Saat Iblis Bertamu Ke Rumah Tuhan

Puji Tuhan, gereja saya dibangun sebelum adanya peraturan ini om. Memang sangat berat utk mebuka sebuah gereja dari awal saat sekarang ini.

bruce wrote:

Quote :

Kalau yang saya dengar sih kekurangan jemaat bukan kekurangan anggaran.

Jemaat itu identik dengan anggaran kang, tanpa jemaat berarti tanpa anggaran (untuk beberapa aliran), he he he.

mentang2 punya yayasan...
hi..hi..hi...

Quote :

mentang2 punya yayasan...
hi..hi..hi..

Lho lho, kan saya hanya memberi penjelasan kepada kang Lancah, mengenai kebingungannya tentang ditutupnya beberapa gereja di Eropa, sehubungan dengan jemaat itu lho.

:)

bruce wrote:

Quote :

mentang2 punya yayasan...
hi..hi..hi..

Lho lho, kan saya hanya memberi penjelasan kepada kang Lancah, mengenai kebingungannya tentang ditutupnya beberapa gereja di Eropa, sehubungan dengan jemaat itu lho.

:)

iya, mungkin Kang Lancah gak tahu kalau pendanaan gereja termasuk gaji/tunjangan para pendeta ya dari hasil persembahan para jemaat.
makanya kalau jemaat dikit ya, kas masuk juga dikit. :)
lain halnya kalau yang punya yayasan kayak Khatolik atw GKI, kalau kurang dana bisa diajukan ke atas ya, Om ? (CMIIW)

T2Y wrote:

bruce wrote:

Quote :

Kalau yang saya dengar sih kekurangan jemaat bukan kekurangan anggaran.

Jemaat itu identik dengan anggaran kang, tanpa jemaat berarti tanpa anggaran (untuk beberapa aliran), he he he.

mentang2 punya yayasan...
hi..hi..hi...

OOT ahh...


Emang punya yayasan apaan om ?

Teorinya sih seperti itu, walau dalam prakteknya tentu saja tidak semudah itu juga, karena biasanya gereja memang harus mandiri, kecuali saat daruruat, tentu pusat/lingkungan tetangga bisa membantu.

bruce wrote:

Teorinya sih seperti itu, walau dalam prakteknya tentu saja tidak semudah itu juga, karena biasanya gereja memang harus mandiri, kecuali saat daruruat, tentu pusat/lingkungan tetangga bisa membantu.

iya, sama aja Om...
di gereja tempat saya beribadah dalam skala kecil untuk komisi dan majelis juga kayak gitu, Om... :)

Djo wrote:

OOT ahh...

mohon mangap, gan...
tapi ini kan ditempat obrolan bebas...

Quote :

Emang punya yayasan apaan om ? Laughing

yang jelas bukan yayasan penyalur pembantu/tkw...
hi..hi..hi...

Damai bagimu Djo. Senang rasanya mendapat atensi darimu.

Djo wrote:

Bro Husada.....
Di setiap postingan anda selalu ada kata2 damai...damai...damai...

Yah, memang saya selalu mengharapkan kedamaian dalam mengarungi hidup ini. Dan kalau Djo selalu mencermati postingan saya, rasanya pernah juga postingan saya tanpa kata damai.

Djo wrote:

Tapi maaf, beberapa kali saya perhatikan postingan anda seperti mengolok-ngolok agama dari rekan2 yg lain dan sy yakin justru tidak membawa kedamaian bagi mrk khususnya dan kita semua.

Djo tidak perlu minta maaf. Tidak ada yang salah dari pandanganmu.

Hanya, mungkin Djo memandang terlalu jauh dari yang saya maksudkan sehingga Djo menangkapnya sebagai olok-olok. Padahal, saya tidak bermaksud demikian.

Di LT lama, saya menggunakan signature "Berikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan, dan berikan kepada negara apa yang menjadi hak negara". Itu memang selalu saya coba terapkan dalam hidup. Dari kalangan kawan-kawan penganut Islam, ada yang sering saya petik laqum dinuqum wallyadiin (maaf kalau salah eja).

Berdasarkan kedua hal itu, signature dan petikan itu, mungkin saja ketika saya mengutarakan gagasan, atau pikiran, atau komentar, atau apapun, akan ditangkap sebagai olok-olok. Padahal, suwerrr... saya tidak bermaksud mengolok-olok. Agar kita tidak meraba-raba, alangkah bagusnya kalau Djo meng-quote-kan materi yang Djo tangkap sebagai olok-olok agar terklarifikasi. Kalau yang saya utarakan itu fakta, tolong jangan dinilai sebagai olok-olok.

Djo wrote:

Saya yakin dan percaya, anda bisa merubah cara sprti ini dan berposting dgn lebih baik.

Apakah keyakinan dan kepercayaan Anda ini boleh saya tangkap sebagai pengusiran kepada saya?

Djo wrote:

Damai utk anda bro...

Terima kasih, untuk Anda juga Djo.

Quote :

Djo wrote:

Saya yakin dan percaya, anda bisa merubah cara sprti ini dan berposting dgn lebih baik.

Apakah keyakinan dan kepercayaan Anda ini boleh saya tangkap sebagai pengusiran kepada saya?

Jangan terlalu sensitive lafh bro, saya yakin bukan 'pengusiran' yang dimaksud oleh mod djo, karena tidak tercantum sepotong kata pun tentang 'pengusiran' itu, baik tersirat maupun tersurat.

Salam damai

Husada wrote:

Damai bagimu Djo. Senang rasanya mendapat atensi darimu.

Maafkan saya jika anda merasa baru pertama kali mendapatkan atensi dari saya.

Husada wrote:

Agar kita tidak meraba-raba, alangkah bagusnya kalau Djo meng-quote-kan materi yang Djo tangkap sebagai olok-olok agar terklarifikasi. Kalau yang saya utarakan itu fakta, tolong jangan dinilai sebagai olok-olok.

kata2 ini menurut saya sudah cukup :

"Semoga saja super ego mereka segera normal. Di bibir mereka mengaku bahwa Allah mereka mampu melakukan apa saja, tapi di kemasyarakatan mereka harus menolong Allah mereka dengan mengganggu orang lain untuk beribadah kepada Allah mereka."

Kita tentu setuju soal kafir mengkafirkan tidak hanya terjadi di islam. apa maksud bro husada dgn mengatakan super ego ?

lalu apa pula penjelasan anda dgn kalimat yg sy bold ? apakah umat muslim mengamini kalimat anda ini bro ?

Saya takut kalau apa yg kita anggap sebagai fakta, hanyalah bersumber dari apa yg kita lihat dipermukaan.

Husada wrote:

Apakah keyakinan dan kepercayaan Anda ini boleh saya tangkap sebagai pengusiran kepada saya?

jika memang benar saya bermaksud mengusir bro husada, lantas darimana saya bisa tahu kalau anda telah merubah cara berposting anda menjadi lebih baik ?

Anda pasti mengerti maksud sy bro.

sebenarnya teguran dari bro Samiaji, Djo dan Kang Lancah juga saya rasakan kok. :)
mudah2an kedepannya saya bisa lebih bijak dalam menyususn kata2.

Damai bagimu Djo.

Djo wrote:

Maafkan saya jika anda merasa baru pertama kali mendapatkan atensi dari saya.

Lagi-lagi, rasanya tidak ada yang perlu dimaafkan.

Djo wrote:

kata2 ini menurut saya sudah cukup :
"Semoga saja super ego mereka segera normal. Di bibir mereka mengaku bahwa Allah mereka mampu melakukan apa saja, tapi di kemasyarakatan mereka harus menolong Allah mereka dengan mengganggu orang lain untuk beribadah kepada Allah mereka."

Oo, itu. Mungkin memang perlu klarifikasi. Yang saya maksud dengan super ego adalah egonya ego. Tiap orang memang punya ego. Kalau sudah ego komunal, kuistilahkan dengan super ego. Mungkin istilah ini kurang pas, ya... mohon maaf.

Karena kawan-kawan muslim penganut agama mayoritas di negeri ini, sering kurasakan, terutama saat bulan Ramadhan, super ego (ego komunal) mereka begitu mencuat. Sudah pernah kuposting entah dimana, pengalaman ketika masih bermukim di Jawa Barat. Satu RW bahkan satu blok tahu bahwa kami sekeluarga bukan penganut Islam. Tetapi, para pemuda karang taruna, pada saat membangunkan warga muslim untuk bersahur, sengaja berlama-lama di depan rumah kami dengan bunyi-bunyian yang sungguh sangat amat berisik sekali.

Nah, itu kan hidup di tengah masyarakat. Para pemuda karang taruna itu tahu bahwa kami tidak muslim, berarti tidak bersahur atau berpuasa. Bersahur dan berpuasa seperti yang dimaksudkan pada bulan Ramadhan itu kan ibadah untuk Allahnya kawan-kawan Islam? Para pemuda karang taruna membangunkan warga untuk bersahur kuartikan sebagai 'perbuatan menolong Allah untuk membangunkan orang untuk bersahur, beribadah kepada Allahnya Islam'. Nah, kata-kata mereka bilang bahwa Allah mampu melakukan segala hal. Masyakan untuk bersahur, harus menolong Allah membangunkan orang untuk bersahur? Bagitooo Djo.

Djo wrote:

Saya takut kalau apa yg kita anggap sebagai fakta, hanyalah bersumber dari apa yg kita lihat dipermukaan.

Jangan takut Djo. Sudah dijanjikan, Dia akan menemani sampai akhir jaman. Walau sumbernya di permukaan atau di tengah atau di dasar, fakta adalah fakta. Kalau faktanya, saya merasa terganggu dengan adanya karang taruna yang menolong Allah untuk membangunkan orang untuk bersahur, masyakan saya bilang saya tidak terganggu? Kalau saya nilai itu karena super ego, masyakan saya bilang itu karena rasa kasih?

Damai bagi pengikut Kristus.

Djo wrote:

Anda pasti mengerti maksud sy bro.

Ketepatan saya bukan Simson yang pandai merangkai teka-teki dan menjawab teka-teki. Saya juga bukan Yusuf yang pandai menafsir mimpi. Dan saya kurang pandai menangkap maksud Anda. Namun, saya beranikan diri menyimpulkan bahwa Djo bukan mengusir saya dari forum ini. Kalau simpulan saya benar, terima kasih. Kalau simpulan saya salah, wah, kebangetan deh.

Okeh, agar Djo menemukan salah satu postingan saya tidak memakai kata yang biasa saya pakai, postingan ini saya tutup dengan huahuahuahua..hahhahhahhaaaaa....

Djo wrote:

Saya yakin dan percaya, anda bisa merubah cara sprti ini dan berposting dgn lebih baik.

Damai bagimu Djo.

Meski terkesan agak cerewet, hati saya ingin berkomentar lagi tentang ini. Sesungguhnya, saya jadi bertanya-tanya, apa sih yang Djo yakini? Apa sih yang Djo percayai? Menurut saya, cara postingan saya sudah cukup baik. Kebaikannya terbukti dari ada partisipan yang nyata-nyata menyatakan kenyataan, bahwa konon katanya alkisah postingan saya selalu membagikan damai (sori, saya geer-geeran dulu yah?).

Postinganmu ini mengingatkan saya pada LT. Di suatu posting, beberapa waktu sebelum bermasalah, saya maksudkan agar para moderator berunding dulu agar satu kata sebelum menyajikan suatu aturan. Selain itu, saya usulkan agar hendaknya para moderator tidak saling ejek serius. Kalau saling ejek dalam canda sih, oke. Entah moderator mana itu, meminta klarifikasi dari saya. Setelah saya klarifikasi, yang muncul adalah 'o' yang gede. Ooo... bagito rupana.

Tapi apapun itu, saya yakin dan percaya pada syahadat yang saya ucapkan setiap mengikuti ekaristi dan di saat-saat lain.

Okeh, saya yakin dan percaya, bahwa keyakinan dan kepercayaanmu dalam meminta saya memperbaiki cara posting akan saya upayakan.

Damai bagi pengikut Kristus.

Husada wrote:

Para pemuda karang taruna membangunkan warga untuk bersahur kuartikan sebagai 'perbuatan menolong Allah untuk membangunkan orang untuk bersahur, beribadah kepada Allahnya Islam'. Nah, kata-kata mereka bilang bahwa Allah mampu melakukan segala hal. Masyakan untuk bersahur, harus menolong Allah membangunkan orang untuk bersahur?

Jangan gunakan pengertian kita sendiri utk menyebut itu fakta,

Anda terganggu oleh suara berisik ? itu FAKTA.

tapi apakah mereka sedang menolong Allahnya ? nanti dulu.

Pihak muslim belum tentu punya jawaban yg sama dgn anda.

Quote :

Okeh, saya yakin dan percaya, bahwa keyakinan dan kepercayaanmu dalam meminta saya memperbaiki cara posting akan saya upayakan.

Sebenarnya cukup kalimat ini saja yg saya minta dari anda bro.

Djo wrote:

Jangan gunakan pengertian kita sendiri utk menyebut itu fakta,
Anda terganggu oleh suara berisik ? itu FAKTA.
tapi apakah mereka sedang menolong Allahnya ? nanti dulu.
Pihak muslim belum tentu punya jawaban yg sama dgn anda.

Hmmm... kata-kata bijak, cenderung tua.

Djo wrote:

Quote :

Okeh, saya yakin dan percaya, bahwa keyakinan dan kepercayaanmu dalam meminta saya memperbaiki cara posting akan saya upayakan.

Sebenarnya cukup kalimat ini saja yg saya minta dari anda bro.

Siap.Laksanakan. Lain kali harap ajukan permintaan yang jelas.