Pendeta di Iran

Quote :

Selasa, 27/08/2013 11:54 WIB
Istri Pastur AS yang Dipenjara di Iran Sangat Kecewa pada Obama
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Washington - Seorang pastur keturunan Iran-Amerika masih ditahan oleh aparat Iran. Istri sang pastur yang tinggal di Amerika Serikat mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam terhadap Presiden Barack Obama yang dinilai tak peduli.

Naghmeh Abedini dan suaminya, Saeed Abedini merupakan warga naturalisasi AS keturunan Iran dan kini memeluk Kristen. Pernyataan ini disampaikan Naghmeh pasca adanya laporan bahwa pengadilan banding di Iran memperkuat vonis 8 tahun penjara yang dijatuhkan kepada suaminya.

"Kabar yang datang dari Iran benar-benar menghancurkan keluarga kami," ujar Naghmeh dalam pernyataannya yang dirilis oleh American Center for Law and Justice, seperti dilansir AFP, Selasa (27/8/2013).

Saeed yang tengah menjalankan misi membangun gereja bawah tanah di Iran ini ditangkap aparat Iran pada September 2012 lalu. Oleh aparat Iran, Saeed dianggap membahayakan keamanan nasional.

Pada Januari lalu, Saeed divonis hukuman 8 tahun penjara oleh pengadilan setempat. Vonis ini diperkuat oleh pengadilan banding di Teheran.

"Sebagai konsekuensinya, vonis 8 tahun penjara sudah definitif sejak sekarang," tutur pengacara asal Iran, Nasser Sarbazi yang mendampingi Saeed dalam persidangan.

Dalam pernyataannya, Naghmeh menyebutkan, keluarganya tengah berkonsultasi dengan pengacaranya soal langkah selanjutnya. Ada dua alternatif, yakni mengajukan banding ke tingkat yang lebih tinggi, Mahkamah Agung Iran atau kepada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Lebih lanjut, Naghmeh yang kini tinggal di Idaho bersama kedua anaknya ini menyampaikan kritikan tajam kepada Presiden Obama. Dia mengaku kecewa dengan Presiden Obama.

"Suami saya dihukum 8 tahun penjara di penjara Evin yang mengerikan dan menghadapi ancaman dan penganiayaan setiap harinya karena dia menolak untuk menyangkal iman Kristennya. Dan presiden saya, Presiden Obama, tidak mengucapkan sepatah katapun untuknya," ucap Naghmeh.

"Saya benar-benar kecewa karena Presiden Obama memilih tetap diam terhadap masalah kemanusiaan dan hak beragama yang kritis yang menimpa seorang warga negara Amerika yang dipenjara di Iran," cetusnya.

Begitulah nasib minoritas.

Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai LTBers sekalian.

Saya kira, pada kasus Saeed Abedini itu, Obama ingin menunjukkan bahwa Negara (AS) mengambil sikap tidak mencampuradukkan kehidupan bernegara dengan kehidupan beragama. Dalam hal keagamaan, AS bukanlah negara berdasarkan agama. Karena itu maka AS yang dicerminkan oleh presidennya, tidak mengucapkan sepatah katapun untuk mengintervensi peradilan atas Saeed Abedini.

Berita itu tidak menjelaskan, apakah Saeed Abedini melaksanakan tugas oleh negara (AS) atau tidak. Namun dengan menyadari bahwa AS bukan negara berdasarkan agama, maka tidak mungkin Saeed Abedini ditugaskan oleh negara untuk menyebarkan agama. Dengan demikian, maka Saeed Abedini selaku seorang yang sudah dewasa, harus mempertanggungjawabkan tindakannya, sebagai tanggung jawab individualnya.

Dari berita yang menyatakan bahwa Saeed Abedini tengah menjalankan misi membangun gereja bawah tanah di Iran mengindikasikan bahwa Saeed Abedini telah melanggar peraturan yang berlaku di Iran. Mosok membangun gereja bawah tanah? Itu artinya bahwa aturan yang berlaku di Iran, tidak ada gereja bahwah tanah. Jadi, salah kalau ada oknum yang membangun gereja bawah tanah.

