La Tahzan (Jangan bersedih)

Tadi malam nonton Kick Andy yang mengupas organisasi (lembaga?) La Tahzan yang didirikan oleh sejumlah ibu dengan tujuan menyantuni fakir miskin dan meningkatkan pendidikan untuk orang tak mampu.

Lalu beberapa waktu yang lalu, juga di Kick Andy, melihat sosok Andy Suhandi (23 tahun) yang dengan istrinya mendirikan sekolah untuk anak2 jalanan (Sanggar Potensi Anak Negeri) dan memiliki niat mulia bahwa di tahun 2012 (Atau tahun berapa, lupa ) tidak ada lagi anak2 yang beredar di jalanan tanpa memiliki rumah atau sekolah untuk dikunjungi.
Dibesarkan pada keluarga pengajar ngaji, rupanya jiwa mengajar telah tertanam di dalam sanubarinya, sehingga sejak di kampung halamannya, Sukabumi, sewaktu masih kuliah pun dia sudah mengajar fiqih dan aqidah -akhlak.

Kisah lengkap bisa dibaca di Majalah Tarbawai edisi 25 19 Mei 2011 hal 68-73.

Sungguh, melihat orang2 seperti ini ... nyatalah pemeo Islam rahmatan lil alamin ... Islam rahmat untuk semua.
Subhanallah ....

Orang2 seperti inilah cermin ajaran Islam yang sesungguhnya ... bukan para teroris yang gemar melakukan bom bunuh diri dan melukai/membunuh orang2 yang tidak bersalah.

Silancah wrote:

Tadi malam nonton Kick Andy yang mengupas organisasi (lembaga?) La Tahzan yang didirikan oleh sejumlah ibu dengan tujuan menyantuni fakir miskin dan meningkatkan pendidikan untuk orang tak mampu.

Lalu beberapa waktu yang lalu, juga di Kick Andy, melihat sosok Andy Suhandi (23 tahun) yang dengan istrinya mendirikan sekolah untuk anak2 jalanan (Sanggar Potensi Anak Negeri) dan memiliki niat mulia bahwa di tahun 2012 (Atau tahun berapa, lupa ) tidak ada lagi anak2 yang beredar di jalanan tanpa memiliki rumah atau sekolah untuk dikunjungi.
Dibesarkan pada keluarga pengajar ngaji, rupanya jiwa mengajar telah tertanam di dalam sanubarinya, sehingga sejak di kampung halamannya, Sukabumi, sewaktu masih kuliah pun dia sudah mengajar fiqih dan aqidah -akhlak.

Kisah lengkap bisa dibaca di Majalah Tarbawai edisi 25 19 Mei 2011 hal 68-73.

Sungguh, melihat orang2 seperti ini ... nyatalah pemeo Islam rahmatan lil alamin ... Islam rahmat untuk semua.
Subhanallah ....
Orang2 seperti inilah cermin ajaran Islam yang sesungguhnya ... bukan para teroris yang gemar melakukan bom bunuh diri dan melukai/membunuh orang2 yang tidak bersalah.

semoga bisa diikuti/diteladani oleh yang lain.
dan anak2 yang kurang mampu untuk mengenyam pendidikan semakin sedikit dan masa depan bangsa juga bisa lebih baik.

Betul kang, dan saya yakin, manusia manusia yang seperti itu akan juga menghasilkan manusia manusia berguna bagi bangsa, negara dan agamanya.

Mereka inilah yang harus diangkat menjadi contoh Muslim yang baik, mereka inilah yang harus dijadikan icon Muslim, janganlah teroris dibela dan dijadikan icon. Islam bukan teroris, stigma negatif itu harus dihilangkan oleh kaum Muslim sendiri. Semoga.

Salam

T2Y wrote:

semoga bisa diikuti/diteladani oleh yang lain.
dan anak2 yang kurang mampu untuk mengenyam pendidikan semakin sedikit dan masa depan bangsa juga bisa lebih baik.

Amin ya Rabbal alamiin....

bruce wrote:

Betul kang, dan saya yakin, manusia manusia yang seperti itu akan juga menghasilkan manusia manusia berguna bagi bangsa, negara dan agamanya.

Mereka inilah yang harus diangkat menjadi contoh Muslim yang baik, mereka inilah yang harus dijadikan icon Muslim, janganlah teroris dibela dan dijadikan icon. Islam bukan teroris, stigma negatif itu harus dihilangkan oleh kaum Muslim sendiri. Semoga.

Salam

Sayangnya media 'netral' lebih senang mengumbar teroris2 yang kebetulan Muslim daripada kisah2 Muslim yang seperti ini ... jadinya wajah Islam seakan2 identik dengan terorisme. Saya baru menemukan kisah Andi Suhandi itu di majalah Islami Tarbawi.

Atau.... saya yang melewatkan kisah2 seperti ini di media 'netral' ?

Quote :

Atau.... saya yang melewatkan kisah2 seperti ini di media 'netral' ?

Waaaaaa, itu namanya suudzon kali kang, he he he.

Untuk media yang anda anggap 'netral' tentu harus dicari media yang mengulas kehidupan sehari hari, bukan yang mengulas masalah politik dan ekonomi, ngga nemu dong. Karena mencari kisah kisah humanisme yang sealiran dengan media 'netral' itupun jarang ada kok.

bruce wrote:

Waaaaaa, itu namanya suudzon kali kang, he he he.

Makanya untuk menghindarkan suudzon ... saya bertanya :)

bruce wrote:

Untuk media yang anda anggap 'netral' tentu harus dicari media yang mengulas kehidupan sehari hari, bukan yang mengulas masalah politik dan ekonomi, ngga nemu dong. Karena mencari kisah kisah humanisme yang sealiran dengan media 'netral' itupun jarang ada kok.

Media netral yang mengulas kisah humanisme seperti itu apa ya?
Sepertinya yang banyak oplahnya justru media2 yang mengulas masalah politik dan ekonomi, ya?

Quote :

Sepertinya yang banyak oplahnya justru media2 yang mengulas masalah politik dan ekonomi, ya?

Nah itu memang betul.

Setahu saya di Kompas halaman belakang, secara berkala ditampilkan tokoh2 yang bergerak dalam bidang humanisme, bisa dari luar negeri, bisa dari dalam negeri, dan tidak harus dari agama tertentu saja.

Silancah wrote:

Sayangnya media 'netral' lebih senang mengumbar teroris2 yang kebetulan Muslim daripada kisah2 Muslim yang seperti ini ... jadinya wajah Islam seakan2 identik dengan terorisme. Saya baru menemukan kisah Andi Suhandi itu di majalah Islami Tarbawi.

Atau.... saya yang melewatkan kisah2 seperti ini di media 'netral' ?

yang bener (mungkin) media2 sekuler lebih mementingkan berita yang bisa mendongkrak omsetnya.
kalau media yang bernafaskan agama tentu lain lagi pencapaiannya, kang... :)