|
| Memahami Agama Yang Mencerahkan | |
| | |
Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Memahami Agama Yang Mencerahkan 2nd June 2011, 12:29 | |
| Memahami Agama Yang Mencerahkan Jodhi Yudono | Kamis, 2 Juni 2011 | 09:35 WIB
Saya menonton VCD “wajah-wajah Islam Indonesia”—sebuah dokumentasi Metro TV. Saya juga baru saja usai membaca buku Ulil Abshar Abdalla Menjadi Muslim Liberal. Dan saya mengutip ini; “Islam sebetulnya lebih tepat disebut sebagai sebuah “proses” yang tak pernah selesai, ketimbang sebuah “lembaga agama” yang sudah mati, baku, beku, jumud, dan mengungkung kebebasan”.
Sebagaimana Ulil, saya pun memahami Islam sebagai “Rahmatan lil alamin”, agama yang membawa rahmat bagi seluruh semesta alam dan umat manusia; dan karena manusia bukanlah sebuah makhluk yang berdiam diri, tetapi organisasi yang bergerak dan berkembang, maka agama juga akan terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan manusia. Dan Islam adalah agama semacam ini, agama yang hidup dalam setiap detak zaman—dengan zeit geist.
Tapi soalnya kemudian; ternyata kita terlalu lama larut dalam pemikiran yang dijaga ketat kaum ortodoksi, yang menekan kita untuk diam diri dan hanya menerima pengajaran dari mereka. Sebuah pola pengajaran yang mirip komando militer, yang tidak membuka ruang dialektika antara umat dan ulama untuk mengali dan menafsir Al-Quran dan Hadits secara kritis dan mendalam. Ia yang sering disebut Antonio Gramsci sebagai Hegemoni. Pemikir Partai Komunis Italia tersebut menulis: ada yang tak kelihatan dan telah digunakan secara halus oleh kekuasaan untuk menindas: aparat Ideologi. Mereka menjerat pikiran orang sehingga tidak mau melawan. Saya kira dari jerat seperti ini juga, orang semacam Jabir kemudian hadir dan menebar teror kehadapan kita.
Gempur Budi Angkoro alias Jabir — umurnya 27 tahun, ia pernah belajar di pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah selama beberapa tahun, hingga akhirnya pindah dan meyelesaikan pendidikanya di Pesantren Darusysyahadah, Boyolali, kemudian mendedikasikan ilmunya disana selama tiga tahun lamanya. Sampai pada suatu hari di tahun 2002 ia berkenalan dengan Nurdin M Top dan Dr. Azhari. Dari azhari, Jabir belajar bagaimana merakit bom. Dari Nurdin M Top dia menyakini ; ”Bukankah sejak terampasnya tanah dan kehormatan kaum muslimin baik di bumi Palestina, Afganistan, Kashmir, Chechnya, dan Bosnia telah menjadikan jihad sebagai fardhu ’ain,” Sebab itu bagi Jabir meledakan bom di hotel Marriot dan café Nyoman tahun lalu sebagai sebuah ibadah.
Jabir barangkali adalah seorang idealis yang percaya betul bahwa perintah gurunya adalah perintah Tuhan. Tapi bagaimana Tuhan dapat sekejam itu—memeritahkan umatnya untuk membunuh mahkluk ciptaannya sendiri, sementara Tuhan dalam salah satu firmanya berseru. “Barang siapa menyelamatkan nyawa satu orang, maka ia seolah telah menyelamatkan nyawa semua orang.” (quran, 5:32).
Ketika firman dilanggar, Jabir kemudian berdoa—selepas meledakan bom hasil racikanya di café Nyoman Bali atau hotel Marriot yang menewaskan puluhan orang—juga ada umat muslim diantaranya, yang meradang saat nyawa lepas dari tubuh, seakan sedang mengutuk kebrutalan yang ditebar orang semacam Jabir yang menganggap; ”Dengan peledakan, pengikut kebenaran memberikan contoh pengorbanan yang paling indah, berani mati guna membela agama....”
Saya tak tahu, adakah Tuhan membenarkan membunuh terhadap orang lain—seiman atau tidak seiman, sebagai dampak atau tujuan. Saya tak pernah tahu adakah Tuhan membenarkan umatnya bunuh diri—walaupun itu ”demi Tuhan” yang dia bela. Yang saya tahu Tuhan tak satu kalipun memerintahkan umatnya membunuh atas nama apapun—juga dirinya. Tuhan tak pernah membutuhkan pengorbanan umatnya untuk membelanya dirinya. Tuhan tidak butuh itu. Tuhan ada pemilik semesta alam, Tuhan lebih besar, lebih agung dari apapun. Tuhan bisa berkehendak, bahkan berbuat apasaja terhadap umat manusia dan alam semesta. Tuhan dapat menciptakan sekaligus menghancurkan sesuatu sekehendaknya dalam hitungan kurang dari dari satu detik.
Sungguh Jabir bukanlah orang yang cukup mengenal Tuhan, bahkan mungkin juga ia tak punya banyak keteguhan hati untuk terus bersama Nurdin M Top dan Azhari. Seperti juga korba-korban hasil bom racikannya. Jabir juga takut akan menghadapi kematian; ”Sesungguhnya perjalanan jihad penuh dengan onak dan duri, dibayangi rasa takut, kelaparan, dan hilangnya nyawa….” Di sebuah pagi yang tak begitu cerah pada 29 April lalu, sebuah pelor dari moncong senapang pasukan Detasemen 88 Polri menembus tubuhnya dalam sebuah pengerbekan, Jabir masih berharap kepada tuhan yang disebut setiap hari; “Ya Robbi..., masukkan hamba-Mu ini... ke dalam jannah abadi... bersanding dengan para bidadari....”. saya tak tahu bagaimana Tuhan dapat mengabulkan permintaaannya. Saya juga tak tahu adakah Jabir di jannah sekarang.
Jannah—surga, ia seakan menjadi akhir dari segalanya—Janah adalah tujuan, bahkan mungkin bagi orang seperti Jabir, juga Michel O’Conner—Jannah barangkali lebih besar dari Tuhan itu sendiri. Goenawan Muhamad dalam buku catatan pinggir 3—mengutif kisahnya dari kantor berita Reuter. O’Conner, pemuda 20 tahun yang tinggal di dekat Sedney, pada 31 Mei 1986 itu, baru saja memeluk agama Kristen. Dan dengan perasaan cemas namun berani, ia memotong tangannya yang bertato dengan gergaji listrik, sembari mengutif injil; “Jika tanganmu menistakanmu, potonglah”.
Bila setiap kali firman Tuhan diartikan secara tekstual seperti itu, maka akan selalu ada tangan yang terpenggal setiap menitnya atau akan banyak kepala yang berpisah dari tubuh setiap detiknya. Dan saya yakin tuhan yang kita sapa dengan agung berpuluh-puluh kali setiap hari tidak pernah punya bermaksud seperti itu. Tapi kita akan selalu menemukan orang seperti Jabir dan Michel O’Conner diabad 20 ini. Orang-orang baik yang ingin duduk di pangkuan Tuhan namun tersesat jalan.
Sebab itulah saat firman Tuhan ditafsirkan kita selalu membutuhkan metafora—dalam arti lain, firman Tuhan harus dilihat secara kontekstual. Juga bagi umat Islam. Kita memerlukan penafsiran Islam yang non-literal, subtansial, kontekstual, dan sesuai denyut nadi peradaban manusia yang sedang dan terus berubah, sebab Islam hidup dengan zeit geist.
Dan umat Islam—sekali lagi saya harus mengutif Ulil; ”Entitas sosial yang menyebut dirinya umat Islam harus berijtihad mencari formula baru dalam menerjemahkan nilai-nilai itu dalam konteks kehidupan mereka sendiri, sebab kehidupan manusia terus bergerak menuju perbaikan dan penyempurnaan. Dan umat Islam harus mengembangkan pemahaman bahwa suatu penafsiran Islam oleh golongan tertentu bukanlah paling benar dan mutlak, karena itu harus ada kesediaan untuk menerima dari semua sumber kebenaran”
Islam seperti dikemukan oleh Prof. Nur Cholis Majid adalah nilai generik yang bisa ada di agama lain, bahkan mungkin pada paham yang dikembangkan Karl Marx atau Adam Smith. Atau juga barangkali—untuk terakhirkalinya izinkan saya kembali mengutif Ulil; Islam memang bukan sebuah monumen mati yang dipahat dari abad 7 masehi, lalu dianggap sebagai patung indah yang tak boleh di sentuh tangan sejarah, atau malah Islam sesungguhnya adalah sebuah proses yang tak pernah selesai menuju sebuah kebenaran. Islam adalah sumber peradaban, bukan penyebar ketakutan.***
Dipublikasi; di Harian Batampos, 30 Juni 2006
| |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 07:22 | |
| Ustad saya berkata bahwa saat seseorang berkata "saya sudah Islam" maka saat itulah orang itu telah kafir (dalam konteks kafir: berbohong) karena tidak ada satu pun manusia yang dilahirkan dan telah menjadi sempurna.
