|
| TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca | |
| | |
Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca 30th June 2011, 22:23 | |
| - Quote :
- Kok bisa2nya nuduh orang pake sihir...emang gimana pembuktiannya yah???
He he he, itu kan seandainya memang ada pengadilan yang dijalankan. | |
| | | Tamu Tamu
| | | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca 1st July 2011, 22:27 | |
| - Quote :
- Empat TKI Terancam Digantung di Malaysia
Yulvianus Harjono | Egidius Patnistik | Jumat, 1 Juli 2011 | 14:50 WIB
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Empat tenaga kerja Indonesia asal Lampung Timur, Provinsi Lampung, terancam dihukum gantung di Malaysia.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Setiato, Jumat (1/7/2011), keempat TKI asal Probolinggo, Lampung Timur, itu diancam hukuman mati akibat tuduhan pengeroyokan hingga mati terhadap seorang preman atau perampok di Negara Bagian Perak Malaysia.
Keempat TKI ini adalah Karni (30), Sudaryono (17), Sunanto Sucipto (30), dan Sujoko (31). Proses hukum keempat WNI yang diketahui menjadi TKI secara ilegal ini telah berlangsung setahun terakhir ini.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak keluarga mereka dan Kementerian Luar Negeri agar memberikan pendampingan hukum ke mereka," kata Setiato yang mengharapkan adanya keringanan hukum untuk keempat orang itu.
Ya ampuuun, mengapa begitu banyaknya WNI yang terancam hukuman mati di negara lain? Apakah di negara lain aturan lebih kejam atau memang jangan jangan WNI yang tidak bisa menjaga martabat bangsanya? | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca 4th July 2011, 18:06 | |
| - Quote :
- Ya ampuuun, mengapa begitu banyaknya WNI yang terancam hukuman mati di negara lain? Apakah di negara lain aturan lebih kejam atau memang jangan jangan WNI yang tidak bisa menjaga martabat bangsanya?
Kalau dihitung-hitung, kabar-kabar memilukan tentang TKI/TKW begitu dominan datang dari negara-negara yang ingin memberlakukan syariah Islam ya? Di sesama negara Asia sendiri, kabar pembuat pilu mengenai TKW/TKI dominan datang dari negeri penganut Islam dibanding dari negeri penganut Budha, atau Shinto. Tanpa kajian mendalam sekalipun, kayaknya dapat ditarik kesimpulan, bahwa ada yang salah pada agama rahmatan lil alamin itu. Gimana sih? Atau saya memakai cara melihat yang salah? Wallahu a'lamDamai, damai, damai. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca 5th July 2011, 11:20 | |
| - Quote :
- Tanpa kajian mendalam sekalipun, kayaknya dapat ditarik kesimpulan, bahwa ada yang salah pada agama rahmatan lil alamin itu. Gimana sih? Atau saya memakai cara melihat yang salah? Wallahu a'lam
Jika kita tarik kesimpulan yang tidak seekstrim itu, yang mungkin sangat berbeda adalah, di negara negara yang tidak berdasarkan agama, sepertinya penerapan hak asasi manusia lebih baik daripada negara negara berdasarkan agama. Di negara yang memisahkan antara agama dan negara, justru terlihat nilai kemanusiaan lebih dihargai, dibandingkan negara agama. Jadi, sepertinya ini adalah contoh nyata, bahwa agama dan hukum negara jangan dicampur adukan, karena cuma berakibat kondisi nilai nilai kemanusiaan semakin buruk. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca 5th July 2011, 12:05 | |
| - Quote :
- Jika kita tarik kesimpulan yang tidak seekstrim itu, yang mungkin sangat berbeda adalah, di negara negara yang tidak berdasarkan agama, sepertinya penerapan hak asasi manusia lebih baik daripada negara negara berdasarkan agama. Di negara yang memisahkan antara agama dan negara, justru terlihat nilai kemanusiaan lebih dihargai, dibandingkan negara agama.
Jadi, sepertinya ini adalah contoh nyata, bahwa agama dan hukum negara jangan dicampur adukan, karena cuma berakibat kondisi nilai nilai kemanusiaan semakin buruk.
Bagus benar. Bruce membahasakannya lebih elegan, lebih merasuk, lebih netral, lebih logis, lebih baik. Terima kasih. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca 7th July 2011, 10:22 | |
| - Husada wrote:
Ya, saya sependapat. Dari sekian ratus ribu jiwa perempuan Indonesia yang jadi TKW di mancanegara, ada yang benar-benar merasa beruntung menjadi TKW, ada yang biasa-biasa aja, ada yang menderita. Dan, itu tadi, sebagian kecil justru mencari 'untung' dari pembeli mancanegara. Karena kalau jualan di dalam negeri, malah dikejar-kejar satpol PP, atau polisi, atau FPI. Dituduh maksiat.
Penyebab utama pengiriman TKW ke luar negeri adalah sempitnya lapangan kerja dalam negeri. Sangat disayangkan, para pengambil kebijakan di negeri ini sibuk memikirkan diri sendiri dan kelompoknya. Ada warga yang dipancung serta diancam pancung di luar negeri, kok malah memikirkan pesawat pribadi, kok malah mikirin kenaikan gaji. Mbok mikirin penciptaan lapangan kerja yang dijanjikan waktu hendak jadi pejabat kek. Hhh... Setuju 100% dengan analisa Anda. Daripada mengijinkan warga negara ke mulut harimau seharusnya negara berkewajiban untuk memelihara dan mensejahterakan mereka seperti yang diamanatkan di dalam UUD | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca 7th July 2011, 10:26 | |
| - Husada wrote:
Kalau dihitung-hitung, kabar-kabar memilukan tentang TKI/TKW begitu dominan datang dari negara-negara yang ingin memberlakukan syariah Islam ya? Di sesama negara Asia sendiri, kabar pembuat pilu mengenai TKW/TKI dominan datang dari negeri penganut Islam dibanding dari negeri penganut Budha, atau Shinto.
Tanpa kajian mendalam sekalipun, kayaknya dapat ditarik kesimpulan, bahwa ada yang salah pada agama rahmatan lil alamin itu. Gimana sih? Atau saya memakai cara melihat yang salah? Wallahu a'lam
Damai, damai, damai. Kalau dihitung2, kabar memilukan tentang penganiayaan jemaat oleh pimpinan agamanya begitu dominan datang dari golongan agama tertentu. Kalau dihitung2, kabar memilukan tentang kebobrokan syahwat dan ke-susila-an begitu dominan datang dari negara yang mayoritas penduduknya dari golongan agama tertentu. Tanpa kajian mendalam sekalikpun, kayaknya dapat ditarik kesimpulan, bahwa ada yang salah pada agama yang dianut golongan tertentu itu. Gimana sih? Atau saya memakai cara melihat yang salah? | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca 7th July 2011, 11:03 | |
| - Silancah wrote:
- Setuju 100% dengan analisa Anda.
Daripada mengijinkan warga negara ke mulut harimau seharusnya negara berkewajiban untuk memelihara dan mensejahterakan mereka seperti yang diamanatkan di dalam UUD Betul. Mungkin Silancah punya usulan? Dari saya begini. Sebaiknya, NKRI ini dirancang sesuai dan sejalan perkembangan dunia ini saja. Perkembangan dunia ternyata dimulai dari berladang berpindah, kemudian berladang menetap, dilanjutkan dengan pengunaan alat-alat mekanis, merambah ke jasa entertain, terus ke industri informasi. Tidak salah sih, kalau mampu langsung melejit ke industri informasi, sepanjang tidak mengurbankan warga negara. Dengan menghitung sumber daya yang NKRI miliki, agar pembangunan berekses pengurbanan warga sekecil mungkin, sebaiknya NKRI mendayagunakan seluruh sumber daya baik itu manusia maupun alam. Mungkin terasa agak berat sih, kalau harus membuka lahan-lahan nganggur menjadi lahan pertanian yang produktif. Namun, itu salah satu cara untuk mengurangi pengiriman TKI/TKW ke mancanegara. Daripada mendapat devisa dengan mempertaruhkan nyawa warga, lebih baik meningkatkan hasil pertanian dengan resiko kehilangan nyawa warga yang realatip kecil. Jika seluruh wilayah NKRI sudah berproduksi optimal, saya kira, NKRI akan mampu tampil sebagai kekuatan dunia yang sangat disegani. Tidak ada lagi anak kurang gizi, tidak ada lagi anak tidak sekolah, warga sakit-sakitan makin sedikit. Semua sumber daya alam diproduktifkan. Jadi, saya usulkan agar para pengambil kebijakan dalam anggaran negara ini menghitung ulang lagi, untuk memangkas anggaran-anggaran yang kurang strategis. Baiklah janji-janji kampanye yang dulu didengungkan, kini direalisasi. Bahwa seluruh kebijakan ditujukan untuk mengurangi pengangguran, megurangi kemiskinan, mengurangi kebodohan. Anggaran-anggaran yang kurang mendukung ketiga hal itu, diprioritasakhirkan. Tapi iya juga. Kalau usulan-usulan seperti ini hanya kita ajukan di forum ini, kayaknya kurang bermanfaat ya? Nah, berarti sekarang, yang perlu kita upayakan adalah menyampaikan usulan seperti ini kepada wakil di senayan sana. Untung-untung mereka tidak sedang mendengkur, atau asyik masyuk ber-ipad ria. Damai, damai, damai. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca | |
| |
| | | | TKI: Belum Laku, Dipajang di Ruang Kaca | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |