Yang bejad siapa? Korban atau pelaku pelecehan?

Yaaaah namanya juga uang keamanan, bro. Ya wajib lah itu.

He he he he he he

Oooh ya,,, begitu PDnya masku tercinta ini,,,
kadang aku berpikir, kamu emang sengaja bikin aku marah dan kesal, kayaknya kmu seneng banget kalo aku ngomel ya mas ????
sungguh terlalu,,,

bruce wrote:

Yaaaah namanya juga uang keamanan, bro. Ya wajib lah itu.

He he he he he he

ya emg mau gmn lagi bro, apa lg yg jd 'preman'nya itu selalu tidur disamping kita...
huahahahahahaha

Joan86 wrote:

Oooh ya,,, begitu PDnya masku tercinta ini,,,
kadang aku berpikir, kamu emang sengaja bikin aku marah dan kesal, kayaknya kmu seneng banget kalo aku ngomel ya mas ????
sungguh terlalu,,,

sepertinya sih begitu cayangku.. seperti ada 'sesuatu' yg kurang klo dlm seminggu tidak mendengarkan omelan km..
ibaratnya perokok akan bilang "abis makan nda ngisep rokok, rasanya seperti ditaboki oleh orang Cina"...
kira2 seperti itulah...

abisnya km sendiri hobbynya emang 'ngomel' ya sudah sbg akibatnya ak jg 'menemukan' hobby baru, yaitu hobby 'mendengarkan istri ngomel'...

huahahahahaha

Bagi yang sudah terbiasa mendapat omelan, sehari saja tidak diomeli bisa jatuh sakit, lho.

Husada wrote:

Bagi yang sudah terbiasa mendapat omelan, sehari saja tidak diomeli bisa jatuh sakit, lho.

begitulah bro Hus.. klo sehari aj sy nda mendengarkan omelan istri, rasanya seperti makan sayur tanpa garam..
jd sy seperti kurang bersemangat dlm menjalankan aktivitas sehari2...
huahahahahaha
yg bikin sy mumet itu kan cm 'todongannya' doank bro...

nothingman wrote:

Husada wrote:

Bagi yang sudah terbiasa mendapat omelan, sehari saja tidak diomeli bisa jatuh sakit, lho.

begitulah bro Hus.. klo sehari aj sy nda mendengarkan omelan istri, rasanya seperti makan sayur tanpa garam..
jd sy seperti kurang bersemangat dlm menjalankan aktivitas sehari2...
huahahahahaha
yg bikin sy mumet itu kan cm 'todongannya' doank bro...

Salam Damai Bro.


Ikuti cara saya saja, supaya tidak pusing ditodong.
Tinggal santai duduk2 menunggu di food court.

"Serahkan ATM + no Pin ke istri anda"








GBU

nothingman wrote:

Husada wrote:

Bagi yang sudah terbiasa mendapat omelan, sehari saja tidak diomeli bisa jatuh sakit, lho.

begitulah bro Hus.. klo sehari aj sy nda mendengarkan omelan istri, rasanya seperti makan sayur tanpa garam..
jd sy seperti kurang bersemangat dlm menjalankan aktivitas sehari2...
huahahahahaha
yg bikin sy mumet itu kan cm 'todongannya' doank bro...

huuuhh, kelakuannya kamu itu sama persis seperti karakter raja Julien, itu loh monyet ekor cincin yg ada di film Penguin of Madagascar ituuu.
tingkah lakunya bener-bener usil, jahil, dan ngeselin bangeett !! awaaasss yaaa.

cinzano wrote:

Itu cuman becanda doang. Saya kan bukan penganut Sola Scriptura ......
Hanya saja pas baca2 thread ini jadi keingatan waktu diskusi mengenai Rasul Paulus ....
Salah satunya dikatakan bahwa seolah2 Rasul Paulus disebut "keras" terhadap wanita dengan adanya Surat Timotius.

sebenarnya bagi penganut Sola Scriptura sekalipun tidak ada pemahaman yg mengatakan bahwa Rasul Paulus dlm Surat Timotius tsb bersikap `keras` atau berupaya merendahkan harkat, derajat, dan martabat kaum wanita kak Cinz. itu mungkin cuma penafsiran atau pandangan pribadi dirinya sendiri, bukan ajaran dr Gerejanya.
karna tidak ada ajaran yg mengajarkan perbedaan masalah gender itu di Alkitab, yang ada justru sebaliknya karna ada salah satu Kitab yg ada dalam Alkitab yg ditulis/dikarang berdasarkan ajaran/teladan seorang wanita (Kitab Ester). dan sebagai bukti nyata bahwa Tuhan yg kita sembah itu tidak membeda-bedakan masalah gender manusia itu adalah ketika memilih Bunda Maria yang mengandung dan melahirkan Juru Selamat kita tanpa campur tangan kaum laki2 kan kak ??
jadi tidak ada tuh ajaran2 yang menyangkut perbedaan masalah gender dalam keyakinan kita, memang dalam masalah tugas2 dan wewenang tertentu kaum laki2 lebih berhak melakukannya tapi bukan bermaksud untuk merendahkan derajat dan martabat kaum wanita seperti ajarannya kaum tetangga kita.
kalo ada ajaran kita yang seperti ajaran tetangga itu, lebih baik saat ini juga aku tinggalkan ajaran iman keyakinanku itu kak Cinz,, hi hi hi

cinzano wrote:

Kalo mengenai Alkitab, tafsir, eisegesis dst saya serahkan kepada ahlinya saja (Mod Bruce) [You must be registered and logged in to see this image.]

GBU

baik, aku trima saran dari kak Cinzano, untuk masalah tafsir nanti akan aku tanyakan kepada kak Bruce yang lebih ahli dibidang tersebut.
tapi menurut aku, cara yang baik dalam menafsirkan Alkitab itu adalah dengan metode "Eksegesis" yang artinya membawa keluar apa yang ada / apa yang tertulis dalam Alkitab. namun karena apa yang ada dalam Alkitab itu bukan berisi seluruh Firman Tuhan tetapi juga berhubungan dengan sejarah/tradisi/kebiasaan2 manusia dijamannya kita membutukan perangkat/suatu alat bantu dari luar Alkitab untuk menafsirkannya (i.e Tradisi Suci), dan tentunya perangkat2 tersebut harus dibuktikan keotentikan/kebenarannya dari orang2 yg ahli dan memiliki `otoritas` yg jelas (i.e Magisterium). sehingga dalam menafsirkan Alkitab tersebut kita tidak `terjebak` pada pemahaman atau pemikirannya sendiri.

kalo cuma pake akal pikiran atau logika pribadi kita masing2 dalam menafsiran Alkitab, buat apa gunanya kita belajar agama dari Pendeta/Pastur atau ahli2 theologi ?? buat apa lagi gunanya kita harus pergi ke Gereja untuk mendengarkan Sabda Tuhan ??
tinggal beli aja Alktab di toko buku trus membaca dan mempelajarinya sendiri dirumah kan kak ??


Syalom

Joan86 wrote:

cinzano wrote:

Itu cuman becanda doang. Saya kan bukan penganut Sola Scriptura ......
Hanya saja pas baca2 thread ini jadi keingatan waktu diskusi mengenai Rasul Paulus ....
Salah satunya dikatakan bahwa seolah2 Rasul Paulus disebut "keras" terhadap wanita dengan adanya Surat Timotius.

sebenarnya bagi penganut Sola Scriptura sekalipun tidak ada pemahaman yg mengatakan bahwa Rasul Paulus dlm Surat Timotius tsb bersikap `keras` atau berupaya merendahkan harkat, derajat, dan martabat kaum wanita kak Cinz. itu mungkin cuma penafsiran atau pandangan pribadi dirinya sendiri, bukan ajaran dr Gerejanya.
karna tidak ada ajaran yg mengajarkan perbedaan masalah gender itu di Alkitab, yang ada justru sebaliknya karna ada salah satu Kitab yg ada dalam Alkitab yg ditulis/dikarang berdasarkan ajaran/teladan seorang wanita (Kitab Ester). dan sebagai bukti nyata bahwa Tuhan yg kita sembah itu tidak membeda-bedakan masalah gender manusia itu adalah ketika memilih Bunda Maria yang mengandung dan melahirkan Juru Selamat kita tanpa campur tangan kaum laki2 kan kak ??
jadi tidak ada tuh ajaran2 yang menyangkut perbedaan masalah gender dalam keyakinan kita, memang dalam masalah tugas2 dan wewenang tertentu kaum laki2 lebih berhak melakukannya tapi bukan bermaksud untuk merendahkan derajat dan martabat kaum wanita seperti ajarannya kaum tetangga kita.
kalo ada ajaran kita yang seperti ajaran tetangga itu, lebih baik saat ini juga aku tinggalkan ajaran iman keyakinanku itu kak Cinz,, hi hi hi

cinzano wrote:

Kalo mengenai Alkitab, tafsir, eisegesis dst saya serahkan kepada ahlinya saja (Mod Bruce) [You must be registered and logged in to see this image.]

GBU

baik, aku trima saran dari kak Cinzano, untuk masalah tafsir nanti akan aku tanyakan kepada kak Bruce yang lebih ahli dibidang tersebut.
tapi menurut aku, cara yang baik dalam menafsirkan Alkitab itu adalah dengan metode "Eksegesis" yang artinya membawa keluar apa yang ada / apa yang tertulis dalam Alkitab. namun karena apa yang ada dalam Alkitab itu bukan berisi seluruh Firman Tuhan tetapi juga berhubungan dengan sejarah/tradisi/kebiasaan2 manusia dijamannya kita membutukan perangkat/suatu alat bantu dari luar Alkitab untuk menafsirkannya (i.e Tradisi Suci), dan tentunya perangkat2 tersebut harus dibuktikan keotentikan/kebenarannya dari orang2 yg ahli dan memiliki `otoritas` yg jelas (i.e Magisterium). sehingga dalam menafsirkan Alkitab tersebut kita tidak `terjebak` pada pemahaman atau pemikirannya sendiri.

kalo cuma pake akal pikiran atau logika pribadi kita masing2 dalam menafsiran Alkitab, buat apa gunanya kita belajar agama dari Pendeta/Pastur atau ahli2 theologi ?? buat apa lagi gunanya kita harus pergi ke Gereja untuk mendengarkan Sabda Tuhan ??
tinggal beli aja Alktab di toko buku trus membaca dan mempelajarinya sendiri dirumah kan kak ??


Syalom

Salam Damai.


Ohhh iya .... Thanks koreksinya. Eksegesis bukan Eisegesis.


GBU

cinzano wrote:

Salam Damai Bro.

Ikuti cara saya saja, supaya tidak pusing ditodong.
Tinggal santai duduk2 menunggu di food court.

"Serahkan ATM + no Pin ke istri anda"

GBU

dulu dia juga pernah seperti itu kak Cinz, aku suruh suamiku nunggu di food court, jadi dia tinggal duduk manis sambil menikmati makanan dan minuman aja.
tapi tetep aja dia reseehh banget, nyuruh2 cepetan belanjanya, aku ditelponin terus tiap 5 menit, aku kan jadi tidak tenang belanjanya karena serasa diuber-uber gitu.
yang seharusnya aku bisa santai dan menikmati saat2 berbelanja, justru dia bikin aku jengkel n keseel aja.

cinzano wrote:

Salam Damai.

Ohhh iya .... Thanks koreksinya. Eksegesis bukan Eisegesis.

GBU

Yupp, Eisegesis adalah kebalikan dari Eksegesis, yaitu dengan membawa `sesuatu` dari luar Alkitab untuk dibawa masuk dalam menafsirkan/mengartikan Alkitab. menafsiran Alkitab dengan pola pemikirannya sendiri kemudian berusaha mencari dan mencocokkan dengan apa yang ada dalam Alkitab itulah yang dinamakan Eisegesis.

Syalom

Joan86 wrote:

cinzano wrote:

Salam Damai.

Ohhh iya .... Thanks koreksinya. Eksegesis bukan Eisegesis.

GBU

Yupp, Eisegesis adalah kebalikan dari Eksegesis, yaitu dengan membawa `sesuatu` dari luar Alkitab untuk dibawa masuk dalam menafsirkan/mengartikan Alkitab. menafsiran Alkitab dengan pola pemikirannya sendiri kemudian berusaha mencari dan mencocokkan dengan apa yang ada dalam Alkitab itulah yang dinamakan Eisegesis.

Syalom

Salam Damai.

Waduhhh ........... pengetahuan begitu mendalam.

Ini mitra seimbang dengan Mod Bruce & Mod Husada [You must be registered and logged in to see this image.]




GBU

aku cuma ibu rumah tangga yang biasa ngurus keperluan suami dan anakku dirumah, mana mungkin pengetahuan aku disandingkan dengan kak Bruce dan kak Husada diforum ini.
kak Cinzan bisa aja ngomongnya, aku jadi malu nich.

waah, kak Cinzan pasti sedang berusaha merayu supaya aku tidak marah ya ? Hayooo ngaku aja kak.
kakak tenang aja, paling yang kena omelanku diforum ini cuma 1 orang aja kok.
hi hi hi

Quote :

kakak tenang aja, paling yang kena omelanku diforum ini cuma 1 orang aja kok.

Maksudnya? Diomeli = Dicintai ya?

cinzano wrote:

Salam Damai.
Waduhhh ........... pengetahuan begitu mendalam.
Ini mitra seimbang dengan Mod Bruce & Mod Husada [You must be registered and logged in to see this image.]
GBU

Jiyahhahhaahhaaahhaaaa... Cinzan ini, kalo Anda merasa ketemu dengan mitra yang sejajar, jangan bawa-bawa yang lain dong. Itu mengarah ke penzholiman.

Joan86 wrote:

huuuhh, kelakuannya kamu itu sama persis seperti karakter raja Julien, itu loh monyet ekor cincin yg ada di film Penguin of Madagascar ituuu.
tingkah lakunya bener-bener usil, jahil, dan ngeselin bangeett !! awaaasss yaaa.

dan kenyataannya orang yg tingkah lakunya mirip monyet yg usil, jahil, dan ngeselin itu adlh yg mjd suami km sendiri..
wuahahahahahaha
makanya ati2 klo ngomong, ntar didenger Tuhan km sendiri yg akan menerima akibatnya..
kaciaaan deh loe...

bruce wrote:

Quote :

kakak tenang aja, paling yang kena omelanku diforum ini cuma 1 orang aja kok.

Maksudnya? Diomeli = Dicintai ya?

sepertinya pernyataan itu emg ditujukan kpd sy bro bruce.. emg sapa lg siihhh..
wakakakakakaa

Tepokjidad.com aja deh

Tentang yang sakit karna tidak mendapat omelan, padahal biasanya mendapat omelan, membawa ingatan saya pada orang yang kecanduan narkoba.

Waktu dikader menjadi kader dalam pencegahan peredaran dan pemakaian narkoba, diinformasikan pada kami bahwa sebenarnya tubuh manusia itu memproduksi zat-zat yang didapat dari narkoba, diproduksi sebanyak yang diperlukan. Kemudian, orang yang memasok langsung zat-zat itu dengan mengkonsumsi (mungkin melalui oral, ato anal, ato hidung) maupun dengan injeksi (suntik), maka produser dalam tubuh menjadi berhenti. Karena dapat dipasok langsung, maka jumlah yang dibutuhkan semakin hari semakain banyak. Nah, bila sudah membutuhkan sdemikian banyak, tiba-tiba dihentikan, maka akan menimbulkan penderitaan, misalnya jantung berdebar, berkelejotan, meraung-raung, dll.

Artinya, andaikan pertambahan dosis narkoba itu masih dalam batas toleransi, si orang pemakai tersebut masih hidup. Namun dengan 'berharap' akan mendapat kenikmatan yang lebih banyak, si pemakai memasok dengan dosis yang di luar kemampuan daya tahan tubuh, maka matilah dia, over dosis.

Kembali ke omelan, seseorang yang mendapat omelan harian, kalau jumlah kuantitas dan kualitas omelan semakin hari semakin meningkat, dan tiba-tiba dihentikan, si obyek omelan akan sakit. Jadi, kalaupun hendak mengurangi omelan, perlahan-lahan, ya? Kalau tiba-tiba berhenti sama sekali, akan mendatangkan rasa sakit.



Damai, damai, damai.

Quote :

Kalau tiba-tiba berhenti sama sekali, akan mendatangkan rasa sakit.

Ngga diomeli jadi 'sakau' kah?
Ha ha ha ha ha ha ha

bruce wrote:

Ngga diomeli jadi 'sakau' kah?
Ha ha ha ha ha ha ha

Yaahhh... kira-kira gitulah.

daya imajinasi bro Husada memang luar biasa...
wakakakakakkk...

cinzano wrote:

Joan86 wrote:

Yupp, Eisegesis adalah kebalikan dari Eksegesis, yaitu dengan membawa `sesuatu` dari luar Alkitab untuk dibawa masuk dalam menafsirkan/mengartikan Alkitab. menafsiran Alkitab dengan pola pemikirannya sendiri kemudian berusaha mencari dan mencocokkan dengan apa yang ada dalam Alkitab itulah yang dinamakan Eisegesis.

Syalom

Salam Damai.
Waduhhh ........... pengetahuan begitu mendalam.

Ini mitra seimbang dengan Mod Bruce & Mod Husada [You must be registered and logged in to see this image.]
GBU

bro Cinzano jangan takut sm 'provokasi' istri sy..

sy dan istri cm orang awam biasa kok, jd nda tau apa2 soal masalah theologi ataupun katakese.. kebetulan memang kami berlatar IT (bidang software development sih tepatnya), baik pendidikan atau pekerjaan sy dan pekerjaan istri dulunya.. dan krn biasanya dlm pembuatan software project itu diawali dgn kegiatan analisa dan perancangan, kami terbiasa mengidentifikasi permasalahan yg ada/yg mungkin akan timbul dlm pembuatan project tsb.. dlm kegiatan perencanaan itu, kita membuat seluruh daftar masalah/pertanyaan beserta solusi2 yg dpt mengatasi masalah2 tsb.. jd dlm membuat perencanaan itu kami sangat mengandalkan daya analisa dan logika pemikiran yg kuat dan tajam, krn klo sampe salah dlm membuat perencanaan maka efek kedepannya bisa sangat fatal, project yg kami buat nti akan banyak masalah dlm proses pembangunannya..

jd sebenarnya sy dan istri cm jago bertanya aja bro, bukan jago menjawab pertanyaan2 itu, apa lg yg berhubungan dgn masalah theologi kami sebenarnya awam.. dan biasanya yg jd pertanyaan kami itu berasal dr statement2/postingan lawan diskusi, jd dr apa yg sudah anda tulis itu yg akan dijadikan sumber pertanyaan..


makanya sy agak berhati2 jg klo berdiskusi/berdebat dgn istri sy, karena kerangka berpikir dalam membangun logika yg kami gunakan sama persis, walaupun caranya mungkin berbeda.. maklumlah krn kami sama2 satu seperguruan walau sy lulus jauh lebih dulu dr dia..
hehehehehe

Syalom,

Sedang sakaukah? Kenapa dingin dan sunyi?