|
| Ekstrem Kanan dan Imigran di Eropa | |
| | Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Ekstrem Kanan dan Imigran di Eropa 26th July 2011, 15:44 | |
| - Quote :
- Ekstrem Kanan dan Imigran di Eropa (1)
Egidius Patnistik | Selasa, 26 Juli 2011 | 13:37 WIB
KELOMPOK-KELOMPOK ektrem kanan Eropa menikmati kebangkitan kembali selama 30 tahun terakhir. Kebangkitan kelompok-kelompok itu didorong oleh kebencian terhadap bertumbuhnya kekuatan Uni Eropa dan oleh penolakan terhadap multikulturalisme yang menyertai imigrasi orang-orang dari negara berkembang.
Partai-partai politik yang menentang imigrasi dan integrasi (dengan para pendatang) telah melakukan yang terbaik dalam pemilu pada beberapa tahun terakhir. Selain itu, kelompok-kelompok neo-fasis dan "nasional sosialis" telah jadi mapan di seluruh benua itu, termasuk di Jerman, Belgia, Belanda, Italia, Skandinavia, Hungaria, dan Inggris.
Kebanyakan dari mereka yang masuk kelompok ekstrem kanan tidak akan merenungkan pembantaian yang terjadi di Norwegia, Jumat, lalu. Sebaliknya, mereka mungkin akan bersimpati dengan apa yang tampaknya telah menjadi manifesto dari si tersangka penyerang, Anders Behring Breivik. Breivik mengklaim, "budaya Marxisme" secara moral telah mendegradasi Eropa. Breivik menulis, "Anda tidak bisa mengalahkan islamisasi atau menghentikan atau membalikan kolonisasi Islam di Eropa Barat tanpa terlebih dahulu memberangus doktrin politik yang diwujudkan melalui multikulturalisme atau budaya Marxisme". Ia juga menulis, "Salah satu manifestasi dari kegilaan dunia zaman kita ini adalah multikulturalisme."
Banyak kaum rasis, yang mengunggulkan ras kulit putih, yang setuju dengan pandangan tersebut di website seperti stormfront.org, yang punya moto "White Pride Worldwide". Di situs-situs forum diskusi,sebuah thread berjudul "Perjuangan Skandinavia Melawan Multikulturalisme" memperingatkan bahwa "Eropa bersatu bisa menjadi sebuah tembok kuat melawan invasi 'budaya' Islam, tetapi yang terjadi sebaliknya, Eropa telah menjadi pintu gerbang untuk Islam." Thread itu, yang telah aktif selama beberapa tahun, berisi laporan tentang dugaan perkosaan oleh imigran, memperingatkan tentang tingkat kelahiran yang rendah dari penduduk asli Skandinavia dan link ke video-video protes kaum ekstrem kanan.
Thread lain berjudul, "Please Nordic people, keep white Scandinavia." Sehari sebelum serangan yang menewaskan 76 orang di Norwegia, Jumat lalu, itu, salah seorang peserta forum menulis, "Norwegia harus bangkit dan deportasi (semua) yang bukan orang kulit putih."
Dalam tulisannya sendiri, tersangka pengebom, Anders Breivik, telah mengeluh tentang "proses ghettofikasi Muslim" di Oslo, sebuah istilah yang juga digunakan kaum ektrem kanan di Denmark.
Partai-partai politik sayap kanan di Skandinavia, meski tidak mengemban pandangan apokaliptik semacam itu, tetapi telah memanfatkan sentimen tersebut dan menuai keuntungan di kotak suara saat pemilihan umum. Partai Rakyat Denamar (Dansk Folkerpartis), yang beraliran kanan, memiliki 25 kursi di parlemen. Partai Demokrat Swedia, juga dari sayap kanan, memenangkan 5,7 persen suara dalam pemilu 2010. Di Finlandia, Partai True Finns membuat terobosan dramatis dalam pemilihan April lalu dengan catatan, satu dari lima suara yang ada masuk ke partai tersebut.
Selain di Skandinavia, Front Nasional Perancis memenangkan 15 persen suara di putaran pertama pemilihan lokal pada Maret 2010, meskipun itu bukan pemungutan suara tingkat nasional. Partai Presiden Nicolas Sarkozy hanya unggul dua persen. Di Belanda, Geert Wilders (politisi yang dikagumi Breivik dalam tulisan-tulisannya) telah berhasil membangkitkan kebencian terhadap Islam. Partai Kebebasan yang dibangun Wilders telah menjadi partai terbesar ketiga di negara kincir angin itu dengan perolehan 24 kursi di parlemen Belanda. Tahun 2009, Partai Nasional Inggris meraih cukup banyak suara yang memungkinkan partai itu mengirim dua anggota ke Parlemen Eropa, sebuah hasil yang sangat mengejutkan.
Kebanyakan partai-partai itu dan kelompok-kelompok ekstrem kanan di Eropa menentang kebebasan bergerak di dalam Uni Eropa sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Schengen. Soal itu, juga merupakan persoalan partai politik mainstream. Pemerintah konservatif Perancis dan Italia, misalnya, telah memulai kampanye kontroversial untuk mendeportasi orang-orang Roma, atau gipsi, yaitu komunitas yang dituduh telah menaikkan tingkat kejahatan.
Mei lalu, Denmark secara sepihak kembali memperkenalkan kontrol perbatasan guna memerangi imigran ilegal dan kejahatan terorganisasi, sebuah langkah yang diperjuangkan oleh Partai Rakyat Denmark.
Isu-isu perbatasan yang terbuka dan imigrasi sekarang banyak menjadi bagian dari krisis Eropa hari-hari ini, yang mencakup keraguan atas masa depan keuangan zona euro. Partai-partai ekstrem kanan Skandinavia telah menentang bail-out keuangan Uni Eropa untuk anggota yang lebih lemah seperti Yunani dan Portugal. Penentangan itu menjadi sebuah ancaman nyata saat transaksi itu harus memperoleh persetujuan secara bulat di antara 27 anggota Uni Eropa. Harian konservatif Jerman, Die Welt, pada Mei, secara tepat melaporkan hal itu dengan menulis, "Perbatasan terbuka atau mata uang bersama tidak menyebabkan negara-negara (anggota Uni Eropa) menjadi merata pertumbuhannya. Sebaliknya, negara-negara itu berkeras untuk mempertahankan karakteristik nasional mereka."
Para politisi ekstrem kanan, dari Wilders hingga Marine Le Pen, pemimpin Front Nasional Perancis, dengan cepat dan tegas mengutuk serangan di Norwegia itu. Siv Jensen, pemimpin Partai Kemajuan Norwegia (yang berhaluan ultra kanan dan Breivik pernah menjadi anggotanya) berkata, "Serangan mengerikan dan bersifat pengecut yang kita saksikan bertentangan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mendasari masyarakat Norwegia."
Namun partai-partai itu memikat orang-orang yang mengunggulkan ras kulit putih dan kaum neo-fasis. Kelompok-kelompok itu, yang melebur, bermutasi dan bereformasi dengan frekuensi yang hebat, biasanya terdiri dari laki-laki muda dengan pendidikan yang minim dan miskin meski punya prospek untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka melihat hidupnya telah dirusak oleh negara yang angkuh dan peningkatan imigrasi dari Afrika dan Asia Selatan.
Sejumlah ideolog dalam kelompok-kelompok itu meramalkan, kehancuran ekonomi akan menghasilkan perlawanan bersenjata di Eropa. Seperti para calon pelaku jihad, penganut supremasi kulit putih dan orang-orang lainnya dalam kelompok ultra kanan dapat dengan cepat menemukan kontak dan penguatan di sebuah website dan forum diskusi online. (Bersambung....)
Apapun alasannya, kita tidak boleh mencari pembenaran untuk perbuatan biadab seperti itu. Kristen (umat Kristen) tidak boleh seperti umat lain, mencari cari pembenaran untuk tindakan terosrismenya, salah katakan salah. Hukum si pelaku, waspadai agar jangan sampai terjadi lagi hal hal seperti itu. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Ekstrem Kanan dan Imigran di Eropa 27th July 2011, 06:51 | |
| - Quote :
- Ekstrem Kanan dan Imigran di Eropa (2)
Egidius Patnistik | Selasa, 26 Juli 2011 | 14:01 WIB
PENGGUNAAN kekerasan oleh kelompok ekstrem kanan di Eropa bukan hal baru. Kekerasan seperti yang terjadi Jumat lalu dan menewaskan 76 orang di Norwegia pernah terjadi di akhir tahun 1970-an, meski dalam skala kecil.
Tahun 1980, seorang Jerman bernama Gundolf Koehler yang berusia 27 tahun meledakkan bom di Oktoberfest (pesta minum bir) di Munich. Peristiwa itu menewaskan Koehler dan 12 orang lainnya. Dokumen yang ditemukan di tubuh Koehler mengaitkan dia dengan Kelompok Pertahanan Olahraga yang bersifat paramiliter (Wehrsportgruppe) yang dipimpin Karl-Heinz Hoffmann. Orang yang terakhir ini melihat dirinya sebagai "keturunan spiritual" Hitler. Koehler diyakini bertindak sendirian.
Tahun 1990-an, neo-Nazi Jerman, sering bertindak sendirian, menyerang sejumlah rumah keluarga imigran Turki. Sebuah pemboman pada 1993 menewaskan dua perempuan Turki dan tiga anak, dan pada 2000, 10 imigran, kebanyakan Yahudi, terluka dalam serangan bom di Dusseldorf. Kota-kota seperti Guben di Jerman bagian timur menjadi terkenal karena serangan kelompok kepala plontos terhadap para pencari suaka, yaitu warga Aljazair, Afrika dan Turki.
Pemerintah Jerman berusaha untuk melarang partai ultra kanan, Partai Nasional Demokrat pada 2003, dengan menggunakan sebuah klausul dalam konstitusi yang melarang partai neo-Nazi. Namun, Mahkamah Konstitusi Jerman menolak untuk menggelar perkara itu karena pemerintah telah menginflitrasi partai itu dengan informan. Partai Nasional Demokrat (NPD), yang menyatakan menolak kekerasan, memenangkan 5 persen suara dalam pemilu di negara bagian Saxony tahun 2009.
Dinas rahasia Jerman baru-baru ini memperkirakan, ada 25.000 ekstrimis ultra kanan di negara itu dan jumlah kejahatan oleh kelompok ekstrem kanan di Jerman bagian timur, yang dulu wilayah bekas komunis, telah meningkat secara mengkhawatirkan dengan angka mencapai 40 persen. Kelompok-kelompok Neo-Nazi seperti, Sturm 34, tetap aktif di Jerman.
Individu yang berpandangan atau bersimpati pada kelompok ekstrem kanan di Eropa telah melakukan aksi pemboman atau serangan dengan pisau terhadap sasaran imigran, gay dan Yahudi. Namun belum ada preseden untuk serangan besar seperti yang terjadi di Norwegia pada Jumat lalu, yang sekarang ketahuan sebagai hasil sebuah proses panjang dan perencanaan cermat. Ironisnya, tersangka pelaku serangan di Norwegia, Anders Behring Breivik, yang telah ditangkap dan mulai disidangkan, tampaknya telah belajar dari metodologi Al Qaeda dalam merencanakan serangan. Ia diketahui menulis, "Sama seperti prajurit jihad yang merupakan pohon prem dari umat, kita akan menjadi pohon prem bagi Eropa dan kekristenan."
Hanya ada satu kejadian sebelumnya yang berskala seperti tragedi pada Jumat itu yang persalahkan pada kelompok ultra kanan, yaitu peristiwa di Bologna, Italia, tahun 1980, ketika 85 orang tewas dalam ledakan bom di stasiun kereta api. Nuclei Armati Rivoluzionari, sebuah faksi dari kelompok esktrem kanan Terza Posizione, yang muncul dari reruntuhan kelompok neo-fasis, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pada waktu itu, kelompok ekstrem kanan Italia punya hubungan dengan dinas rahasia negara itu, yang melihat mereka sebagai alat dalam perang melawan komunisme. Italia kemudian punya Partai Komunis terkuat di Eropa Barat. Seorang hakim di Roma yang menyelidiki kelompok itu dibunuh seminggu sebelum pengeboman Bologna tersebut.
Namun Terza posizione didorong oleh sebuah perjuangan ideologi khas Italia. Nah, tiga puluh tahun berlalu, sasaran kelompok-kelompok neo-fasis kini adalah apa yang mereka anggap sebagai islamisasi Eropa, dan penerimaan konsep politik multikulturalisme. Itulah yang dapat menjelaskan mengapa sasaran di Norwegia pada Jumat lalu itu terkait dengan Partai Buruh yang berkuasa.
Selama beberapa generasi, perpolitikan Eropa telah didefinisikan dalam persaingan antara sayap kiri dan kanan, sosialis lawan konservatif atau Demokrat Kristen. Pembagian ini masih berlaku, tetapi hasil pemilu akhir-akhir ini dan kebangkitan kelompok ekstrem kanan memperlihatkan isu-isu identitas mulai merasuki kehidupan politik benua itu.
Eropa akan kembali masuk pada jaman kegelapan jika masih rasis dan merasa sebagai ras pilihan. Impian Aria raya dari Hitler terbukti gagal dan dibenci seluruh bangsa bangsa di dunia, jangan pernah bermimpi untuk bisa dibangkitkan kembali. Umat Kristen harus tegas dalam hal ini. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Ekstrem Kanan dan Imigran di Eropa 27th July 2011, 09:40 | |
| - bruce wrote:
- Eropa akan kembali masuk pada jaman kegelapan jika masih rasis dan merasa sebagai ras pilihan. Impian Aria raya dari Hitler terbukti gagal dan dibenci seluruh bangsa bangsa di dunia, jangan pernah bermimpi untuk bisa dibangkitkan kembali. Umat Kristen harus tegas dalam hal ini.
Ya, saya sepakat, bahwa umat Kristen harus tegas dalam hal itu, umat Krsten harus seperti Tuhan dan Gurunya, yang tidak membedakan orang bedasarkan ras. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Ekstrem Kanan dan Imigran di Eropa | |
| |
| | | | Ekstrem Kanan dan Imigran di Eropa | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |