Ladang Tuhan Baru
Selamat datang kepada sesama saudara Kristen dan saudara lain iman. Mari kita saling kenal dalam suasana bersahabat.
Ladang Tuhan Baru
Selamat datang kepada sesama saudara Kristen dan saudara lain iman. Mari kita saling kenal dalam suasana bersahabat.
Ladang Tuhan Baru
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Ladang Tuhan Baru

Forum Komunitas Kristen
 
IndeksIndeks  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  

 

 Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?

Go down 
3 posters
PengirimMessage
Husada
Global Moderator
Global Moderator
Husada


Jumlah posting : 4981
Join date : 07.05.11

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty8th June 2011, 14:09

Quote :
Habibie Ditantang Soeharto Untuk Aktualisasi Ajaran Islam

Rabu, 8 Juni 2011 03:12 WIB | 707 Views

Munawar Saman Makyanie
Kairo (ANTARA News) - Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie dalam ceramahnya di Al Azhar Conference Center (ACC) di Kairo, Mesir, pada Senin (6/6), mengungkapkan bahwa ia pernah ditantang Presiden Soeharto untuk mengaktualisasi ajaran Islam.

"Pak Habibie saya lihat tak pernah absen berpuasa hari Senin dan Kamis dan setiap saat beribadah haji umrah di Makkah, Arab Saudi. Bisakah mengaktualisasikan ajaran Islam itu dalam kehidupan nyata," kata Habibie mengutip penguasa Orde Baru itu.

"Jadi Pak Habibie sebagai ilmuwan Islam harus membuktikan bahwa umat Islam Indonesia juga mampu bersaing dengan dunia internasional," katanya.

Habibie mengaku permintaan Soeharto itu selalu terngiang-ngiang di benaknya. Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia harus menjadi negara mandiri secara ekonomi dan politik untuk bisa bersaing dengan negara maju.

itulah sebabnya, pada tahun 1990, Pak Harto manyambut baik berdirinya Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), tempat Habibie selaku pendiri sekaligus ketua umum ICMI pertama.

Habibie merasa tertantang oleh keinginan Pak Harto, dan juga perkataan orang-orang bule yang ia dengar sendiri bahwa Indonesia tidak bakal maju karena berpenduduk Muslim, karena tradisi Islam dianggapnya selalu menghambat kemajuan.

Habibie kemudian mengisahkan pidatonya dalam satu acara bergengsi internasional di Montreal, Kanada, pada 7 Desember 1994 yang dihadiri kebanyakan orang bule dan kalangan ilmuwan hebat dari berbagai negara.

Acara itu diadakan untuk memperingati Tahun Emas (Golden Jubilee) atau HUT ke-50 berdirinya Organisasi Penerbangan Sipil (The International Civil Aviation Organization/ICAO), dan Habibie terpilih sebagai ilmuwan dirgantara yang berjasa dalam pengembangan dan desain pesawat, dan paling berhak menerima Medali Edward Warner Award.

ICAO didirikan di Chicago, AS, pada 7 Desember 1944, yang kemudian menjadi salah satu Badan PBB, sementara Medali Edward Warner Award yang diambil dari nama pendiri dan pemimpin pertama IACO diberikan kepada para ilmuwan dirgantara yang paling berjasa memajukan pernerbangan internasional.

Sekretaris Jenderal PBB saat itu, Boutros Boutros-Ghali -- dipolomat kesohor Mesir -- juga hadir dalam HUT 50 tahun ICAO tersebut.

Saat acara penyerahan Mendali, Boutros-Ghali membisiki Habibie agar sedikit memberi sambutan.

"Wah, saya tidak punya persiapan pidato sambutan, jadi tidak perlu saya pidato," ujar Habibie pada Sekjen PBB itu.

Tapi, ketua panitia acara itu mendatangi tempat duduk Habibie dan membujuk agar menyampaikan beberapa kata saja di podium, "Please, Tuan Habibie, hadirin menginginkan bapak memberikan sedikit sambutan".

Akhirnya, Habibie pun berdiri menuju podium dan disambut tepuk tangan membahana hadirin.

"Suanan hening saat saya berada di atas podium. Semua mata dan kemera wartawan mengarah ke saya, menanti apa yang hendak saya katakan. Tapi, apa yang terjadi, pertama kali saya ucapkan adalah Bismillahir Rahmanir Rahim (Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang)."

"Suasana dalam ruangan yang dihadiri ribuan orang itu masih hening sejenak, lalu saya melanjutkan dengan kalimat `Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh`."

Dalam sambutannya, Habibie menegaskan bahwa semua orang berhak maju dan kemajuan itu tidak didominasi oleh agama atau etnis tertentu.

"Jadi tidak ada alasan bagi orang-orang di negara terkebelakang untuk tidak maju, saya telah membuktikan ini," katanya.

Seusai acara, kenangnya, para wartawan mengerumuni Habibie untuk memintai komentarnya atas penerimaan medali bergengsi itu.

Ada satu pertanyaan wartawan yang membuat Habibie tersentak, katanya, "Tuan Habibie, kami sudah mengetahui semua alasan mengapa Anda terpilih menerima medali ini, namun kami belum mengetahui adalah saat ICAO didirikan di Chicago, AS, pada jam 10 pagi, 7 Desember 1944, Anda berusia berapa, berada di mana dan sedang ngapain?."

Mendengar pertanyaan wartawan, Habibie yang dilahirkan di Gorontalo, Sulawesi, pada 25 Juni 1936, itu pun sejenak menerawang ke masa kecilnya.

"Waktu itu usia saya baru enam tahun, berada di rumah panggung di sebuah desa di Indonesia, dan pada jam itu saya punya jadwal tetap mengaji Al Quran," ujarnya kepada sang wartawan bule.

Asal bukan revolusi
Habibie mengemukakan bahwa n semasa menjabat sebagai menteri riset dan teklonogi, Presiden Soeharto selalu mengamini apa saja yang ingin dibuat Habibie menyangkut pengembangan industri strategis termasuk pembangunan PT Dirgantara Indonesia dan industri perkapalan, PT PAL, disamping membangun sumber daya manusia (SDM).

"Semua yang saya mau kerjakan disetujui oleh Pak Harto kecuali satu, yaitu tidak boleh ada revolusi," katanya.

Pak Harto bilang, "orang Indonesia itu tidak neko-neko, yang penting kebutuhan pokoknya terpenuhi dan keamanan serta masa depannya terjamin, ya sudah mereka tenang. Jadi buat ada revolusi?"

Peraih doktor bidang konstruksi pesawat terbang di Universitas Aachen, Jerman, pada 1965 itu menggambarkan kehidupan yang sempurna adalah menggabungkan dua pilar utama, yakni Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan Imtak (iman dan takwa).

"Iptek dan Imtak harus berjalan beriringan. Iptek tanpa Imtak, rasanya hidup ini hampa, begitu pula sebaliknya, Imtak tanpa Iptek, hidup akan terus terkebelakang," paparnya.

Kendati demikian, Habibie menuturkan bahwa hidupnya tak berarti apa-apa tanpa peran penting dari dua wanita yang sangat ia cintai di dunia ini, yaitu ibu kandungnya (almahumah), dan istrinya, dr. Hasri Ainun Besar (almarhumah).

Habibie juga tak luput menyatakan rasa banggannya dengan keberhasilan putranya, Dr. Ilham Habibie yang kini memimpin ICMI.

"Saya bangga karena Ilham kini berkeliling dari satu mesjid ke mesjid lain di Indonesia untuk menjalin jaringan guna mencerahkan masyarakat baik dalam kehidupan duniawi maupun ukhrawi," katanya.

Ceramah Habibie di ACC yang dipandu Duta Besar RI untuk Mesir, A.M. Fachir, dan dihadiri sekitar 1.500 mahasiswa Indonesia ini dilakukan di sela Forum PBB untuk Program Pembangunan (UNDP) di Kairo, tempat Prof Habibie bersama para pelopor reformasi dari sejumlah negara termasuk mantan Ketua MPR, Amien Rais, berbagi pengalaman mengenai landasan transisi demokrasi.

Menurut catatan UNDP, Habibie menjadi bintang dalam forum dua hari (5-6/7) bertema "Patway of Democracy Transition: International Experiences and Lessons Learnt and The Road Ahead" tersebut.

Dalam paparannya di Forum UNDP yang disiarkan langsung sejumlah televisi termasuk Al Jazeera itu, Habibie mengetengahkan beragam persoalan ketika ia menjabat presiden di masa transisi setelah mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998.
(T.M043/A038)

Bagaimana pendapat kawan-kawan? Apakah tantangan Alm. Jenderal Besar Soeharto kepada B.J. Habibie tersebut akan berhasil?

