Premanisme

Quote :

John Kei Dituntut 14 Tahun, Pendukung Mengamuk
Penulis : Zico Nurrashid Priharseno | Selasa, 4 Desember 2012 | 17:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — John Kei dituntut 14 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum. Namun, keluarga dari terdakwa kasus pembunuhan bos PT Sanex Steel, Tan Hari Tantono, itu tidak terima.

Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum Ari Siregar menuntut terdakwa lainnya, yakni Josep Hungan dan Muchlis B Sahab, masing-masing hanya dua tahun penjara. Mereka juga diwajibkan membayar biaya perkara Rp 2.000.

Tuntutan jaksa ini sontak membuat keluarga John kei yang hadir di ruang sidang meluapkan emosi mereka. "Hey jaksa, kau membaca tuntutan itu berdasarkan apa," teriak salah satu keluarga John Kei di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2012).

Melihat adanya indikasi penyerangan terhadap jaksa, polisi yang berjaga-jaga langsung membawa semua keluarga John Kei turun ke halaman pengadilan. Sementara itu, para jaksa penuntut umum langsung diamankan ke salah satu ruangan.

Kericuhan ternyata tidak berakhir di ruang sidang. Puluhan simpatisan John Kei yang tidak terima dengan putusan jaksa penuntut umum langsung terlibat bentrokan kecil dengan petugas yang hendak membubarkan mereka.

Beberapa kali terdengar suara tembakan polisi di luar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu. Tembakan tersebut dilepaskan oleh petugas untuk membubarkan simpatisan John Kei yang terlihat masih berkerumun.

Tidak ada korban luka ataupun tewas dalam peristiwa ini. Namun, hingga sore, polisi masih berjaga-jaga di depan pengadilan.



Editor :Ana Shofiana Syatiri

Dasar preman.
Sekilas rindu juga dengan cara Benny Murdani dengan 'penembak misterius' nya dulu.
Walau tidak menyelesaikan masalah, tetapi sungguh shock theraphy yang sangat manjur.

bruce wrote:

Quote :

John Kei Dituntut 14 Tahun, Pendukung Mengamuk
Penulis : Zico Nurrashid Priharseno | Selasa, 4 Desember 2012 | 17:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — John Kei dituntut 14 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum. Namun, keluarga dari terdakwa kasus pembunuhan bos PT Sanex Steel, Tan Hari Tantono, itu tidak terima.

Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum Ari Siregar menuntut terdakwa lainnya, yakni Josep Hungan dan Muchlis B Sahab, masing-masing hanya dua tahun penjara. Mereka juga diwajibkan membayar biaya perkara Rp 2.000.

Tuntutan jaksa ini sontak membuat keluarga John kei yang hadir di ruang sidang meluapkan emosi mereka. "Hey jaksa, kau membaca tuntutan itu berdasarkan apa," teriak salah satu keluarga John Kei di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2012).

Melihat adanya indikasi penyerangan terhadap jaksa, polisi yang berjaga-jaga langsung membawa semua keluarga John Kei turun ke halaman pengadilan. Sementara itu, para jaksa penuntut umum langsung diamankan ke salah satu ruangan.

Kericuhan ternyata tidak berakhir di ruang sidang. Puluhan simpatisan John Kei yang tidak terima dengan putusan jaksa penuntut umum langsung terlibat bentrokan kecil dengan petugas yang hendak membubarkan mereka.

Beberapa kali terdengar suara tembakan polisi di luar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu. Tembakan tersebut dilepaskan oleh petugas untuk membubarkan simpatisan John Kei yang terlihat masih berkerumun.

Tidak ada korban luka ataupun tewas dalam peristiwa ini. Namun, hingga sore, polisi masih berjaga-jaga di depan pengadilan.



Editor :Ana Shofiana Syatiri

Dasar preman.
Sekilas rindu juga dengan cara Benny Murdani dengan 'penembak misterius' nya dulu.
Walau tidak menyelesaikan masalah, tetapi sungguh shock theraphy yang sangat manjur.

Saya terkadang enggak mengerti..
Mengapa preman2 di Jakarta sedemikian digdaya...
Aparat seolah2 tidak ada apa2nya.


Pernah saya berbincang2 dng salah satu aparat TNI yg sebelumnya bertugas di Jakarta.
Ia menceriterakan gawatnya preman2 disana.

Lha kalo aparat saja ... kepalanya pusing...
Bagaimana kami2 ini yang masyarakat biasa....

Maka, dari satu sisi, enak juga jadi preman. Kalo tidak mampu jadi preman Jakarta, ya jadi preman kampung. Bisa berkhayal seperti preman Jakarta yang ditakuti aparat. Yaahhh... seperti kucung yang berlagak jadi singalah, atau aning kampung yang berlagak seperti herder.

Quote :

Empat Anggota Ormas Ditahan
Penulis : Ratih Prahesti Sudarsono | Kamis, 6 Desember 2012 | 13:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Empat orang dari sebuah organisasi massa tertentu ditahan di Polres Metro Tangerang. Mereka ditangkap di proyek Klaster Lapaleta, Modernland, pada Rabu (5/12/2012) malam.

"Hasil sweeping atau razia terhadap kelompok itu semalam. Sembilan orang diamankan. Namun, 4 orang yang ditahan karena terbukti memiliki senjata tajam seperti golok atau samurai," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (6/12/2012) siang.

Mereka adalah Ukif Abdullah (30 tahun, dari Batuceper, dengan barang bukti golok), Natrom (40, Larangan, golok), Darma (24, Kembangan, samurai), dan Usman (42, Rawabokor Benda, samurai).

Kronologi kejadiannya, menurut Rikwanto, berawal dari kejadian tiga hari sebelumnya. Yaitu, seorang yang bernama Dewar menancapkan bendera ormas tersebut di proyek tersebut dan meminta uang keamanan ring luar.

Pada Kamis, 5 Desember pukul 17.04, Dewar menelepon Hasanudin (korlap security Modernland), dengan mengatakan, "Hasan, Lu sama antek-antek Lu, jangan terlalu jauh dengan kami. Gua tunggu Lu".

Tanggal yang sama pada pukul 17.30, Hasanudin datang ke lokasi proyek, dan sudah ada Dewar, Boseh, Godai, Rean, Nirta Arab, dan lainnya yang tidak dikenalnya. Ketika bersalaman dengan Dewar, tangan Hasanudin ditarik, lalu ditarik kembali, dan akhirnya Dewar lari bersama kawan-kawannya.

Pada pukul 21.30, rombongan ormas itu dari beberapa wilayah datang dan melempari lokasi. Lalu mereka di-sweeping oleh gabungan anggota Polres Metro Tangerang dan Polsek Tangerang. Terjaringlah sembilan orang, yang kemudian diamankan ke Polres.

"Sampai saat ini sembilan orang itu masih menjalani pemeriksaan. Dari mereka, empat orang kemungkinan akan ditahan karena terbukti membawa senjata tajam," kata Rikwanto.

Editor :Marcus Suprihadi

Lhoh, apa nama ormasnya? Sebutkan dong, supaya masyarakat tahu dan bisa melihat ormas mana saja yang seharusnya dibubarkan. Sebut, FBR kah?

Punya pengalaman yang menurut saya agak aneh sih di Jakarta dimasa lampau.

Proyek pembangunan gedung....beli material untuk dipasang diproyek.

Truk pengirim material sudah masuk kedalam proyek.....

Ehhh....materialnya enggak boleh diturunkan sendiri.

Harus menggunakan "Tenaga Kerja" yang berkuasa diwilayah tersebut :)



Gimana nih, apakah tradisi diatas masih berjalan sampai sekarang :)


Any comment ??

cinzano wrote:

Punya pengalaman yang menurut saya agak aneh sih di Jakarta dimasa lampau.

Proyek pembangunan gedung....beli material untuk dipasang diproyek.

Truk pengirim material sudah masuk kedalam proyek.....

Ehhh....materialnya enggak boleh diturunkan sendiri.

Harus menggunakan "Tenaga Kerja" yang berkuasa diwilayah tersebut :)



Gimana nih, apakah tradisi diatas masih berjalan sampai sekarang :)


Any comment ??

Masih, terutama di daerah Jakarta Barat dan Tangerang.
Kalau di Jakarta Selatan sih ngga.

bruce wrote:

cinzano wrote:

Punya pengalaman yang menurut saya agak aneh sih di Jakarta dimasa lampau.

Proyek pembangunan gedung....beli material untuk dipasang diproyek.

Truk pengirim material sudah masuk kedalam proyek.....

Ehhh....materialnya enggak boleh diturunkan sendiri.

Harus menggunakan "Tenaga Kerja" yang berkuasa diwilayah tersebut :)



Gimana nih, apakah tradisi diatas masih berjalan sampai sekarang :)


Any comment ??

Masih, terutama di daerah Jakarta Barat dan Tangerang.
Kalau di Jakarta Selatan sih ngga.

Saya ngasih ilustrasi ya Mod ... hehehehe

Beli rumah di Bumi serpong damai.

Trs ngisi perabotan televisi....kulkas..

Ehh begitu sampai dirumah ... enggak boleh diturunkan sendiri...

Hahahahahahaaaaa

Quote :

Saya ngasih ilustrasi ya Mod ... hehehehe

Beli rumah di Bumi serpong damai.

Trs ngisi perabotan televisi....kulkas..

Ehh begitu sampai dirumah ... enggak boleh diturunkan sendiri...

Hahahahahahaaaaa

Betul, dan masih terjadi, bahkan di Karawaci yang dalam kelas di atas BSD, kelakuan penduduk/preman sana tetap seperti itu.

Ilustrasi juga nih, mod :

Saya pernah terlibat pada salah satu perusahaan lelang dari Singapore, yang melelang dengan sukses sebuah pabrik tekstil di Kerawang dan Bekasi. Perusahaan tekstil itu bangkrut karena salah kelola.

Singkat kata, setelah lelang, ketika para pemenang lelang hendak mengambil barang yang telah dimenangkannya, ketika truk mereka hendak keluar, dihadang oleh penduduk berikut lpreman dan lurahnya sekaligus.

Mereka mengatakan, bahwa mereka harus dapat bagian dari hasil lelang perusahaan itu. Negosiasi akhirnya diputuskan, bahwa setiap truk/mobil yang keluar, harus bayar 500 ribu.

Itu di negara merdeka dan berdaulat lho, bukan di Somalia yang tidak punya pemerintahan.

Lahhh...waktu saya bekerja di salah satu Kontraktor di Jakarta, saya pernah membangun pabrik tekstil di Karawang.

Jangan2 pabrik tersebut dilelang Mod Bruce ........

Desa Telxx Jaxxx ya ?

cinzano wrote:

Lahhh...waktu saya bekerja di salah satu Kontraktor di Jakarta, saya pernah membangun pabrik tekstil di Karawang.

Jangan2 pabrik tersebut dilelang Mod Bruce ........

Desa Telxx Jaxxx ya ?

Waah, lupa mod, he he he, yang saya ingat luas pabriknya adalah 27 hektare.

cinzano wrote:

Desa Telxx Jaxxx ya ?

E'Eksnya kalau diisi menjadi T E L A N J A N G I?

Husada wrote:

cinzano wrote:

Desa Telxx Jaxxx ya ?

E'Eksnya kalau diisi menjadi T E L A N J A N G I?

Hehehehe..

Daripada menimbulkan salah intrepetasi...

Desa Teluk Jambe, Kerawang.



:)


Pabriknya ternyata masih ada...........
Fuhhh saya sudah kawatir di "take over" mr. Singa

cinzano wrote:

Hehehehe..
Daripada menimbulkan salah intrepetasi...
Desa Teluk Jambe, Kerawang.
:)
Pabriknya ternyata masih ada...........
Fuhhh saya sudah kawatir di "take over" mr. Singa

Memang, satu dari sekian banyak hobi Mr Singa ini, ya jual beli perusahaan.
Ngomong-ngomong premanisme seperti yang dikisahkan di depan itu, menurut hemat saya, salah satu penyebabnya ya tingkat pengangguran yang tinggi, melahirkan preman-preman tingkat RT/RW. Pokoknya, bagi Cinzan dan Mr Singa, kayak kerikil dalam sepatulah. Ditahan-tahan bikin jengkel, dikeluarkan, datang lagi. Kerna sepatunya bolong. :)

Quote :

Inilah Alasan Hercules Amankan Demo Perangkat Desa
Jumat, 14 Desember 2012 | 16:53 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Hercules (tengah) menemui ribuan perangkat desa berunjuk rasa di depan Gedung MPR-DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/12/2012). Mereka menuntut agar DPR segera mengesahkan Rancangan Undang-undang Desa. Dalam RUU ini diatur beberapa poin seperti alokasi anggaran untuk desa dan kesempatan perangkat desa untuk menjadi pegawai negeri sipil

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Hercules ikut mengamankan aksi demo ribuan perangkat desa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/12/2012).

Aksinya sempat menarik perhatian saat mendesak massa peserta demo berasal dari Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) dan Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (ASPDI) menduduki jalan tol.

Apa alasan Hercules muncul di demo tersebut dan mengatur massa pendemo?

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, alasan Hercules ada di depan Gedung DPR karena ASPDI meminta kelompok Hercules menjadi koordinator lapangan pengamanan unjuk rasa.

"Kelompok dari ASPDI menunjuk Hercules sebagai korlap. Jadi, waktu pengunjuk rasa menutup jalan tol dan jalan arteri, polisi meminta para korlap menertibkan kelompoknya masing-masing," ujar Rikwanto dalam pesan singkatnya.

Jika tidak ditertibkan, lanjutnya, maka polisi akan menindak tegas.

"Peran Hercules dan anggotanya (GRIB) adalah sebagai korlap keamanan salah satu kelompok pengunjuk rasa, makanya dia ada di sana," jelas Rikwanto.

Aksi unjuk rasa berlangsung sejak pagi dan berlanjut seusai shalat Jumat hingga sore. Massa sempat bentrok dengan petugas keamanan setelah memblokade kembali jalan tol depan Gedung DPR mengarah ke Slipi pada sore hari. Bentrokan pecah setelah ribuan orang pedemo diusir dari halaman Gedung DPR oleh petugas.

Melihat adanya potensi terjadi kerusuhan, ratusan polisi yang mengamankan jalannya demo langsung memukul mundur ribuan demonstran itu untuk segera membubarkan diri. Tetapi, aksi polisi ini justru menyulut demonstran untuk bertindak anarkistis. Saling lempar batu antara petugas dan para demonstran pun tidak dapat terelakkan lagi.

Massa pun kocar-kacir setelah petugas menembaki mereka dengan gas air mata, ditambah hujan deras turun sesaat ketika terjadinya bentrokan. Demonstran akhirnya membubarkan diri ketika polisi bersenjata lengkap dengan mobil lapis bajanya memaksa mereka untuk segera mengakhiri demo ini. (Theresia Felisiani)

Sumber :Tribunnews.com
Editor :Tri Wahono

Bangsa ini bagai mengidap penyakit kulit, sulit di sembuhkan dan sungguh tidak kapok kapok. Mengapa seorang preman pasar sekelas Hercules bisa memiliki 'kekuasaan'? Mengapa premanisme terus menerus dipelihara di bumi Nusantara ini?

Tanya kenapa?

Analis yang paling pas, mungkin ialah dari mereka yang menekuni Psikologi Sosial.

Quote :

Cari Pelaku Pemukulan, Ormas "Sweeping" Pondok Kelapa
Penulis : Fabian Januarius Kuwado | Kamis, 20 Desember 2012 | 15:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu ormas pemuda melakukan aksi sweeping di Kompleks Kavling DKI Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (20/12/2012) siang. Aksi para anggota ormas tersebut sempat membuat suasana sekitar lokasi mencekam.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lapangan, aksi sweeping itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Dengan menggunakan kendaraan roda dua, belasan anggota ormas berkeliling ke sejumlah daerah permukiman dengan titik kumpul di depan Seven Eleven Jalan Pondok Kelapa.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, aksi itu dipicu oleh perseteruan dua kelompok ormas sebelumnya. Kamis sekitar pukul 03.00 dini hari, Herman (32), tukang parkir Seven Eleven, dikeroyok oleh kelompok ormas lainnya hingga babak belur. Akibat kondisi luka-lukanya yang parah, Herman dilarikan ke Rumah Sakit Harum, Duren Sawit, Jakarta Timur untuk diberikan perawatan.

Rupanya hal itu memicu amarah rekan Herman yang merupakan anggota ormas. Mereka kemudian melakukan sweeping untuk mencari pelaku penganiayaan. Hingga pukul 13.58 WIB, para anggota ormas itu tampak masih melakukan sweeping di dalam area permukiman warga. Tak ada satu pun aparat kepolisian yang berjaga di lokasi tersebut.

Tanya kenapa?

Mungkin polisi masih mengatur strategi mengamankan hari perayaan natal dan tahun baru, sehingga keamanan masyarakat "agak" terlupakan.

Sekedar info pembanding dari premanisme di negara lain :

Quote :

Yoshinori Watanabe Bos Yakuza Paling Dihormati
Rabu, 9 Januari 2013 | 22:19 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]

KOMPAS.com - Mungkin sebagian dari Anda pernah mendengar kata Yakuza? Menurut wikipedia, Yakuza adalah anggota dari sindikat kriminal tradisional Jepang. Polisi dan media Jepang menyebutnya boryokudan atau kelompok kekerasan. Sementara itu, anggota Yakuza menyebut diri mereka ninkyo dantai atau secara harafiah bisa diartikan organisasi yang sangat sopan.

Dalam banyak film laga, anggota Yakuza digambarkan sebagai orang-orang kejam, bengis dan tak mengenal takut. Selain itu, mereka juga memegang teguh kehormatan dan rahasia organisasinya. Benarkah demikian? Seorang jurnalis Indonesia, Richard Susilo yang 20 tahun tinggal di Jepang, menekuni seluk beluk Yakuza ini. Dan, Richard menyumbangkan sejumlah tulisannya seputar Yakuza untuk pembaca Kompas.com.

Siapa bilang kelompok kriminal yang biasa disebut Yakuza, hanya bisa meminta uang saja? Pemimpin utama kelompok terbesar yakuza, Yamaguchi-gumi ke-5, Yoshinori Watanabe (71) malahan menyumbangkan makanan senilai miliaran yen bagi puluhan ribu para korban bencana alam di Kobe tahun 1995. Hal ini jelas tak akan bisa dilupakan banyak warga kota tersebut beserta keluarga mereka.

Watanabe menjadi bos tertinggi tahun 1989 dan berhenti tahun 2005 karena faktor usia dan kesehatan. Dialah yang paling dihormati banyak kelompok yakuza karena kepandaiannya memimpin dan kemampuannya menjadi penengah apabila ada dua pihak yang bersengketa.

Menurut data polisi Jepang saat ini ada 15.000 anggota resmi Yamaguchi-gumi dan 16.000 anggota afiliasinya. Tersebar di 47 perfektur di Jepang berikut kantor-kantor mereka, kecuali di Hiroshima dan Okinawa.

Sedikitnya penambahan 5.000 orang anggota Yamaguchi-gumi berkat tangan dingin Watanabe yang tercatat pada sejarah sejak 96 tahun lalu Yamaguchi-gumi berdiri.

Lalu dengan munculnya UU anti sindikat kejahatan Jepang tahun 1992, dia kemudian memecah anggota menjadi kelompok-kelompok kecil. Pemecahan ini dimaksudkan agar dia lebih mudah memonitor kegiatan mereka.

Pada 1995, gempa bumi di Kobe berkekuatan 7,6 skala Richter, menghancurkan kota tersebut, disaksikan langsung penulis dari helikopter sepekan setelah gempa bumi tersebut.

Tapi semangat membangun kembali masyarakat Kobe dan sekitarnya sangat luar biasa, termasuk bantuan 20.000 set makanan dan satu miliar yen dalam bentuk berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari dari Watanabe yang sangat membantu para korban bencana.

Setelah Kobe bangkit kembali, dia mendapat banyak proyek properti untuk membangun berbagai tempat di daerah Kansai yang mencakup Kobe, Osaka dan sekitarnya.

Watanabe bangkit dan terpilih menjadi pimpinan tertinggi Yamaguchi-gumi memang sangat tepat dalam krisis organisasi.

Sebelumnya dipimpin Kazuo Taoka tahun 1981. Setelah meninggal, Istri Taoka memimpin sampai tahun 1984. Kemudian Masahisa Takenaka terpilih. Tapi tak lama kemudian dibunuh sindikat kejahatan Ichiwa-kai dan berlanjut dengan perang antar-geng yakuza di Jepang.

Saat itu kondisi Jepang sangat kacau dengan perang antar-geng, tetapi dengan munculnya Watanabe, perang antar geng berhenti. Semua itu bisa terjadi berkat tangan dinginnuya dan kemampuannya menjadi mediator antar geng yang bersengketa.

Kelahiran tahun 1941 dari perfektur Tochigi ini hanya lulusan sekolah lanjutan pertama (SLTP) pada usia 17 tahun bergabung ke Yamaken-gumi, yang berafiliasi dengan Yamaguchi-gumi.

Pada tahun 1960, Watanabe juga telah membuktikan dirinya memiliki tangan dingin untuk memisahkan dua pihak yang bersengketa. Kemampuan luar biasanya inilah membuat banyak kalangan hormat kepadanya dan tak jarang dia menjadi tempat curhat banyak pihak.

Polisi menduga penghasilan Watanabe sekitar satu juta dolar AS per bulan. Pemimpin yakuza yang juga pintar membuat bakmi, hobi golf, angkat besi, jogging dan mempelajari sejarah China ini, pernah didenda 80 juta yen oleh pengadilan tinggi Osaka karena dianggap bertanggungjawab atas perbuatan anak buahnya yang membunuh polisi Jepang tahun 1995. Sang bos yakuza ini meninggal dunia pada 1 Desember 2012 di Kobe.


Sumber :Tribunnews
Editor :Ervan Hardoko

Jadi, kalau Yakuza itu preman yang patut ditiru. Begitukah? Ada kemiripan dengan Robinhood yang merampok lalu membagikan hasil rampokan kepada rakyat kecil tanpa diskriminasi. Berbeda jauh dengan gaya padang pasir yang merampok untuk dibagi-bagi di antara kawanannya.

Husada wrote:

Jadi, kalau Yakuza itu preman yang patut ditiru. Begitukah? Ada kemiripan dengan Robinhood yang merampok lalu membagikan hasil rampokan kepada rakyat kecil tanpa diskriminasi. Berbeda jauh dengan gaya padang pasir yang merampok untuk dibagi-bagi di antara kawanannya.

Waaaaa, jangan ditiru om, sekali preman tetaplah preman, yang menggunakan kekerasan dan ancaman untuk mencapai tujuan. Tujuan yang baik sekalipun tidak bisa menghapus cara yang jahat. Yang baik harus dihasilkan oleh cara yang baik. Karena kebaikan tidak bsa dicampur dengan kejahatan.

bruce wrote:

Waaaaa, jangan ditiru om, sekali preman tetaplah preman, yang menggunakan kekerasan dan ancaman untuk mencapai tujuan. Tujuan yang baik sekalipun tidak bisa menghapus cara yang jahat. Yang baik harus dihasilkan oleh cara yang baik. Karena kebaikan tidak bsa dicampur dengan kejahatan.

Sebelum Anton Medan memperlihatkan rasa 'dendam'-nya kepada Farhat, teori Bruce di atas hampir terpatahkan, sebab, Anton itu tadinya preman, kemudian 'insyaf' di penjara, lalu menjadi da'i. Tiba-tiba, rasa dendam di hatinya tumbuh subur, karena orang yang dikenai pernyataan rasis saja sudah memaafkan, Anton Medan malah mengkompori dengan tidak mau memaafkan.

Jadi, teori Bruce di atas ada benarnya.

Lhoh, OOT nih. Husabarlebayimajinasida OOT.

Quote :

Lhoh, OOT nih. Husabarlebayimajinasida OOT.

Damai bagi LTBers.

Artinya, tentang Anton Medan ini, yang konon bekas preman, ternyata masih preman juga. Mungkin selama di penjara, dia menemukan ada ajaran preman yang terselubung oleh sesuatu yang disebut sebagai Allah dan Nabinya yang dinyatakan secara berulang-ulang sampai terendap di batin alam bawah sadar.

Sebab, kalau menyimak penjelasan Nothingman, yang sudah banyak mempelajari dunia premanisme, ternyata bila diklasifikasi ayat-ayat Madaniyah dan ayat-ayat Makkiyah, ayat-ayat Madaniyah, di mana Muhammad sudah merasa kuat dengan pengikut setia, turunlah ayat-ayat 'keras' a'la preman. Mungkin selama di Mekkah, Muhammad masih banyak menerima pikiran-pikiran Waraka bin Naufal si pendeta Ebyonit itu, kemudian di Medinah, kerna telpon belum ditemukan, Sang Nabi menggunakan pikiran aslinya. Turunlah ayat-ayat 'keras', memenggal, memerangi, memaksa upeti, dll, dll.

Nah, mungkin, selama di penjara, Anton Medan melihat kecocokan ajaran itu dengan pribadinya yang menganut premanisme. Maka dia insyaf, dari preman kota menjadi preman bersorban.

Quote :

Maka dia insyaf, dari preman kota menjadi preman bersorban.

Beda utamanya adalah, kalau preman kota mudah dibubarkan satpol PP, takut sama polisi, sedangkan preman bersorban bisa nempel polisi, tentara dan pejabat, juga dibelain oleh mayoritas rakyat Indonesia. Gitu om.

Quote :

Selasa, 22/01/2013 00:19 WIB
Perkelahian di Rutan Salemba Antara Kelompok Jhon Kei dan Hare
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Sempat terjadi perkelahian antartahanan di rumah tahanan (rutan) Salemba, Jakarta Pusat. Pelaku perkelahian berasal dari kelompok John Kei dan kelompok Hare.

"Berasal dari kelompok John Kei dengan kelompok Hare," ujar Kepala Rutan Salemba, Taufiqurahman, Jakarta Pusat, saat berbincang dengan detikcom, Senin (21/1/2012).

Taufiq mengatakan, satu orang dari kelompok Hare terluka dibagian dada dikarenakan luka sabetan benda tajam. "Pelaku sudah diamankan," ucapnya.

Belum diketahui penyebab utama perkelahian tersebut. "Tapi kan di sini banyak kelompok. Biasa terjadi kesalahpahaman," terangnya.

"Masih kita lakukan penyelidikan penyebab utamanya," tambahnya.

Perkelahian terjadi sekitar sore hari, korban luka saat ini dibawa ke rumah sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.


(fiq/mpr)

Dasar preman, sudah dalam kurunganpun masih saling cakar cakaran.
Mirip memasukan hewan buas dalam satu kandang, atau ikan cupang dalam satu toples.

Bagaimana kalau dibuat arena adu preman aja ya? Mungkin cukup menghibur dan hitung hitung membina bakat petinju pengganti Tyson.

Weleh weleh.