Konflik Myanmar : Buddhis dan Islam

Quote :

Kamis, 21/03/2013 16:41 WIB
Konflik Sektarian Kembali Pecah di Myanmar, 10 Orang Tewas
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

[You must be registered and logged in to see this image.]
sisa konflik berdarah di Rakhine

Yangon - Bentrokan antara penganut Buddha dan Islam kembali terjadi di Myanmar. Korban jiwa pun berjatuhan. Sedikitnya 10 orang tewas dalam kerusuhan ini.

Salah seorang anggota parlemen dari kelompok oposisi National League for Democracy (NLD), Win Htein, menyaksikan langsung dampak hebat bentrokan ini. Htein mengaku, dirinya melihat sejumlah jasad tergeletak begitu saja di lokasi bentrokan di kota Meiktila.

"Lebih dari 10 orang tewas," ujar Win Htein kepada AFP, Kamis (21/3/2013).

Menurut kepolisian Myanmar, bentrokan ini dipicu oleh pertengkaran di salah satu toko emas setempat yang dimiliki seorang warga muslim pada Rabu (20/3). Adu mulut tersebut beralih menjadi aksi saling serang dan bentrokan hingga melibatkan 200 orang.

Sejauh ini, kepolisian setempat baru bisa memastikan identitas 2 korban tewas dalam bentrokan ini. Salah satu korban tewas merupakan seorang biksu. Beberapa korban juga mengalami luka bakar dalam kerusuhan ini.

Tidak diketahui pasti penyebab pertengkaran yang berujung pada bentrokan tersebut. Namun sejumlah masjid di dekat lokasi kejadian dibakar oleh massa yang terlibat bentrokan.

Pasca bentrokan pertama, otoritas setempat menetapkan jam malam bagi warga. Namun pada Kamsi (21/3) pagi, bentrokan kembali pecah dan memakan korban jiwa lebih banyak. Seorang warga setempat mengaku dirinya melihat banyak mayat bergelimpangan di jalan.

"Situasinya semakin memburuk. Polisi tidak bisa mengendalikan warga. Ada sekelompok orang di jalanan yang bersenjatakan pisau dan tongkat," tutur pria yang enggan disebut namanya ini.

Sementara itu, Win Htein memperkirakan bentrokan ini merupakan imbas dari konflik berdarah di Rakhine, Myanmar barat yang telah menewaskan sedikitnya 180 orang. Terlebih, wilayah Meiktila hanya dihuni sekitar 30 ribu penduduk Muslim dari total 80 ribu penduduknya. Selain itu, kasus semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya di Meiktila.

"Saya pikir ini konsekuensi dari apa yang terjadi di wilayah Rakhine tahun lalu," imbuhnya.

(nvc/ita)

Yeeeaaaah, peristiwa yang lalu, kelenteng dan vihara di Indonesia jadi sasaran penyerbuan. Kali ini apakah akan terjadi lagi?

Entah apa hubungannya, memang membingungkan.

Ternyata, Budhist yang terkenal kalem itu bisa juga terpancing jadi marah kalau sudah berbaur dengan Islam. Hebat juga dengungan rahmatan lil alamin itu. 'Menakjubkan'.

Husada wrote:

Ternyata, Budhist yang terkenal kalem itu bisa juga terpancing jadi marah kalau sudah berbaur dengan Islam. Hebat juga dengungan rahmatan lil alamin itu. 'Menakjubkan'.

Wuiiiits, siapa bilang kalem, om?
Sama saja, kita lihat kekejaman Kmher Merah di Kamboja dulu itu.

Dan kalau dari kisah kisah saling bantai di jaman perebutan kekuasaan dulu, juga antara tentara Mao dan Chiang Kaisek, sepertinya jelas, bahwa kekejaman merata pada hampir semua penganut agama.

Ooo... begitu. Para penganut Budha yang saya kenal muka, rata-rata kalem sih Glomod?

Husada wrote:

Ooo... begitu. Para penganut Budha yang saya kenal muka, rata-rata kalem sih Glomod?