Saya sendiri berpendapat, kalau para pemeluk Islam di Indonesia masih seperti sekarang yang terlalu mengagungkan nasion Arab dan hampir menihilkan nasion Indonesia, akan sulit bagi pemeluk Islam di Indoneisa dengan tulus memberi keberkatan bagi Indonesia. Sebab, secara kejiwaan, individu itu akan terbelah, ingin memberi sumbangsih atas nama Indonesia atau atas nama Islam.

Yaaa... semoga damai selalu beserta Indonesia, sekarang sampai selama-lamanya.
Kembali Ke Atas Go down
Silancah
Perwira Menengah
Perwira Menengah
Silancah


Jumlah posting : 1492
Join date : 29.01.11
Lokasi : Bandung Barat

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty8th June 2011, 14:46

Husada wrote:

Sebab, secara kejiwaan, individu itu akan terbelah, ingin memberi sumbangsih atas nama Indonesia atau atas nama Islam.

Yaaa... semoga damai selalu beserta Indonesia, sekarang sampai selama-lamanya.

Menurut saya, kedua hal di atas tidak harus dijadikan sesuatu yang terpisah.
Saat seseorang ingin mengaktualisasikan diri dalam ajaran Islam maka pada saat yang bersamaan pun dia bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan Indonesia.
Kembali Ke Atas Go down
bruce
Global Moderator
Global Moderator
bruce


Jumlah posting : 9231
Join date : 27.01.11

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty8th June 2011, 16:32

Ada seorang teman saya yang orang Jawa Tengah penah berkata, bahwa bagi orang Jawa yang Kristen, selalu merasa, bahwa dirinya adalah orang Jawa yang beragama Kristen.

Sementara orang Jawa yang bergama Islam, merasa dirinya adalah, Orang Islam yang bersuku Jawa.

Jadi, lain latar belakang dan sudut pandangnya.
Kembali Ke Atas Go down
Husada
Global Moderator
Global Moderator
Husada


Jumlah posting : 4981
Join date : 07.05.11

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty9th June 2011, 09:26

Damai bagimu, Cah.
Silancah wrote:
Menurut saya, kedua hal di atas tidak harus dijadikan sesuatu yang terpisah.
Saat seseorang ingin mengaktualisasikan diri dalam ajaran Islam maka pada saat yang bersamaan pun dia bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan Indonesia.

Cah, engkau merdeka berpandangan demikian. Namun adalah fakta bahwa ada gejala-gejala atau fenomena dari kawan-kawan pemeluk Islam, walaupun hanya sebagian, mereka sungkan mengikuti acara-acara kenegaraan Indonesia, misalnya tidak mau ikut upacara bendera.

Contoh lain, akhir-akhir ini marak berita penculikan untuk pencucian otak dalam rangka pendirian NII. Anehnya, menurut berita di koran daerahku, pemeluk Islam yang bercita-cita mendirikan NII itu mengkafirkan muslim lain yang tidak sepikiran dengan mereka.

Apabila ditanyakan secara orang per orang kepada para penganut Islam di Indonesia ini, termasuk kepadamu, jawabannya ya seperti jawabanmu itu, yaitu, "Saat seseorang ingin mengaktualisasikan diri dalam ajaran Islam maka pada saat yang bersamaan pun dia bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan Indonesia". Tetapi itu tadi, fakta-fakta itu tidak dapat ditiadakan.

Kalau tidak salah, Silancah pernah bilang "Tidak mungkin ada asap, kalau tidak ada api", pada suatu trit di forum ini. Kalau saya pandang, sungkan mengikuti upacara kenegaraan dan keinginan mendirikan negara yang bukan NKRI di wilayah NKRI ini sebagai 'asap', tentu ada 'api'-nya. Nah, dari apa yang ditonjolkan oleh para kelompok yang sungkan ikut upara bendera dan ingin mendirikan negara selain NKRI, ialah bahwa mereka penganut Islam yang berkitabsucikan Al Qur'an. Dengan demikian, maka saya memandang bahwa Al Qur'an-lah sebagai 'api'-nya, yang menghasilkan 'asap' itu.

Okelah kalau Silancah berkata, "Orang itu (yang sungkan ikut upaca bendera dan yang ingin mendirikan selain NKRI) salah menafsirkan Al Qur'an", boleh-boleh saja. Pertanyaan lanjutannya adalah, apakah mereka yang menafsirkan Al Qur'an secara benar, termasuk SIlancah, sudah mengupayakan untuk mengembalikan penafiran itu ke penafsiran yang benar?