Yang ada adalah setiap manusia dalam hidup ini akan terus menerus berada dalam proses untuk mencapai kesempurnaan itu, menjadi orang yang benar2 berserah diri kepada Allah al Aziz yang SELALU mengikuti perintahNya dan menjauhi laranganNYA tanpa lengah sedikit pun. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 11:27 | |
| - Quote :
- Islam memang bukan sebuah monumen mati yang dipahat dari abad 7 masehi, lalu dianggap sebagai patung indah yang tak boleh di sentuh tangan sejarah, atau malah Islam sesungguhnya adalah sebuah proses yang tak pernah selesai menuju sebuah kebenaran. Islam adalah sumber peradaban, bukan penyebar ketakutan.
iya, kalau bisa seperti ini sungguh bisa jadi rahmat bagi orang (yang beragama) lain. :) |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 11:38 | |
| Dahulu, pernah terjadi juga umat Kristen melakukan hal yang sama, menggunakan 'kekuatan' agama untuk menekan demi tercapainya kekuasaan dan selanjutnya kekayaan. Dahulu, pernah juga umat agama Kristen melakukan kekejaman terhadap umat agama lain. Tetapi, kemudian umat Kristen menyadarinya, dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukannya. Mudah mudahan, 'umat Islam' juga segera menyadari 'kesalahan' strategi pemasaran cara ini. Agar dunia menjadi tempat yang lebih nyaman bagi kita semua. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 11:54 | |
| - bruce wrote:
- Dahulu, pernah terjadi juga umat Kristen melakukan hal yang sama, menggunakan 'kekuatan' agama untuk menekan demi tercapainya kekuasaan dan selanjutnya kekayaan. Dahulu, pernah juga umat agama Kristen melakukan kekejaman terhadap umat agama lain. Tetapi, kemudian umat Kristen menyadarinya, dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukannya.
Mudah mudahan, 'umat Islam' juga segera menyadari 'kesalahan' strategi pemasaran cara ini. Agar dunia menjadi tempat yang lebih nyaman bagi kita semua.
seharusnya memang kita belajar dari sejarah, jangan terpaku pada "kejayaan masa lalu" yang penilaiannya kadang sangat subjektif. |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 12:54 | |
| - bruce wrote:
- Dahulu, pernah terjadi juga umat Kristen melakukan hal yang sama, menggunakan 'kekuatan' agama untuk menekan demi tercapainya kekuasaan dan selanjutnya kekayaan. Dahulu, pernah juga umat agama Kristen melakukan kekejaman terhadap umat agama lain. Tetapi, kemudian umat Kristen menyadarinya, dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukannya.
Mudah mudahan, 'umat Islam' juga segera menyadari 'kesalahan' strategi pemasaran cara ini. Agar dunia menjadi tempat yang lebih nyaman bagi kita semua.
Sayangnya banyak juga umat Kristen yang tidak mengamalkan ajaran agamanya dan (mungkin) menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan dan kekayaan ... atau orang2 ini tidak bisa disebut sebagai umat Kristen? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 13:02 | |
| - Quote :
- Sayangnya banyak juga umat Kristen yang tidak mengamalkan ajaran agamanya dan (mungkin) menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan dan kekayaan ... atau orang2 ini tidak bisa disebut sebagai umat Kristen?
Kalau dengan lancang saya katakan, maka mereka yang tidak mengamalkan ajaran Jesus, tidak pantas menyebut dirinya sebagai pengikut Kristus (Kristen). Tapi tentu bukan saya yang selaku manusia berdosa yang berhak mengatakan itu. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 13:40 | |
| - bruce wrote:
Kalau dengan lancang saya katakan, maka mereka yang tidak mengamalkan ajaran Jesus, tidak pantas menyebut dirinya sebagai pengikut Kristus (Kristen). Tapi tentu bukan saya yang selaku manusia berdosa yang berhak mengatakan itu. Kalau merujuk kepada komentar Anda berarti tidak seorang pun pelaku peperangan di Afhganistan, Irak, Libya adalah orang Kristen .... karena orang Kristen dilarang untuk membunuh orang lain, sedzolim apa pun orang yang ter/dibunuh itu. Bukan begitu, Bang? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 13:47 | |
| Saya sih ngga setuju orang berperang dengan maksud menaklukan suatu negeri (bangsa), tetapi saya mendukung orang yang berperang demi mempertahankan negerinya. Ini sesuai dengan perintah agama saya.
Kan seperti pernah saya tulis thread di forum ini, dimana saya mempertanyakan ngapain barat di Libya? Karena aneh, jika saya memang ingin menghukum Saddam Husein karena ybs banyak melakukan pembunuhan, maka setelah Saddam tumbang, ngapain masih bercokol di sana (Irak).
Jika tujuannya menghukum Osama bin Laden karena melakukan tidndakan teror WTC, maka setelah Afganistan tumbang, dan Osama tewas, ngapain masih nongkrong di Afganistan?
Jika memang tujuannya menghukum Kadafy, maka seharusnya setelah Kadafy tumbang nanti, pergilah dari Libya, jangan bercokol di sana.
Untuk urusan Palestina dan Israel, ini rumit, bukan hanya berurusan dengan masalah penjajahan, tetapi masing masing merasa memiliki tanah yang disengketakan. Jadi, penyelesaian damai adalah jalan terbaik.
Itu sih prinsip yang saya pegang. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 13:53 | |
| he..he..he... yang selalu dipersoalkan adalah : kalau hidup dalam hukum kasih, boleh tidak menjadi tentara ?
karena ada perintah jangan menghakimi, boleh gak orang kristen jadi hakim ?
karena ada perkataan : "kalau ditampar pipi kiri, berikan juga pipi kanan" maka harusnya orang kristen gak boleh melawan jika dianiaya/didzolimi.
kenapa begitu, yah ?
|
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:02 | |
| - Quote :
- kalau hidup dalam hukum kasih, boleh tidak menjadi tentara ?
Boleh dong, karena kasih itu juga adil, dan tidak adil kalau kita membiarkan hak sebangsa diinjak injak bangsa lain. - Quote :
- karena ada perintah jangan menghakimi, boleh gak orang kristen jadi hakim ?
Boleh dong, asal bisa menjadi hakim yang adil, karena dalam rangka memberikan keadilan kepada sesama agar tidak main hakim sendiri. - Quote :
- karena ada perkataan : "kalau ditampar pipi kiri, berikan juga pipi kanan"
maka harusnya orang kristen gak boleh melawan jika dianiaya/didzolimi.
Boleh dong, kita tidak membalas kekerasan dengan kekerasan, bunuh dengan bunuh, tetapi memberi balasan yang sepadan, agar si pelaku tidak mengulangi kesalahannya lagi. Karena kitapun juga harus mengasihi musuh musuh kita. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:05 | |
| - T2Y wrote:
- he..he..he...
yang selalu dipersoalkan adalah : kalau hidup dalam hukum kasih, boleh tidak menjadi tentara ? Mungkin karena apa yang dilakukan tentara boleh jadi akan bertentangan dengan hukum kasih. Well.... kecuali Katolik karena ada peraturan yang memperbolehkan untuk membunuh untuk bela negara. Kalau denom lain ada pengecualian untuk tindakan pembunuhan seperti itu? - T2Y wrote:
karena ada perintah jangan menghakimi, boleh gak orang kristen jadi hakim ? Kalau ini sejujurnya saya tidak pernah dengar tukh ... | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:08 | |
| - Quote :
- Kalau ini sejujurnya saya tidak pernah dengar tukh ...
Mat 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Mat 7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:11 | |
| - bruce wrote:
.....tetapi memberi balasan yang sepadan, agar si pelaku tidak mengulangi kesalahannya lagi.... Mirip qishosh :?: | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:12 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Kalau ini sejujurnya saya tidak pernah dengar tukh ...
Mat 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Mat 7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Maksudnya ada yang mencoba mengkontradiksikan antara menjadi hakim dengan "jangan kamu menghakimi" | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:15 | |
| - Quote :
- Maksudnya ada yang mencoba mengkontradiksikan antara menjadi hakim dengan "jangan kamu menghakimi"
:) | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:16 | |
| - Quote :
- Mirip qishosh
Sepertinya lain kang, karena qishosh lebih bermakna pembalasan (dendam) ya | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:27 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Mirip qishosh
Sepertinya lain kang, karena qishosh lebih bermakna pembalasan (dendam) ya Intinya sih, kalau saya lihat, sang pelaku mendapatkan balasan yang sepadan sehingga orang lain akan berpikir dua kali saat hendak melakukan kejahatan karena ada kemungkinan akan mendapatkan balasan yang sama pada dirinya sendiri. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:33 | |
| - Quote :
- Well.... kecuali Katolik karena ada peraturan yang memperbolehkan untuk membunuh untuk bela negara.
oh, yah ? masak, sih ? :) - Quote :
- Kalau denom lain ada pengecualian untuk tindakan pembunuhan seperti itu?
kembali kepada apa yang menjadi prioritas anda saat itu. kalau membunuh agar supaya anda dan keluarga anda tidak dibunuh saya juga akan melakukannya. tapi kalau negara saya mau menjajah negara lain, mending saya gak ikut perang. (kalau di Islam termasuk dosa besar tuh, kalau melarikan diri saat berperang melawan kafir ) |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:35 | |
| - Silancah wrote:
- bruce wrote:
-
- Quote :
- Kalau ini sejujurnya saya tidak pernah dengar tukh ...
Mat 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Mat 7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Maksudnya ada yang mencoba mengkontradiksikan antara menjadi hakim dengan "jangan kamu menghakimi" hi..hi..hi... memang banyak yang mengkontradiksikan ayat2 di alkitab kok... diantaranya juga member disini. |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:40 | |
| - Quote :
- (kalau di Islam termasuk dosa besar tuh, kalau melarikan diri saat berperang melawan kafir )
Saya jadi teringat post mas striker di atas yang dikutip bro T2Y. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana jika negaranya berperang dengan negara lain yang sesama Muslim? Atau harus menganggap kafir dulu si negara musuh itu? Mengingat : 1. Muslim tidak boleh membunuh muslim. 2. Muslim tidak boleh bermusuhan dengan muslim 3. Menolak perang (melawan kafir) juga dilarang Jadi bagaimana jika sebagai muslim menghadapi negara yang enyatakan perang dengan negara lain yang sama sama muslim?? Iran - Irak Irak - Kuwait dan banyak lagi..... | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:53 | |
| - T2Y wrote:
-
- Quote :
- Well.... kecuali Katolik karena ada peraturan yang memperbolehkan untuk membunuh untuk bela negara.
oh, yah ? masak, sih ? :) Di Katekismus kalau ndak salah ... - T2Y wrote:
kembali kepada apa yang menjadi prioritas anda saat itu. kalau membunuh agar supaya anda dan keluarga anda tidak dibunuh saya juga akan melakukannya. Jadi boleh dan tidak akan melanggar hukum kasih? | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 14:55 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- (kalau di Islam termasuk dosa besar tuh, kalau melarikan diri saat berperang melawan kafir )
Saya jadi teringat post mas striker di atas yang dikutip bro T2Y.
Yang ingin saya tanyakan, bagaimana jika negaranya berperang dengan negara lain yang sesama Muslim? Atau harus menganggap kafir dulu si negara musuh itu?
Mengingat :
1. Muslim tidak boleh membunuh muslim. 2. Muslim tidak boleh bermusuhan dengan muslim 3. Menolak perang (melawan kafir) juga dilarang
Jadi bagaimana jika sebagai muslim menghadapi negara yang enyatakan perang dengan negara lain yang sama sama muslim??
Iran - Irak Irak - Kuwait dan banyak lagi..... Kalau disuruh berperang dengan alasan yang salah ... mending saya tidak melakukannya daripada mendapatkan adzab dari Allah al Hakim | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 15:02 | |
| - Quote :
- Kalau disuruh berperang dengan alasan yang salah ... mending saya tidak melakukannya daripada mendapatkan adzab dari Allah al Hakim
Kalau misalkan Indonesia konflik terbuka dengan Malaysia, kang, misalkan soal blok ambalat itu. Kemudian Malaysia menyerang sumatra dan jawa, misalkan pula TNI sudah kalah, anda angkat senjata ngga nih? | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan 3rd June 2011, 15:02 | |
| - Silancah wrote:
- T2Y wrote:
-
- Quote :
- Well.... kecuali Katolik karena ada peraturan yang memperbolehkan untuk membunuh untuk bela negara.
oh, yah ? masak, sih ? :) Di Katekismus kalau ndak salah ...
- T2Y wrote:
kembali kepada apa yang menjadi prioritas anda saat itu. kalau membunuh agar supaya anda dan keluarga anda tidak dibunuh saya juga akan melakukannya. Jadi boleh dan tidak akan melanggar hukum kasih? pada saat saya melakukan hal diatas jelas saya tidak menjalankan hukum kasih terhadap si pengancam, tapi saya sedang menjalankan hukum kasih untuk keluarga saya. karena prioritas saya kasih terhadap keluarga, ya itulah yang akan saya lakukan. tapi itu pun gak akan saya lakukan kalau tidak benar2 terpaksa. perasaan yang ada saat kita menganiaya orang lain itu berat banget loh, kang. belum lagi rasa takut yang ada kalau mereka melakukan pembalasan. dan membunuh orang buat orang yang normal itu bukan suatu hal yang mudah, entah kalau buat psycho. |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Memahami Agama Yang Mencerahkan | |
| |
| | | | Memahami Agama Yang Mencerahkan | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |