.

2. Tuhan Yesus setelah kanak-kanak sampai berumur ± 30 thn, sekolah ilmu agama Yahudi, itulah sebabnya Tuhan Yesus dalam sebagian besar Injil disebut Rabbi!

Panggilan Rabbi sendiri sejak jaman Musa (Rabbi pertama) sampai jaman Tuhan Yesus (bahkan sampai sekarang) tidak boleh diberikan kepada sembarang orang, hanya boleh kepada mereka yang telah menamatkan sekolah Theologia setara S3 (Doktoral) jaman sekarang!

St Yopi wrote:

Bukan hanya pedagang Koptik yang memberikan pengetahuan kekristenan, budak wanita Koptik bernama Mariyah juga berhubungan dengan Muhammad, bahkan digauli oleh Muhammad tanpa pernikahan karena kemudian setelah digauli dan menjadi "topik" hangat diantara istri-istri Muhammad terutama Aisyah, maka turunlah ayat bahwa budak perempuan halal digauli tanpa pernikahan!

Mungkin karena pengetahuan kekristenan pada diri Mariyah ini pula penyebabnya sehingga meski sudah diharamkan oleh Muhammad, kemudian diedit oleh Allah melalui ayat QS 66:1-2, ya?

Husada wrote:

St Yopi wrote:

Bukan hanya pedagang Koptik yang memberikan pengetahuan kekristenan, budak wanita Koptik bernama Mariyah juga berhubungan dengan Muhammad, bahkan digauli oleh Muhammad tanpa pernikahan karena kemudian setelah digauli dan menjadi "topik" hangat diantara istri-istri Muhammad terutama Aisyah, maka turunlah ayat bahwa budak perempuan halal digauli tanpa pernikahan!

Mungkin karena pengetahuan kekristenan pada diri Mariyah ini pula penyebabnya sehingga meski sudah diharamkan oleh Muhammad, kemudian diedit oleh Allah melalui ayat QS 66:1-2, ya?

Kurang lebih begitu bro :)