Menurut saya, ada sedikit keanehan kalau seorang pemeluk Islam yang berkitabsucikan AlQur'an mengetahui bahwa ada orang atau kelompok lain menafsirkan Al Qur'an secara salah, pemeluk Islam itu tenang-tenang saja hanya karena si salah tafsir tadi memakai label Islam. Secara tidak langsung, terjadi pengaminan atas penyalahtafsiran kitab suci. Kalau penyalahtafsiran itu berkembang biak, dan terjadi penindasan kepada kelompok non-muslim, kelompok tafsir-benar atas Al Qur'an tidak akan tertindas, sebab mereka masih berlabel Islam juga. Nah, apakah yang demikian yang Silancah inginkan selaku orang Islam yang warga NKRI?

Wiihhh... uneg-unegku agak meluber ya? Damai bagi Indonesia.
Kembali Ke Atas Go down
Silancah
Perwira Menengah
Perwira Menengah
Silancah


Jumlah posting : 1492
Join date : 29.01.11
Lokasi : Bandung Barat

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty9th June 2011, 09:50

Husada wrote:

Menurut saya, ada sedikit keanehan kalau seorang pemeluk Islam yang berkitabsucikan AlQur'an mengetahui bahwa ada orang atau kelompok lain menafsirkan Al Qur'an secara salah, pemeluk Islam itu tenang-tenang saja hanya karena si salah tafsir tadi memakai label Islam. Secara tidak langsung, terjadi pengaminan atas penyalahtafsiran kitab suci. Kalau penyalahtafsiran itu berkembang biak, dan terjadi penindasan kepada kelompok non-muslim, kelompok tafsir-benar atas Al Qur'an tidak akan tertindas, sebab mereka masih berlabel Islam juga. Nah, apakah yang demikian yang Silancah inginkan selaku orang Islam yang warga NKRI?

Wiihhh... uneg-unegku agak meluber ya? Damai bagi Indonesia.

Insya Allah sudah banyak yang memberikan reaksi...

- MUI sudah jelas mengatakan apa yang dilakukan pimpinan kedua SMA itu tidak benar.
- Banyak ustad dan ulama dari sekian banyak golongan dan kelompok Islam di Indonesia mengecam tindakan pengeboman bunuh diri yang marah dilakukan akhir2 ini.
- NII pun telah dikecam oleh umat Islam di Indonesia dan dinyatakan tidak mewakili Islam karena mereka (NII) memperbolehkan tidak sholat, tidak puasa, adanya pembayaran uang untuk penghapusan dosa, mengkafirkan orang lain termasuk orang tuanya, dsb.
- MUI dan semua ulama di Indonesia mendukung pelarangan Ahmadiyah untuk terus mengakui dirinya sebagai bagian dari Islam

Saya khawatir bro husada tidak mengikuti/pura2 tidak tahu/menutup mata atas apa yang terjadi di media massa ... karena semua yang saya paparkan di atas sudah sering saya temui di surat kabar, media online, atau televisi.
Mengejutkan juga kalau bro husada tidak tahu menahu tentang sikap dan tindakan umat Islam di Indonesia terhadap orang2 yang salah menafsirkan Al Quran ini dan mengejewantahkannya dalam kehidupan sehari2. Shocked
Kembali Ke Atas Go down
Husada
Global Moderator
Global Moderator
Husada


Jumlah posting : 4981
Join date : 07.05.11

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty9th June 2011, 10:56

Damai bagimu, Cah.
Silancah wrote:

Insya Allah sudah banyak yang memberikan reaksi...

- MUI sudah jelas mengatakan apa yang dilakukan pimpinan kedua SMA itu tidak benar.
- Banyak ustad dan ulama dari sekian banyak golongan dan kelompok Islam di Indonesia mengecam tindakan pengeboman bunuh diri yang marah dilakukan akhir2 ini.
- NII pun telah dikecam oleh umat Islam di Indonesia dan dinyatakan tidak mewakili Islam karena mereka (NII) memperbolehkan tidak sholat, tidak puasa, adanya pembayaran uang untuk penghapusan dosa, mengkafirkan orang lain termasuk orang tuanya, dsb.
- MUI dan semua ulama di Indonesia mendukung pelarangan Ahmadiyah untuk terus mengakui dirinya sebagai bagian dari Islam
Syukurlah kalau itu dilakukan secara konsisten, saya yakin dan hakkul yakin, itu akan sedikit demi sedikit memperbaiki pikiran negatif atas Islam.