Sudah kenal dengan yang terakhir? Kalau gak salah namanya Aliansah, jagal dari Ancol? Sepertinya sih buddhist.

bruce wrote:

Sudah kenal dengan yang terakhir? Kalau gak salah namanya Aliansah, jagal dari Ancol? Sepertinya sih buddhist.

Bgaimana mau kenal? Bahkan waktu tinggal di Bekasi saja saya tidak pernah ke Ancol. Apalagi sekarang?

Quote :

Senin, 25/03/2013 18:54 WIB
Kerusuhan di Burma, masjid dirusak
BBCIndonesia.com - detikNews

[You must be registered and logged in to see this image.]
Masjid dan rumah-rumah ini diserang selama kerusuhan akhir pekan.

Sejumlah masjid dan puluhan rumah dirusak di Burma tengah dalam rangkaian kerusuhan antara kelompok Buddha dan Muslim.

Sekitar tiga ratus orang dilaporkan menyerang satu masjid di kota Oh The Kone, sekitar 80 km dari Rangoon.

Massa juga merusak lebih dari 20 toko dan rumah milik warga Muslim di kawasan itu.

Tentara Burma dikerahkan di kota Meikhtila, tempat lebih dari tiga puluh orang tewas dalam bentrokan dua hari antara kelompok Buddha dan minoritas Muslim pekan lalu.

Sasaran serangan terbaru ini adalah komunitas Muslim yang telah tinggal di kawasan itu selama puluhan tahun.

Presiden Thein Sein menetapkan kondisi darurat di Burma tengah hari Jumat lalu dan memerintahkan pengerahan tentara.

Kerusuhan antar komunitas - yang dibungkam selama setengah abad pemerintahan militer- kembali muncul setelah pemerintahan reformis Presiden Thein Sein mulai menjabat tahun 2011.

Sekitar 10.000 orang penduduk kota kehilangan tempat tinggal akibat kerusuhan yang terjadi sepanjang akhir pekan itu.

Penduduk Muslim Burma - sebagian besar berasal dari India, Cina dan Bangladesh- terhitung 4% dari sekitar 60 juta jiwa penduduk.

Kerusuhan akibat isu agama pecah beberapa kali sebelumnya di sejumlah tempat termasuk di negara bagian Rakhine.

Di Rakhine, sejak kerusuhan pecah tahun lalu, ribuan warga Muslim Rohingya melarikan diri dengan kapal karet, termasuk ke Bangladesh dan Malaysia.

(bbc/bbc)

Wuuaahhh... masjidnya makin cakep di sekitar api.

Wadooooh

Weleh, tepok jidad makin keren.

kesimpulan: anarkisme tidak memandang latar belakang dan agama pelakunya..

hello kitty wrote:

kesimpulan: anarkisme tidak memandang latar belakang dan agama pelakunya..

Betul. Dan kalau distatistikkan, tergambar tokoh utama dan tokoh penderita. [You must be registered and logged in to see this image.]

Husada wrote:

hello kitty wrote:

kesimpulan: anarkisme tidak memandang latar belakang dan agama pelakunya..

Betul. Dan kalau distatistikkan, tergambar tokoh utama dan tokoh penderita. [You must be registered and logged in to see this image.]

Hua ha ha ha hah ahaha

Jadi inget2 syair lagunya John Lennon...... "Imagine"

Tapi dimana2 kalo ada kerusuhan yang salah oknumnya bukan ajarannya.

Ego.

Ego seorang manusia yang merasa lebih benar dibanding manusia lain.
Celakanya, biasanya sudah ego nya besar ditambah kemampuannya pas-pasan.
Jadilah ekstrim yang di luar batas kepatutan.

Bila terjadi ketidak-sepakatan, mengapa harus diselesaikan lewat jalur pengrusakan.
Mengapa tidak melalui jalur hukum ?



Hal2 ini menunjukkan kemampuannya sebatas otot

cinzano wrote:

Bila terjadi ketidak-sepakatan, mengapa harus diselesaikan lewat jalur pengrusakan.
Mengapa tidak melalui jalur hukum ?



Hal2 ini menunjukkan kemampuannya sebatas otot

Mengendalikan diri, dan mempercayai proses hukum berlangsung, itupun membutuhkan kemampuan logika dan nalar yang baik, om. Kalau nalar dan logika lemah, maka yang kuat dan tersisa hanya otot.

kapan ya bisa hidup berdampingan dengan damai seperti di taman firdaus?
masa harus nunggu tinggal di surga dulu?

hello kitty wrote:

kapan ya bisa hidup berdampingan dengan damai seperti di taman firdaus?
masa harus nunggu tinggal di surga dulu?

Taman Firdaus.

Dimanakah itu ?

1. Di Surga ?
2. Di Bumi ?
3. ................

cinzano wrote:

hello kitty wrote:

kapan ya bisa hidup berdampingan dengan damai seperti di taman firdaus?
masa harus nunggu tinggal di surga dulu?

Taman Firdaus.

Dimanakah itu ?

1. Di Surga ?
2. Di Bumi ?
3. ................

Wah, yang pasti sih kalau Taman Safari ada dua tempat om, ada di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Naah, kalau Taman Anggrek, sepertinya cuma ada di Jakarta.

Dengan segala keruwetan yang ada ...... suatu saat terlintas dipikiran...

Pilih mana :

1. Hidup dengan banyak orang sekaligus berbagai macam permasalahannya.
2. Hidup sendirian ditengah hutan

cinzano wrote:

Dengan segala keruwetan yang ada ...... suatu saat terlintas dipikiran...

Pilih mana :

1. Hidup dengan banyak orang sekaligus berbagai macam permasalahannya.
2. Hidup sendirian ditengah hutan

Kalau di tengah hutan tidak terdapat macam macam permasalahan, saya pilih di tengah hutan, om.
He he he he

bruce wrote:

cinzano wrote:

Bila terjadi ketidak-sepakatan, mengapa harus diselesaikan lewat jalur pengrusakan.
Mengapa tidak melalui jalur hukum ?



Hal2 ini menunjukkan kemampuannya sebatas otot



[You must be registered and logged in to see this image.]

Mengendalikan diri, dan mempercayai proses hukum berlangsung, itupun membutuhkan kemampuan logika dan nalar yang baik, om. Kalau nalar dan logika lemah, maka yang kuat dan tersisa hanya otot.

[You must be registered and logged in to see this image.]

sy sangat sangat setuju sekali dgn bro Bruce.. bentuk2/cara2 pengendalian diri dgn beribadah, berpantang, berkorban, berpuasa, dsb akan sia-sia belaka jika tidak dilandasi dgn nalar, logika, dan hati nurani yg baik...

jd klo hati nurani dan akal budinya sudah jelek, rusak dan logika berpikirnya sudah terbolak-balik, harusnya dia dirawat di RS jiwa atau panti rehabilitasi mental dulu, baru setelah itu dia belajar agama dan beribadah menurut ajaran agamanya.. sebab klo tidak mereka ini nantinya yg bikin kacau dan merusak ajaran agama yg seharusnya baik dan benar itu bro.. betul nda..?
orang gila dan nda waras kok mau 'diobati' dgn ajaran agama, jelas nda mempan doonk.. harusnya dia direhab dan dirawat dulu di RS jiwa, nti jika dianggap sudah waras, baru lah dia diberikan ajaran agama.. tentu ajaran agama yg diberikan itu ajaran yg baik dan benar, jangan dipake ajarannya orang yg nda waras jg, nti dia bisa gila dan tambah nda waras lagee...
huahahahahahaha [You must be registered and logged in to see this image.]

Masalahnya, bro, yang paling mudah dalam mengatasi rasa rendah diri adalah ngotot menggunakan otot.

Belajar, termasuk belajar agama, tidak mudah, jauh lebih mudah ngotot dan meraa sok tahu, cukup dengan berteriak teriak dan menunjuk orang lain sebagai sesat, kafir, murtad. Itu terasa sudah hidup dengan benar.

hidup sendirian di hutan sepertinya masalahnya tambah kompleks..
1. kalau mau makan, harus kejar2an sama target, belum lagi harus mengolah sendiri
2. kalau mau mandi, terpaksa harus berendam di sungai yang penuh makhluk hidupnya...
atau mau bikin kamar mandi sendiri???
3. kalau kesepian, terpaksa peluk pohon...atau peluk singa???