|
| penjelasan iman lewat logika | |
| | |
Pengirim | Message |
---|
Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 25th November 2012, 21:53 | |
| - St Yopi wrote:
1. Mengapa para muslim melanggar perintah Muhammad yang melarang menuliskan (terutama Hadits)? Perlu dimengerti bahwa Nabi Muhammad SAW melarang para sahabat menuliskan hadits karena ditakutkan akan saru antara catatan tentang wahyu Allah SWT dan mana catatan pribadi masing2 sahabat mengenai perilaku, ucapan, dan tindakan Nabi Muhammad SAW. Setelah beliau meninggal, Al Quran akhirnya dibukukan setelah melewati beberapa periode kekhalifahan. Selama itu, hadits masih berupa pesan lisan yang disampaikan secara turun temurun yang ditandai dengan adanya sanad (A mendengar dari B yang mendengar dari C yang mendengar Rasulullah SAW berkata...) Hadits baru dibukukan ketika Al Quran sudah dibukukan, mungkin yang paling terkenal adalah pembukuan hadits oleh Imam Bukhari yang terjadi ratusan tahun setelah Rasulullah SAW meninggal, setelah proses pembukuan Al Quran oleh para sahabat dan terakhir di zaman khalifah Utsman bin Affan ra. Dengan demikian tidak akan muncul kekeliruan di umat muslim, manakah yang wahyu Allah SWT dan manakah yang hadits Rasulullah SAW. Jadi dalam kasus ini, tidak bisa disebut umat muslim melanggar perintah Nabi Muhammad SAW dengan menuliskan hadits. - St Yopi wrote:
- 2. Pada akhirnya diseleksi oleh Usman kan? Dan kalau tidak salah, sampai jaman Usman, banyak sekali kitab/surat yang dibakar karena dianggap tidak sesuai dengan "tukang hapal", benarkah?
Bila Anda menanyakan apakah mushaf Ustmani yang dibuat oleh tim yang dipimpin Zaid bin Tsabit diseleksi lagi oleh khalifah Utsman ra seorang, makanya jawabannya tidak. Khalifah Utsman ra hanya memerintahkan agar Al Quran dibukukan secara resmi oleh tim yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit, apakah beliau turut dalam tim, sepertinya tidak... at least dalam informasi yang saya dapatkan tidak terdapat nama beliau di dalam tim. Betul sekali bahwa banyak kitab/surat yang dibakar karena tidak sesuai dengan lembaran Al Quran yang disimpan di tangan Hafsah binti Umar (yang notabene merupakan hasil pembukuan beberapa sahabat penghapal Al Quran)... tidak sesuai dalam apanya? Mungkin urutan ayat atau surat. Mungkin penulisannya yang menyebabkan artinya berbeda. Agar Al Quran yang dimiliki semua muslim di seluruh belahan dunia sama dan hanya satu maka kitab/surat yang berbeda dan menyimpang ini tentunya wajib untuk dimusnahkan. Saya rasa hal ini masuk akal demi menjaga kemurnian Al Quran, agar Al Quran yang beredar dan digunakan sesuai dengan urutan dan apa yang disampaikan malaikat Jibril as kepada Nabi Muhammad SAW dan disampaikan beliau kepada para sahabat. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 25th November 2012, 21:59 | |
| - Husada wrote:
Saya renung-renung lebih jauh, jika Muslimin konsekuen dengan simpulan itu, idealnya, para penemu di dunia ini akan didominasi oleh Muslimin. Sebab, dari simpulan itu jelas menggambarkan bahwa Muslimin tidak akan menerima sesuatu falsafah tanpa mengujinya.
Kenyataannya, para penemu segala sesuatu yang berguna dalam hidup ini bukan dominasi penganut Islam. Ada apa ini? Apakah Islam itu hanya enak didengar, enak diucapkan, tetapi mempraktikkan hal yang berbeda dengan yang diucapkan? Contoh yang sering dapat dikemukakan, dikatakannya bahwa Islam itu rahmatan lil alamin. Tetapi betapa bertentangannya, ketika atribut-atribut Islam dikibarkan sambil melakukan pengrusakan-pengrusakan, yang bukan manifestasi rahmatan.
Atau, saya salah menganalisis?
Damai, damai, damai.
Rasanya Anda akan berkomentar berbeda jika hidup di zaman Abad Kegelapan di Eropa sementara ilmu pengetahuan berkembang pesat di dunia Arab. Tetapi, saya tidak menyangkal, sejak berdirinya kekhalifahan Utsmani, gelombang penemuan di dunia Islam menukik dengan tajam yang diiringi dengan dekadensi moral di dunia Islam yang terutama tercermin di kalangan para penguasanya (dari sekian puluh sultan dan khalifah dari dinasti Utsmani ini, hanya beberapa saja yang bisa dikategorikan saleh sementara yang lain memiliki moral yang hancur). Sangat disayangkan... Semoga Islam bisa bangkit lagi dan kembali menjadi rahmatan lil alamin sebagaimana halnya di zaman Rasulullah SAW, empat khalifah, dan khalifah Umar bin Abdul Aziz dari wangsa Umawiyah... | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 26th November 2012, 00:34 | |
| - Silancah wrote:
- Rasanya Anda akan berkomentar berbeda jika hidup di zaman Abad Kegelapan di Eropa sementara ilmu pengetahuan berkembang pesat di dunia Arab.
Terima kasih, Cah. Apakah Silancah hendak mengatakan bahwa sebaiknya kita kembali ke jaman kegelapan saja? Yang saya katakan ialah, bila Muslimin konsekuen dengan simpulan seperti TS ungkapkan itu, maka idealnya para penemu akan didominasi oleh penganut Islam. - Quote :
- Tetapi, saya tidak menyangkal, sejak berdirinya kekhalifahan Utsmani, gelombang penemuan di dunia Islam menukik dengan tajam yang diiringi dengan dekadensi moral di dunia Islam yang terutama tercermin di kalangan para penguasanya (dari sekian puluh sultan dan khalifah dari dinasti Utsmani ini, hanya beberapa saja yang bisa dikategorikan saleh sementara yang lain memiliki moral yang hancur).
Saya kira, sesuatu yang Silancah tidak sangkal itu, menunjukkan bahwa Silancah setuju pada pikiran, bahwa Muslimin tidak kosekuen dengan simpulan itu. Sebab, bila konsekuen, maka dekadensi moral yang Silancah sebut itu tidak akan terjadi. - Quote :
- Sangat disayangkan...
Semoga Islam bisa bangkit lagi dan kembali menjadi rahmatan lil alamin sebagaimana halnya di zaman Rasulullah SAW, empat khalifah, dan khalifah Umar bin Abdul Aziz dari wangsa Umawiyah... Saya kira, dengan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini, dimana apa-apa yang terjadi di suatu tempat sudah segera dapat diketahui di seluruh hunian manusia bumi, akan dengan sendirinya memfilter semua ajaran yang eksis di bumi ini, mengarah ke kebenaran sejati. Secara sporadis, bisa saja suatu ajaran yang tidak berterima universal terjadi di beberapa tempat, tetapi itu tidak mungkin berlangsung seterusnya. Kebenaran universal akan menunjukkan kepada manusia, ajaran yang relevan dengan kehidupan. Sebelum internet seperti sekarang ini, masih dimungkinkan menyembunyikan informasi kepada belahan bumi tertentu. Namun kalau seperti sekarang ini, dan ilmu pengetahuan tidak akan mundur, maka kebenaran sejati yang universal akan unggul, meski sangat perlahan-lahan. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 26th November 2012, 07:28 | |
| - Quote :
- Rasanya Anda akan berkomentar berbeda jika hidup di zaman Abad Kegelapan di Eropa sementara ilmu pengetahuan berkembang pesat di dunia Arab.
Tetapi, saya tidak menyangkal, sejak berdirinya kekhalifahan Utsmani, gelombang penemuan di dunia Islam menukik dengan tajam yang diiringi dengan dekadensi moral di dunia Islam yang terutama tercermin di kalangan para penguasanya (dari sekian puluh sultan dan khalifah dari dinasti Utsmani ini, hanya beberapa saja yang bisa dikategorikan saleh sementara yang lain memiliki moral yang hancur).
Sangat disayangkan... Semoga Islam bisa bangkit lagi dan kembali menjadi rahmatan lil alamin sebagaimana halnya di zaman Rasulullah SAW, empat khalifah, dan khalifah Umar bin Abdul Aziz dari wangsa Umawiyah... Sebenarnya kang, yang disebut kebudayaan, tidaklah dapat digolongkan sebagai kebudayaan Islam ataupun kebudayaan Kristen, atau apapun. Setiap kebudayaan saling pengaruh mempengaruhi, dan saling tunjang untuk kemajuan peradaban manusia. Banyak contoh dari berbagai kebudayaan dunia, yang ternyata saling silih berganti memberi sumbangsih bagi kebudayaan yang lain. Kita tidak bisa memungkiri peran kebudayan sumeria dan China pada masa awal kebudayaan manusia. Dilanjutkan dengan Mesir dan Yunani. Kemudian Romawi, Ottoman, Eropa, Amerika, dan sekarang mulai kembali ke Asia. Jadi, peran dari setiap kebudayaan tidak dapat dinihilkan, tanpa kebudayaan yang satu tidak akan ada kebudayaan yang lain. Itulah mengapa kita harus belajar hidup bersama di dunia ini, untuk saling memberi manfaat satu dengan yang lain. Bukan untuk saling basmi. Salam | |
| | | St Yopi Calon Perwira
Jumlah posting : 428 Join date : 24.10.12
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 26th November 2012, 08:17 | |
| - Silancah wrote:
- St Yopi wrote:
1. Mengapa para muslim melanggar perintah Muhammad yang melarang menuliskan (terutama Hadits)? Perlu dimengerti bahwa Nabi Muhammad SAW melarang para sahabat menuliskan hadits karena ditakutkan akan saru antara catatan tentang wahyu Allah SWT dan mana catatan pribadi masing2 sahabat mengenai perilaku, ucapan, dan tindakan Nabi Muhammad SAW. Setelah beliau meninggal, Al Quran akhirnya dibukukan setelah melewati beberapa periode kekhalifahan. Selama itu, hadits masih berupa pesan lisan yang disampaikan secara turun temurun yang ditandai dengan adanya sanad (A mendengar dari B yang mendengar dari C yang mendengar Rasulullah SAW berkata...) Hadits baru dibukukan ketika Al Quran sudah dibukukan, mungkin yang paling terkenal adalah pembukuan hadits oleh Imam Bukhari yang terjadi ratusan tahun setelah Rasulullah SAW meninggal, setelah proses pembukuan Al Quran oleh para sahabat dan terakhir di zaman khalifah Utsman bin Affan ra. Dengan demikian tidak akan muncul kekeliruan di umat muslim, manakah yang wahyu Allah SWT dan manakah yang hadits Rasulullah SAW. Jadi dalam kasus ini, tidak bisa disebut umat muslim melanggar perintah Nabi Muhammad SAW dengan menuliskan hadits.
- St Yopi wrote:
- 2. Pada akhirnya diseleksi oleh Usman kan? Dan kalau tidak salah, sampai jaman Usman, banyak sekali kitab/surat yang dibakar karena dianggap tidak sesuai dengan "tukang hapal", benarkah?
Bila Anda menanyakan apakah mushaf Ustmani yang dibuat oleh tim yang dipimpin Zaid bin Tsabit diseleksi lagi oleh khalifah Utsman ra seorang, makanya jawabannya tidak. Khalifah Utsman ra hanya memerintahkan agar Al Quran dibukukan secara resmi oleh tim yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit, apakah beliau turut dalam tim, sepertinya tidak... at least dalam informasi yang saya dapatkan tidak terdapat nama beliau di dalam tim. Betul sekali bahwa banyak kitab/surat yang dibakar karena tidak sesuai dengan lembaran Al Quran yang disimpan di tangan Hafsah binti Umar (yang notabene merupakan hasil pembukuan beberapa sahabat penghapal Al Quran)... tidak sesuai dalam apanya? Mungkin urutan ayat atau surat. Mungkin penulisannya yang menyebabkan artinya berbeda. Agar Al Quran yang dimiliki semua muslim di seluruh belahan dunia sama dan hanya satu maka kitab/surat yang berbeda dan menyimpang ini tentunya wajib untuk dimusnahkan. Saya rasa hal ini masuk akal demi menjaga kemurnian Al Quran, agar Al Quran yang beredar dan digunakan sesuai dengan urutan dan apa yang disampaikan malaikat Jibril as kepada Nabi Muhammad SAW dan disampaikan beliau kepada para sahabat. Jadi, intinya bahwa: 1. Muhammad melarang menuliskan tetapi dituliskan! 2. Ternyata Alquran yg dipegang sekarang diseleksi oleh berbagai pihak, dan surat-surat yang dioanggap salah dinakar! Maka, seperti yang telah saya katakan, apanya yang tidak bertentangan dan dijaga? Lha wong telah diseleksi kok! | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 26th November 2012, 12:30 | |
| - Silancah wrote:
Kenapa tidak mungkin, bro? Transaksi antara penjual dan pembeli tidak membutuhkan baca tulis kok.
