Toleransi, apa sih sebetulnya ?

Saya ingin mengajak diskusi rekan rekan semua, sebetunya apa sih pengertian anda anda tentang TOLERANSI antar umat beragama itu?

Sebatas apakah anda anda bisa bertoleransi? Bisakah anda menerima teman yang bukan seiman? Bagaimana dengan (misalkan kelak) pasangan putra atau putri anda ternyata berbeda iman?

Silahkan...

Toleransi ...

Berteman dengan teman yang berbeda iman ... jelas boleh.. yang tidak boleh adalah sampai pacaran atau menikahinya.

Berbisnis dengan teman yang berbeda iman ... jelas boleh ... yang tidak boleh adalah melakukan bisnis barang2 yang haram.

Membiarkan rekan berbeda iman beribadah ... jelas boleh ... yang tidak boleh adalah mengajak mereka beribadah sesuai keyakinan kita atau sebaliknya.

Menerangkan ajaran kita bila ditanya ... jelas boleh ... yang tidak boleh adalah mendakwahi tanpa diminta apalagi memaksa orang berbeda iman untuk mendengarkan bahkan terus menerus mengajaknya untuk pindah agama.

Mengumandangkan adzan atau nyanyi pujian ... jelas boleh ... yang tidak boleh adalah melakukan dakwah, ngaji, mengumandangkan nyanyi pujian, mazmur dengan berlebihan sehingga mengganggu orang (baik orang yang seiman maupun tidak seiman).

Mungkin itu dulu Bang ...

Thanks kang, mudah mudahan ada komentar tambahan dari teman teman lain.

Salam

bruce wrote:

Saya ingin mengajak diskusi rekan rekan semua, sebetunya apa sih pengertian anda anda tentang TOLERANSI antar umat beragama itu?

Toleransi itu menurut saya adalah, walaupun saya merasa bising dengan suara adzan, atw mata saya pedih karena asap dupa dari kelenteng saya tidak boleh nyerang mereka dan meminta mereka nurunin patung Budha, nurunin toa dll hanya karena saya pikir mereka menyembah berhala dan agama saya adalah satu2nya yang terbenar.
kalau mau mengajarkan kebenaran agama saya ya lewat dakwah saja, jangan maen ancam, maen fisik apalagi keroyokan karena temen2 saya banyak.
jadi kesannya malah kayak hukum rimba, siapa yang kuat (banyak) dialah yang menang dan berkuasa dan bisa semena2 terhadap yang lebih sedikit/lemah.

Quote :

Sebatas apakah anda anda bisa bertoleransi? Bisakah anda menerima teman yang bukan seiman?

bisa2 saja, agama adalah hubungan saya dengan Tuhan saya, dan walaupun adik cow saya beda iman , saya tetap menyayanginya sebagai adik kok.

Quote :

Bagaimana dengan (misalkan kelak) pasangan putra atau putri anda ternyata berbeda iman?

yah, setiap orang berhak memilih jalan kehidupannya sendiri.
dan seseorang yang sudah mau berumah tangga tentunya juga sudah harus memiliki kemampuan berpikir, menimbang antara baik dan buruk juga punya kemampuan untuk mengatasi masalah2.

kita juga gak bisa memaksakan apa yang kita inginkan pada mereka seperti juga halnya kita tidak suka bila kita didikte dalam hal apapun oleh ortu kita.
yang bisa dilakukan paling2 adalah memberi tahukan kira2 kendala apa saja yang akan mereka hadapi, dan biarkan mereka memilih jalan yang menurut mereka paling baik.

Toleransi, bagi saya berarti bisa menerima perbedaan dari manusia lain, menghargai perbedaan itu, tanpa saya memaksakan kehndak saya agar mereka menjadi sama dengan saya.

Saya, akan menghargai teman saya, apapun kepercayaan nya. Saya menghormati apa yang dipercaya oleh teman teman saya, saya tidak memaksakan teman teman saya untuk menjadi percaya dengan kepercyaan saya.

Dalam berinteraksi dengan orang lain, saya berusaha untuk melakukan kepada orang lain seperti saya ingin oraang lain lakukan kepada saya, saya berusaha untuk tidak melakukan kepada orang lain seseuatu yang saya tidak senang jika orang lain lakukan kepada saya.

Seaneh apapun kepercayaan seseorang, selama orang itu tidak memaksakan apa yang dipercayainya untuk saya percaya, saya tidak akan menyatakan ketidak percayaan saya kepada orang itu.

T2Y wrote:

kita juga gak bisa memaksakan apa yang kita inginkan pada mereka seperti juga halnya kita tidak suka bila kita didikte dalam hal apapun oleh ortu kita.
yang bisa dilakukan paling2 adalah memberi tahukan kira2 kendala apa saja yang akan mereka hadapi, dan biarkan mereka memilih jalan yang menurut mereka paling baik.

inilah jawaban dr seseorang yg belum punya anak.

Kalo udah punya anak, biasanya orang tua pasti ikut menentukan pilihan buat si anak. Karena tiap orang tua pasti berpikir mereka lebih tahu dan paham apa yg akan dijalani si anak, ketimbang si anak itu sendiri.

Djo wrote:

T2Y wrote:

kita juga gak bisa memaksakan apa yang kita inginkan pada mereka seperti juga halnya kita tidak suka bila kita didikte dalam hal apapun oleh ortu kita.
yang bisa dilakukan paling2 adalah memberi tahukan kira2 kendala apa saja yang akan mereka hadapi, dan biarkan mereka memilih jalan yang menurut mereka paling baik.

inilah jawaban dr seseorang yg belum punya anak.

Kalo udah punya anak, biasanya orang tua pasti ikut menentukan pilihan buat si anak. Karena tiap orang tua pasti berpikir mereka lebih tahu dan paham apa yg akan dijalani si anak, ketimbang si anak itu sendiri.

Hi hi hi hi, saya setuju dengan pernyataan di atas. Betul bro, dalam masalah iman pasangan seorang anak, adalah baik jika orang tua memberi nasehat, bukan membiarkan saja. Tetapi, jika kasusnya sudah sampai pada si anak memaksakan kehendaknya sendiri, maka apakah kemudian si orang tua sampai pada memutuskan hubungan dengan anaknya? Apakah hal itu akan berakibat pada semakin buruknya hubungan?

Karenanya, sejak si anak masih belia, berilah dia bimbingan moral dan iman yang baik, untuk bekalnya kelak dalam menentukan langkah hidupya, termasuk dalam menentukan pasangan yang tepat.

Djo wrote:

T2Y wrote:

kita juga gak bisa memaksakan apa yang kita inginkan pada mereka seperti juga halnya kita tidak suka bila kita didikte dalam hal apapun oleh ortu kita.
yang bisa dilakukan paling2 adalah memberi tahukan kira2 kendala apa saja yang akan mereka hadapi, dan biarkan mereka memilih jalan yang menurut mereka paling baik.

inilah jawaban dr seseorang yg belum punya anak.

Kalo udah punya anak, biasanya orang tua pasti ikut menentukan pilihan buat si anak. Karena tiap orang tua pasti berpikir mereka lebih tahu dan paham apa yg akan dijalani si anak, ketimbang si anak itu sendiri.

iya, bener... :)
tapi seandainya kita sebagai ortu keukeuh dan memaksakan kehendakj kita dan begitupun dengan anak kita maka kemungkinan hubungan keduanya malah tambah jauh
gak percaya ?
silahkan dicoba...!!!

T2Y wrote:

iya, bener... :)
tapi seandainya kita sebagai ortu keukeuh dan memaksakan kehendakj kita dan begitupun dengan anak kita maka kemungkinan hubungan keduanya malah tambah jauh
gak percaya ?
silahkan dicoba...!!!

Salah orang tua mendidik anak tukh :face:

Silancah wrote:

T2Y wrote:

iya, bener... :)
tapi seandainya kita sebagai ortu keukeuh dan memaksakan kehendakj kita dan begitupun dengan anak kita maka kemungkinan hubungan keduanya malah tambah jauh
gak percaya ?
silahkan dicoba...!!!

Salah orang tua mendidik anak tukh :face:

he..he..he...
mungkin demikian, kang...
tapi saya banyak ketemuin yang kayak gitu, tuh.

Silancah wrote:

T2Y wrote:

iya, bener... :)
tapi seandainya kita sebagai ortu keukeuh dan memaksakan kehendakj kita dan begitupun dengan anak kita maka kemungkinan hubungan keduanya malah tambah jauh
gak percaya ?
silahkan dicoba...!!!

Salah orang tua mendidik anak tukh :face:

hahahaha.. bisa jadi kang.

toleransi beragama =Kebebasan beragama, menjadikan seseorang mampu meniadakan diskriminasi berdasarkan agama; pelanggaran terhadap hak untuk beragama; paksaan yang akan mengganggu kebebasan seseorang untuk mempunyai agama atau kepercayaan. Termasuk dalam pergaulan sosial setiap hari, yang menunjukkan saling pengertian, toleransi, persahabatan dengan semua orang, perdamaian dan persaudaraan universal, menghargai kebebasan, kepercayaan dan kepercayaan dari yang lain dan kesadaran penuh bahwa agama diberikan untuk melayani para pengikut-pengikutnya.

contoh : orang tua saya memberi kebebasan saya untuk berpindah agama sesuai keyakinan saya karena menganggap saya sudah dewasa dan tau mana yang baik dan benar..bahkan senantiasa mengingatkan saya untuk beribadah menurut agama yang saya anut sekarang..

@lee

Bagus sekali bro, itu contoh yang sangat baik dari toleransi beragama.

:)

lee_king_kong wrote:

menunjukkan saling pengertian ..... menghargai kebebasan .... kepercayaan dari yang lain dan kesadaran penuh bahwa agama diberikan untuk melayani para pengikut-pengikutnya.

Sangat setuju 100% dengan pemahaman di atas bro ....

Quote :

contoh : orang tua saya memberi kebebasan saya untuk berpindah agama sesuai keyakinan saya karena menganggap saya sudah dewasa dan tau mana yang baik dan benar..bahkan senantiasa mengingatkan saya untuk beribadah menurut agama yang saya anut sekarang.. bounce

nah, buat sebagian orang malah tidak begitu bro... :)
sering kali malah dikucilkan karena memilih jalan keimanan yang berbeda.
saya gak tahu, ajaran agamanya yang ngajarin demikian, ego ortu yang berlebihan, takut neraka, takut diomongin orang atw alasan2 lainnya.

Adalah kewajiban orang tua untuk membimbing anak anaknya menjalani ajaran agama sesuai dengan yang dijalani orang tuanya. Tetapi jika sang anak setelah dewasa memilih jalan agama yang lain yang berbeda dari ajaran orang tuanya, maka sebagai orang tua yang merupakan busur panah, harus melepaskan anak panah yang meluncur bebas sesuai dengan kehendaknya yang merdeka.

yup, saya setuju Om...
membimbing dan mengajarkan sih suatu kewajiban ortu.
tapi kalau sampai memaksa atw bahkan ngancam gak bakal dikasih warisan atw diusir dari rumah kan kebangetan tuh ortunya.

Ha ha ha, kalo ada yang diancam ngga dikasih warisan, ngga usah khawatir, hukum di Indonesia menjamin setiap anak (kalau terbukti sah) wajib mendapat hak waris dan hutang dari orang tuanya, kecuali kalau sang anak menolak hak nya.

Nah, jadi orang tua jangan gampang gampang ngancam ngga bagi warisan ya, he he he.

bruce wrote:

Ha ha ha, kalo ada yang diancam ngga dikasih warisan, ngga usah khawatir, hukum di Indonesia menjamin setiap anak (kalau terbukti sah) wajib mendapat hak waris dan hutang dari orang tuanya, kecuali kalau sang anak menolak hak nya.

Nah, jadi orang tua jangan gampang gampang ngancam ngga bagi warisan ya, he he he.

(OOT mode=On)
kalau gitu sebelum meninggal, buat surat wasiat yang menyebutkan semua harta dihibahkan kepada ****, jadi si anak tetep bengong sambil gigit jari.
he..he..he...

Ngga bisa bro, sebagai anak, tetap behak mendapat warisan minimal, itu hukum yang berlaku, coba check ke notaris untuk detailnya, he he he.

iya, ntar deh saya tanyain kalau udah punya anak atw udah ada yang mau diwariskan...

Toleransi beragama? Cari aja di kamus. Tanpa mencari di kamus, menurut pemahaman saya, pengetian-pengertian kawan-kawan di postingan ini sangat dapat saya setujui.

Sewaktu melaksanakan KKN (bukan Korupsi Kolusi Nepotisme) saya berkenalan dengan seorang Jawa asal Yogya yang bertugas sebagai Penyuluh Pertanian. Entah kenapa, pembicaraan kami sampai pada toleransi bergama di Yogya. Dari pembicaraan kami itu, kusimpulkan bahwa Yogya sangat layak jadi contoh aplikasi toleransi beragama.

Menurut penuturan dia, banyak ditemukan pada keluarga di Yogya, si ayah beribadah ke mesjid, si ibu beribadah ke kelenteng, anak-anak ada yang beribadah ke gereja, ada yang beribadah ke vihara. Meski tidak selalu sekomplit itu, katanya, di Yogya sangat banyak ditemui keluarga yang anggota keluarganya tidak beribadah di tempat yang sama.

Suatu saat di bulan Januari 2011, saya mengunjungi anak saya yang bersekolah di Yogya. Hanya satu malam, namun bertepatan dengan Sawung Jabo mengadakan panggung hiburan bagi para pengungsi Merapi.

Acara itu diberi tajuk KEBERAGAMAN. Tanpa melihat suku, agama, ras, dan golongan, Sawung Jabo dengan seluruh personil pendukung menghibur para pengungsi Merapi. Itu dilakukan mengingat Merapi menebarkan teror tanpa melihat suku, agama, ras, dan golongan.

Nah, kalau ada trit lain di forum ini dengan judul yang mempertanyakan toleransi beragama di Indonesia, menurut saya, Indonesia masih kalah toleransi beragamanya dibanding Yogya.

Damai bagi Indonesia.

TOLERANSI beragama adalah:

LAKUM DIINUKUM WALIYADIIN

bagimu agamamu dan bagiku agamaku, tapi tolong jangan kamu ganggu agamaku :)

striker wrote:

TOLERANSI beragama adalah:

LAKUM DIINUKUM WALIYADIIN

bagimu agamamu dan bagiku agamaku, tapi tolong jangan kamu ganggu agamaku :)

kalau temen2 situ yang ganggu agama lain boleh, yah ?
contoh :
- patung Budha di Tanjung Balai yang disuruh diturunkan paksa.
- acara ibadah yang dibubarkan secara paksa.
- penghalangan pendirian rumah ibadah
- dll

T2Y wrote:

striker wrote:

TOLERANSI beragama adalah:

LAKUM DIINUKUM WALIYADIIN

bagimu agamamu dan bagiku agamaku, tapi tolong jangan kamu ganggu agamaku :)

kalau temen2 situ yang ganggu agama lain boleh, yah ?
contoh :
- patung Budha di Tanjung Balai yang disuruh diturunkan paksa.
- acara ibadah yang dibubarkan secara paksa.
- penghalangan pendirian rumah ibadah
- dll

Itu kan merupakan HAK yang diperoleh secara khusus karena ybs adalah MAYORITAS.

Tetapi, kalau kejadiannya terbalik, pelarangan pakai cadar di Perancis misalnya, maka ybs teriak teriak menyatakan diri sebagai korban penindasan.

Jadi sebagai mayoritas ataupun sebagai minoritas, permainan victim games tetap berlaku. Weleh weleh.