Zakat untuk apa dan kepada siapa?

Quote :

Kamis, 01/08/2013 14:13 WIB
MUI: Tak semua Mualaf Berhak Dapat Zakat


Jakarta - Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, para mualaf menjadi saudara seiman umat muslim. Mereka pun berhak mendapat zakat. Namun, tak semua mualaf diutamakan untuk mendapat zakat.

"Walaupun dia (mualaf) kaya, dia bisa diberi. Tapi tentu dalam hal ini, tentu saja sebaiknya zakat diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Amidhan saat berbincang dengan detikRamadan, Kamis (31/7/2013). 

Mualaf yang memiliki kondisi keuangan yang berkekurangan atau mungkin mualaf yang ditinggalkan dan dikucilkan keluarganya karena memilih Islam adalah yang harus diutamakan sebagai penerima zakat. 

Amidhan menjelaskan bahwa hak zakat kepada mualaf tidak diberikan atas nama fakir miskin. Akan tetapi sebagai tanda kasih atas kelembutan hatinya yang bersedia menjadi Islam.

"Dia (mualaf) berhak mendapat hak zakat karena mualafnya," kata Amidhan. 

Sebelumnya Amidhan meminta pihak-pihak mulai dari masjid hingga lembaga-lembaga yang bekerja menyalurkan zakat ikut memperhatikan hak zakat mualaf. Menurutnya, masjid di mana mualaf tersebut mengucapkan kalimat syahadat adalah pihak terdekat yang seharusnya bisa memperhatikan kebutuhan mualafnya dengan lebih intensif, mulai dari pendampingan ilmu keislaman sampai hak zakat.

Hehhm, menarik sekali
Jika ada tuduhan kristenisasi dengan indomie, apakah ini yang disebut islamisasi dengan zakat?

bruce wrote:

Quote :

Kamis, 01/08/2013 14:13 WIB
MUI: Tak semua Mualaf Berhak Dapat Zakat


Jakarta - Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, para mualaf menjadi saudara seiman umat muslim. Mereka pun berhak mendapat zakat. Namun, tak semua mualaf diutamakan untuk mendapat zakat.

"Walaupun dia (mualaf) kaya, dia bisa diberi. Tapi tentu dalam hal ini, tentu saja sebaiknya zakat diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Amidhan saat berbincang dengan detikRamadan, Kamis (31/7/2013). 

Mualaf yang memiliki kondisi keuangan yang berkekurangan atau mungkin mualaf yang ditinggalkan dan dikucilkan keluarganya karena memilih Islam adalah yang harus diutamakan sebagai penerima zakat. 

Amidhan menjelaskan bahwa hak zakat kepada mualaf tidak diberikan atas nama fakir miskin. Akan tetapi sebagai tanda kasih atas kelembutan hatinya yang bersedia menjadi Islam.

"Dia (mualaf) berhak mendapat hak zakat karena mualafnya," kata Amidhan. 

Sebelumnya Amidhan meminta pihak-pihak mulai dari masjid hingga lembaga-lembaga yang bekerja menyalurkan zakat ikut memperhatikan hak zakat mualaf. Menurutnya, masjid di mana mualaf tersebut mengucapkan kalimat syahadat adalah pihak terdekat yang seharusnya bisa memperhatikan kebutuhan mualafnya dengan lebih intensif, mulai dari pendampingan ilmu keislaman sampai hak zakat.

Hehhm, menarik sekali
Jika ada tuduhan kristenisasi dengan indomie, apakah ini yang disebut islamisasi dengan zakat?

Menarik juga masuk Islam kalo membutuhkan zakat, ya? Mungkin, karena untuk mendapat 'zakat' pula maka Bella Saphira Veronica Simanjuntak itu siap menjadi muallaf.

Tentang kristenisasi dengan iming-iming indomie, mungkin istilah itu timbul dengan merefleksikan sikap mereka, dalam hal zakat ini. Bercermin dari menjalankan islamisasi dengan iming-iming pemberian zakat, mereka menduga bahwa Kristen yang membagikan sembako kepada orang yang mengalami bencana, sama dengan ketika mereka menjanjikan zakat kalau seseorang mau 'berlembut hati' menjadi muallaf. Padahal, pembagian sembako oleh Kristen tidak dikaitkan dengan keyakinan calon penerima sembako. Kristen berpandangan, sesama yang ditimpa bencana, perlu ditolong dengan pemberian sembako.

Ada-ada saja pikiran penjunjung Muhammad ini.

Itulah bedanya.

Jika Kristen memberi bantuan, ditujukan kepada siapapun yang membutuhkannya, tanpa membujuk yang dibantu untuk menjadi Kristen.

Pihak lain memberi bantuan, hanya kepada pengikutnya, dan (terutama ?) kepada orang yang mau menjadi pengikutnya.

Saya koq semakin bersyukur telah memilih ajaran yag benar ya.

Haleleuya, puji Tuhan.

Setau saya sih yg namanya Zakat, Infaq, dan Sadaqoh itu hanya wajib bagi umat Muslim aj Oom...

dan penerimanya jg umat Muslim doank, khususnya bagi anak2 yatim, orang2 tua yg tidak bekerja lg, dan para fakir miskin, tp bagi umat Muslim tok... dan bagi para muallaf (orang yg baru menerima Islam), jika dia mengalami kesusahan, ditinggalkan atau tidak diurus keluarganya karena memeluk Islam, dia jg berhak mendapatkan Zakat, klo dia bener2 tidak mampu scr ekonomi..

klo spt Bella Saphira sih walaupun dia dibuang ol keluarga dan saudara2nya sih dia tetep org yg mampu scr ekonomi, maka nda perlu dapet zakat lah.. yaah, asal dia bisa menjalani dgn baik dan bahagia terhadap ajaran agamanya yg baru sih, cukup kita kasih amiiiiiiin aj brow...


mengenai tudingan 'kristenisasi' dgn indomie dan sembako.. bagi kita yg Katolik sih, nda ada tuuh yg nyuruh2 orang laen utk jd Katolik, justru orang yg pengen masuk dan dibaptis scr Katolik harus di 'test' dulu utk mengikuti kursus pendalaman iman selama 1 tahun full, nda boleh bolos... jd bagi siapapun yg ingin jd Katolik, prosesnya bener2 nda gampang, nda sekedar cuma baca kalimat syahadat doank...

hehehehe

Dalam hal itu, saya sependapat dengan Nothingman.