Buruh Carrefour Demo di Depan Rumah Chairul Tanjung
Joe Leribun | Minggu, 4 November 2012 | 19:23 WIB
[You must be registered and logged in to see this image.]Para karyawan Carrefour berunjuk rasa depan rumah Presiden Komisaris Carrefour Indonesia, Chairul Tanjung di Jalan Teuku Umar. Mereka menuntut Carrefour agar menghentikan tekanan yang sering dirasakan para buruh dan mempekerjakan kembali beberapa buruh yang di-PHK secara sepihak.
JAKARTA, KOMPAS.com - Para buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI), Minggu (4/11/2012), menggelar aksi unjuk rasa di depan kediaman Presiden Komisaris Carrefour Indonesia, Chairul Tanjung di Jalan Teuku Umar 50, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam aksinya ini SPCI menyerukan penolakan terhadap PHK sepihak dan tekanan yang kerap dialami para pekerja Carrefour. Salah satu bentuk tekanan adalah melakukan mutasi pekerja ke gerai Carrefour yang jauh dari tempat tinggal pekerja.
"Kami serikat buruh akan terus berjuang sampai menang, menyerukan stop union busting, tolak PHK sepihak, hapus dan tolak sistem kerja kontrak dan outsourcing di Carrefour," ujar Ketua Umum SPCI, Imam Setiawan.
Selain itu, unjuk rasa ini juga menyampaikan masalah terkait permasalahan yang dihadapi para anggota SPCI yang bekerja di Carrefour Cempaka Putih.
"Beberapa anggota SPCI di Cempaka Putih mendapat tekanan dari pihak manajemen. Voucer lebaran diberikan dengan syarat menandatangani beberapa perjanjian yang menurut kami tumpang tindih dengan peraturan buruh," kata Imam.
"Selain itu, ada persoalan lain yakni tidak dijalankannya anjuran dari suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mempekerjakan kembali 3 orang karyawan, malah hingga saat ini lum mereka mendapatkan kembali pekerjaannya," Imam menambahkan.
Imam menegaskan jika manajemen Carrefour tidak menanggapi tuntutan ini, maka para pekerja Carrefour akan memperpanjang mogok kerja mereka hingga 14 November mendatang. Sebelumnya mereka sepmat mogok kerja pada 18-30 Oktober lalu.
Akibat unjuk rasa ini, aparat kepolisian terpaksa menutup sebagian ruas jalan Teuku Umar.
Editor :Ervan Hardoko
Ehmmmm, apa yang ditampilkan ternyata tidak seindah kenyataan rupanya.