Tak Punya Malu

Sebuah judul yang sangat menohok, berkisah tentang lebih dari 2000 WNI/TKI yang dipulangkan dari Arab Saudi karena bermasalah.

Celakanya, lebih dari 100 orang TKW itu ternyata dalam kondisi mengandung, bahkan beberapa diantaranya melahirkan di kapal saat pulang ke tanah air. Padahal saat mereka berangkat, status mereka masih belum menikah, dan kalaupun yang sudah menikah, tentunya suami mereka tidak ikut ke Arab Saudi.

Maka pertanyaannya, darimana para TKW itu mendapatkan bibit bayinya? Bukankah para TKW itu bukan Hermaprodit? Bukankah kehidupan di Arab Saudi begitu 'anti maksiat'?

Begitu tidak punya malunya para TKW kita yang dengan bangga pulang membawa bayi mungil berhidung mancung 'made in Arab'.

Begitu tidak punya malunya pemerintah kita yang tidak bisa menyediakan lowongan kerja yang layak kepada warga negaranya, dan tidak mampu melindungi warganegaranya yang bekerja di negara lain.

bruce wrote:

Begitu tidak punya malunya pemerintah kita yang tidak bisa menyediakan lowongan kerja yang layak kepada warga negaranya, dan tidak mampu melindungi warganegaranya yang bekerja di negara lain.

Bukankah seharusnya pemerintah berkewajiban melindungi rakyatnya dan memelihara mereka yang tidak berkecukupan, menurut UUD?

Sepertinya pemerintah kita sudah gagal .. at least dalam urusan yang satu ini

pemerintah gagal, rakyat (para TKW) menderita, yang sukses cuma lelaki2 arab yang menginfestasikan benih2nya di tanah Indonesia...

T2Y wrote:

yang sukses cuma lelaki2 arab yang menginfestasikan benih2nya di tanah Indonesia...

Nggak apa2 bro.....

Bisa dipake utk menjadi pemain naturalisasi. :bball:

Djo wrote:

T2Y wrote:

yang sukses cuma lelaki2 arab yang menginfestasikan benih2nya di tanah Indonesia...

Nggak apa2 bro.....

Bisa dipake utk menjadi pemain naturalisasi. :bball:

dicabang olah raga apa ?

T2Y wrote:

dicabang olah raga apa ?

anggar ???


:bball:

Djo wrote:

T2Y wrote:

dicabang olah raga apa ?

anggar ???


:bball:

hoadohhhh...

Dulu Wapres kita pernah juga menyetujui kawin kontrak di kawasan Puncak lho, katanya untuk mmperbaiki penampilan penduduk, sehingga bisa main sinetron. Parah parah.

T2Y wrote:

pemerintah gagal, rakyat (para TKW) menderita, yang sukses cuma lelaki2 arab yang menginfestasikan benih2nya di tanah Indonesia...

Mungkin saya salah ... tetapi pemerintah sepertinya tidak berbuat apa2 untuk memperjuangkan para TKW yang sudah dihamili oleh orang2 Arab itu ya?

At least supaya kasus2 ini tidak terulang kembali ... semuanya selalu diserahkan kepada Agen TKW.

CMIIW ...

Silancah wrote:

T2Y wrote:

pemerintah gagal, rakyat (para TKW) menderita, yang sukses cuma lelaki2 arab yang menginfestasikan benih2nya di tanah Indonesia...

Mungkin saya salah ... tetapi pemerintah sepertinya tidak berbuat apa2 untuk memperjuangkan para TKW yang sudah dihamili oleh orang2 Arab itu ya?

tindakan dari pemerintah contohnya seperti apa, kang ?
bagiin kondom gratis ?
suruh para TKW pakai kolor besi ?
yang seharusnya tegas mah pemerintah Saudinya (menurut saya).

Quote :

At least supaya kasus2 ini tidak terulang kembali ... semuanya selalu diserahkan kepada Agen TKW.

CMIIW ...

kalau yang namanya hubungan sampai hamil mah susah ngurusinnya dan gak bisa diserahin sama siapa2 terkecuali mereka2 yang terlibat langsung dalam prosesnya...
emang si agen atw pemerintah harus awasin terus tuh para TKW selama 24 jam ?

Silancah wrote:

T2Y wrote:

pemerintah gagal, rakyat (para TKW) menderita, yang sukses cuma lelaki2 arab yang menginfestasikan benih2nya di tanah Indonesia...

Mungkin saya salah ... tetapi pemerintah sepertinya tidak berbuat apa2 untuk memperjuangkan para TKW yang sudah dihamili oleh orang2 Arab itu ya?

At least supaya kasus2 ini tidak terulang kembali ... semuanya selalu diserahkan kepada Agen TKW.

CMIIW ...

Memang kang, pemerintah kita TIDAK BERBUAT APAPUN untuk membela warga negaranya yang disiksa, dihamili, terlantar, dibajak dan terancam hukuman mati di negara lain.

Pemerintah kita dalam menghadapi TKW yang dihamili menggunakan azas 'suka sama suka' ataupun menyalahkan korban, mengapa kok mau ketika dihamili?

Kasihan para TKW kita.

@t2y

Quote :

tindakan dari pemerintah contohnya seperti apa, kang ?
bagiin kondom gratis ?
suruh para TKW pakai kolor besi ?
yang seharusnya tegas mah pemerintah Saudinya (menurut saya).

Lha Pemerintah Saudi sih ngga bisa berbuat apapun bro, selama tidak ada pengaduan dari para TKW, sedangkan para TKW itu (yang keberatan digituin) mungkin ngga tahu ataupun ngga berani mengadukan. Seharusnya pemerintah kita yang berdasarkan pengaduan para TKW menyampaikan surat protes ataupun tuntutan. Nah, dengan tuntutan itu barulah pemerintah Saudi bisa bergerak (kalau mau).

bruce wrote:

@t2y

Quote :

tindakan dari pemerintah contohnya seperti apa, kang ?
bagiin kondom gratis ?
suruh para TKW pakai kolor besi ?
yang seharusnya tegas mah pemerintah Saudinya (menurut saya).

Lha Pemerintah Saudi sih ngga bisa berbuat apapun bro, selama tidak ada pengaduan dari para TKW, sedangkan para TKW itu (yang keberatan digituin) mungkin ngga tahu ataupun ngga berani mengadukan. Seharusnya pemerintah kita yang berdasarkan pengaduan para TKW menyampaikan surat protes ataupun tuntutan. Nah, dengan tuntutan itu barulah pemerintah Saudi bisa bergerak (kalau mau).

ntar kata pemerintah kita, mereka juga gak bisa bertindak apa2 selama tidak ada pengaduan.

atw mungkin disana bisa membuntingi babu2 memang sudah menjadi trend kali, yah...
makanya pemerintah sana ngediemin aja, atw juga mereka pikir itu dilakukan "suka sama suka ?"

btw, paling2 terakhir yang disalah2in ya si TKW nya lagi...
emang susah jadi orang kere...

Quote :

emang susah jadi orang kere..

Nah itu dia, kalau udah kere dan bermental kere, maka jadilah bangsa kita dianggap menjadi bangsa kere juga, mulai dari pemimpinnya hingga ke yang kere betulan.

yah, memang begitulah nasib...
mungkin ini takdir ilahi...
begitulah mungkin bisikan hati para TKW yahhh...

bruce wrote:

@t2y

Quote :

tindakan dari pemerintah contohnya seperti apa, kang ?
bagiin kondom gratis ?
suruh para TKW pakai kolor besi ?
yang seharusnya tegas mah pemerintah Saudinya (menurut saya).

Lha Pemerintah Saudi sih ngga bisa berbuat apapun bro, selama tidak ada pengaduan dari para TKW, sedangkan para TKW itu (yang keberatan digituin) mungkin ngga tahu ataupun ngga berani mengadukan. Seharusnya pemerintah kita yang berdasarkan pengaduan para TKW menyampaikan surat protes ataupun tuntutan. Nah, dengan tuntutan itu barulah pemerintah Saudi bisa bergerak (kalau mau).

Persis Bang ...
Mungkin pemerintah juga tidak pernah bertanya atau concern dengan TKW yang pulang dalam keadaan hamil ini jadi TKW juga kebingungan mau mengadukan nasib mereka kepada siapa ...

T2Y wrote:

ntar kata pemerintah kita, mereka juga gak bisa bertindak apa2 selama tidak ada pengaduan.

atw mungkin disana bisa membuntingi babu2 memang sudah menjadi trend kali, yah...
makanya pemerintah sana ngediemin aja, atw juga mereka pikir itu dilakukan "suka sama suka ?"

btw, paling2 terakhir yang disalah2in ya si TKW nya lagi...
emang susah jadi orang kere...

Wah, keterlaluan banget tukh yang nyalahin TKW ...

saya ada usul, gimana kalau FPI dikirim kesana saja untuk mensweeping para majikan2 yang suka buntingin babunya ?

Quote :

Mungkin pemerintah juga tidak pernah bertanya atau concern dengan TKW yang pulang dalam keadaan hamil ini jadi TKW juga kebingungan mau mengadukan nasib mereka kepada siapa ...

atw para TKI2 yang pinter (kayak Kang Silancah) berinisiatip bikin satu organisasi/perkumpulan yang menampung aspirasi dan keluhan2 para TKI dan TKW yang teraniaya lalu menindak lanjutinya melaporkan ke pemerintah kita atw pun ke pemerintah/pihak berwenang tempat TKW bekerja.
jadi TKW dan TKI gak bingung lagi, soalnya ada tempat mengadu. :)

T2Y wrote:

saya ada usul, gimana kalau FPI dikirim kesana saja untuk mensweeping para majikan2 yang suka buntingin babunya ?

Wah, mereka pasti setuju tukh ... sekalian menunaikan ibadah umrah ... hehehe

T2Y wrote:

atw para TKI2 yang pinter (kayak Kang Silancah) berinisiatip bikin satu organisasi/perkumpulan yang menampung aspirasi dan keluhan2 para TKI dan TKW yang teraniaya lalu menindak lanjutinya melaporkan ke pemerintah kita atw pun ke pemerintah/pihak berwenang tempat TKW bekerja.
jadi TKW dan TKI gak bingung lagi, soalnya ada tempat mengadu. :)

Hehehe.... saya sudah bukan TKI lagi, bro.
Sudah balik lagi ke Indonesia di akhir Desember kemarin ...

Silancah wrote:

[qupte="T2Y"] wrote:
saya ada usul, gimana kalau FPI dikirim kesana saja untuk mensweeping para majikan2 yang suka buntingin babunya ? Razz

Wah, mereka pasti setuju tukh ... sekalian menunaikan ibadah umrah ... hehehe

saya sih gak yakin mereka berani sama saudara2 mereka yang disana...

Silancah wrote:

T2Y wrote:

atw para TKI2 yang pinter (kayak Kang Silancah) berinisiatip bikin satu organisasi/perkumpulan yang menampung aspirasi dan keluhan2 para TKI dan TKW yang teraniaya lalu menindak lanjutinya melaporkan ke pemerintah kita atw pun ke pemerintah/pihak berwenang tempat TKW bekerja.
jadi TKW dan TKI gak bingung lagi, soalnya ada tempat mengadu. :)

Hehehe.... saya sudah bukan TKI lagi, bro.
Sudah balik lagi ke Indonesia di akhir Desember kemarin ...

oh, udah pulkam ya Kang... :)
tapi TKI2 yang pinter kan banyak disana, atw mungkin mereka juga sama tidak perdulinya sama pemerintah ?

Silancah wrote:

T2Y wrote:

saya ada usul, gimana kalau FPI dikirim kesana saja untuk mensweeping para majikan2 yang suka buntingin babunya ?

Wah, mereka pasti setuju tukh ... sekalian menunaikan ibadah umrah ... hehehe

Mantap.... amar ma'ruf nahi munkar.