Naghmeh, istri Saeed Abedini, mencoba memprovokasi dengan mengaitkannya dengan issu kemanusiaan dan hak beragama. Saya kira, ada perbedaan antara kebebasan beragama dengan pembangunan gereja bawah tanah. Apabila ada warga Iran yang dipersalahkan karena pilihan agamanya, maka layak dikaitkan dengan hak azazi manusia dalam hal kemerdekaan memeluk agama. Namun kalau seseorang dipersalahkan karena "membangun gereja bawah tanah", saya kira, aturan dari negara bersangkutanlah yang mengaturnya.

Dalam hal itu, "membangun gereja bawah tanah" bukanlah agama, sehingga tidak dapat dikaitkan dengan hak azazi memeluk agama. Karena itu pula maka Obama selaku presiden AS tidak mengintervensi kasus Saeed Abedini.

Namun demikian, mungkin juga pikiran saya mengenai kasus tersebut melenceng dari yang sebenarnya terjadi, karena ketersediaan dokumen terkait sangat minim.


Apapun itu, semoga damai di bumi, damai di Iran, damai LTB.

sy setuju dgn pendapat Oom Husada..

memang jika pendeta tsb tidak bekerja atas tugas dr pemerintah AS, maka Obama tidak bisa mengintervensi atau membela apa yg dilakukan pendeta Saed Abedini tsb Oom.. dan memang utk menilai salah atau benarnya apa yg dilakukan ol pendeta tsb, dibutuhkan data2 yg lebih banyak lg, supaya kita tau apa alasanya pendeta tsb sampai mendirikan "Gereja bawah tanah"..

yg sy ketahui, mayoritas penduduk Iran adlh penganut muslim Syiah yg mencapai lebih dr 50%, kemudian yg kedua justru penganut Yahudi yg mencapai 30-40%, dan sisanya penganut Muslim yg lain dan Kristen.. dan memang spt layaknya di Indonesia, penganut minoritas disana kerap mengalami aksi2 kekerasan spt yg dialami di sini Oom.. Dan walaupun Iran merupakan bentuk negara Republik, namun tetap aj hukumnya berdasarkan hukum Islam, dan walaupun dipimpin ol seorang Presiden, namun tetap saja pemimpin tertingginya adlh seorang ulama yaitu Ali Khomaini, dan dlm memerintah presiden tetap berada dibawahnya..

ya klo melihat kondisi tsb secara garis besarnya aj, jelas nasib umat minoritas di Iran pastilah jauuh lebih buruk dr pd nasib minoritas di negara kita Oom Hus..
berarti kita ini termasuk masih beruntung ya...  

Syalom,

Damai sejahtera Tuhan Jesus  Kristus menyertaimu, Nothingman.

nothingman wrote:

ya klo melihat kondisi tsb secara garis besarnya aj, jelas nasib umat minoritas di Iran pastilah jauuh lebih buruk dr pd nasib minoritas di negara kita Oom Hus..
berarti kita ini termasuk masih beruntung ya...  

Syalom,

Sependapat.

Jadi, benar-benar, para pejuang yang menghilangkan 7 kata dari sila pertamanya Pancasila seperti yang di Piagam Djakarta itu sangat layak diacungi jempol. Roh Kudus sangat terasa pada pekerjaan mereka.

Andaikan 7 kata itu tidak hilang, wah... Islamisasi sudah sangat merajalela di negeri ini. Sedangkan sudah hilang begitu rupa juga, FPI masih meraja lela 'mementungi' Non Muslim beribadah. Sungguh prihatin mrmang negeri ini.

Damai, damai, damai.  

tp ketika di awal jaman reformasi dulu, waktu sempet lho partai2 berbasis Islam mengajukan agar Pancasila dirubah kembali spt yg ada di Piagam Jakarta itu Oom..

dan untungnya presiden Gusdur jg nda setuju dan malah ikut mengecam wacana tsb.. makanya dia jd dibenci di kalangan ormas2 Islam yg fanatik.. apa lg ketika beliau sempat pergi mengunjungi Israel guna membuka jalur diplomatik yg selama ini terputus, makin dibenci lah beliau..

pola pemikiran spt ini nih yg kadang membuat sy heran dgn umat tetangga, bencinya dgn bangsa lain, tp bangsa sendiri yg kena getahnya..

ampyuuun deh....

nothingman wrote:

sy setuju dgn pendapat Oom Husada..

memang jika pendeta tsb tidak bekerja atas tugas dr pemerintah AS, maka Obama tidak bisa mengintervensi atau membela apa yg dilakukan pendeta Saed Abedini tsb Oom.. dan memang utk menilai salah atau benarnya apa yg dilakukan ol pendeta tsb, dibutuhkan data2 yg lebih banyak lg, supaya kita tau apa alasanya pendeta tsb sampai mendirikan "Gereja bawah tanah"..

yg sy ketahui, mayoritas penduduk Iran adlh penganut muslim Syiah yg mencapai lebih dr 50%, kemudian yg kedua justru penganut Yahudi yg mencapai 30-40%, dan sisanya penganut Muslim yg lain dan Kristen.. dan memang spt layaknya di Indonesia, penganut minoritas disana kerap mengalami aksi2 kekerasan spt yg dialami di sini Oom.. Dan walaupun Iran merupakan bentuk negara Republik, namun tetap aj hukumnya berdasarkan hukum Islam, dan walaupun dipimpin ol seorang Presiden, namun tetap saja pemimpin tertingginya adlh seorang ulama yaitu Ali Khomaini, dan dlm memerintah presiden tetap berada dibawahnya..

ya klo melihat kondisi tsb secara garis besarnya aj, jelas nasib umat minoritas di Iran pastilah jauuh lebih buruk dr pd nasib minoritas di negara kita Oom Hus..
berarti kita ini termasuk masih beruntung ya...  

Syalom,

Sekedar menyesuaikan data saja, bro.
Menurut Wiki data pemeluk agama di Iran adalah sbb :

Religion in Iran is dominated by the Twelver Shia branch of Islam, which is the official state religion and to which about 90% to 95%[175][176] of Iranians belong. About 4% to 8% of Iranians belong to the Sunni branch of Islam, mainly Kurds and Iran's Balochi Sunni. The remaining 2% are non-Muslim religious minorities, including Bahá'ís, Mandeans, Hindus, Yezidis, Yarsanis, Zoroastrians, Jews, and Christians.[19]

[You must be registered and logged in to see this link.]

Ooh, iya Oom Bruce sptnya sy salah memberi info, sebab dulu sy baca artikel di majalah Intisari yg membahas ttg negara2/pemerintahan yg ada di Timur tengah.. dan sy salah/lupa dlm mengutipnya, seharusnya yg sekitar 50%an itu suku bangsa persia, 30%an keturunan Israel/yahudi, dan sisanya dr etnis lain..

Sorry sy salah dlm memberikan keterangan, n thanx atas koreksi dr anda..  

Syalom,

Satu hal yang saya ingin tahu, bro. Apa yang akan dirasakan oleh orang Iran (Syiah), jika mereka tahu sesama saudara seiman mereka di Indonesia (Sampang) diperlakukan seperti sekarang ini. 

Bayangkan kalau dua aliran itu sudah mulai saling bantai seperti yang selama ini terjadi di Irak.

Hadeeeeh, benar benar damai bagi alam semesta.

Quote :

Satu hal yang saya ingin tahu, bro. Apa yang akan dirasakan oleh orang Iran (Syiah), jika mereka tahu sesama saudara seiman mereka di Indonesia (Sampang) diperlakukan seperti sekarang ini.

Bayangkan kalau dua aliran itu sudah mulai saling bantai seperti yang selama ini terjadi di Irak.

loh mereka bukan hanya tau kejadian yg ada di Indonesa aj Oom.. mereka tau klo saudara2 seiman (syiah) yg jd minoritas dinegara2 Muslim lain jg pd dibunuh2in, makanya mereka jg melakukan hal yg sama thd penganut sunni di negaranya..

perang diantara mereka ini sudah terjadi sekian lama sejak jamannya pemerintahan kalifah ke-2 yg berselisih dng Ali bin Thalib yg jg kalifah ke-4, ya sampe sekarang ini..

prinsip ajaran mereka sebetulnya kan sama yaitu "bunuh dan perangi orang2 yg berbeda paham dgn mu sampai tidak ada lg fitnah".. jd damainya ya nti klo sampai ada salah satu diantara mereka kalah/punah, baru tuh ada perdamaian..
krn arti/makna kata 'damai' bagi mereka ya spt itu Oom..

nothingman wrote:

Quote :

Satu hal yang saya ingin tahu, bro. Apa yang akan dirasakan oleh orang Iran (Syiah), jika mereka tahu sesama saudara seiman mereka di Indonesia (Sampang) diperlakukan seperti sekarang ini.

Bayangkan kalau dua aliran itu sudah mulai saling bantai seperti yang selama ini terjadi di Irak.

loh mereka bukan hanya tau kejadian yg ada di Indonesa aj Oom.. mereka tau klo saudara2 seiman (syiah) yg jd minoritas dinegara2 Muslim lain jg pd dibunuh2in, makanya mereka jg melakukan hal yg sama thd penganut sunni di negaranya..

perang diantara mereka ini sudah terjadi sekian lama sejak jamannya pemerintahan kalifah ke-2 yg berselisih dng Ali bin Thalib yg jg kalifah ke-4, ya sampe sekarang ini..

prinsip ajaran mereka sebetulnya kan sama yaitu "bunuh dan perangi orang2 yg berbeda paham dgn mu sampai tidak ada lg fitnah".. jd damainya ya nti klo sampai ada salah satu diantara mereka kalah/punah, baru tuh ada perdamaian..
krn arti/makna kata 'damai' bagi mereka ya spt itu Oom..

Kej 16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."

Quote :

Kej 16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."

bener2 lawan yg sepadan bagi bangsa yg terkenal 'degil' dan tegar tengkuk ya Oom..

Lhoh, pembahasan pendetanya, gimana dong? Habis sampai situ sajakah?

lho, klo menurut sy sih kita tidak bisa membenarkan atau menyalahkan pendetanya Oom Hus.. sebab dr data yg diberikan ol Oom Bruce diatas, kita cuma tau si pendeta tsb mendirikan Gereja (yg disebut ol pemerintah Iran sbg 'Gereja bawah tanah')..

kita nda tau alasanya kenapa pendeta tsb melakukannya scr diam2 atau dianggap ilegal ol pemerintah Iran, apakah memang ada ajaran dr si pendeta yg dianggap 'menyimpang' atau karena keadaan di Iran yg memang memperlakukan kegiatan ibadah kaum minoritas memang buruk, shg mendorong si pendeta mendirikan Gereja tanpa ijin, ini kan spt banyak yg tjd di negara kita Oom.. mau dirikan gereja dipersulit dan tidak diberi ijin, trus ketika melakukan ibadah dirumah sendiri dibilang menyalahi aturan krn tidak memiliki ijin..

tp kejadian2 spt ini kan memang banyak terjadi di negara2 yg mayoritas Muslim Oom, bukan cuma di Iran aj, di Yaman, Malaysia, dan di Indonesia jg spt itu yg dialami pihak minoritas.. betul begitu kan Oom Hus..?

Yap. Sependapat dengan Nothingman.