Silancah wrote:

Saya khawatir bro husada tidak mengikuti/pura2 tidak tahu/menutup mata atas apa yang terjadi di media massa ... karena semua yang saya paparkan di atas sudah sering saya temui di surat kabar, media online, atau televisi.
Mengejutkan juga kalau bro husada tidak tahu menahu tentang sikap dan tindakan umat Islam di Indonesia terhadap orang2 yang salah menafsirkan Al Quran ini dan mengejewantahkannya dalam kehidupan sehari2. Shocked
Kekhawatiran Silancah cukup beralasan. Media yang kadang-kadang saya ikuti hanya berita TV, media on-line dari Antara, dan koran daerah. Dari yang sempat saya perhatikan, kadar informasi seperti yang Silancah kemukakan itu sangat minim. Tanpa Insya Allah, sangat minim.

Damai bagi Indonesia.
Kembali Ke Atas Go down
Silancah
Perwira Menengah
Perwira Menengah
Silancah


Jumlah posting : 1492
Join date : 29.01.11
Lokasi : Bandung Barat

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty9th June 2011, 12:06

Husada wrote:
Kekhawatiran Silancah cukup beralasan. Media yang kadang-kadang saya ikuti hanya berita TV, media on-line dari Antara, dan koran daerah. Dari yang sempat saya perhatikan, kadar informasi seperti yang Silancah kemukakan itu sangat minim. Tanpa Insya Allah, sangat minim.

Damai bagi Indonesia.

Maksudnya minim itu saya tidak menyertakan sumber postingan di atas atau sangat sedikit?

Susah juga ... kalau saya sebutkan dari detik.com, majalah sabili, TVOne, dsb tetapi anda tidak menyimak media2 itu.
Lalu kalau disebut sangat sedikit, yaa mungkin karena anda memang tidak mengakses media2 yang saya sebutkan tadi.

Kembali Ke Atas Go down
Husada
Global Moderator
Global Moderator
Husada


Jumlah posting : 4981
Join date : 07.05.11

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty9th June 2011, 13:10

Sangat sedikit.
Dengan asumsi bahwa berita-berita besar akan di publikasi oleh semua media massa, kupandang cukup memadai dengan ketiga media itu, Antara, sebagian berita TV, sebagian berita koran daerah. Ternyata kukategorikan 'sangat minim' pemberitaan reaksi muslim atas sikap, tindakan, tafsiran muslim lainnya.
Kembali Ke Atas Go down
bruce
Global Moderator
Global Moderator
bruce


Jumlah posting : 9231
Join date : 27.01.11

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty9th June 2011, 13:22

Kembali kepada 'tugas' yang diberikan babeh harto ke Habibie, saya kok terus terang ngga terlalu percaya ya. Pertama, babeh harto bukanlah seorang Muslim yang taat, banyak urusan kejawen yang masih melekat kuat dalam imannya. Kemudian Habibie, walaupun seorang Muslim taat, tetapi berpikiran Barat, dimana logika lebih dipergunakan daripada perasaan (termasuk iman).

:)
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty9th June 2011, 13:25

Quote :
Dalam sambutannya, Habibie menegaskan bahwa semua orang berhak maju dan kemajuan itu tidak didominasi oleh agama atau etnis tertentu.

yang jelas kalau untuk yang ini memang masih agak sulit... Laughing
he..he..he...
Kembali Ke Atas Go down
bruce
Global Moderator
Global Moderator
bruce


Jumlah posting : 9231
Join date : 27.01.11

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty9th June 2011, 13:27

Maksudnya bro? Bagai punguk merindukan bulan ya?

Razz
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty9th June 2011, 13:37

bruce wrote:
Maksudnya bro? Bagai punguk merindukan bulan ya?

Razz

itu kalau dalam bahasa arabnya : "hal yang mustahil". Laughing
Kembali Ke Atas Go down
Husada
Global Moderator
Global Moderator
Husada


Jumlah posting : 4981
Join date : 07.05.11

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty10th June 2011, 15:27

Quote :
Habibie mengaku permintaan Soeharto itu selalu terngiang-ngiang di benaknya. Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia harus menjadi negara mandiri secara ekonomi dan politik untuk bisa bersaing dengan negara maju.

Tambahan menurut saya, tantangan Soeharto kepada Habibie itu tidak terlalu sulit untuk dijawab oleh Habibie, terutama pada saat Habibie menjadi presiden. Sangat disayangkan, Habibie lebih memilih tinggal di negara kaum 'kafir' daripada tinggal di negeri kelahirannya.

