(ask) apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga

Matius 18:18
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.

apa yang dimaksud Yesus dengan apa yang kamu ikat disini ?
dan kepada siapa Yesus berbicara ?

Mat 18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga

Mat 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

Petrus sebagai pemegang Kunci Kerajaan Allah dan diberi kuasa “mengikat dan melepaskan”

“Kunci” yang diberikan di sini maksudnya adalah kuasa untuk memimpin dan mengatur Kerajaan Sorga. Dan karena Kerajaan Sorga yang ada di dunia ini adalah Gereja, maka Rasul Petrus (dan para penggantinya) diberi kuasa untuk memimpin Gereja. Karena Gereja direncanakan oleh Yesus untuk terus eksis sampai akhir jaman (Mat 16:18; 28:19-20), maka kuasa memimpin ini diberikan juga kepada para penerus Rasul Petrus.

Di Perjanjian Lama, tugas “pemegang kunci” ini telah digambarkan oleh Elyakim (Yes 22) yang diberi tanggungjawab untuk memegang kunci Rumah Raja Daud, sebagai pengatur rumah tangga, yang menjadi simbol kekuasaan Kerajaan Yehuda, “Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia: Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda. Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.” (Yes 22:20-22)
Dengan diberikannya kuasa ini kepada Elyakim, tentu bukan berarti Elyakim menjadi “lebih tinggi daripada” Raja Daud. Pemberian kunci ini hanya dimaksudkan agar Elyakim menjadi pengurus, pengajar bagi kerajaan raja Daud tanpa ia menjadi lebih tinggi dari Raja Daud. Di PB, oleh Yesus, Sang Raja keturunan Daud, kerajaan Yehuda disempurnakan menjadi Gereja-Nya yang dibangun di atas Rasul Petrus (Mat 16:18-19). Dengan analogi yang sama, kuasa yang diberikan oleh Yesus kepada Rasul Petrus juga tidak membuat Petrus lebih tinggi daripada Yesus. Sebab biar bagaimanapun, Yesus tetaplah Sang Pemilik kunci yang menguasai kunci itu. Pada PL tugas mengatur rumah tangga kerajaan Daud diberikan kepada Elyakim, sedangkan pada PB, tugas mengatur Kerajaan Allah (yaitu Gereja) diberikan kepada Rasul Petrus dan para penerusnya.

Maka istilah ‘kunci’ ini adalah untuk menggambarkan pemberian kuasa yang penuh dan otoritas/ kuasa yang penuh, absolut dan tertinggi yang diberikan kepada Petrus -tentu setelah Kristus sendiri. Jadi “kunci” ini bukanlah hanya berarti kunci pintu masuk saja (pembuka pintu bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus untuk mengimani-Nya), tetapi seluruh kunci bagi semua pintu rumah/ Kerajaan Allah tersebut, yang menyangkut seluruh kepemimpinan umat beriman. Tugas ini kemudian dijalankan oleh Magisterium (Paus dan para uskup dalam persekutuan dengan Paus), yaitu tugas/ wewenang untuk mengikat atau melepaskan dalam hal pengajaran iman dan moral (Mat 16:19; 18:18).

Aplaus dari saya untuk Bruce.

Matius 18:18
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Pikiran nakal bisa saja menerjemahkan ikatan yang dimaksud adalah ikatan perkawinan, sehingga ada kelompok pengikut Kristus yang menyetujui pelepasan perkawinan (baca, penceraian), mungkin dengan alasan yang dapat dususulkan kemudian (?). Hehhehheee...

bruce wrote:

Mat 18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga

Mat 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

berarti pada saat Yesus berkata dalam Mat 18:18 Petrus belum datang ???
karena di Mat 18:1
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"

Husada wrote:

Aplaus dari saya untuk Bruce.

Matius 18:18
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Pikiran nakal bisa saja menerjemahkan ikatan yang dimaksud adalah ikatan perkawinan, sehingga ada kelompok pengikut Kristus yang menyetujui pelepasan perkawinan (baca, penceraian), mungkin dengan alasan yang dapat dususulkan kemudian (?). Hehhehheee...

ha..ha..ha...
tambah ngawur aja kalau disambungin masalah kawin, Om.
konteks ayatnya kan bukan itu.