Tinggal tunjuk barang dan mengucapkan sebuah angka... kalau berbeda bahasa, bisa dengan bahasa isyarat menggunakan tangan untuk menunjukkan harga barang tersebut. Kalau zaman sekarang, caranya mengetikkan angka di kalkulator. Sekarang pun kerap terjadi di pasar2 di Madinah dan Makkah lho....
ya klo pedangang tsb emang bener2 bodoh sih sy percaya klo dia buta huruf bro.... tetapi karena sy percaya dan yakin bahwa Nabi Muhammad itu orang yg CERDAS dan PANDAI, sy tentu tidak mempercayai klo beliau benar2 buta huruf... :) - Silancah wrote:
- nothingman wrote:
Khadijah isteri pertama Muhammad jg berasal dr suku Quraish, dan Waraqah itu adlh saudara sepupu Khadijah, berarti mereka bertiga adlh kerabat atau saudara satu suku, ibaratnya sama2 satu marga lah bro. jd besar kemungkinan mereka sudah saling mengenal sebelumnya, apa lg keluarga Khadijah merupakan saudagar kaya raya yg jg berasal dr daerah yg sama dimana Muhammad tinggal, pastilah mereka pernah berhubungan entah itu hub. dagang atau yg lain sebelum Muhammad berusia 25thn. Namun tidak seperti kaum Quraish lainnya yg menganut ajaran polytheism, Waraqah adlh penganut Kristen aliran Nestorian/Ebionisme(paham yg menolak ajaran Trinitarian) bahkan ada yg menyebutkan klo Waraqah ini adlh seorang pendeta Gereja Nosrania di Mekah. jd kemungkinan Muhammad jg belajar ttg keagamaan(polytheism) dr Waraqah ini yg jg seorang pendeta, dan bisa jd pd awalnya Muhammad mjd penganut Kristen aliran Nestorian ini. Indahnya teori... semua jadi memungkinkan :) Sama kok bro, kadang2 saya pun membuat hipotesa atau menduga2 dalam kehidupan ini...
loh sy kan hanya mencoba utk menggunakan logika atau akal pikiran sy sendiri bro, bukankah sebelumnya rekan anda @ichreza jg mengatakan bahwa dlm beriman kaum Muslimin harus menggunakan LOGIKANYA..?! dan saya menggunakan dasar dr bukti atau catatan2 sejarah yg ada saja kok... justru sebelumnya sy menanyakan logika apa kah yg anda gunakan, utk mengetahui/membuktikan apa yg dikatakan ol Nabi Muhammad itu benar2 berasal dr Allah atau Firman Allah bukan sekedar jiplakan dr ajaran agama lain (Kristen dan Yahudi) atau mungkin berasal dr karangan Muhammad sendiri bro..??? (silahkan anda jelaskan) | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 27th November 2012, 09:06 | |
| Memang sangat menggembirakan bila iman terjelaskan dengan logika.
Menjadi timbul suatu gesekan, bahkan mungkin letupan sampai ledakan kalau sesuatu hal terjelaskan dengan logika, sementara ada pihak yang kukuh memahami secara berbeda tetapi dengan menggunakan logika iman.
Agar tidak sampai terjadi gesekan dan letupan, saya usulkan agar kalau memang sudah sampai pada ambang tidak ketemu, ya sudah... saya kira, jalan saling menghormati pilihan sesama adalah cara menuju damai. Yaahhh... tapi sulit juga, dimana ada kemiripan-kemiripan kisah, bahkan memandang kisah itu hanya satu, tetapi muncul interpretasi yang berbeda, karena yang satu memahaminya secara logika, sementara satu lainnya memahai dengan iman. Ahh... ribet. | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 27th November 2012, 11:37 | |
| :) - Husada wrote:
- Memang sangat menggembirakan bila iman terjelaskan dengan logika.
Menjadi timbul suatu gesekan, bahkan mungkin letupan sampai ledakan kalau sesuatu hal terjelaskan dengan logika, sementara ada pihak yang kukuh memahami secara berbeda tetapi dengan menggunakan logika iman.
Agar tidak sampai terjadi gesekan dan letupan, saya usulkan agar kalau memang sudah sampai pada ambang tidak ketemu, ya sudah... saya kira, jalan saling menghormati pilihan sesama adalah cara menuju damai. Yaahhh... tapi sulit juga, dimana ada kemiripan-kemiripan kisah, bahkan memandang kisah itu hanya satu, tetapi muncul interpretasi yang berbeda, karena yang satu memahaminya secara logika, sementara satu lainnya memahai dengan iman. Ahh... ribet. salam bro Husada, menurut sy ya bro, yg namanya perdebatan krn masalah perbedaan pendapat/pandangan/pemikiran dlm sebuah Forum diskusi adlh hal yg wajar dan semestinya terjadi dlm sebuah diskusi... dan perbedaan pendapat tsb tidak tergantung / terlepas dr yg namanya dasar pemikiran/logika yg digunakan, jd entah sama2 menggunkan dasar pemikiran/logika ilmiah maupun logika iman, yg namanya perbedaan pendapat tsb sangat mungkin terjadi dan itu adlh sesuatu yg sewajarnya terjadi dlm sebuah diskusi/forum seperti ini.. :) Dan apapun hasil dlm diskusi/perdebatan tsb apakah semua pihak sama2 sepakat atau tidak sepakat, semua pihak wajib utk menghormati pendapat/pendiriannya masing2 pihak.. jd walaupun tidak ada kata sepakat sekalipun jgn sampai saling memusuhi atau saling benci lah bro, itu harus kita hindari.. dlm sebuah forum, kita/member dibebaskan utk mengemukakan sebuah pendapat/pemikiran (dgn cara yg positif pastinya) yg dianggap (ol member yg mengemukakan tsb), adalah suatu hal yg benar baik dgn logika ilmiah maupun logika iman.. dan member lain pun dibebaskan utk memberikan tanggapan, entah itu tanggapan yg sejalan(menyetujuinya) ataupun yg tidak sejalan(menentang) pendapat tsb.. jd sebenarnya di forum ini tuh yg diperdebatkan/didiskusikan adalah pendapat/pemikiran dr masing2 member, bukan memperdebatkan masalah sisi keimanan membernya bro.. walaupun memang pendapat2 tsb berkaitan ttg masalah keimanan member itu.. (cukup dipahami kan bedanya) dan berkaitan dgn trit ini, seperti yg telah dikemukakan ol TS-nya, telah kurang-lebih memberikan penjelasan bahwa iman dlm Islam harus bisa dijelaskan secara logika ilmiah.. bahkan dia memberikan gambaran ttg bagaimana seorang fisikawan /ilmuan diwajibkan menjelaskan teori/penelitian yg dibuatnya dgn peralatan2 ilmiah, kemudian bagaimana kejadian2/fenomena alam dpt dijelaskan secara ilmiah, dll.. oleh karena itu, sy memberikan tanggapan sekaligus menanyakan, bagaimana logika atau logika apa yg digunakan utk membuktikan bahwa apa yg di wahyukan kpd Muhammad itu adlh benar2 berasal dr Allah ?? bukan sekedar karangan atau jiplakan dr penganut agama lain atau berasal dr pengaruh kebudayaan lain ?? ya klo jawabannya itu cuma berdasarkan modal iman/kepercayaan/keyakinan saja ya berarti sudah berakhir sampai disini diskusinya bro, tidak ada gunanya utk dilanjutkan... bagaimana mungkin memperdebatkan klo itu memang sudah keyakinan n kepercayaannya, seharusnya dia(TS) tidak perlulah bikin trit yg awalnya panjang lebar menjelaskan ttg iman yg bisa dibuktikan secara ilmiah/dgn ilmu pengetahuan.. betul nda bro...???? salam, | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 27th November 2012, 12:02 | |
| Damai sejahtera menyertaimu Nothingman. - nothingman wrote:
- :) ...
salam, Sangat dapat saya pahami postingan Nothingman, dan saya juga berpikir seperti itu. Tetapi, kadang-kadang, penyebab gesekan pikiran yang mengarah ke letupan bahkan ledakan, ialah asosiasi seseorang yang tidak sama atas hal yang sama. Misal, dengan melihat kawan-kawan Muslimin beribadat mengarah dan membungkuk ke arah Ka'bah di Mekkah yang katanya berisi Batu Hitam, asosiasi dalam benak seorang Non Islam menyimpulkan bahwa Muslimin menyembah batu, atau memuja Ka'bah, atau hal lainnya. Ketika asosiasi seperti itu dikonfirmasikan kepada Muslimin, ternyata asosiasi itu bukan seperti itu, ada asosiasi lain. Bahwa Muslimin beribadat mengarah ke Ka'bah, karena memang diperintahkan demikian oleh Allah SWT. Nah, bila perbedaan asosiasi itu diupayakan untuk dihilangkan dengan menyamakan asosiasi atau persepsi atau anggapan atau kesimpulan, sangat sulit. Sebab, akan ada kesulitan membuktikan bahwa perintah seperti itu pernah ada. Bila kedua pemilik pikiran itu masing-masing merasa pemikirannya yang paling benar, bahwa selain pemikirannya, semuanya SALAH, maka besar kemungkinan, gesekan akan menjadi letupan dan segera akan menjadi ledakan. Damai, damai, damai. | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 27th November 2012, 13:18 | |
| - Husada wrote:
Damai sejahtera menyertaimu Nothongman.
Nah, bila perbedaan asosiasi itu diupayakan untuk dihilangkan dengan menyamakan asosiasi atau persepsi atau anggapan atau kesimpulan, sangat sulit. Sebab, akan ada kesulitan membuktikan bahwa perintah seperti itu pernah ada. Bila kedua pemilik pikiran itu masing-masing merasa pemikirannya yang paling benar, bahwa selain pemikirannya, semuanya SALAH, maka besar kemungkinan, gesekan akan menjadi letupan dan segera akan menjadi ledakan.
Damai, damai, damai. Damai bersertamu jg bro Husada. klo perbedaan asosiasi dlm artian perbedaan dr segi keimanan/kepercayaan/keyakinan, menurut sy sih tidak perlu dihilangkan/ditiadakan dlm berdiskusi bro.. krn menurut sy yg diperdebatkan/diskusikan disini sebenarnya hanya pendapat/pernyataan yg dibuat ol msg2 member.. jd yg kita uji/nilai benar/salahnya itu HANYA pendapat/pernyataannya saja, bukan sisi keimanan/kepercayaannya.. walaupun pendapat/pernyataannya itu berkaitan dgn sisi keimanan/keyakinan.. dan utk masalah penilaian tsb kita serahkan kepada masing2 member yg berdiskusi/melihat forum ini utk menilainya masing2.. Misalkan : kita akan menilai si Paijo yg menjelaskan ttg ajaran agama X.. setelah melihat pernyataan/pendapat yg diberikan oleh si Paijo, kita bisa menilai bahwa si Paijo ini tuh ternyata orang yg pandai/benar mengenai ajaran agama X atau kita bisa menilai ternyata orang yg bodoh/salah dlm pengetahuannya ttg agama X.. Jd yg kita nilai itu berkaitan dgn pribadi yg membuat pendapat contohnya ya si Paijo itu yg kita nilai, bukan menilai ttg ajaran agama X, apa lg keyakinan seluruh umat agama X-nya bro.. dan yg kita pertahankan/bela dlm berdiskusi itu sebenarnya bukan ttg iman/keyakinannya kita bro, yg kita pertahankan adlh pendapat kita dr pendapat member2 lain yg menyanggah/menentang pendapat kita itu.. buat apa kita mempertahankan/membela iman dgn cara berdiskusi/berdebat di sebuah forum seperti ini, lah wong iman/keyakinan itu cuma buat diri/kepentingan kita masing2 kok.. begitu kan bro ? masalah gesekan/letupan yg mungkin terjadi dlm sebuah perdebatan apalg yg mengarah pd rasa kebencian/permusuhan diantara masing2 pihak itulah yg harus dihindari, ya salah satunya dgn cara membuat aturan diskusi/berdebat yg baik dan benar.. sy jg kadang suka heran bila ada orang yg menganggap sebuah perdebatan adlh suatu hal yg buruk/jelek, pd hal banyak kebaikan/manfaat yg bisa kita ambil didlm sebuah perdebatan tsb.. entah itu krn kita bisa mengetahui kekurangan kita, atau menambah wawasan kita terhadap orang lain yg lebih baik dr kita atau hal yg lainnya.. apa mungkin ini pengaruh dr kebudayaan kita yg kadang menganggap sebuah pertikaian/perdebatan itu hal yg tabu atau dihindari, atau mungkin dr segi pola/cara pemikiran kita, pendidikan kita, atau ada hal yg lain.. sebab sy punya seorang teman asal Inggris, dulu pernah jd rekan kerja sy.. dia jg sempat bilang seperti itu.. katanya kita orang Indonesia, jarang sekali berdebat atau memberikan pendapat sesuai dgn keinginan/pemikirannya sendiri, sering cuma ikut2an katanya orang lain pd hal itu bertentangan dgn keinginannya sendiri, makanya kadang/sering pekerjaannya tidak maksimal krn merasa tidak sesuai dgn keinginannya sendiri... katanya kita tidak seperti mereka yg dr kecil sudah terbiasa bebas mengemukakan pendapat walaupun itu bertentangan dgn pendapat orang lain entah itu terhadap orang tua, guru2, atau bahkan teman2 disekolah.. well sy cm bisa bilang, gimana mau nentang kata2nya ortu, orang klo saya nda nurut/membantah kata2nya pasti bakal kena sabetan sabuk atau nti uang jajan sy dikurangi.. hehehehe.. yg seperti ini nih contoh yg jd penyebabnya sering ribut/rusuh klo kita berdebat/beda pendapat dgn orang lain.. sy jd pengeen maluuu... | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 28th November 2012, 10:25 | |
| Damai sejahtera menyertaimu Nothingman.
Saya pikir, perbedaan makna atas suatu kata juga merupakan hal yang penting disamakan.
Saya ambil contoh begini. Pada suatu kali, setelah mendengar kalimat yang diserukan saat berhaji, saya mengartikan bahwa kawan-kawan Muslimin menyimpulkan bahwa Allah itu beralamat di Mekkah, di Ka'bah. Saya mengartikan demikian karena saya dengar bahwa alih bahasa yang mereka serukan ialah, "Saya datang memenuhi panggilanMu ya Allah." Kalimat seperti itu diserukan di sekitar Ka'bah, dan tidak dilakukan saat di Indonesia.
Nah, karena kalimat seperti itu diserukan setelah sampai di sekitar Ka'bah, saya mengartikan bahwa menurut mereka, Allah itu bermukim di Ka'bah. Kemudian, saya tanyakan kepada seorang rekan Muslim, dijawab, bahwa kalimat itu bukan mengartikan bahwa Allah berdiam di Ka'bah, melainkan, kalimat itu diserukan sebagai ungkapan kebahagiaan karena diberi kemampuan melakukan perintah Allah yang memerintahkan umatNya melakukan ibadah haji.
Saya kira, meski sudah dijelaskan sedemikian itu, pemaknaan seperti yang saya maknakan terahulu akan selalu muncul dari mereka yang memikirkannya. Saya sendiri, setelah mendapat penjelasan dari rekan Muslim tersebut dapat mengubah pemaknaan saya selama ini, walaupun ada ganjelan di hati, wong jelas dikatakan, "Saya datang memenuhi panggilanMu ya Allah" setelah di sekitar Ka'bah. Ketika jamaah itu masih berada jauh dari Ka'bah, sang jamaah tidak menyerukan demikian itu. Karena itu, saya memaknai bahwa Allah bersemayam di Ka'bah.
Yang ingin saya katakan sebenarnya ialah, dengan menggunakan bahasa asing, sangat sulit mengharapkan akan diperoleh pemaknaan baku. Jika pemaknaan baku sudah sulit , lalu bagaimana dengan judul trit? Jika dinalarkan atau dilogikakan, sangat terbuka kemungkinan terdapat interpretasi yang berbeda dari seseorang dari orang lainnya. Nah, perbedaan-perbedaan makna seperti itu, sangat mungkin memicu gesekan, letupan, dan ledakan bagi antarpemeluk agama.
Okey, tentang perlunya debat, saya sepakat, walaupun saya kurang pandai berdebat. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 28th November 2012, 21:35 | |
| - bruce wrote:
Sebenarnya kang, yang disebut kebudayaan, tidaklah dapat digolongkan sebagai kebudayaan Islam ataupun kebudayaan Kristen, atau apapun. Setiap kebudayaan saling pengaruh mempengaruhi, dan saling tunjang untuk kemajuan peradaban manusia.
Banyak contoh dari berbagai kebudayaan dunia, yang ternyata saling silih berganti memberi sumbangsih bagi kebudayaan yang lain. Kita tidak bisa memungkiri peran kebudayan sumeria dan China pada masa awal kebudayaan manusia. Dilanjutkan dengan Mesir dan Yunani. Kemudian Romawi, Ottoman, Eropa, Amerika, dan sekarang mulai kembali ke Asia.
Jadi, peran dari setiap kebudayaan tidak dapat dinihilkan, tanpa kebudayaan yang satu tidak akan ada kebudayaan yang lain. Itulah mengapa kita harus belajar hidup bersama di dunia ini, untuk saling memberi manfaat satu dengan yang lain. Bukan untuk saling basmi.
Salam Menilik dari penjelasan Anda di atas, bang, berarti jika pada zaman sekarang para penemu berasal dari kalangan non muslim seharusnya dipahami bahwa penemuan ini pun berakar/dipengaruhi/merupakan manfaat dari kebudayaan yang lalu... | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 28th November 2012, 21:38 | |
| - St Yopi wrote:
Jadi, intinya bahwa:
1. Muhammad melarang menuliskan tetapi dituliskan! Anda harus memahami alasan Nabi Muhammad SAW menyerukan pelarangan itu di zamannya. Kalau cuma berkomentar seperti di atas tanpa memahami maksud dan tujuan... ya, kesimpulan yang kurang tepat akan muncul darinya. - St Yopi wrote:
- 2. Ternyata Alquran yg dipegang sekarang diseleksi oleh berbagai pihak, dan surat-surat yang dioanggap salah dinakar!
Maka, seperti yang telah saya katakan, apanya yang tidak bertentangan dan dijaga? Lha wong telah diseleksi kok!
Diseleksi berbagai pihak agar sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan apa yang disampaikan oleh Malaikat Jibril as dan apa yang diwahyukan oleh Allah SWT. Jadi penyeleksian itu, insya Allah, tidak akan menyimpang dari apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW... oleh karenanya, tidak akan menyimpang dari wahyu Allah SWT. Tidak dikurangi dan tidak ditambah-tambahi. Yang dihapus atau dibakar itu adalah yang menyimpang dari yang diajarkan Nabi Muhammad SAW... dan tentu saja tidak sesuai dengan wahyu Allah SWT. Demikian penjelasannya... | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 28th November 2012, 21:43 | |
| - nothingman wrote:
ya klo pedangang tsb emang bener2 bodoh sih sy percaya klo dia buta huruf bro.... tetapi karena sy percaya dan yakin bahwa Nabi Muhammad itu orang yg CERDAS dan PANDAI, sy tentu tidak mempercayai klo beliau benar2 buta huruf... :) Ya, sudah menjadi hak Anda untuk meyakini/berasumsi apa yang ingin Anda percayai. Saya hanya menjelaskan apa yang saya ketahui sesuai dengan apa yang tetulis di dalam Al Quran. - nothingman wrote:
- loh sy kan hanya mencoba utk menggunakan logika atau akal pikiran sy sendiri bro, bukankah sebelumnya rekan anda @ichreza jg mengatakan bahwa dlm beriman kaum Muslimin harus menggunakan LOGIKANYA..?!
dan saya menggunakan dasar dr bukti atau catatan2 sejarah yg ada saja kok... Tenang bro, saya tidak melarang Anda menggunakan logika atau akal pikiran Anda kok. Anda pun silakan mengutip bukti historis yang Anda miliki. Tetapi ketika Anda mulai menyimpulkan dari berbagai bukti historis tersebut - Quote :
- jd kemungkinan Muhammad jg belajar ttg keagamaan(polytheism)
izinkan saya untuk memiliki pendapat yang berbeda. - nothingman wrote:
justru sebelumnya sy menanyakan logika apa kah yg anda gunakan, utk mengetahui/membuktikan apa yg dikatakan ol Nabi Muhammad itu benar2 berasal dr Allah atau Firman Allah bukan sekedar jiplakan dr ajaran agama lain (Kristen dan Yahudi) atau mungkin berasal dr karangan Muhammad sendiri bro..??? (silahkan anda jelaskan)
Sederhanaya seperti ini bro, saya akan meminta Anda untuk membaca Al Quran dengan lengkap. Setelahnya maka, insya Allah, Anda akan meyakini bahwa kitab suci tersebut tidak mungkin ditulis oleh manusia karena banyak hal di dalamnya yang tidak diketahui oleh seorang manusia yang hidup di tengah padang pasir.
Terakhir diubah oleh Silancah tanggal 28th November 2012, 21:51, total 1 kali diubah | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 28th November 2012, 21:51 | |
| - Husada wrote:
Saya kira, meski sudah dijelaskan sedemikian itu, pemaknaan seperti yang saya maknakan terahulu akan selalu muncul dari mereka yang memikirkannya. Saya sendiri, setelah mendapat penjelasan dari rekan Muslim tersebut dapat mengubah pemaknaan saya selama ini, walaupun ada ganjelan di hati, wong jelas dikatakan, "Saya datang memenuhi panggilanMu ya Allah" setelah di sekitar Ka'bah. Ketika jamaah itu masih berada jauh dari Ka'bah, sang jamaah tidak menyerukan demikian itu. Karena itu, saya memaknai bahwa Allah bersemayam di Ka'bah. Saya koreksi sedikit yang saya tebalkan, bro husada... mungkin Anda lupa dengan penjelasan saya waktu itu. Seruan labbaik Allahuma labbaik tersebut dilakukan jauh dari Ka'bah. Yang wajib adalah setelah melalui miqot (tempat umat muslim berganti baju dari pakaian biasa ke pakaian ihram - bagi laki2 hanya mengenakan 2 lembar kain putih) yang berjarak puluhan kilometer dari Ka'bah yang terletak di kota Mekkah. Tetapi bahkan ada yang mengucapkan seruan itu di tempat yang lebih jauh lagi... sebelum miqot... misalnya di bandara di Dubai. Itu sah2 saja karena calon Haji memang sedang memenuhi panggilan Allah... jadi seruan itu bisa diucapkan sejak kapan pun. Bahkan di Indonesia sekali pun begitu seorang Muslim berniat untuk menunaikan ibadah Haji. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 28th November 2012, 21:55 | |
| - Quote :
- Menilik dari penjelasan Anda di atas, bang, berarti jika pada zaman sekarang para penemu berasal dari kalangan non muslim seharusnya dipahami bahwa penemuan ini pun berakar/dipengaruhi/merupakan manfaat dari kebudayaan yang lalu...
Kita ambil contoh mudah, angka yang kita pergunakan sekarang untuk perhitungan adalah angka dalam karakter Arab maka sehebat apapun perhitungan Maxwell dan Einstein, tetap menggunakan angka Arab. Tetapi juga jangan lupakan huruf huruf latin dan bahkan karakter yunani yang tidak bisa kita hilangkan kalau kita belajar matematika dan fisika. Begitu juga sehebat apapun senjata yang dipergunakan oleh orang Amerika atau dunia sekarang ini, tidak lepas dari bangsa china yang menemukan mesiu. Begitu juga sehebat apapun karya sastra dan buku buku kelas dunia saat ini, tetaplah berawal dari bangsa china sebagai penemu kertas. Bangunan mesjid yang menggunakan atap kubah, tidak lepas dari peran arsitektur gereja. Atau kalau kita hubungkan kebudayaan dengan makanan, maka akan menjadi sangat jelas percampuran dan sentuhan berbagai kebudayaan di situ. Maka, adalah kurang tepat jika kita katakan, oooh ini berasal dari kebudayaan Islam, oh ini kebudayaan barat, lhoh Islam koq dibandingkan dengan Barat? Karena Barat itu identik dengan Kristen kah? Bagaimana dengan kertas dan mesiu? Kita toh tidak mengatakannya sebagai kebudayaan konghucu atau kebudayaan buddha. Ha ha ha ha, bagaimana pendapat anda? | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 28th November 2012, 22:11 | |
| - bruce wrote:
- Kita ambil contoh mudah, angka yang kita pergunakan sekarang untuk perhitungan adalah angka dalam karakter Arab maka sehebat apapun perhitungan Maxwell dan Einstein, tetap menggunakan angka Arab. Tetapi juga jangan lupakan huruf huruf latin dan bahkan karakter yunani yang tidak bisa kita hilangkan kalau kita belajar matematika dan fisika.
Begitu juga sehebat apapun senjata yang dipergunakan oleh orang Amerika atau dunia sekarang ini, tidak lepas dari bangsa china yang menemukan mesiu.
Begitu juga sehebat apapun karya sastra dan buku buku kelas dunia saat ini, tetaplah berawal dari bangsa china sebagai penemu kertas.
Bangunan mesjid yang menggunakan atap kubah, tidak lepas dari peran arsitektur gereja.
Atau kalau kita hubungkan kebudayaan dengan makanan, maka akan menjadi sangat jelas percampuran dan sentuhan berbagai kebudayaan di situ.
Maka, adalah kurang tepat jika kita katakan, oooh ini berasal dari kebudayaan Islam, oh ini kebudayaan barat, lhoh Islam koq dibandingkan dengan Barat? Karena Barat itu identik dengan Kristen kah? Bagaimana dengan kertas dan mesiu? Kita toh tidak mengatakannya sebagai kebudayaan konghucu atau kebudayaan buddha.
Ha ha ha ha, bagaimana pendapat anda? Menurut saya, ada ciptaan/temuan yang memang memiliki kontribusi dari kebudayaan/ilmu pengetahuan yang muncul sebelumnya. Tetapi, ada juga ciptaan/temuan yang memang merupakan ciptaan dari nol, maksudnya sang penemu mendapatkan inspirasi bukan dari kebudayaan atau temuan atau ilmu pengetahuan yang sudah ada... dan hal ini terjadi sepanjang segala zaman... | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 28th November 2012, 22:19 | |
| - Quote :
- Menurut saya, ada ciptaan/temuan yang memang memiliki kontribusi dari kebudayaan/ilmu pengetahuan yang muncul sebelumnya.
Tetapi, ada juga ciptaan/temuan yang memang merupakan ciptaan dari nol, maksudnya sang penemu mendapatkan inspirasi bukan dari kebudayaan atau temuan atau ilmu pengetahuan yang sudah ada... dan hal ini terjadi sepanjang segala zaman... Oh ya itu pasti, kang. Seperti saya katakan di atas, mesiu dan kertas, memang diciptakan oleh bangsa china. angka yang kita pergunakan sekarang diciptakan oleh bangsa arab. Walau lebih banyak yang adalah pengembangan dari kebudayaan sebelumnya. Nah satu lagi yang sepertinya agak tercampur adalah penggunaan istilah kebudayaan Islam yang selama ini kita kenal, karena kita tidak menyebut kertas dan mesiu diciptakan oleh kebudayaan konghucu/buddha/taoisme, tetapi diciptakan oleh bangsa china (kebudayaan china). Seperti juga kita tdak pernah menyebut bahwa mesin uap, listrik, radio, telepon, diciptakan oleh kebudayaan Kristen, tetapi disebut bangsanya, bukan agamanya. | |
| | | St Yopi Calon Perwira
Jumlah posting : 428 Join date : 24.10.12
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 28th November 2012, 22:46 | |
| - Silancah wrote:
- St Yopi wrote:
Jadi, intinya bahwa: 1. Muhammad melarang menuliskan tetapi dituliskan! Anda harus memahami alasan Nabi Muhammad SAW menyerukan pelarangan itu di zamannya. Kalau cuma berkomentar seperti di atas tanpa memahami maksud dan tujuan... ya, kesimpulan yang kurang tepat akan muncul darinya.
Kalau begitu, semua agama benar, karena harus dilihat pada jamannya, dan boleh berbeda pada jaman sekarang Ini sama dengan kata "Iqra" bukannya diterjemahkan sebagai hafal bukan baca, demi menyelamatkan status buta hurufnya Muhammad! Makanya, kalau ikut pola pikir Islam, maka semua agam pasti benar - Silancah wrote:
- St Yopi wrote:
- 2. Ternyata Alquran yg dipegang sekarang diseleksi oleh berbagai pihak, dan surat-surat yang dioanggap salah dinakar!
Maka, seperti yang telah saya katakan, apanya yang tidak bertentangan dan dijaga? Lha wong telah diseleksi kok!
Diseleksi berbagai pihak agar sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan apa yang disampaikan oleh Malaikat Jibril as dan apa yang diwahyukan oleh Allah SWT. Jadi penyeleksian itu, insya Allah, tidak akan menyimpang dari apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW... oleh karenanya, tidak akan menyimpang dari wahyu Allah SWT. Tidak dikurangi dan tidak ditambah-tambahi. Yang dihapus atau dibakar itu adalah yang menyimpang dari yang diajarkan Nabi Muhammad SAW... dan tentu saja tidak sesuai dengan wahyu Allah SWT. Demikian penjelasannya... Intinya telah diseleksi oleh manusia-manusia, jadi bukan diseleksi oleh Malaikat | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 29th November 2012, 05:17 | |
| | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 29th November 2012, 16:02 | |
| - Silancah wrote:
- Husada wrote:
Saya kira, meski sudah dijelaskan sedemikian itu, pemaknaan seperti yang saya maknakan terahulu akan selalu muncul dari mereka yang memikirkannya. Saya sendiri, setelah mendapat penjelasan dari rekan Muslim tersebut dapat mengubah pemaknaan saya selama ini, walaupun ada ganjelan di hati, wong jelas dikatakan, "Saya datang memenuhi panggilanMu ya Allah" setelah di sekitar Ka'bah. Ketika jamaah itu masih berada jauh dari Ka'bah, sang jamaah tidak menyerukan demikian itu. Karena itu, saya memaknai bahwa Allah bersemayam di Ka'bah. Saya koreksi sedikit yang saya tebalkan, bro husada... mungkin Anda lupa dengan penjelasan saya waktu itu.
Seruan labbaik Allahuma labbaik tersebut dilakukan jauh dari Ka'bah. Yang wajib adalah setelah melalui miqot (tempat umat muslim berganti baju dari pakaian biasa ke pakaian ihram - bagi laki2 hanya mengenakan 2 lembar kain putih) yang berjarak puluhan kilometer dari Ka'bah yang terletak di kota Mekkah.
Tetapi bahkan ada yang mengucapkan seruan itu di tempat yang lebih jauh lagi... sebelum miqot... misalnya di bandara di Dubai. Itu sah2 saja karena calon Haji memang sedang memenuhi panggilan Allah... jadi seruan itu bisa diucapkan sejak kapan pun. Bahkan di Indonesia sekali pun begitu seorang Muslim berniat untuk menunaikan ibadah Haji. Terima kasih koreksinya, Cah. Kalau dibandingkan dari Indonesia ke Ka'bah dengan dari miqot ke Ka'bah, pasti lebih dekat dari miqot ke Ka'bah, kan? Dan, sepanjang yang saya lihat di masyarakat kita, belum pernah saya dengar seorang calon haji menyerukan "labbaik Allahuma labbaik" ketika di Indonesia. Kalaupun seruan seperti itu saya dengar, adalah dari berita-berita yang sedang memberitakan ritual thawaf (maaf kalo salah eja) di sekitar Ka'bah. Lagi-lagi, dengan kondisi seperti itu, menghantar pikiran saya menyimpulkan bahwa menurut beberapa orang Muslimin, Allah bermukim di Ka'bah. Setelah mendapat penjelasan dari yang mengetahui kebenarannya (Silancah, misalnya) maka pengertian itu teredit. Sementara bagi yang belum mendapat penjelasan, jika hanya dengan melihat kondisi-kondisi tersebut, tidak salah juga menyimpulkan bahwa Allah bermukim di Ka'bah. Jadi, jika logika digunakan dengan melihat apa yang dilakukan oleh Muslimin yang sedang menunaikan ibadah haji, bila tanpa penjelasan seperti yang SIlancah berikan, memang sulit menghalangi logika orang, bahwa Allah bermukim di Ka'bah. Damai, damai, damai. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 29th November 2012, 16:13 | |
| - Quote :
- Jadi, jika logika digunakan dengan melihat apa yang dilakukan oleh Muslimin yang sedang menunaikan ibadah haji, bila tanpa penjelasan seperti yang SIlancah berikan, memang sulit menghalangi logika orang, bahwa Allah bermukim di Ka'bah.
He he he he, ada ada aja. Saya sih tidak menganggap orang Muslim punya anggapan bahwa Allah SWT tinggal di Kabah. Tetapi kalau anggapan bahwa Kabah adalah 'rumah' Allah, saya percaya ada anggapan itu. Mungkin seperti kalau umat Kristen menyebut bahwa gereja adalah rumah Tuhan, tentu saja Tuhan tidak bermukim di gereja (saja). Entah benar entah tidak, tentu umat Muslim yang bisa merevisi anggapan saya ini. Syalom | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 29th November 2012, 16:14 | |
| - Husada wrote:
Jadi, jika logika digunakan dengan melihat apa yang dilakukan oleh Muslimin yang sedang menunaikan ibadah haji, bila tanpa penjelasan seperti yang SIlancah berikan, memang sulit menghalangi logika orang, bahwa Allah bermukim di Ka'bah.
Damai, damai, damai. Sepakat dengan bro husada bahwa memang memungkinkan ada pemikiran seperti itu dan semoga saja non muslim yang memiliki pemikiran seperti itu memiliki keingintahuan seperti bro husada untuk bertanya kepada umat muslim alih-alih mengambil kesimpulan sendiri yang salah. Damai bro :) | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 29th November 2012, 16:17 | |
| - bruce wrote:
- [
He he he he, ada ada aja. Saya sih tidak menganggap orang Muslim punya anggapan bahwa Allah SWT tinggal di Kabah. Tetapi kalau anggapan bahwa Kabah adalah 'rumah' Allah, saya percaya ada anggapan itu. Mungkin seperti kalau umat Kristen menyebut bahwa gereja adalah rumah Tuhan, tentu saja Tuhan tidak bermukim di gereja (saja).
Entah benar entah tidak, tentu umat Muslim yang bisa merevisi anggapan saya ini.
Syalom Kalau dari bahasa Arabnya Ka'bah itu adalah Baitallah terdiri dari dua kata Bait (rumah) dan Allah. Jadi saya pikir pemahamannya memang mirip seperti umat Kristen memandang gereja, bang... | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika 12th December 2012, 08:50 | |
| Dengan logika juga, bahwa setiap umat Muslimin yang datang berjiarah rohani ke Ka'bah, tentu memerlukan logistik yang cukup. Jika logistik itu dibawa dari negeri masing-masing, sangat tidak praktis, dan hasil akhirnya tetap mendatangkan humus di daerah sekitar Mekkah. Jika logistik itu dibeli di sekitar Mekkah, maka perdagangan akan dinamis di sana. Dinamika perdagangan ini akan menghidupkan perekonomian masyarakat sana.
Jadi, dilihat dari kemanfaatan ekonomi seperti itu, memang pewajiban berjiarah ini (meski dibungkus dengan bagi yang mampu), menurut saya adalah suatu pandangan yang amat jenius dan taktis untuk menghidupi masyarakat di daerah sekitar Mekkah, kota kelahiran Muhammad. Seluruh umat yang mampu, dengan senang hati membawa sebagian penghasilannya ke Mekkah, dengan harapan mendapat tiket ke sorga. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: penjelasan iman lewat logika | |
| |
| | | | penjelasan iman lewat logika | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |