Persembahan kepada Gereja tidak tersalurkan dengan benar ?

Quote :

21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Mat 7:21-23 ITB)

Quote :

35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Mat 25:35-40 ITB)

Salam Damai teman2.

Mau nanya saja.
Kita memberikan persembahan kepada Gereja entah namanya dalam bentuk perpuluhan, persembahan kasih, kolekte ataupun lain2nya.
Tujuannya agar dapat didistribusikan dengan benar, baik untuk Tuhan ataupun untuk sesama.

Bilamana uang yang diberikan tersebut ternyata aktualnya (maaf saya ekstrimkan) dikorupsi ataupun semisal melulu hanya untuk keperluan pendidikan yang elit saja (dengan harapan untuk pemberitaan Injil melalui pendidikan tentunya).
Sehingga porsi untuk sesama tidak tercover.

Bagaimana status kita nantinya. Sebagai kambing ataukah sebagai domba ?


GBU
:)

Kalau dari pemikiran saya, kemanapun uang yang kita berikan nanti berakhir, entah ke orang yang benar benar butuh, entah dikorupsi, entah ke pembangunan, entah ke fasilitas gereja, semuanya sudah bukan tanggung jawab kita lagi, om.

Karena yang paling penting dalam memberikan sumbangan adalah kerelaan hati saat kita melakukannya. Kalau kita rela hati, maka selanjutnya adalah tanggung jawab pengelola uang itu, bukan tanggung jawab kita lagi.

Kira kira seperti itu, om.

Syalom

bruce wrote:

Kalau dari pemikiran saya, kemanapun uang yang kita berikan nanti berakhir, entah ke orang yang benar benar butuh, entah dikorupsi, entah ke pembangunan, entah ke fasilitas gereja, semuanya sudah bukan tanggung jawab kita lagi, om.

Karena yang paling penting dalam memberikan sumbangan adalah kerelaan hati saat kita melakukannya. Kalau kita rela hati, maka selanjutnya adalah tanggung jawab pengelola uang itu, bukan tanggung jawab kita lagi.

Kira kira seperti itu, om.

Syalom

Saya ngeliat ..... ada lho Mod ...
Gereja yang orientasinya membuat cabang Gereja sebanyak2nya. Tetapi untuk ke sesama kurang sekali.
Padahal baik metode Iman dan Perbuatan, ataupun Iman saja ....
Semuanya sepakat bahwa "perbuatan" akan tetap terlaksana. Melaksanakan hukum kasih pertama dan kedua.

Lha kalo pas hari penghakiman, nanti kalo kena "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu,
dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?" Waahh kan celaka ??

[You must be registered and logged in to see this image.]

Yah memang ada, om, bahkan salah satu teman saya punya gereja sebesar stadion di Jawa Tengah, dalam arti literal lho.

Tapi aliran gerejanya memang menganut theology kemakmuran kan? Ya sistemnya seperti nabung di bank, dengan bunga yang ditagih berpuluh kali lipat.

He he he, Tuhan koq dipajekin, tapi yaa itu yang dipercaya mereka, banyak memberi banyak menerima, makin banyak memberi makin banyak menerima. Yang terima siapa? Ngga penting, yang penting memberi sebanyak banyaknya, begitu lah.

bruce wrote:

Yah memang ada, om, bahkan salah satu teman saya punya gereja sebesar stadion di Jawa Tengah, dalam arti literal lho.

Tapi aliran gerejanya memang menganut theology kemakmuran kan? Ya sistemnya seperti nabung di bank, dengan bunga yang ditagih berpuluh kali lipat.

He he he, Tuhan koq dipajekin, tapi yaa itu yang dipercaya mereka, banyak memberi banyak menerima, makin banyak memberi makin banyak menerima. Yang terima siapa? Ngga penting, yang penting memberi sebanyak banyaknya, begitu lah.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Hehehehee tahu saja arah saya kemana ..............
Maaf...bukannya menjustifikasi ......

Ibaratnya seperti ..... perumpamaan orang samaria yang baik hati.
Ada orang yang tertimpa musibah (dlm arti miskin dst) ... dimana kita mengetahui tetapi tidak membantu.
Bukankah seperti perumpamaan diatas.



[You must be registered and logged in to see this image.]

Aliran gereja di atas memang mungkin tidak seperti aliran gereja lain yang lebih 'serius' om. Tetapi sepertinya tetap ada juga penyaluran ke luar.

Kalau yang benar benar telak pernah saya tanyakan pada penganut SSY, saya tanyakan, apa karya kasih mereka, sebutkan satu saja, dan mereka cuma berkata bahwa Jesus memerintahkan menginjil, menyampaikan injil ke semua orang dengan cara door to door, dan itu yang mereka lakukan. Saya cuma katakan, bahwa itu semua sia sia, menyampaikan kabar kasih, tetapi tanpa bukti.

Nah, balik lagi ke theology kemakmuran. Seingat saya ada juga koq karya kemanusiaan mereka, cuma kalau ditanya kemana aliran dana terbesar bermuara? Walahualam bisawab.

He he he he.

bruce wrote:

Kalau dari pemikiran saya, kemanapun uang yang kita berikan nanti berakhir, entah ke orang yang benar benar butuh, entah dikorupsi, entah ke pembangunan, entah ke fasilitas gereja, semuanya sudah bukan tanggung jawab kita lagi, om.

Karena yang paling penting dalam memberikan sumbangan adalah kerelaan hati saat kita melakukannya. Kalau kita rela hati, maka selanjutnya adalah tanggung jawab pengelola uang itu, bukan tanggung jawab kita lagi.

Kira kira seperti itu, om.

Syalom

aku paling suka sama pendapat kak Bruce yang satu ini. [You must be registered and logged in to see this image.]
yang penting kita sudah memberikan dgn kerelaan hati, entah nantinya akan dimanfaatkan atau dislewengkan itu tanggung jawab pengelola uang tersebut. ya kalo kita kurang puas dengan hasil yang dilakukan pihak Gereja, kita lakukan aja sumbangan secara langsung kepada pihak yang membutuhkan, jadi tidak perlu dijadikan masalah.
[You must be registered and logged in to see this image.]

Tankyou sis.

bruce wrote:

Yah memang ada, om, bahkan salah satu teman saya punya gereja sebesar stadion di Jawa Tengah, dalam arti literal lho.

Tapi aliran gerejanya memang menganut theology kemakmuran kan? Ya sistemnya seperti nabung di bank, dengan bunga yang ditagih berpuluh kali lipat.

He he he, Tuhan koq dipajekin, tapi yaa itu yang dipercaya mereka, banyak memberi banyak menerima, makin banyak memberi makin banyak menerima. Yang terima siapa? Ngga penting, yang penting memberi sebanyak banyaknya, begitu lah.

[You must be registered and logged in to see this image.]

aku sebenernya heran ada gereja yang menganut theologi kemakmuran itu kak Bruce.
sepertinya kok berkat Jesus dianggap kayak barang dagangan aja, dan mereka menganggap bahwa yang namanya kemakmuran itu cuma ada didunia ini.
semakin macem-macem aja ajaran mereka itu ya kak. [You must be registered and logged in to see this image.]

Joan86 wrote:

bruce wrote:

Yah memang ada, om, bahkan salah satu teman saya punya gereja sebesar stadion di Jawa Tengah, dalam arti literal lho.

Tapi aliran gerejanya memang menganut theology kemakmuran kan? Ya sistemnya seperti nabung di bank, dengan bunga yang ditagih berpuluh kali lipat.

He he he, Tuhan koq dipajekin, tapi yaa itu yang dipercaya mereka, banyak memberi banyak menerima, makin banyak memberi makin banyak menerima. Yang terima siapa? Ngga penting, yang penting memberi sebanyak banyaknya, begitu lah.

[You must be registered and logged in to see this image.]

aku sebenernya heran ada gereja yang menganut theologi kemakmuran itu kak Bruce.
sepertinya kok berkat Jesus dianggap kayak barang dagangan aja, dan mereka menganggap bahwa yang namanya kemakmuran itu cuma ada didunia ini.
semakin macem-macem aja ajaran mereka itu ya kak. [You must be registered and logged in to see this image.]

Tanpa bermaksud memuji gereja sendiri, tetapi adalah benar bahwa Jesus mendirikan gerejaNya di atas dasar yang benar. Dengan dasar yang benar, maka badai dan ombak tidak akan menggoyahkan gereja itu. Kalau kemudian ada yang mendirikan gereja terpisah dari gereja yang satu, dan mendirikannya di atas 'rakit ketakutan' atau diatas 'lumpur kemewahan dan kekayaan' maka ketika datang angin dan badai, gereja itu mulai retak dan perlahan lahan rontok satu persatu.

Bersyukurlah kita yang telah memilih untuk 'bernaung' di gereja yang didirikan oleh Jesus sendiri.

bruce wrote:

Joan86 wrote:

bruce wrote:

Yah memang ada, om, bahkan salah satu teman saya punya gereja sebesar stadion di Jawa Tengah, dalam arti literal lho.

Tapi aliran gerejanya memang menganut theology kemakmuran kan? Ya sistemnya seperti nabung di bank, dengan bunga yang ditagih berpuluh kali lipat.

He he he, Tuhan koq dipajekin, tapi yaa itu yang dipercaya mereka, banyak memberi banyak menerima, makin banyak memberi makin banyak menerima. Yang terima siapa? Ngga penting, yang penting memberi sebanyak banyaknya, begitu lah.

aku sebenernya heran ada gereja yang menganut theologi kemakmuran itu kak Bruce.
sepertinya kok berkat Jesus dianggap kayak barang dagangan aja, dan mereka menganggap bahwa yang namanya kemakmuran itu cuma ada didunia ini.
semakin macem-macem aja ajaran mereka itu ya kak.

Tanpa bermaksud memuji gereja sendiri, tetapi adalah benar bahwa Jesus mendirikan gerejaNya di atas dasar yang benar. Dengan dasar yang benar, maka badai dan ombak tidak akan menggoyahkan gereja itu. Kalau kemudian ada yang mendirikan gereja terpisah dari gereja yang satu, dan mendirikannya di atas 'rakit ketakutan' atau diatas 'lumpur kemewahan dan kekayaan' maka ketika datang angin dan badai, gereja itu mulai retak dan perlahan lahan rontok satu persatu.

Bersyukurlah kita yang telah memilih untuk 'bernaung' di gereja yang didirikan oleh Jesus sendiri.

Sipp bro Bruce.. akhirnya siapa yg benar jg akan terlihat dgn jelas kok... tp kita ambil aj sisi postifnya bro, klo nda ada yg melakukan kesalahan maka kebenaran akan sulit terlihat bagi kita..
itu aj deh bro..
[You must be registered and logged in to see this image.]

Betul, bro, sependapat.

Tp dari salah satu gereja penganut teologi kemakmuran itu, ada yg punya yayasan bagi orang-orang tidak mampu. Walau nama yayasannya tidak mewakili nama gerejanya, tp gereja itu mendonorkan dana ke yayasan itu.
Di salah satu cabang gereja itu, yg saya tau ya, mreka punya tim reaksi cepat tanggap bencana. Jd kl ada bencana di manapun, ada orang-orang yg besoknya juga siap mluncur ksana dg mbawa bantuan.

Mksd saya, mungkin saja ada gereja yg terkenal dg teologi kemakmuran atau kesanggupan dana utk buka cabang lebih cepat dari KFC. Mgkn saja mreka menonjol di aspek itu shg orang luar mlihat HANYA ke sisi itu.
Tp bisa saja di balik itu, dana yg mreka salurkan utk diakonia juga sangat besar, bahkan mgkn lebih besar daripada gereja yg ternama krn gerakan sosialnya.
Cuma kan kata Kristus, kl orang memberi jangan sampai ketauan. Mgkn saja gereja teologi kemakmuran itu mnyembunyikan kdermawanannya.

Intinya, marilah kita tidak mhakimi sblm tau dg jelas apa yg ingin kita hakimi.

siip wrote:

Tp dari salah satu gereja penganut teologi kemakmuran itu, ada yg punya yayasan bagi orang-orang tidak mampu. Walau nama yayasannya tidak mewakili nama gerejanya, tp gereja itu mendonorkan dana ke yayasan itu.
Di salah satu cabang gereja itu, yg saya tau ya, mreka punya tim reaksi cepat tanggap bencana. Jd kl ada bencana di manapun, ada orang-orang yg besoknya juga siap mluncur ksana dg mbawa bantuan.

Mksd saya, mungkin saja ada gereja yg terkenal dg teologi kemakmuran atau kesanggupan dana utk buka cabang lebih cepat dari KFC. Mgkn saja mreka menonjol di aspek itu shg orang luar mlihat HANYA ke sisi itu.
Tp bisa saja di balik itu, dana yg mreka salurkan utk diakonia juga sangat besar, bahkan mgkn lebih besar daripada gereja yg ternama krn gerakan sosialnya.
Cuma kan kata Kristus, kl orang memberi jangan sampai ketauan. Mgkn saja gereja teologi kemakmuran itu mnyembunyikan kdermawanannya.

Intinya, marilah kita tidak mhakimi sblm tau dg jelas apa yg ingin kita hakimi.

Betul, memang bisa saja terjadi.

Jangankan gereja Kristen, yang termasuk dalam 'aliran sesat' seperti COG (yang sekarang jadi FCI) bahkan sangat nyata koq kegiatan sosialnya bro.