LSI: Toleransi Beragama di Indonesia Menurun

LSI: Toleransi Beragama di Indonesia Menurun
Minggu, 21 Oktober 2012 19:17 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Sebanyak 31 persen masyarakat Indonesia saat ini sudah tidak toleran terhadap keberagaman agama di Indonesia. Hasil tersebut didapat dari survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bekerjasama dengan Yayasan Denny JA, tentang meningkatnya populasi yang tidak nyaman terhadap keberagaman.

Survei dilakukan selama tujuh hari dengan melibatkan 1.200 responden. Hasilnya, 15 hingga 80 persen publik Indonesia tidak bisa menerima bertetangga dengan orang lain yang berbeda identitas.

Kesimpulan lain yang didapat dari penelitian tersebut adalah, semakin rendah pendidikan maka semakin rendah toleransi terhadap perbedaan. Begitu pula dengan fakta semakin rendahnya pendapatan, akan berpengaruh pada rendahnya intoleransi.

Intoleransi meningkat karena berbagai hal, seperti aksi kekerasan berdasar agama semakin marak serta publik yang tak puas pada kinerja presiden, politisi dan polisi yang seharusnya melindungi kebebasan dan keberagaman. (Wtr4)



Memperhatikan yang ditebalkan itu, walau seharusnya tidak terlalu berhubungan, tetapi adalah fakta di masyarakat kita ini. Celakanya, sebagian besar masyarakat kita adalah kurang terdidik dan berada di bawah garis kemiskinan.

Kasihan Indonesia ini......

Tidak memberikan stigma "tidak benar" atau secara kasar "sesat" kepada pihak lain, apakah juga merupakan toleransi ?


Any comment


:bball:

Quote :

semakin rendahnya pendapatan, akan berpengaruh pada rendahnya intoleransi.

maksudnya rendahnya toleransi ya??

IMO- rendahnya pendapatan biasanya berkaitan dengan kemampuan yang minim (sehingga kurang memiliki nilai jual) atau kemalasan yang dipelihara

saya lebih percaya rendahnya pendapatan ini karena kemalasan yang dipelihara. bila hanya karena kemampuan minim, bukankah seharusnya meningkatkan kemampuan sehingga bisa menambah nilai jual?? yang terjadi malah ngamuk sana- sini, bikin keributan di berbagai penjuru negeri. alasan yang dipakai adalah kurang toleransi terhadap perbedaan. yang berbeda harus dimusnahkan.

munafik bin menyedihkan...

kondisi sendiri memprihatinkan, jadi mari merusak kondisi orang lain supaya sama2 memprihatinkan.

benar2 mental pemalas yang mulai kurang waras..

Ada perbedaan yang cukup berarti antara ingin menjadi yang terbaik dari yang baik, atau menjadi yang paling kurang buruk dari yang buruk.

Sah sah saja jika ingin menjadi yang terbaik, dengan berusaha maksimal, dengan bekerja lebih keras. Dan menjadi aneh serta kurang waras, jika dengan cara merusak yang lain yang lebh baik, sehingga dirinya menjadi yang paling kurang buruk diantara yang rusak.

bruce wrote:

Ada perbedaan yang cukup berarti antara ingin menjadi yang terbaik dari yang baik, atau menjadi yang paling kurang buruk dari yang buruk.

Sah sah saja jika ingin menjadi yang terbaik, dengan berusaha maksimal, dengan bekerja lebih keras. Dan menjadi aneh serta kurang waras, jika dengan cara merusak yang lain yang lebh baik, sehingga dirinya menjadi yang paling kurang buruk diantara yang rusak.

ini sih cara berpikir yang mulai sakit, Bro. sudah saatnya kepala direndam pakai air deterjen untuk membersihkan semua pikiran yang kurang waras