Kalau kita perhatikan sumber daya Indonesia, sangat memadai untuk tampil maju sejajar dengan negara maju manapun di bumi ini. Indonesia punya kekayaan alam yang melimpah. Indonesia kaya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia. Kuantitas, kita masuk empat besar. Kualitas, terbukti generasi muda kita mampu menyabet medali di olimpiade-olimpiade. Lalu, kok bisa tetap 'terbelakang'?

Menurut saya, sebenarnya, ketika menjabat sebagai presiden, adalah hal yang mudah bagi Habibie menjawab tantangan Soeharto itu. Dia hanya perlu memberi contoh, sambil mengeluarkan instruksi agar seluruh warga Indonesia berbuat kebaikan kepada Indonesia, dan jangan berbuat kebaikan hanya bagi agama. Seluruh warga diinstruksikan merekonstruksi tujuan pejuangan individual, kalau tadinya berjuang demi agama dan bangsa, sekarang harus berjuang demi bangsa dan agama.

Kembali lagi, sangat disayangkan, Habibie tidak mampu memberi contoh. Dia lebih memilih kepentingn pribadinya, dalam arti bahwa kalau kualitas individunya sudah baik, dia tidak tertarik memperhatikan kualitas warga bangsa Indonesia. Dia lebih memilih menyesuaikan sifat islami yang dianutnya untuk berterima eksis di mayarakat Jerman, daripada menghimbau agar sifat islami warga Indonesia tidak selalu mengagungkan tanah Arab.

Ufh... kapan yah Indonesia memiliki pemimpin yang secara sungguh-sungguh menomorduakan kepentingan pribadi daripada kepentingan bangsa dan negara? Apa mungkin?

Kembali Ke Atas Go down
Silancah
Perwira Menengah
Perwira Menengah
Silancah


Jumlah posting : 1492
Join date : 29.01.11
Lokasi : Bandung Barat

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty10th June 2011, 23:14

Husada wrote:
Sangat sedikit.
Dengan asumsi bahwa berita-berita besar akan di publikasi oleh semua media massa, kupandang cukup memadai dengan ketiga media itu, Antara, sebagian berita TV, sebagian berita koran daerah. Ternyata kukategorikan 'sangat minim' pemberitaan reaksi muslim atas sikap, tindakan, tafsiran muslim lainnya.

Kalau begitu yang bisa saya sarankan adalah coba memperluas bahan bacaan dan berita yang anda saksikan di TV.

Silahkan bro ...
Kembali Ke Atas Go down
Husada
Global Moderator
Global Moderator
Husada


Jumlah posting : 4981
Join date : 07.05.11

Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty11th June 2011, 15:30

Silancah wrote:
Kalau begitu yang bisa saya sarankan adalah coba memperluas bahan bacaan dan berita yang anda saksikan di TV.

Silahkan bro ...

Terima kasih atas saran membangunnya. Akan saya pertimbangkan. Hanya saja, dengan sumber-sumber informasi yang eksklusif, saya kurang tertarik. Engkau ingat diskusi kita tentang peristiwa pemukulan pendeta di Bekasi itu? Banyak media informasi yang memberitakan senada, hanya berbeda penekanan dan gaya bahasa. Tiba-tiba, ada informasi yang bertolak belakang dengan informasi banyak media lainnya, beberapa partisipan diskusi justru 'ngotot' menyatakan bahwa informasi yang diberitakan media ekslusif itulah yang benar.

Saya sarankan, buka mata hati, buka mata pikiran. Pastikan bahwa kita orang merdeka.

Damai bagimu. Damai bagi Indonesia.
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty
PostSubyek: Re: Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?   Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie? Empty

Kembali Ke Atas Go down
 
Berhasilkah Tantangan Soeharto pada Habibie?
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Berdasarkan survei ternyata Soeharto, Presiden yang Paling Disukai Publik
» Kiamat Diramalkan Jatuh Pada 21 Mei 2011
» Revolusi Arab dan Dampaknya pada Israel
» Mengurangi jumlah abjad pada bahasa Indonesia
» Ba'asyir Nilai Sidang Atas Dirinya Pelecehan Pada Al Qur'an

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Ladang Tuhan Baru :: Forum Terbuka :: Diskusi - Kristen Bertanya Non-Kristen Menjawab-
Navigasi: