Sblm menyeleksi, rekruter akan mpersiapkan diri dalam 2 hal :
1. Apa posisi yg sedang dicari
2. Bgmn penampilan umum dari karyawan dlm prusahaan tsb
Kl org yg datang terlalu rapi, terlalu modis shg terkesan high-profile, maka dia akan ditolak jg oleh rekruter jika posisi yg dicari itu bukan front-line dan/atau scr umum perusahaan tsb mmiliki rata-rata karyawan bpenampilan low-to-mid-profile.
---------
Either way,
Utk mjawab om bruce,
Maka secara umum :
Ptama pasti wajah.
Kl wajahnya menarik, maka kesannya akan sangat positif.
Jika wajah tidak menarik, maka akan dilihat penampilan dlm artian kecocokan dan kerapian bbusana, tmsk penataan rambut.
Asumsinya, org yg sdg intv tidak akan secuek itu utk tampil sejadinya. Jika dia cuek dan tampil sejadinya, maka org itu ngga punya common sense yg baik shg kapabilitas adjustment-nya diragukan.
Kl wajah menarik namun pnampilan kurang baik, maka rekruter masih mgkn mpertimbangkan org itu (pnampilan lebih mudah di touch up drpd wajah).
Nah, sopan santun dan tutur kata serta 'isi perkataan' sangatlah penting.
Dari ketiga hal tsb, rekruter akan mnimbang potensi org itu utk belajar dan dkembangkan ssuai dg posisi yg dicari.
Wajah dan penampilan sso tidak akan menipu rekruter yg bpengalaman apabila kesopanan, tutur kata dan isi perkataannya kurang bagus.
Wajah tidak menarik? Penampilan standar saja?
Jika Anda nyambung dlm bbicara, berkomunikasi dg pantas dan sopan dlm mbawakan diri, maka rekruter akan brusaha mencarikan Anda posisi di prusahaan.