Inilah Wajah Kota-kota Dunia Dilihat dari Luar Angkasa

Inilah Wajah Kota-kota Dunia Dilihat dari Luar Angkasa
Penulis : Fifi Dwi Pratiwi | Senin, 25 Maret 2013 | 18:05 WIB

KOMPAS.com — Keindahan sebuah kota ternyata tak hanya tampak pada gedung-gedung megah dan aneka landmark yang dimiliki kota tersebut. Tata kota dan tata lampu sebuah kota juga merupakan obyek yang menarik dan indah, apalagi bila dilihat dari udara.

Beberapa foto yang sangat indah dan mengagumkan bertemakan kilau cahaya di kota besar berhasil diabadikan oleh 33 orang kru NASA yang ikut dalam ekspedisi di stasiun luar angkasa, International Space Stasion (ISS).

Foto-foto ini diambil dari ketinggian 240 mil (386,24 km) dari permukaan Bumi, saat stasiun luar angkasa sedang berputar mengelilingi Bumi.

Para astronot itu memotret hamparan beberapa kota besar di dunia, mulai dari Baltimore, Maryland, hingga pesisir Tokyo.

Dari foto-foto yang ditampilkan, tampak karakteristik khas dari tiap-tiap kota. Sebagai contoh, kota yang ada di pesisir memiliki cahaya paling padat, khususnya di daerah tepian air. Ciri ini berbeda dengan kota yang pembangunan besar-besarannya baru dilakukan seperti Kuwait, pola yang tampak seperti jala.

Berikut ini beberapa foto hasil karya astronot NASA yang dilansir oleh Daily Mail, Minggu (24/3/2013).


Reno, terletak di kaki bukit Sierra Nevada, dilihat dari International Space Station



Kota Porto (kiri) dan Vila Nova de Gaia (kanan) yang terletak di sekitar Sungai Douro.



Cleveland, Ohio



London



Istanbul, Turki dengan Terusan Bosporus



Tokyo, Jepang



Liege, Belgia



Sicily, Italia



Kuwait City



Baltimore, Maryland



Shenyong, China

Lawang city belum ada ya Bro?

hello kitty wrote:

Lawang city belum ada ya Bro?

Ada, sis, tapi saya gak tahu itu fotonya rusak atau memang begitu.
Gambarnya full hitam, he he he he he he.

ih..padahal Lawang sudah penuh lampu lo..
pasti fotonya cantik banget..

Secara umum, foto-foto itu seperti hasil karya laba-laba, ya? Cantik seperti harapan St Kitty van Lawang.

Quote :

Secara umum, foto-foto itu seperti hasil karya laba-laba, ya? Cantik seperti harapan St Kitty van Lawang.

Maksudnya? Cantik seperti Kitty?
Begitu kan, om mod?

Sudah, terjemahkan saja. Begitulah kira-kira.

Husada wrote:

Sudah, terjemahkan saja. Begitulah kira-kira.

bruce wrote:

Hmmm... anggukan yang mengandung kecemburuan.

Kalau anggukan emoticonnya yang ini om mod :

bruce wrote:

Kalau anggukan emoticonnya yang ini om mod :

Jadi, maksudnya, yang ini, bukan mengangguk melainkan mendongak?

Mengedikkan alis, om, he he he he

bagaimana kalau Pak Singa sekarang mengabadikan kotanya?
pasti lebih berwarna daripada Lawang city..

Eh, ada Jeng Kitty. Selamat sore, Jeng. Apakah Lawang teduh di Kamis Putih ini?

hello kitty wrote:

bagaimana kalau Pak Singa sekarang mengabadikan kotanya?
pasti lebih berwarna daripada Lawang city..

@Bang Hus

akhirnya teduh juga setelah seharian panas menyengat. nanti misa jam berapa, Bang?
berangkat sekeluarga?

@Pak Singa

bagian tengah itu kok seperti puding..
nyam..

Seperti gambar kembang, ya? Kota-kota lain seperti sarang laba-laba, tapi Jakarta seperti kembang.

Lha itu kan bunderan HI, kalau dishoot yang lain, nanti ngga kenal.
He he he he

Iyaaa... sekalian menampilkan kotamu lebih cakep daripada kota-kota lain.

Jakarta is the most beautiful city lho om.

Tapi sumpek. Walaupun DKI 1 suka blusukan, hasilnya belum sekejap ini. Tuh, setiap Kamis Putih akan selalu macet, penduduknya banyak yang ingin keluar kota, karna Jumat Agung mereka gunakan liburan.

Lhoh, masa saya harus tampilkan wajah Jakarta yang ini, om?










Ngga elok dipandang dong.

kasihan Pak Singa..selalu terjebak dalam kemacetan yang sama setiap harinya..
pantas saja beliau sering kehilangan kesabaran
karena stok kesabarannya sudah habis di jalan

hello kitty wrote:

kasihan Pak Singa..selalu terjebak dalam kemacetan yang sama setiap harinya..
pantas saja beliau sering kehilangan kesabaran
karena stok kesabarannya sudah habis di jalan

Ooooh, itu sudah merupakan sarapan setiap hari, sis.
Motor yang ngebut dan maksa masuk dari sebelah kiri, padahal di depannya metro mini sedang berhenti, kalau saya tidak mengerem pasti dia terjepit atau minimal mencium pantat metromini. Itu sudah rutin, he he he.

Pengendara motor di Jakarta sudah merupakan wabah yang sangat mengganggu. Andaikan kendaraan roda dua dan angkot dihapuskan dari Jakarta, mungkin Jakarta menjadi lebih nyaman, he he he he.

hmmm..
mereka yang tidak mampu membeli mobil terpaksa jalan kaki atau cari tebengan mobil.
bisnis antar jemput pakai mobil pasti laku keras deh
bisa jadi peluang usaha tuh..