Quote :

berarti pada saat Yesus berkata dalam Mat 18:18 Petrus belum datang ???
karena di Mat 18:1
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"

Jadi menurut anda, saat itu siapa saja para murid yang hadir dan bertanya itu bro? Ataukah menurut anda, Petrus baru hadir pada ayat 21, dimana ujug-ujug dia bertanya tentang mengampuni saudara yang bersalah, dan tidak ada saat Jesus menjelaskan tentang menasehati sesama saudara (Mat 18:15-20) ?

Jika menurut pendapat saya, saat itu Jesus menjelaskan berbagai macam hal sejak awal (Mat 18:1) kepada para rasul dan murid2nya. Pengertian 'datang' mungkin berarti mendekat untuk bertanya. Jadi bukan berarti Jesus bicara sendirian sementara para rasul pergi dan datang untuk bertanya. Coba dibayangkan bagaimana situasinya deh, apalagi kondisi saat itu, dimana para rasul sangat haus akan firman Jesus, dimana para rasulNya selalu ikut kemanapun Jesus pergi.

bruce wrote:

Quote :

berarti pada saat Yesus berkata dalam Mat 18:18 Petrus belum datang ???
karena di Mat 18:1
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"

Jadi menurut anda, saat itu siapa saja para murid yang hadir dan bertanya itu bro? Ataukah menurut anda, Petrus baru hadir pada ayat 21, dimana ujug-ujug dia bertanya tentang mengampuni saudara yang bersalah, dan tidak ada saat Jesus menjelaskan tentang menasehati sesama saudara (Mat 18:15-20) ?

Jika menurut pendapat saya, saat itu Jesus menjelaskan berbagai macam hal sejak awal (Mat 18:1) kepada para rasul dan murid2nya. Pengertian 'datang' mungkin berarti mendekat untuk bertanya. Jadi bukan berarti Jesus bicara sendirian sementara para rasul pergi dan datang untuk bertanya. Coba dibayangkan bagaimana situasinya deh, apalagi kondisi saat itu, dimana para rasul sangat haus akan firman Jesus, dimana para rasulNya selalu ikut kemanapun Jesus pergi.

saya membacanya secara berurutan dan saya lihat dipasal 17 akhir kan Petrus disuruh mancing didanau.
nah, saya kurang tahu deh apakah Matius menuliskannya kurang jelas, atw memang perkataan Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga ini juga ditujukannya buat murid2-Nya yang lain juga.
jadi bukan secara khusus, kalau kunci kerajaan surga sih saya temukan cuma Petrus yang dijanjiin bakal dikasih.

Quote :

Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga ini juga ditujukannya buat murid2-Nya yang lain juga.
jadi bukan secara khusus, kalau kunci kerajaan surga sih saya temukan cuma Petrus yang dijanjiin bakal dikasih.

Oh, ucapan itu disampaikan kepada para rasul bro, itulah mengapa hak memberikan sakramen pengampunan dosa juga dimiliki oleh para penerus rasul-rasul itu.

Quote :

saya membacanya secara berurutan dan saya lihat dipasal 17 akhir kan Petrus disuruh mancing didanau.

Jika kita anggap pasal 17 dan pasal 18 berurutan bisa saja bro, yang jadi persolan yang saya tanyakan di atas adalah, apakah wajar jika Petrus yang tidak mendengar hal-hal sebelumnya, tiba tiba muncul dan bertanya tentang pengampunan kesalahan saudaranya bisa berapa kali?

bruce wrote:

Quote :

Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga ini juga ditujukannya buat murid2-Nya yang lain juga.
jadi bukan secara khusus, kalau kunci kerajaan surga sih saya temukan cuma Petrus yang dijanjiin bakal dikasih.

Oh, ucapan itu disampaikan kepada para rasul bro, itulah mengapa hak memberikan sakramen pengampunan dosa juga dimiliki oleh para penerus rasul-rasul itu.

siip... :)
berarti pertanyaan saya sudah terjawab.

Quote :

Quote :

saya membacanya secara berurutan dan saya lihat dipasal 17 akhir kan Petrus disuruh mancing didanau.

Jika kita anggap pasal 17 dan pasal 18 berurutan bisa saja bro, yang jadi persolan yang saya tanyakan di atas adalah, apakah wajar jika Petrus yang tidak mendengar hal-hal sebelumnya, tiba tiba muncul dan bertanya tentang pengampunan kesalahan saudaranya bisa berapa kali?

nah, untuk Injil Matius ini memang saya gak tahu, apakah dituliskan secara kronologis atw tidak.


kembali ke pertanyaan saya semula :

Quote :

apa yang dimaksud Yesus dengan apa yang kamu ikat disini ?

berarti bicara tentang hak pengampunan dosa.

Quote :

dan kepada siapa Yesus berbicara ?

kepada murid2-Nya, bisa yang 12 atw murid2-Nya yang lain juga.

sebab kadang2 kalimat :
Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga

ini mungkin seringkali disalah artikan (?) dengan pemahaman yang berbeda. ;)

he..he..he...
thank's Om...



ehhh, tapi tetep aja ding...
menurut orang Katolik kan yang diluar mereka gak diberikan hak itu karena sudah terlepas dari Katolik, ya... ?

Quote :

Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga

ini mungkin seringkali disalah artikan (?) dengan pemahaman yang berbeda.

he..he..he...
thank's Om...



ehhh, tapi tetep aja ding...
menurut orang Katolik kan yang diluar mereka gak diberikan hak itu karena sudah terlepas dari Katolik, ya... ?

Dalam hal ini anda harus juga mengetahui apa yang dimaksud dengan sakramen bro, dan sakramen yang saya maksud disini adalah sakramen pengampunan dosa. Yang berhak memberikan sakramen pengampunan dosa adalah para imam yang sudah ditahbiskan (menerima sakramen imammat).

bruce wrote:

Quote :

Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga

ini mungkin seringkali disalah artikan (?) dengan pemahaman yang berbeda.

he..he..he...
thank's Om...



ehhh, tapi tetep aja ding...
menurut orang Katolik kan yang diluar mereka gak diberikan hak itu karena sudah terlepas dari Katolik, ya... ?

Dalam hal ini anda harus juga mengetahui apa yang dimaksud dengan sakramen bro, dan sakramen yang saya maksud disini adalah sakramen pengampunan dosa. Yang berhak memberikan sakramen pengampunan dosa adalah para imam yang sudah ditahbiskan (menerima sakramen imammat).

tapi kalau langsung sama Imam Besar gapapa kan, Om ? :)
atw kurang sah ?

Quote :

tapi kalau langsung sama Imam Besar gapapa kan, Om ?
atw kurang sah ?

Seharusnya sih bisa, tetapi sepertinya sejak jaman PL, hingga PB, bahkan dikatakan sendiri oleh Jesus, seperti di ayat berikut :


Yoh 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Yoh 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.

Yoh 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."


Mengenai pengakuan dosa itu sendiri, saya punya pandangan tersendiri. Yakni, seseorang yang menyesali dan mengakui dosa dan kesalahannya kepada Tuhan, akan menjadi lebih kuat kalau ada saksinya saat seseorang mengakui dan menyesali dosa-dosanya itu.

Damai bagi semua.

Jadi, dari:

Quote :

Matius 18:18
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.

Kemudian ditambahkan:

Quote :

Mat 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

Sampai ke

Quote :

Yoh 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

Dapat diartikan bahwa yang dimaksud adalah masalah pengampunan dosa.

Dengan demikian, yang dimaksud pada 'apa yang kamu lepaskan di dunia ini' adalah perihal pelepasan ikatan dosa, bukan pelepasan ikatan perkawinan. Hehhehheee...

Damai, damai, damai.

Quote :

Mengenai pengakuan dosa itu sendiri, saya punya pandangan tersendiri. Yakni, seseorang yang menyesali dan mengakui dosa dan kesalahannya kepada Tuhan, akan menjadi lebih kuat kalau ada saksinya saat seseorang mengakui dan menyesali dosa-dosanya itu.

kalau saksinya yang diluar GKR sahih gak, Om ?

Quote :

kalau saksinya yang diluar GKR sahih gak, Om ?

Apakah saksi yang diluar dari GKR itu juga mendapat wewenang tak terputus berupa sakramen imammat ? Jika ya, bisa saja, kalau tidak maka apa wewenangnya?

:)

bruce wrote:

Quote :

kalau saksinya yang diluar GKR sahih gak, Om ?

Apakah saksi yang diluar dari GKR itu juga mendapat wewenang tak terputus berupa sakramen imammat ? Jika ya, bisa saja, kalau tidak maka apa wewenangnya?

:)

kalau gitu saya cariorang Yahudi keturunan Lewi saja biar lebih afdol ya, Om...?
ha..ha..ha...

Quote :

kalau gitu saya cariorang Yahudi keturunan Lewi saja biar lebih afdol ya, Om...?
ha..ha..ha...

Silahkan saja bro, seandainya anda menganggap orang Lewi pernah diberi otoritas seperti yang diberikan oleh Jesus sendiri.

bruce wrote:

Quote :

kalau gitu saya cariorang Yahudi keturunan Lewi saja biar lebih afdol ya, Om...?
ha..ha..ha...

Silahkan saja bro, seandainya anda menganggap orang Lewi pernah diberi otoritas seperti yang diberikan oleh Jesus sendiri.

apakah anda lupa kalau Bapa dan Yesus adalah satu ?
secara sejarah orang2 Lewi lebih dulu punya otoritas dan dapat mandat.
jadi kalau mau cari saksi (yang menurut anda perlu), lebih baik cari yang benar2 sah.
tapi terlepas dari itu, saya rasa Tuhan yang mampu melihat sampai kekedalaman hati manusia tidak memerlukan saksi. :)
tapi itu sih pemikiran saya saja, bukan diambil dari doktrin atw dogma tertentu...

Quote :

apakah anda lupa kalau Bapa dan Yesus adalah satu ?
secara sejarah orang2 Lewi lebih dulu punya otoritas dan dapat mandat.
jadi kalau mau cari saksi (yang menurut anda perlu), lebih baik cari yang benar2 sah.
tapi terlepas dari itu, saya rasa Tuhan yang mampu melihat sampai kekedalaman hati manusia tidak memerlukan saksi.

Mungkin anda bisa memberikan referensi tentang mandat atau otoritas pengampunan dosa yang pernah diberikan kepada orang Lewi seperti yang anda maksudkan bro?

T2Y wrote:

kalau gitu saya cariorang Yahudi keturunan Lewi saja biar lebih afdol ya, Om...?
ha..ha..ha...

Ngomong-ngomong, orang Lewi itu termasuk yang mengakui kemesiasan Yesuskah? Eh, tapi satu, dua,atau beberapa dari orang Lewi itu ada yang melihat dan mengakui kemesiasan Yesus ya? Meski hingga sekarang mungkin sebagian besar para imamnya Yahudi adalah keturunan Lewi, mengingat Yahudi agak kolot dan ketat mengemukakan silsilah, tentu profesi keimaman orang Lewi masih terpelihara ya?

Ah, pokoke damai deh, damai, damai.

bruce wrote:

Quote :

apakah anda lupa kalau Bapa dan Yesus adalah satu ?
secara sejarah orang2 Lewi lebih dulu punya otoritas dan dapat mandat.
jadi kalau mau cari saksi (yang menurut anda perlu), lebih baik cari yang benar2 sah.
tapi terlepas dari itu, saya rasa Tuhan yang mampu melihat sampai kekedalaman hati manusia tidak memerlukan saksi.

Mungkin anda bisa memberikan referensi tentang mandat atau otoritas pengampunan dosa yang pernah diberikan kepada orang Lewi seperti yang anda maksudkan bro?

dulu lewat korban bakaran, dan cuma imam saja yang boleh melakukannya kan ?

Quote :

Ah, pokoke damai deh, damai, damai.

bukan pokoke Katolik... katolik... katolik... ?

Quote :

bukan pokoke Katolik... katolik... katolik... ?

Saya merasa post ini sungguh aneh, apalagi ditulis oleh seorang moderator, entah apa maksudnya ?

bruce wrote:

Quote :

bukan pokoke Katolik... katolik... katolik... ?

Saya merasa post ini sungguh aneh, apalagi ditulis oleh seorang moderator, entah apa maksudnya ?

kalau memang status saya menjadi batu sandungan, silahkan dicabut saja.
saya sadar kok kalau saya belum mampu bersikap netral dan tidak cukup kompeten dalam hal ini (menjadi moderator).
thank's...
Gbu

Quote :

kalau memang status saya menjadi batu sandungan, silahkan dicabut saja.
saya sadar kok kalau saya belum mampu bersikap netral dan tidak cukup kompeten dalam hal ini (menjadi moderator).
thank's...

Saya justru sedang bertanya, apa sebabnya keluar komen seperti yang saya tanyakan itu, terlebih disampaikan seorang moderator, bukan sedang akan mencabut status moderator.

Seandainya anda cukup gentle dan dewasa, maka seharusnya pertanyaan saya ditanggapi secara positif, bukan justru bersifat kekanakan.

Syalom