Paus Fransiskus: Jangan Marjinalkan Kelompok Gay

Paus Fransiskus: Jangan Marjinalkan Kelompok Gay
Senin, 29 Juli 2013 | 22:59 WIB

ROMA, KOMPAS.com — Paus Fransiskus menegaskan, kelompok gay seharusnya jangan dimarjinalkan, tetapi mereka harus diintegrasikan ke dalam masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Paus Fransiskus dalam wawancara selama 80 menit dengan para wartawan dalam pesawat terbang yang membawanya kembali ke Roma setelah melakukan kunjungan selama sepekan di Brasil.

Dalam pembicaraan itu, Paus juga menegaskan dia sebagai seorang agamawan tidak memiliki hak untuk menghakimi kelompok gay.

"Jika seseorang yang kebetulan gay dan memiliki niat baik kemudian mencari Tuhan, siapakah saya ini sehingga bisa menghakimi dia?" ujar Paus.

Paus mencoba membela kelompok gay dari diskriminasi. Paus juga merujuk para katekisma universal Gereja Katolik, yang mengatakan orientasi homoseksual bukanlah dosa, melainkan perilaku homoseksual adalah dosa.

"Katekisme Gereja Katolik menjelaskan masalah ini dengan gamblang. Mereka jangan didiskriminasi karena orientasinya. Mereka malah harus diintegrasikan ke dalam masyarakat," tambah dia.

Sumber : Reuters



Kita sungguh bersyukur memiliki Paus yang bijak dan arif, sekaligus tetap tegas pada aturan Gereja. Penegasan beliau menyatakan, bahwa yang salah adalah perbuatannya, bukan pribadi si pelakunya. Itulah yang harus di'sembuhkan'. 

Dengan artian ...
Kalo masih dalam taraf orientasi maka dikatakan tidak berdosa
Tetapi bila di implementasikan dalam perbuatan maka dikatakan berdosa

Benarkah Mod ?


[You must be registered and logged in to see this image.]

cinzano wrote:

Dengan artian ...
Kalo masih dalam taraf orientasi maka dikatakan tidak berdosa
Tetapi bila di implementasikan dalam perbuatan maka dikatakan berdosa

Benarkah Mod ?


[You must be registered and logged in to see this image.]

Betul om.

Karena secara 'hukum' memang tidak ada salahnya orang berorientasi menyukai sesama, kalau sudah melakukan kegiatan, nah itu yang salah.

bruce wrote:

Betul om.

Karena secara 'hukum' memang tidak ada salahnya orang berorientasi menyukai sesama, kalau sudah melakukan kegiatan, nah itu yang salah.

 Ehmm ......
Berarti selama dalam pikiran boleh tapi perbuatan gak boleh.

Kalo menonton situs porno ..... gimana tuh.....



[You must be registered and logged in to see this image.]

cinzano wrote:

bruce wrote:

Betul om.

Karena secara 'hukum' memang tidak ada salahnya orang berorientasi menyukai sesama, kalau sudah melakukan kegiatan, nah itu yang salah.

 Ehmm ......
Berarti selama dalam pikiran boleh tapi perbuatan gak boleh.

Kalo menonton situs porno ..... gimana tuh.....



[You must be registered and logged in to see this image.]

Coba perhatikan yang saya bold itu, om.
Menonton sudah melakukan perbuatan, bukankah begitu?

Mungkin maksudnya adalah:
Andaipun seorang gay sudah brusaha keras utk mengobati orientasinya ke heteroseksual tetapi gagal, maka spanjang jika dia tidak melakukan hubungan seks sejenis, maka dia tidak berdosa.

Kl mksdnya sbgmn di atas, maka saya stuju.

Mngobati (mngubah) org yg sudah homoseks ke heteroseks itu sukar.
Asalkan sso terus melawan hasrat dan pikiran homoseks skalipun dia tidak bisa heteroseks, maka dia sudah bbuat baik.

bruce wrote:

cinzano wrote:

bruce wrote:

Betul om.

Karena secara 'hukum' memang tidak ada salahnya orang berorientasi menyukai sesama, kalau sudah melakukan kegiatan, nah itu yang salah.

 Ehmm ......
Berarti selama dalam pikiran boleh tapi perbuatan gak boleh.

Kalo menonton situs porno ..... gimana tuh.....



[You must be registered and logged in to see this image.]

Coba perhatikan yang saya bold itu, om.
Menonton sudah melakukan perbuatan, bukankah begitu?

Kan baru orientasi dalam menonton.
Tidak mempraktek kan apa yang ditonton

Quote :

Kan baru orientasi dalam menonton.
Tidak mempraktek kan apa yang ditonton

Bukankah dengan menonton sudah menginginkan untuk berbuat?
Meninginkan sudah sama dengan berbuat?


 

bruce wrote:

Quote :

Kan baru orientasi dalam menonton.
Tidak mempraktek kan apa yang ditonton

Bukankah dengan menonton sudah menginginkan untuk berbuat?
Meninginkan sudah sama dengan berbuat?


 

Nahhhh kalo orientasi kan sudah menginginkan ...

ehehehe

Kl menonton, itu sudah melakukan keinginan,
Kl tertonton, itu belum...

Asalkan tertonton tidak jadi menonton, apalagi tertontoni, maka itu masih oke

cinzano wrote:

bruce wrote:

Quote :

Kan baru orientasi dalam menonton.
Tidak mempraktek kan apa yang ditonton

Bukankah dengan menonton sudah menginginkan untuk berbuat?
Meninginkan sudah sama dengan berbuat?


 

Nahhhh kalo orientasi kan sudah menginginkan ...

ehehehe

Lain dong, om.
Orientasi itu kecenderungan, kalau cenderung miring, maka kalau melakukan pasti miring. Kalau tidak melakukan pasti tidak miring.

bruce wrote:

cinzano wrote:

bruce wrote:

Quote :

Kan baru orientasi dalam menonton.
Tidak mempraktek kan apa yang ditonton

Bukankah dengan menonton sudah menginginkan untuk berbuat?
Meninginkan sudah sama dengan berbuat?


 

Nahhhh kalo orientasi kan sudah menginginkan ...

ehehehe

Lain dong, om.
Orientasi itu kecenderungan, kalau cenderung miring, maka kalau melakukan pasti miring. Kalau tidak melakukan pasti tidak miring.

wkwkwwk bener juga ya
kalo orientasi nya nonton film porno, tp kan belum dilakukan ...


anda memang benar GMB. Thanks koreksinya 

Nahhh, saya jadi curiga dengan tujuan pertanyaan di atas itu deh.
Maksud om Cinz itu apakah anda punya kecenderungan atau punya hobby nonton ya?

bruce wrote:

Nahhh, saya jadi curiga dengan tujuan pertanyaan di atas itu deh.
Maksud om Cinz itu apakah anda punya kecenderungan atau punya hobby nonton ya?

wakwakwak

rahasia GMB

Waduuuuh

 
tepokjidad.com