Paus Fransiskus Serukan Persahabatan Antaragama

Paus Fransiskus Serukan Persahabatan Antaragama
Rabu, 20 Maret 2013 | 19:36 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Paus Fransiskus memberi kotbah dalam misa inagurasinya. Dalam kotbahnya Paus mengajak para pemimpin dan warga dunia untuk melindungi semua ciptaan Tuhan, terutama mereka yang lemah dan miskin.

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus, Rabu (20/3/2013), menyerukan "persahabatan dan rasa respek" di antara semua agama dan kepercayaan di dunia. Pernyataan ini disampaikan Paus dalam pertemuan dengan perwakilan agama-agama besar dunia di Vatikan.

Gereja Katolik Roma, lanjut Paus, akan terus mempromosikan persahabatan dan rasa saling menghormati antara semua pemeluk agama.

"Kita bisa berbuat banyak untuk mereka yang miskin, mereka yang lemah, mereka yang menderita, serta mempromosikan rekonsiliasi dan perdamaian," ujar Paus Fransiskus.

Para tokoh agama dari Kristen Ortodoks, Yahudi dan Islam terlihat dalam pertemuan yang digelar sehari setelah inaugurasi Paus Fransiskus ini.

"Semua agama harus bersatu untuk melawan hal paling berbahaya saat ini, yaitu menilai manusia dari apa yang mereka produksi dan konsumsi," lanjut Paus asal Argentina itu.

Lebih lanjut, Paus mengatakan, dia juga merasakan "kedekatan" dengan orang-orang yang mengaku tak beragama namun sedang mencari kebenaran, kebaikan dan keindahan. Yang semuanya, tambah Paus, ada dalam diri Tuhan.

"Saya sangat menghargai kehadiran Anda semua dan saya melihat ini sebagai sebuah tanda saling respek dan kerjasama untuk kebaikan manusia," kata Paus kepada para tokoh agama yang hadir di Vatikan.

Sementara itu, kepada denominasi Kristen lainnya, Paus menegaskan dia tetap akan melanjutkan dialog dengan mereka.
Sedangkan dengan pihak Yahudi, Paus juga mengutarakan keinginannya unutuk melanjutkan dialog yang dimulai sejak Konsili Vatikan II pada 1960-an.



Sumber :AFP
Editor :Ervan Hardoko
[quote]


Itulah peran nyata seorang Paus dalam dunia ini.

Menurut saya, itu merupakan penegasan keinginan Sri Paus yang sungguh sangat sesuai dengan keinginan Tuhan. Dan, bibit-bibit sikap seperti itu sudah tertanam di hati Kristen beneran. Kendalanya mungkin, tidak banyak yang tahan kalau sudah mendapat penentangan dari orang yang beranutan berbeda. Akhirnya, menggalang komunitas eksklusif, terbatas, hanya kumpulan orang yang sepemahaman, memandang perbedaan adalah sesuatu yang harus diberangus. Semangat Sri Paus ini harus lebih dihidupnyatakan di tengah umat, istimewa umat Katolik.

Damai, damai, damai.