|
| HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI | |
|
+4Husada euthikus striker bruce 8 posters | |
Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 24th June 2011, 16:57 | |
| - Quote :
- HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI
Dr. Yusuf Al-Qardhawi Pertanyaan: Sebagaimana diketahui, bahwa seorang Muslim tidak boleh malu untuk menanyakan apa saja yang berkaitan dengan hukum agama, baik yang bersifat umum maupun pribadi. Oleh karena itu, izinkanlah kami mengajukan suatu pertanyaan mengenai hubungan seksual antara suami-istri yang berdasarkan agama, yaitu jika si istri menolak ajakan suaminya dengan alasan yang dianggap tidak tepat atau tidak berdasar. Apakah ada penetapan dan batas-batas tertentu mengenai hal ini, serta apakah ada petunjuk-petunjuk yang berdasarkan syariat Islam untuMk mengatur hubungan kedua pasangan, terutama dalam masalah seksual tersebut? Jawab: Benar, kita tidak boleh bersikap malu dalam memahami ilmu agama, untuk menanyakan sesuatu hal. Aisyah r.a. telah memuji wanita Anshar, bahwa mereka tidak dihalangi sifat malu untuk menanyakan ilmu agama. Walaupun dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan haid, nifas, janabat, dan lain-lainnya, di hadapan umum ketika di masjid, yang biasanya dihadiri oleh orang banyak dan di saat para ulama mengajarkan masalah-masalah wudhu, najasah (macam-macam najis), mandi janabat, dan sebagainya. Hal serupa juga terjadi di tempat-tempat pengajian Al-Qur'an dan hadis yang ada hubungannya dengan masalah tersebut, yang bagi para ulama tidak ada jalan lain, kecuali dengan cara menerangkan secara jelas mengenai hukum-hukum Allah dan Sunnah Nabi saw. dengan cara yang tidak mengurangi kehormatan agama, kehebatan masjid dan kewibawaan para ulama. Hal itu sesuai dengan apa yang dihimbau oleh ahli-ahli pendidikan pada saat ini. Yakni, masalah hubungan ini, agar diungkapkan secara jelas kepada para pelajar, tanpa ditutupi atau dibesar-besarkan, agar dapat dipahami oleh mereka. Sebenarnya, masalah hubungan antara suami-istri itu pengaruhnya amat besar bagi kehidupan mereka, maka hendaknya memperhatikan dan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan kesalahan dan kerusakan terhadap kelangsungan hubungan suami-istri. Kesalahan yang bertumpuk dapat mengakibatkan kehancuran bagi kehidupan keluarganya. Agama Islam dengan nyata tidak mengabaikan segi-segi dari kehidupan manusia dan kehidupan berkeluarga, yang telah diterangkan tentang perintah dan larangannya. Semua telah tercantum dalam ajaran-ajaran Islam, misalnya mengenai akhlak, tabiat, suluk, dan sebagainya. Tidak ada satu hal pun yang diabaikan (dilalaikan). 1. Islam telah menetapkan pengakuan bagi fitrah manusia dan dorongannya akan seksual, serta ditentangnya tindakan ekstrim yang condong menganggap hal itu kotor. Oleh karena itu, Islam melarang bagi orang yang hendak menghilangkan dan memfungsikannya dengan cara menentang orang yang berkehendak untuk selamanya menjadi bujang dan meninggalkan sunnah Nabi saw, yaitu menikah. Nabi saw. telah menyatakan sebagai berikut: "Aku lebih mengenal Allah daripada kamu dan aku lebih khusyu, kepada Allah daripada kamu, tetapi aku bangun malam, tidur, berpuasa, tidak berpuasa dan menikahi wanita. Maka, barangsiapa yang tidak senang (mengakui) sunnahku, maka dia bukan termasuk golonganku." 2. Islam telah menerangkan atas hal-hal kedua pasangan setelah pernikahan, mengenai hubungannya dengan cara menerima dorongan akan masalah-masalah seksual, bahkan mengerjakannya dianggap suatu ibadat. Sebagaimana keterangan Nabi saw.: "Di kemaluan kamu ada sedekah (pahala)." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ketika kami bersetubuh dengan istri akan mendapat pahala?" Rasulullah saw. menjawab, "Ya. Andaikata bersetubuh pada tempat yang dilarang (diharamkan) itu berdosa. Begitu juga dilakuknn pada tempat yang halal, pasti mendapat pahala. Kamu hanya menghitung hal-hal yang buruk saja, akan tetapi tidak menghitung hal-hal yang baik." Berdasarkan tabiat dan fitrah, biasanya pihak laki-laki yang lebih agresif, tidak memiliki kesabaran dan kurang dapat menahan diri. Sebaliknya wanita itu bersikap pemalu dan dapat menahan diri. Karenanya diharuskan bagi wanita menerima dan menaati panggilan suami. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis: "Jika si istri dipanggil oleh suaminya karena perlu, maka supaya segera datang, walaupun dia sedang masak." (H.r. Tirmidzi, dan dikatakan hadis Hasan). Dianjurkan oleh Nabi saw. supaya si istri jangan sampai menolak kehendak suaminya tanpa alasan, yang dapat menimbulkan kemarahan atau menyebabkannya menyimpang ke jalan yang tidak baik, atau membuatnya gelisah dan tegang. Nabi saw. telah bersabda: "Jika suami mengajak tidur si istri lalu dia menolak, kemudian suaminya marah kepadanya, maka malaikat akan melaknat dia sampai pagi." (H.r. Muttafaq Alaih). Keadaan yang demikian itu jika dilakukan tanpa uzur dan alasan yang masuk akal, misalnya sakit, letih, berhalangan, atau hal-hal yang layak. Bagi suami, supaya menjaga hal itu, menerima alasan tersebut, dan sadar bahwa Allah swt. adalah Tuhan bagi hamba-hambaNya Yang Maha Pemberi Rezeki dan Hidayat, dengan menerima uzur hambaNya. Dan hendaknya hambaNya juga menerima uzur tersebut. Selanjutnya, Islam telah melarang bagi seorang istri yang berpuasa sunnah tanpa seizin suaminya, karena baginya lebih diutamakan untuk memelihara haknya daripada mendapat pahala puasa. Nabi saw. bersabda: "Dilarang bagi si istri (puasa sunnah) sedangkan suaminya ada, kecuali dengan izinnya." (H.r. Muttafaq Alaih). Disamping dipeliharanya hak kaum laki-laki (suami) dalam Islam, tidak lupa hak wanita (istri) juga harus dipelihara dalam segala hal. Nabi saw. menyatakan kepada laki-laki (suami) yang terus-menerus puasa dan bangun malam. Beliau bersabda: "Sesungguhnya bagi jasadmu ada hak dan hagi keluargamu (istrimu) ada hak." Abu Hamid Al-Ghazali, ahli fiqih dan tasawuf? dalam kitab Ihya' mengenai adab bersetubuh, beliau berkata: "Disunnahkan memulainya dengan membaca Bismillahirrahmaanir- rahiim dan berdoa, sebagaimana Nabi saw. mengatakan: "Ya Allah,jauhkanlah aku dan setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau berikan kepadaku'." Rasulullah saw. melanjutkan sabdanya, "Jika mendapat anak, maka tidak akan diganggu oleh setan." Al-Ghazali berkata, "Dalam suasana ini (akan bersetubuh) hendaknya didahului dengan kata-kata manis, bermesra-mesraan dan sebagainya; dan menutup diri mereka dengan selimut, jangan telanjang menyerupai binatang. Sang suami harus memelihara suasana dan menyesuaikan diri, sehingga kedua pasangan sama-sama dapat menikmati dan merasa puas." Berkata Al-Imam Abu Abdullah Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zaadul Ma'aad Fie Haadii Khainrul 'Ibaad, mengenai sunnah Nabi saw. dan keterangannya dalam cara bersetubuh. Selanjutnya Ibnul Qayyim berkata: Tujuan utama dari jimak (bersetubuh) itu ialah: 1. Dipeliharanya nasab (keturunan), sehingga mencapai jumlah yang ditetapkan menurut takdir Allah. 2. Mengeluarkan air yang dapat mengganggu kesehatan badan jika ditahan terus. 3. Mencapai maksud dan merasakan kenikmatan, sebagaimana kelak di surga. Ditambah lagi mengenai manfaatnya, yaitu: Menundukkan pandangan, menahan nafsu, menguatkan jiwa dan agar tidak berbuat serong bagi kedua pasangan. Nabi saw. telah menyatakan: "Yang aku cintai di antara duniamu adalah wanita dan wewangian." Selanjutnya Nabi saw. bersabda: "Wahai para pemuda! Barangsiapa yang mampu melaksanakan pernikahan, maka hendaknya menikah. Sesungguhnya hal itu menundukkan penglihatan dan memelihara kemaluan." Kemudian Ibnul Qayyim berkata, "Sebaiknya sebelum bersetubuh hendaknya diajak bersenda-gurau dan menciumnya, sebagaimana Rasulullah saw. melakukannya." Ini semua menunjukkan bahwa para ulama dalam usaha mencari jalan baik tidak bersifat konservatif, bahkan tidak kalah kemajuannya daripada penemuan-penemuan atau pendapat masa kini. Yang dapat disimpulkan di sini adalah bahwa sesungguhnya Islam telah mengenal hubungan seksual diantara kedua pasangan, suami istri, yang telah diterangkan dalam Al-Qur'anul Karim pada Surat Al-Baqarah, yang ada hubungannya dengan peraturan keluarga. Firman Allah swt.: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa, bercampur dengan istri-istri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu, Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah kamu, hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedangkan kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya ..." (Q.s. Al-Baqarah: 187). Tidak ada kata yang lebih indah, serta lebih benar, mengenai hubungan antara suami-istri, kecuali yang telah disebutkan, yaitu: "Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka." (Q.s. Al-Baqarah 187). Pada ayat lain juga diterangkan, yaitu: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid, katakanlah: Haid itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu dengan cara bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan takwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemuiNya. Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang beriman." (Q.s. Al-Baqarah: 222-223). Maka, semua hadis yang menafsirkan bahwa dijauhinya yang disebut pada ayat di atas, hanya masalah persetubuhan saja. Selain itu, apa saja yang dapat dilakukan, tidak dilarang. Pada ayat di atas disebutkan: "Maka, datangilah tanah tempat bercocok tanammu dengan cara bagaimanapun kamu kehendaki." (Q.s. Al-Baqarah: 223). Tidak ada suatu perhatian yang melebihi daripada disebutnya masalah dan undang-undang atau peraturannya dalam Al-Qur'anul Karim secara langsung, sebagaimana diterangkan di atas. --------------------------------------------------- FATAWA QARDHAWI, Permasalahan, Pemecahan dan Hikmah Dr. Yusuf Al-Qardhawi Apakah ada pendapat berbeda dari member Muslim di LTB ? Salam | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 24th June 2011, 19:38 | |
| Subhanallah, betapa Islam mengatur sedemikian detail segala hal2 dlm kehidupan ini :)
Bagaimanakah ajaran Kristen mengatur dlm hubungan sexual suami istri? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 24th June 2011, 19:46 | |
| - Quote :
- Subhanallah, betapa Islam mengatur sedemikian detail segala hal2 dlm kehidupan ini
Bagaimanakah ajaran Kristen mengatur dlm hubungan sexual suami istri? Kalau anak TK perlu diajari cara pakai sepatu, kaus kaki, dan baju, masuk kelas harus berbaris, sementara mahasiswa yang sudah kuliah apa masih perlu diajari dan diatur hal hal seperti itu lagi? | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 25th June 2011, 09:18 | |
| iya, cewek dianggap sebagai tanah tempat bercocok tanam. makanya boleh beli tanah yang banyak dan juga bisa dihibahkan (jadi ingat cerita zainab ) |
| | | euthikus Tamtama
Jumlah posting : 8 Join date : 22.06.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 25th June 2011, 16:14 | |
| - Quote :
- Tujuan utama dari jimak (bersetubuh) itu ialah:
1. Dipeliharanya nasab (keturunan), sehingga mencapai jumlah yang ditetapkan menurut takdir Allah.
2. Mengeluarkan air yang dapat mengganggu kesehatan badan jika ditahan terus.
3. Mencapai maksud dan merasakan kenikmatan, sebagaimana kelak di surga. apa benar point yang nomor 2 & 3 itu, kaka ? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 25th June 2011, 21:33 | |
| @euthikus - Quote :
- apa benar point yang nomor 2 & 3 itu, kaka ?
Tergantung pemahamannya bro, ada orang yang terlalu memikirkan urusan 'itu' terus ya memang 'itu' terus yang dipikirkan, bagaimana caranya dikeluarkan, bahkan setelah di surgapun masih mikirin bagaimana melakukan 'itu'. Jadi, sekali lagi tergantung bagaimana seseorang memaknainya. :) | |
| | | euthikus Tamtama
Jumlah posting : 8 Join date : 22.06.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 27th June 2011, 10:57 | |
| @bruce kalau menurut ilmu kesehatan sendiri tentang point yang kedua bagaimana, kaka ?
| |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 27th June 2011, 11:23 | |
| - euthikus wrote:
- @bruce
kalau menurut ilmu kesehatan sendiri tentang point yang kedua bagaimana, kaka ?
Menurut ilmu kesehatan sendiri, sperma berusia hingga 3 bulan sejak diproduksi, dan dengan sendirinya mati setelahnya. Sperma yang tidak dikeluarkan melalui hub suis yang normal, akan dikeluarkan melalui mekanisme tersendiri (wet-dream). Jadi tidak ada pengaruhnya bagi kesehatan. :) | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 27th June 2011, 11:26 | |
| - euthikus wrote:
-
- Quote :
- Tujuan utama dari jimak (bersetubuh) itu ialah:
1. Dipeliharanya nasab (keturunan), sehingga mencapai jumlah yang ditetapkan menurut takdir Allah.
2. Mengeluarkan air yang dapat mengganggu kesehatan badan jika ditahan terus.
3. Mencapai maksud dan merasakan kenikmatan, sebagaimana kelak di surga. apa benar point yang nomor 2 & 3 itu, kaka ? Karena pertanyaan euthikus ini bukan hanya ke muslim, saya jawab menurut pemaknaan saya ya? Menurutku, poin 2 bisa ya, bisa tidak, tetapi lebih condong ke tidak. Banyak orang yang mengontrol (dalam hal ini menahan diri dan tidak melakukan persetubuhan) baik dengan sejenis maupun dengan lawan jenis, nyatanya sehat-sehat saja sampai uzur. Bahkan banyak yang sudah uzur, sebelum berangkat menemui Penciptanya, secara fisik harus sudah didorong di kursi untuk bergerak saking uzurnya. Pun kalau ada orang yang sakit-sakitan, belum ada keterangan medis yang mengungkapkan bahwa sakit-sakitannya disebabkan oleh berkepanjangan menahan keinginan bersetubuh. Jadi, kalimat dapat mengganggu kesehatan badan jika ditahan terus pada poin 2 itu hanya didorong oleh pikiran orang yang didominasi oleh nafsu perselangkangan. Poin 3, menurutku hanya didorong oleh kesempitan pikiran dan pemahaman pemberi kalimat tersebut. Dia menghayati bahwa kenikmatan surga itu berupa kenikmatan fisik. Padahal, dia tidak pernah nyata-nyata ke surga. Mungkin dia pernah berkhayal atau bermimpi sampai ke surga, padahal itu hanya khayal atau mimpi. Kemudian dia mengindoktrinasikan khayal atau mimpi itu kepada setiap orang yang mengikutinya untuk disebarluaskan ke semua yang mau termakan oleh indoktrinasinya, yang pemaknaannya sama atau hampir sama dengan pemaknaan pemberi kalimat itu. Orang-orang yang menghalalkan kebohongan demi tujuan. Sementara itu, sebelum kalimat itu disampaikan, sudah ada orang yang tidak pernah berbohong yang menyatakan diri datang dari sorga, memberi gambaran tentang sorga. Jika di- google di Alkitab, ada lebih dari 100-an ayat yang memuat atau menggunakan kata sorga, tentu gambaran sorga akan lebih dekat dengan yang sebenarnya apabila kita ingin memaknai sorga itu dari ayat-ayat hasil google itu. Jadi, poin 3 itu, hanya didorong oleh orang yang mengidap kejiwaan selalu ingin dominan, yang semasih kecilnya merasa sangat inferior. Damai, damai, damai. | |
| | | euthikus Tamtama
Jumlah posting : 8 Join date : 22.06.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 27th June 2011, 11:47 | |
| terima kasih kaka atas jawaban-jawaban nya. kalau boleh tanya lagi, yang ini maksudnya apa, ya ? - Quote :
- Jadi, poin 3 itu, hanya didorong oleh orang yang mengidap kejiwaan selalu ingin dominan, yang semasih kecilnya merasa sangat inferior.
| |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 27th June 2011, 19:35 | |
| Damai bagimu euthikus. Ini quote yang memuat poin 3 itu. - Quote :
- Berkata Al-Imam Abu Abdullah Ibnul Qayyim dalam kitabnya
Zaadul Ma'aad Fie Haadii Khainrul 'Ibaad, mengenai sunnah Nabi saw. dan keterangannya dalam cara bersetubuh. Selanjutnya Ibnul Qayyim berkata: 3. Mencapai maksud dan merasakan kenikmatan, sebagaimana kelak di surga.
Saya mengartikan ini bahwa Ibnul Qayyim itu mencoba mengartikan sunnah yang dikatakan oleh Nabi saw. Pada intinya, Ibnul Qayyim hanya menyampaikan saripati sunnah Nabi saw. Jadi, sumber informasi itu adalah Nabi saw. Jadi, bahwa pengertian yang Mencapai maksud dan merasakan kenikmatan, sebagaimana kelak di surga itu menurut Nabi saw yang diartikan oleh Ibnul Qayyim. Nah, bisa kita tangkap bukan? Bahwa informasi sunnah Nabi saw itu diartikan oleh Ibnul Qayyim seperti itu, yaitu merasakan kenikmatan di dunia seperti yang di surga. Saya katakan - Quote :
- Jadi, poin 3 itu, hanya didorong oleh orang yang mengidap kejiwaan selalu ingin dominan, yang semasih kecilnya merasa sangat inferior.
Yang saya maksudkan ialah, jika diartikan seperti yang dikatakan Ibnul Qayyim itu, maka pengertian itu dapat dipahami sebagai yang dikatakan oleh orang (dalam hal ini ialah Nabi saw), yang semasa kecilnya merasa inferior. Bayangkan saja, sebelum lahir sudah ditinggal mati ayahnya. Masih balita ditinggal mati ibunya. Dibesarkan di gurun yang panas. Pengalaman-pengalaman itu menanamkan sifat yang ingin berkuasa, agar bisa lepas dari penderitaan. Nah, ketika orang yang dibesarkan oleh keganasan alam dan kekurangan kasih sayang dari orang tua kandung, sangat dimungkinkan untuk mengaktualisasi diri sebagai pihak yang dominan ketika dewasa sebagai pengganti rasa yang dirasakan ketika kecil. Artinya, pengalaman inferior masa kecilnya ingin dikonter, atau dibalas, atau direstitusi pada saat orang itu telah memiliki daya. Hal seperti itu sesemangat, atau sejiwa, atau seruh, atau sespirit dengan perjuangan Nabi saw kan? Ketika dia dan kelompoknya masih sangat sedikit, dia dan kelompoknya akan menerima berbagai syarat, meski tidak cocok dengan kata hatinya. Kemudian, setelah mempunyai pengikut yang banyak dan sudah berdaya, dia dan kelompoknya kan memaksakan kehendak, tidak menghiraukan pikiran dan perasaan orang yang berkenaan dengan kebijakannya. Nah, pada kalimat Mencapai maksud dan merasakan kenikmatan, sebagaimana kelak di surga jelas bahwa informasi itu berasal dari orang yang menggambarkan kenikmatan di surga sama dengan kenikmatan di dunia. Artinya, sumber informasi itu membayangkan bahwa kenikatan yang dirasakannya di dunia, seperti itu juga kenikmatan yang akan direguk di surga. Secara tidak disadarinya, dia mempersamakan dunia dengan surga. Bahwa apa-apa yang bisa dilakukannya di dunia karena dia selalu didukung para pengikutnya, begitu pula yang dapat dinikmatinya di surga. Dia lupa bahwa di surga itu dia bukan penguasa. Dalam hal seperti itu, saya mengartikannya bahwa dia ingin mengangkangi surga. Mengapa sampai dia ingin mengangkangi surga? Karena pengalaman masa kecilnya yang inferior, ternyata bisa dibalikkannya ketika dia dewasa, dimana dia dapat meraih apa saya yang diinginkannya, maka dia mengkhayalkan bahwa di surga juga dia akan dapat melakukan apa saja seperti yang dilakukannya di dunia. Wah, panjang penjelasan saya ya? Dan saya jadi ragu, justru euthikus akan kebingungan mengartikannya. Padahal, saya sudah mencoba mengartikannya sesederhana mungkin. Semoga saja ini belum kemampuan terbaik saya, sehingga di lain kesempatan, saya akan merumuskannya dengan lebih sederhana lagi. Damai, damai, damai. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 7th July 2011, 14:14 | |
| Anda mengucapkan damai sementara isi postingan anda dihiasi dengan penghinaan dan sikap merendahkan.
Rupanya seperti ini buah yang dihasilkan oleh perguruan Kristen.
Naudzubillah min dzalik ... | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 7th July 2011, 16:35 | |
| - Silancah wrote:
- Anda mengucapkan damai sementara isi postingan anda dihiasi dengan penghinaan dan sikap merendahkan.
Rupanya seperti ini buah yang dihasilkan oleh perguruan Kristen.
Naudzubillah min dzalik ... Damai bagimu, Cah. Agar tidak terjadi kesalahfahaman, kupikir ada baiknya kalau Silancah mengemukakan di poin mana Silancah menilai saya menghina atau merendahkan. Apa yang kutuliskan itu, itu yang kusaripatikan dari berbagai sumber, yang sudah tidak kutahu lagi dari sumber apa saja. Tetapi kalau kuulang baca, kayaknya tulisanku itu banyak dipengaruhi oleh psikologi. Namun demikian, sungguh, saya tidak bermaksud merendahkan atau menghina. Saya hanya menganalisis apa adanya menurut pemahaman saya. Mungkin saja pemahaman itu menyimpang dari keadaan sebenarnya, mari kita bicarakan lagi. Damai bagimu Cah. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 11th July 2011, 15:23 | |
| Hanya anda sendiri yang tahu isi hati anda saat menuliskan pernyataan di atas. Tidak ada gunanya kita diskusi dan perdebatkan lebih jauh lagi ... Biarkan orang yang membaca, menilainya sendiri ... | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 11th July 2011, 17:48 | |
| Okkelah kalo bagito.
Dari analisis para psikolog atas persidangan-persidangan menyangkut kelainan jiwa sangat sering mengungkapkan bahwa pengalaman masa kecil yang tidak mendapat aktualisasi, pada saatnya memungkinkan, akan diaktualisasi.
Damai, damai, damai. | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 20th July 2011, 08:32 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Subhanallah, betapa Islam mengatur sedemikian detail segala hal2 dlm kehidupan ini
Bagaimanakah ajaran Kristen mengatur dlm hubungan sexual suami istri? Kalau anak TK perlu diajari cara pakai sepatu, kaus kaki, dan baju, masuk kelas harus berbaris, sementara mahasiswa yang sudah kuliah apa masih perlu diajari dan diatur hal hal seperti itu lagi?
Kalau saya membaca dari postingan anda yg indah itu, saya melihatnya bukan mengajari cara kita melakukannya mas :) kalau hanya memasukan kemaluan, anjingpun bisa melakukannya. Tapi disini saya rasa lebih dititik beratkan pada adab dan tata cara yg baik dlm berhubungan suami istri. Sama halnya makan, kalau hanya memasukan makanan ke dlm mulut semua orang Insya Allah mampu melakukannya (selama dia hidup), tapi kita masih diajari adab dan tata krama makan yg baik kan? :) Demikianlah Islam mengatur hal2 tersebut, sehingga manusia menjadi lebih baik dlm melakukan sesuatu, tdk sembarangan dan tanpa aturan. demikian pendapat saya mas :) | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 20th July 2011, 08:36 | |
| - Silancah wrote:
- Anda mengucapkan damai sementara isi postingan anda dihiasi dengan penghinaan dan sikap merendahkan.
Rupanya seperti ini buah yang dihasilkan oleh perguruan Kristen.
Naudzubillah min dzalik ... sabar mas, Allah bersama orang2 yg sabar :) saya malah heran sama njenengan, kok baru menyadarinya sekarang :?: | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 20th July 2011, 09:18 | |
| - Quote :
- Kalau anak TK perlu diajari cara pakai sepatu, kaus kaki, dan baju, masuk kelas harus berbaris, sementara mahasiswa yang sudah kuliah apa masih perlu diajari dan diatur hal hal seperti itu lagi?
Kalau saya membaca dari postingan anda yg indah itu, saya melihatnya bukan mengajari cara kita melakukannya mas Anda sendiri yang mengatakan - Quote :
- Subhanallah, betapa Islam mengatur sedemikian detail segala hal2 dlm kehidupan ini
Sementara menurut saya, adalah suatu kesia siaan jika agama justru mengatur hal hal yang tidak perlu, ibaratnya seperti yang anda katakan itu. Jadi memang tergantung pada siapa kita menyampaikan ajaran kan, kepada mahasiswa kita bicara konsep global, kepada anak tk kita beri petunjuk melakukan. | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 20th July 2011, 12:01 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Kalau anak TK perlu diajari cara pakai sepatu, kaus kaki, dan baju, masuk kelas harus berbaris, sementara mahasiswa yang sudah kuliah apa masih perlu diajari dan diatur hal hal seperti itu lagi?
Kalau saya membaca dari postingan anda yg indah itu, saya melihatnya bukan mengajari cara kita melakukannya mas Anda sendiri yang mengatakan
- Quote :
- Subhanallah, betapa Islam mengatur sedemikian detail segala hal2 dlm kehidupan ini
Sementara menurut saya, adalah suatu kesia siaan jika agama justru mengatur hal hal yang tidak perlu, ibaratnya seperti yang anda katakan itu. Jadi memang tergantung pada siapa kita menyampaikan ajaran kan, kepada mahasiswa kita bicara konsep global, kepada anak tk kita beri petunjuk melakukan.
saya rasa pengajaran suatu tata krama dan adab kesantunan dlm melakukan suatu apapun, walau hal2 yg terlihat remeh bukanlah suatu kesia-siaan mas :) Dan saya rasa pengajaran tentang tata krama dan adab kesopanan tdk tergantung dari umur, karena banyak juga yg kelihatan dewasa tapi masih perlu diajarkan adab kesopanan seperti halnya mengajarkan kepada anak kecil. Kalau boleh tahu bagaimana kristen mengajarkan tata krama dlm hal berhubungan suami istri ini kepada umat2nya? monggo disharing mas | |
| | | Tamu Tamu
| | | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 20th July 2011, 12:11 | |
| - Quote :
- Kalau boleh tahu bagaimana kristen mengajarkan tata krama dlm hal berhubungan suami istri ini kepada umat2nya? monggo disharing mas
Sudah saya jawab di atas kan mas? Walau sebenarnya sub-forum ini tempat umat lain bertanya kepada member Muslim, bukan sebaliknya. Jadi kalau ada yang mau ditanyakan, silahkan buat pertanyaan di sub-forum sebelah. TQ | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 21st July 2011, 12:41 | |
| - T2Y wrote:
yang jelas gak dianggap sebagai ladang tempat bercocok tanam yang bisa dimiliki berhektar2 (beberapa bidang sekaligus), Mengerti kata kiasan gak sih, bro? - T2Y wrote:
- dan juga tidak boleh dihibahkan walaupun ada hubungan saudara atw tidak.
Dihibahkan? Maksudnya, bro? | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 21st July 2011, 12:49 | |
| - Silancah wrote:
- T2Y wrote:
yang jelas gak dianggap sebagai ladang tempat bercocok tanam yang bisa dimiliki berhektar2 (beberapa bidang sekaligus), Mengerti kata kiasan gak sih, bro? ngerti, kang... :) kan memang benar kalau diartikan demikian, karena boleh punya istri lebih dari satu. - Quote :
- T2Y wrote:
- dan juga tidak boleh dihibahkan walaupun ada hubungan saudara atw tidak.
Dihibahkan? Maksudnya, bro? wah, ini sih udah sering dibahas. gak enak lah dibahas berulang2... |
| | | Atmajaya Tamtama
Jumlah posting : 12 Join date : 23.02.11
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 21st July 2011, 23:23 | |
| - striker wrote:
- Subhanallah, betapa Islam mengatur sedemikian detail segala hal2 dlm kehidupan ini :)
Bagaimanakah ajaran Kristen mengatur dlm hubungan sexual suami istri? koq islam mengatur sex-nya begitu detail?? saya merasa dari setiap agama yang ada di indonesia, mengatur sex yang paling detailnya hanya datang pada islam,.. maaf pada agama lain, jika tersinggung,.. mungkin dari teman dari agama lain bisa shering,.. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI 22nd July 2011, 09:48 | |
| - Quote :
- koq islam mengatur sex-nya begitu detail?? saya merasa dari setiap agama yang ada di indonesia, mengatur sex yang paling detailnya hanya datang pada islam,..
kalau menurut pemikiran saya mungkin karena dizaman Islam diturunkan para orang2 jahiliyah (orang arab dan kebudayaan saat itu) memang sangat rusak moralnya dan (maaf) bebal dan sangat doyan sex. makanya harus ada aturan2 yang sangat detail mengatur tentang hal ini, supaya tidak menyeleweng dari apa yang seharusnya dilakukan dalam berhubungan sex. |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI | |
| |
| | | | HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |