Yesus Barabbas

Ada sebuah artikel yang sangat menarik dari Katolisitas, dan saya copas ke sini untuk kita baca bersama.

Quote :

Siapa itu Yesus Barabbas? (Mat 27:17)

Ada banyak orang mempertanyakan siapakah sebenarnya Yesus Barabbas yang disebut dalam Mat 27:17-26 , yang telah dipilih oleh orang-orang Yahudi untuk dibebaskan, dan Tuhan Yesus Kristus dihukum mati menggantikan dia.

Paus Benediktus XVI dalam bukunya, Jesus of Nazareth, menjelaskan tentang Yesus Barabbas ini, demikian:

“Di puncak pengadilan Yesus, Pilatus menghadirkan pilihan kepada orang banyak, antara Yesus dengan Barabbas. Satu dari antara mereka akan dibebaskan. Tetapi siapakah Barabbas? Biasanya perkataan dalam Injil Yohanes yang akan muncul di pikiran: “Barabas adalah seorang penyamun” (Yoh 18:40). Tetapi bahasa Yunani untuk “penyamun” telah mempunyai arti khusus dalam situasi politik yang terjadi pada zaman itu di Palestina. Kata itu menjadi persamaan kata dengan “pemberontak”. Barabbas mengambil bagian dalam pemberontakan (lih. Mrk 15:7) dan lebih lagi -dalam konteks itu- telah dituduh sebagai pembunuh (lih. Luk 23:19, 25). Ketika Matius menyebutkan bahwa Barabbas adalah “penjahat yang terkenal” (Mat 27:16), ini adalah bukti bahwa ia adalah pemberontak yang ternama, sesungguhnya kemungkinan adalah pemimpin sesungguhnya dari pemberontakan itu.

Dengan kata lain, Barabbas adalah seorang tokoh mesianis. Pilihan antara Yesus vs Barabbas bukan merupakan kebetulan: dua orang tokoh mesias, dua bentuk kepercayaan mesianis saling berhadapan di sini. Ini menjadi semakin jelas ketika kita memperhatikan bahwa nama Bar-Abbas berarti “anak dari bapa”. Ini adalah gelar mesianis yang tipikal, nama ideal bagi pemimpin utama bagi gerakan mesianis. Pemberontakan Yahudi besar yang terakhir di tahun 132 dipimpin oleh Bar-Kokhba, “anak bintang”. Bentuk namanya sama, dan muncul dengan maksud yang sama.

Origen, seorang Bapa Gereja, memberi kita detail lain yang menarik. Sampai abad ke-tiga, banyak manuskrip Injil mengacu kepada orang yang dipermasalahkan ini sebagai “Yesus Barabbas”- “Yesus, anak bapa”. Barabbas di sini adalah sebagai kebalikan dari Yesus, yang membuat klaim yang sama tetapi memahaminya dengan cara yang sangat berbeda sama sekali. Maka pilihannya adalah antara seorang Mesias yang memimpin pertikaian bersenjata, yang menjanjikan kemerdekaan dan kerajaaan sendiri, dengan Yesus yang penuh misteri, yang mengajarkan bahwa jalan menuju kehidupan adalah dengan kehilangan nyawanya/ menyerahkan hidupnya. Apakah mengherankan jika orang banyak memilih Barabbas? ……

Jika kita harus memilih sekarang ini, apakah Yesus dari Nazareth, anak Maria, Anak Bapa, dapat memperoleh kesempatan? Apakah kita benar-benar mengenal Yesus? Apakah kita memahami-Nya? Apakah kita tidak, mungkin harus berusaha, sekarang ini dan selalu, untuk mengenal Dia lagi dan lagi? Sang penggoda tidak begitu kejam untuk menganjurkan kita secara langsung bahwa kita harus menyembah setan. Ia hanya menganjurkan bahwa kita memilih keputusan yang masuk akal, bahwa kita memilih untuk memberi prioritas kepada dunia yang terencana dan teratur secara menyeluruh, di mana Tuhan mendapat tempat-Nya sebagai perhatian privat tetapi tidak boleh mempengaruhi maksud-maksud dasar kita…..

Petrus, berbicara atas nama para murid, telah mengaku bahwa Yesus adalah Sang Mesias, Kristus, Putera Allah yang hidup. Dengan ini, ia telah menyatakan dengan perkataan, iman yang membangun Gereja dan meresmikan komunitas baru akan iman yang berdasarkan Kristus. Pada saat yang penting ini, ketika pengetahuan yang berbeda dan definitif tentang Yesus memisahkan para pengikut-Nya dengan pendapat umum, dan mulai menentukan mereka sebagai keluarga-Nya yang baru, sang penggoda muncul – mengancam untuk membalikkan semuanya menjadi kebalikannya. Tuhan secara langsung menyatakan bahwa konsep Mesias harus dipahami dengan pengertian keseluruhan pesan para Nabi- itu bukan kekuatan dunia, tetapi Salib itu, dan komunitas yang berbeda secara radikal, yang terbentuk melalui Salib itu…. ” (Pope Benedict XVI, Jesus of Nazareth, (New York: Double Day, 2007), p. 40-42)

Penjelasan ini membuka mata hati kita, bahwa bukan suatu kebetulan bahwa penjahat yang dipilih untuk dibebaskan sebagai ganti Yesus Kristus, juga bernama Yesus, bahkan Yesus Barabbas. Pembebasan Barabbas menunjukkan bahwa lebih mudah orang memilih pengertian mesias menurut dunia, daripada pengertian Mesias, yang dikehendaki Allah. Semoga oleh tuntunan Roh Kudus, kita mampu memilih yang benar, ketika dihadapkan atas pilihan ini: kejayaan duniawi, ataukah salib menuju kejayaan surgawi? Yesus Barabbas ataukah Yesus Kristus dari Nazareth?

Semoga bersama Rasul Petrus, kita dapat berkata dengan iman kepada Yesus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup”! (Mat 16:18)

Ditulis oleh: Stefanus Tay & Ingrid Tay
[You must be registered and logged in to see this link.]

bruce wrote:

Ada sebuah artikel yang sangat menarik dari Katolisitas, dan saya copas ke sini untuk kita baca bersama.

Quote :

Paus Benediktus XVI dalam bukunya, Jesus of Nazareth, menjelaskan tentang Yesus Barabbas ini, demikian:

“Di puncak pengadilan Yesus, Pilatus menghadirkan pilihan kepada orang banyak, antara Yesus dengan Barabbas. Satu dari antara mereka akan dibebaskan. Tetapi siapakah Barabbas? Biasanya perkataan dalam Injil Yohanes yang akan muncul di pikiran: “Barabas adalah seorang penyamun” (Yoh 18:40). Tetapi bahasa Yunani untuk “penyamun” telah mempunyai arti khusus dalam situasi politik yang terjadi pada zaman itu di Palestina. Kata itu menjadi persamaan kata dengan “pemberontak”. Barabbas mengambil bagian dalam pemberontakan (lih. Mrk 15:7) dan lebih lagi -dalam konteks itu- telah dituduh sebagai pembunuh (lih. Luk 23:19, 25). Ketika Matius menyebutkan bahwa Barabbas adalah “penjahat yang terkenal” (Mat 27:16), ini adalah bukti bahwa ia adalah pemberontak yang ternama, sesungguhnya kemungkinan adalah pemimpin sesungguhnya dari pemberontakan itu.

Dengan kata lain, Barabbas adalah seorang tokoh mesianis. Pilihan antara Yesus vs Barabbas bukan merupakan kebetulan: dua orang tokoh mesias, dua bentuk kepercayaan mesianis saling berhadapan di sini. Ini menjadi semakin jelas ketika kita memperhatikan bahwa nama Bar-Abbas berarti “anak dari bapa”. Ini adalah gelar mesianis yang tipikal, nama ideal bagi pemimpin utama bagi gerakan mesianis. Pemberontakan Yahudi besar yang terakhir di tahun 132 dipimpin oleh Bar-Kokhba, “anak bintang”. Bentuk namanya sama, dan muncul dengan maksud yang sama.

sy sekedar memberikan tanggapan atas postingan diatas...

memang berdasarkan kisah di Alkitab dijelaskan bhw Barabas adl seorang pemberontak dan pembunuh.. tp sy agak kurang setuju bila dikatakan bhw tindakan yg dilakukan ol Barabas digolongkan dlm gerakan Mesianik apa lg seperti yg dilakukan ol Yesus itu bro.. Berikut ini alasan sy ;

pd saat itu wilayah Yerusalem dikuasi ol imperium Romawi, dan saat itu daerah Palestina masuk sbg salah satu provinsi kerajaan Romawi, dimana saat itu yg diangkat sbg Kaisar/penguasa daerah Palestina itu adl Herodes Antipas yg merupakan orang asli bangsa Israel/Yahudi, walaupun Herodes asli org Yahudi tentu aj dia termasuk pro Romawi ol krn itu dia ini ibarat Penguasa Boneka imperium Romawi.. Dan dr pihak Romawi, menunjuk Ponsius Pilatus sbg wali negri tsb, dimana tugasnya adl jg sbg pengawas dr pemerintahan yg dilakukan ol Herodes Antipas..
Rupanya pd saat kejadian penyaliban Yesus itu, hubungan diantara Herodes Antipas dgn Ponsius Pilatus sedang berjalan tidak baik/sedang buruk, mungkin ini dikarenakan banyaknya pemberontakan2 kecil yg menolak Imperium Romawi ikut campur masalah politik dan pemerintahan di Palestina pd saat itu.. Mungkin Ponsius Pilatus mengganggap Herodes Antipas tidak cukup kompeten dlm menangaini pemberontakan2 yg dilakukan ol penganut Yahudi tsb.. karena sudah jelas bahwa tujuan kekaisaran Romawi menunjuk dan mengangkat orang lokal sbg kaisar/penguasa daerah Palestina itu adl bertujuan utk meredam macam2 penolakan thdp kependudukan Romawi disana, termasuk gerakan2 pemberontakan spt yg dilakukan ol Barabas tsb..
Ketika Yesus akhirnya dibawa utk diadili ol Pilatus, sebenarnya Pilatus sendiri tidak menemukan kesalahan/perbuatan Yesus yg berpotensi utk menimbulkan kekacauan/gerakan pemberontakan thdp Imperium Romawi, justru Pilatus mengangangap bila dia menghukum mati Yesus tindakannya tsb dpt menimbulkan pemberontakan fisik dr pengikut Yesus, yg pd saat itu jumlahnya jg tidak sedikit, shg Pilatus tidak mau mengambil resiko tsb.. Dan ketika imam2 kepala dan penganut Yahudi, menuntut utk membebaskan Barabas sbg pengganti kebebasan Yesus, sebenarnya Pilatus jg agak keberatan.. krn sudah jelas bahwa gerakan yg dipimpin ol Barabas ini sangat membahayakan pendudukan Imperium Romawi di Palestina, makanya dia sempat menanyakan beberapa kali ttg keputusan imam2 kepala dan penganut Yahudi yg menuntut dibebaskannya Barabas, dan akhirnya krn desakan mereka Pilatus lebih memilih membebaskan Barabas dr pd membebaskan Yesus..

jd memang ada perbedaan diantara gerakan yg dilakukan Yesus dgn Barabas itu bro.. klo gerakan yg dilakukan Yesus tidak bersifat politis/ingin merebut kekuasaan, hanya aj Imam2 kepala Yahudi merasa bahwa tindakan yg dilakukan ol Yesus ini dpt merusak/mengancam ajaran2 dan posisi mereka sbg pemimpin keagamaan yg memang pd saat itu mereka banyak menyelewengkan ajaran2 Yahudi demi kepentingan kelompoknya sendiri dan memperoleh banyak keuntungan bagi pihaknya dan bagi kepentingan Kaisarnya yaitu Herodes Antipas dan kaum para bangsawan Yahudi..
sedangkan apa yg dilakukan ol Barabas ini adl murni tindakan politis yg ingin menggulingkan/menghilangkan campur tangan Imperium Romawi dlm pemerintahan yg saat itu dipegang ol Herodes Antipas yg merupakan orang asli dr bangsa Israel.. jd sosok Barabas ini bisa jd dianggap sbg pahlawan bagi imam2 Yahudi dan kalangan bangsawan Yahudi bro, ini berlainan dgn Yesus yg dianggap dpt melemahkan ajaran2 imam2 kepala tsb.. makanya sebenarnya Pilatus sangat 'enggan' membebaskan Barabas ketika itu, tp krn dia kuatir akan terjadinya pemberontakan ol imam2 kepala dan kaum bangsawan Yahudi, akhirnya dia membebaskannya jg.. ketika akhirnya tjd pemberontakan Yahudi di Yerusalem meletus, salah satunya yg dipimpin ol Yosefus, pd thn 66AD, Nero kaisar Romawi saat itu memerintahkan jendral Vespasianus yg berasal dr Spanyol utk mengepung Yerusalem, dan akhirnya Yosefus menyerah dan menjalin perasahabatan/kerjasama dgn Vespasianus utk merebut kota Yerusalem.. dan Vespasianus sendiri akhirnya jg merebut kekaisaran Romawi setelah kaisar Nero mati bunuh diri.. Akhirnya pd thn 70AD Vespasianus bersama anaknya yg bernama Titus berhasil menguasai kota Yerusalem dan menghancurkan Bait Allah sbg bentuk penghinaan thdp bangsa Yahudi.. Sejak saat itu pemberontakan Yahudi tetap terus berlangsung, salah satunya yg dipimpin ol Simon Bar-Kokhba itu bro..

Ok, demikian pandangan pribadi sy terkait sosok Barabas ini bro Bruce, jika ada kesalahan sy mohon maaf dan koreksinya..

Syalom, [You must be registered and logged in to see this image.]

Mungkinkah secara simbolis.
Yahudi saat tersebut lebih membutuhkan kebangkitan badan secara jasmani dibandingkan kebangkitan badan rohani.

cinzano wrote:

Mungkinkah secara simbolis.
Yahudi saat tersebut lebih membutuhkan kebangkitan badan secara jasmani dibandingkan kebangkitan badan rohani.

Sependapat om, bahkan bukan saat itu saja, tetapi sampai saat ini.

Yaa, mungkin itu salah satu perbedaan antara ajaran Yahudi dgn ajaran Kristen Oom.. mereka kan menolak ajaran Yesus dan malah menganggap ajaranNya itu Bid'ah/sesat..
[You must be registered and logged in to see this image.]