Bagaimana menurut Anda?

Tweet: Ya, kalau betul kaum Nabi Luth diazab krn lesbianisme, knp aum lesbian tak diazab skr.

Pantaskah komentar seperti ini dilontarkan seorang intelektual agama?

@Lancah

Ini tweet dari mana Kang?

bruce wrote:

@Lancah

Ini tweet dari mana Kang?

Jawab dulu ... pantas ndak?
Baru setelahnya saya jawab pertanyaan Anda :face:

Quote :

Ya, kalau betul kaum Nabi Luth diazab krn lesbianisme, knp aum lesbian tak diazab skr.

Kita ulas satu satu ya.

Lot, tidak diazab terhadap homoseksualitas yang terjadi, tetapi justru dihidari dari azab yang menerpa Sodom dan Gomora.

Jaman Lot, yang terjadi bukan lesboianisme tetapi homoseksualitas.

Kaum lesbian tidak di azab sekarang, atau ..... BELUM di azab.

Jika ada orang melakukan kesalahan (lesbianisme), adalah bukan hak seseorang mengharapkan pelaku tersebut di azab, yang benar adalah mengharapkan pertobatan.

Nah, itu jawaban berdasarkan netralitas.

bruce wrote:

Kita ulas satu satu ya.

Lot, tidak diazab terhadap homoseksualitas yang terjadi, tetapi justru dihidari dari azab yang menerpa Sodom dan Gomora.

Yang dibicarakan di atas adalah "Kaum Luth/Lot" bukan "Luth/Lot"

bruce wrote:

Jaman Lot, yang terjadi bukan lesboianisme tetapi homoseksualitas.

Dalam konteks di atas rasanya penyebutan lesbianisme juga mencakup homoseksualitas .. jadi sama saja.

bruce wrote:

Kaum lesbian tidak di azab sekarang, atau ..... BELUM di azab.

Jika ada orang melakukan kesalahan (lesbianisme), adalah bukan hak seseorang mengharapkan pelaku tersebut di azab, yang benar adalah mengharapkan pertobatan.

Nah, itu jawaban berdasarkan netralitas.

Berdasarkan analisa di atas ... jawaban pertanyaannya adalah ... ???

Silancah wrote:

Tweet: Ya, kalau betul kaum Nabi Luth diazab krn lesbianisme, knp aum lesbian tak diazab skr.

Pantaskah komentar seperti ini dilontarkan seorang intelektual agama?

Tidak pantas. Yg menentukan kapan penghukuman tsb adalah Allah sendiri.

Jika saat ini kaum lesbian tidak dihukum, itu bukan karena mereka terbebas dr penghukuman. Hanya saja waktunya belum sampai kpd mereka.

Dulu Ananias dan Safira hanya sekali berbohong, tapi mereka langsung mati seketika. Tetapi kita ? Mungkin sudah ratusan bahkan ribuan kali berbohong, belum mati2 jg. Bukan berarti bahwa sekarang ini berbohong diperkenankan.

Djo wrote:

Tidak pantas. Yg menentukan kapan penghukuman tsb adalah Allah sendiri.

Jika saat ini kaum lesbian tidak dihukum, itu bukan karena mereka terbebas dr penghukuman. Hanya saja waktunya belum sampai kpd mereka.

Dulu Ananias dan Safira hanya sekali berbohong, tapi mereka langsung mati seketika. Tetapi kita ? Mungkin sudah ratusan bahkan ribuan kali berbohong, belum mati2 jg. Bukan berarti bahwa sekarang ini berbohong diperkenankan.

Like this comment :)

Silancah wrote:

Tweet: Ya, kalau betul kaum Nabi Luth diazab krn lesbianisme, knp aum lesbian tak diazab skr.

Pantaskah komentar seperti ini dilontarkan seorang intelektual agama?

Well ....well ....well.....

Jawabannya : " PANTAS ".

Seorang intelektual agama selalu berbicara berdasarkan fakta authentic yang didasari iman.
bukan berdasarkan sebuah cerita isapan jempol belaka.

Sama halnya dengan ' Teori Darwin ', tentu akan timbul pertanyaan balik " kenapa monyet sekarang tidak juga berubah menjadi manusia "

Silancah wrote:

Tweet: Ya, kalau betul kaum Nabi Luth diazab krn lesbianisme, knp aum lesbian tak diazab skr.

Pantaskah komentar seperti ini dilontarkan seorang intelektual agama?

Well ....well ....well.....

Jawabannya : " PANTAS ".

Seorang intelektual agama selalu berbicara berdasarkan fakta authentic yang didasari iman.
bukan berdasarkan sebuah cerita isapan jempol belaka.

Sama halnya dengan ' Teori Darwin ', tentu akan timbul pertanyaan balik " kenapa monyet sekarang tidak juga berubah menjadi manusia "

heinskle wrote:

Well ....well ....well.....

Jawabannya : " PANTAS ".

Seorang intelektual agama selalu berbicara berdasarkan fakta authentic yang didasari iman.
bukan berdasarkan sebuah cerita isapan jempol belaka.

Sama halnya dengan ' Teori Darwin ', tentu akan timbul pertanyaan balik " kenapa monyet sekarang tidak juga berubah menjadi manusia "

Walaupun saya tidak sepakat namun saya hargai pendapat Anda, bro.
Terima kasih karena sudah memberikan tanggapan.

Silancah wrote:

Tweet: Ya, kalau betul kaum Nabi Luth diazab krn lesbianisme, knp aum lesbian tak diazab skr.
Pantaskah komentar seperti ini dilontarkan seorang intelektual agama?

Diazabnya kaum Lot/Luth itu dengan cara apa? Entah sama dengan yang saya tahu atau tidak, yang pernah saya tahu, kaum Lot/Luth itu diazab dengan hujan api dan belerang. Artinya, tidak ada campur tangan manusia lain untuk mengazab kaum itu.

Jika ditanyakan, mengapa manusia seperti kaum Lot/Luth itu tidak diazab sekarang, menurut saya, yang bisa menjawabnya ialah pihak yang mengazab. Mengapa dahulu di jaman Lot/Luth, pihak itu mengirimkan azab kepada manusia semacam itu, sementara sekarang ini tidak.

Tentang kepantasan lontaran pertanyaan atau pernyataan seperti itu oleh seorang yang tergolong intelektual, menurut hemat saya, terpulang kepada oknum yang melontarkan pertanyaan atau pernyataan tersebut. Jika sang intelek itu berpikir bahwa itu layak, maka dia akan melontarkannya.

Damai, damai, damai.

Husada wrote:

Silancah wrote:

Tweet: Ya, kalau betul kaum Nabi Luth diazab krn lesbianisme, knp aum lesbian tak diazab skr.
Pantaskah komentar seperti ini dilontarkan seorang intelektual agama?

Diazabnya kaum Lot/Luth itu dengan cara apa? Entah sama dengan yang saya tahu atau tidak, yang pernah saya tahu, kaum Lot/Luth itu diazab dengan hujan api dan belerang. Artinya, tidak ada campur tangan manusia lain untuk mengazab kaum itu.
Jika ditanyakan, mengapa manusia seperti kaum Lot/Luth itu tidak diazab sekarang, menurut saya, yang bisa menjawabnya ialah pihak yang mengazab. Mengapa dahulu di jaman Lot/Luth, pihak itu mengirimkan azab kepada manusia semacam itu, sementara sekarang ini tidak.
Tentang kepantasan lontaran pertanyaan atau pernyataan seperti itu oleh seorang yang tergolong intelektual, menurut hemat saya, terpulang kepada oknum yang melontarkan pertanyaan atau pernyataan tersebut. Jika sang intelek itu berpikir bahwa itu layak, maka dia akan melontarkannya.
Damai, damai, damai.

Kalau duluTuhan langsung turun tangan untuk berkat dan kutukan, sekarang melalui sesama

St Yopi wrote:

Kalau duluTuhan langsung turun tangan untuk berkat dan kutukan, sekarang melalui sesama

Tetapi, bukan semua sesama, bukan? Kalau setiap sesama merasa punya kompetensi mengazab sesamanya dengan berdalih atas suruhan Allah, kacau deh.

Husada wrote:

St Yopi wrote:

Kalau duluTuhan langsung turun tangan untuk berkat dan kutukan, sekarang melalui sesama

Tetapi, bukan semua sesama, bukan? Kalau setiap sesama merasa punya kompetensi mengazab sesamanya dengan berdalih atas suruhan Allah, kacau deh.

Semua sesama manusia, namun besaran berkat ataupun kutukan diatur oleh Tuhan

St Yopi wrote:

Semua sesama manusia, namun besaran berkat ataupun kutukan diatur oleh Tuhan

Damai sejahtera bagi LTBers.

Lantas, bagaimana cara manusia mengetahui besaran berkat atau kutukan yang diberikan kepada sesorang?

Damai, damai, damai.

Husada wrote:

St Yopi wrote:

Semua sesama manusia, namun besaran berkat ataupun kutukan diatur oleh Tuhan

Damai sejahtera bagi LTBers.
Lantas, bagaimana cara manusia mengetahui besaran berkat atau kutukan yang diberikan kepada sesorang?
Damai, damai, damai.

Karena Tuhan yang mengatur, maka kita tidak perlu mengetahuinya, kita cukup menjalaninya :)

O... mengerti, mengerti. :)

Husada wrote:

O... mengerti, mengerti. :)

Untung ada romo.

bruce wrote:

Husada wrote:

O... mengerti, mengerti. :)

Untung ada romo.

Memang, dia adalah romo yang selalu menguntungkan.

Husada wrote:

bruce wrote:

Husada wrote:

O... mengerti, mengerti. :)

Untung ada romo.

Memang, dia adalah romo yang selalu menguntungkan.

Mksud anda bukan romo yang cari untung kan, om?

bruce wrote:

Maksud anda bukan romo yang cari untung kan, om?

Bukan.
Romo yang selalu memberi keuntungan kepada jemaat gembalaannya.

Husada wrote:

bruce wrote:

Maksud anda bukan romo yang cari untung kan, om?

Bukan.
Romo yang selalu memberi keuntungan kepada jemaat gembalaannya.

Siap Romo Paroki berdua

Damai sejahtera bagi LTBers sekalian.

Dengan ini saya nyatakan bahwa saya bukan Romo Paroki. Romo sih, iya, saya emang romo.

Damai, damai, damai.