Pembaptisan: pintu gerbang Keselamatan

bruce wrote:

Quote :

kalau memang tidak, kenapa Kardinal Pirerias, advisor Paus Leo X, juga mencap Luther sebagai bidat ?
dasarnya apa ?

Dasarnya karena Luther membuat doktrin yang berbeda dengan doktrin awalnya. Sola scriptura, sola fide, sola Gracia, itu semua ternyata tidak dapat dipertahankan sendiri oleh penerus Luther. Itu dasarnya.


Jika anda bertanya ke masa sekarang, saya jawab bukan bidat, tetapi jelas patut disayangkan, karena ybs telah keluar dari jalan yang tepat.

Ada lagi?

jadi walaupun kami memiliki doktrin yang berbeda kami bukan bidat tapi tersesat ?

Quote :

jadi walaupun kami memiliki doktrin yang berbeda kami bukan bidat tapi tersesat ?

Bisa baca apa yang saya tulis kan?

bruce wrote:

Quote :

jadi walaupun kami memiliki doktrin yang berbeda kami bukan bidat tapi tersesat ?

Bisa baca apa yang saya tulis kan?

cuma disayangkan saja, karena meninggalkan jalan yang sudah tepat.

berarti jalan yang kami jalani sekarang kurang tepat, kan ?
atw ada arti lain ?

Quote :

cuma disayangkan saja, karena meninggalkan jalan yang sudah tepat.

berarti jalan yang kami jalani sekarang kurang tepat, kan ?
atw ada arti lain ?

Coba baca lagi tulisan saya, berulang ulang, kalau masih belum ngerti.

bruce wrote:

Quote :

cuma disayangkan saja, karena meninggalkan jalan yang sudah tepat.

berarti jalan yang kami jalani sekarang kurang tepat, kan ?
atw ada arti lain ?

Coba baca lagi tulisan saya, berulang ulang, kalau masih belum ngerti.

tetapi jelas patut disayangkan, karena ybs telah keluar dari jalan yang tepat.

saya masih gak bisa mencerna perkataan ini walaupun sudah dibaca berulangkali.

kesimpulan sederhana saya adalah :
jalan protestan menurut katolik bukanlah jalan yang tepat (benar).

Quote :

kesimpulan sederhana saya adalah :
jalan protestan menurut katolik bukanlah jalan yang tepat (benar).

Haleluya, akhirnya sadar juga, he he he.

bruce wrote:

Quote :

kesimpulan sederhana saya adalah :
jalan protestan menurut katolik bukanlah jalan yang tepat (benar).

Haleluya, akhirnya sadar juga, he he he.

akhirnya jujur juga.
pantas saja kalau banyak dari sana mengartikannya sebagai "sesat", tersesat dsb...

Quote :

akhirnya jujur juga.
pantas saja kalau banyak dari sana mengartikannya sebagai "sesat", tersesat dsb...

Kapan saya tidak jujur?
Sejak awal di LT pun, saya selalu berkata bahwa ajaran agama saya adlah yang paling benar dan tepat, dan itu juga seharusnya yang dirasakan oleh setiap orang pemeluk agama. Kalau anda tidak merasa ajaran agama anda yang paling tepat, tentu sudah boleh dipikirkan untuk berganti ajaran agama.

Jadi tidak ada yang baru dari pernyataan saya, bahkan sejak awalpun sudah saya katakan bahwa menurut kami (Katolik), orang yang berpindah dari Katolik ke yang lain, saya katakan patut disayangkan, karena dia meninggalkan jalan yang sudah tepat.

T2Y wrote:

bruce wrote:

Quote :

kesimpulan sederhana saya adalah :
jalan protestan menurut katolik bukanlah jalan yang tepat (benar).

Haleluya, akhirnya sadar juga, he he he.

akhirnya jujur juga.
pantas saja kalau banyak dari sana mengartikannya sebagai "sesat", tersesat dsb...

Apa anda tidak tau kalau bagi saudara2 anda protestan, banyak hal2 mengenai ajaran katolik dinilai juga sesat, bahkan ada yang malu dan tidak terima disebut penganut calvinis karena calvin masih menghormati Maria.

Jadi di bagian mana salahnya postingan bro bruce? apalagi bro bruce sudah menjelaskan paham sola fide, sola scriptura yang memang tidak diterima oleh Gk. so wajar saja kalau bagi bruce yang katolik mengatakan sangat disayangkan terjadi hal yang demikian.

Mudah2 an hal ini bisa dimengerti yah bro...jangan dibawa melebar lagi.

Satu hal yang saya tau dalam Gk sekarang ini mengakui juga pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja2 Protestan sepanjang materi dan formanya sama.

Jadi jika ada orang protestan yang ingin menjadi katolik dia tidak perlu dibaptis lagi.

Kalau boleh bertanya apa saja makna pembaptisan dalam Gereja protestan selain daripada menjadi umat/ jemaat Gereja.

Hehhehheee... jadi ingat pada kalimat Bruce mengartikan Lakuum dinukuum walyadien ialah, bagimu aku kafir, bagiku kamu kafir hehhehheee...

He he he he

He'eh. Baptisan, adalah awal, atau gerbang, atau starting point, atau inisiasi seseorang menjadi pengikut Kristus. Lepas dari tingkat kesadaran yang bersangkutan, kerna banyak yang dibaptis pada saat masih orok, diimani bahwa setelah dibaptis maka seseorang itu menjadi pengikut Kristus. Saya ibaratkan, seseorang yang dibaptis sama seperti ketika Yesus Kristus memilih para murid perdanaNya, bahwa sejak saat itu, pengikut Yesus Kristus diharapkan selalu mencontoh sikap dan perbuatan Kristus. Namun, di perjalanan hidup, pengikut Kristus itu jatuh bangun. Bagi yang setia sampai akhir, akan bersama dengan Yesus Kristus di firdaus.

setau saya bagi saudara2 kita protestan...yang menjadi start point adalah lahir baru bukan baptis, mungkin bro T2Y atau siip bisa sharing mengenai arti baptis dalam gerejanya masing2...

salam :)

leonardo wrote:

setau saya bagi saudara2 kita protestan...yang menjadi start point adalah lahir baru bukan baptis, mungkin bro T2Y atau siip bisa sharing mengenai arti baptis dalam gerejanya masing2...
salam :)

Damai bagi LTBers.

Iya. Tanpa bermaksud mendahului kawan-kawan itu, saya juga menduga demikian. Mungkin, ini hanya mungkin, seseorang dipandang lahir baru ialah ketika orang itu menyatakan dengan kesadaran penuh bahwa dia akan mengikut Yesus Kristus. Jadi, seseorang dipandang lahir baru setelah angkat sidi, dimana orang itu membacakan/mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli di hadapan para saksi, yaitu jemaat. Begitukah?

Damai, damai, damai.

Quote :

Jadi, seseorang dipandang lahir baru setelah angkat sidi, dimana orang itu membacakan/mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli di hadapan para saksi, yaitu jemaat. Begitukah?

Tetapi, kalau membaca komen dari T2Y di thread Pengakuan Iman, sepertinya pengucapan Iman Rasuli tidak terlalu dianggap penting. Entahlah bagaimana yang benarnya.

Damai bagi LTBers.

Quote :

Tetapi, kalau membaca komen dari T2Y di thread Pengakuan Iman, sepertinya pengucapan Iman Rasuli tidak terlalu dianggap penting. Entahlah bagaimana yang benarnya.

Hmmm... betul, entah bagaimana benarnya.

Saya menduga bahwa angkat sidi adalah momen lahir baru bagi seorang pengikut Kristus (menurut versi Protestan - yang saya pahami), karena pada saat itu seseorang memproklamirkan kepada dunia mengenai imannya, mengenai kepercayaannya, yang disaksikan oleh jemaat yang mengikuti acara kebaktian saat itu. Dan ringkasan Pengakuan Iman yang saya maksudkan ialah orang itu mempercayai Allah Bapa, mempercayai Allah Putera, dan mempercayai Allah Roh Kudus.

Namun, kebenaran hakikinya, yahhh... kawan-kawan itu yang tahu, dan tentu saja Tuhan pun tahu.

Damai, damai, damai.

Mod Bruce dan senior2 lainnya.....Mohon bantuan arahannya ya ...

Dengan telah diterimanya Pembabtisan, maka diri manusia diberikan materai rohani.
Dan materai rohani bersifat kekal dan materai rohani ini tidak akan hilang.
Karena itu sekali dibaptis.....maka tidak perlu dilakukan babtis lagi dikemudian hari.
Sekalipun orang yang dibaptis tersebut pindah agama, orang tersebut tetaplah Kristen.
Sehingga setelah pindah agama kemudian kembali menjadi Kristen, maka orang tersebut tidak perlu dibaptis ulang.
Dengan dibaptis, maka diri kita mempunyai keistimewaan dapat memanggil Allah sebagai Bapa.


Yang menjadi pertanyaan, apakah dengan pembabtisan maka secara otomatis seseorang mempunyai pandangan yang berbeda, dahulunya mau berdosa terus....kemudian dengan dibabtis maka orang tersebut menjadi segan bila mau melakukan perbuatan ke arah dosa.

Kenyataannya kan tidak. Baik yang telah dibabtis maupun yang tidak dibabtis mempunyai kecenderungan yang sama untuk berbuat dosa.
Kalau memang sama, apakah arti materai rohani yang telah diterima tersebut...



:bball: :bball: :bball:


GBU
:)

maknanya adalah pembebasan dari segala dosa, baik dosa pribadi maupun dosa asal.
ketika dibaptis, kita kembali ke keadaan suci, di mana tidak ada dosa, sehingga hubungan dengan Tuhan kembali didamaikan.

begitulah, Kung..

cinzano wrote:

Mod Bruce dan senior2 lainnya.....Mohon bantuan arahannya ya ...

Dengan telah diterimanya Pembabtisan, maka diri manusia diberikan materai rohani.
Dan materai rohani bersifat kekal dan materai rohani ini tidak akan hilang.
Karena itu sekali dibaptis.....maka tidak perlu dilakukan babtis lagi dikemudian hari.
Sekalipun orang yang dibaptis tersebut pindah agama, orang tersebut tetaplah Kristen.
Sehingga setelah pindah agama kemudian kembali menjadi Kristen, maka orang tersebut tidak perlu dibaptis ulang.
Dengan dibaptis, maka diri kita mempunyai keistimewaan dapat memanggil Allah sebagai Bapa.


Yang menjadi pertanyaan, apakah dengan pembabtisan maka secara otomatis seseorang mempunyai pandangan yang berbeda, dahulunya mau berdosa terus....kemudian dengan dibabtis maka orang tersebut menjadi segan bila mau melakukan perbuatan ke arah dosa.

Kenyataannya kan tidak. Baik yang telah dibabtis maupun yang tidak dibabtis mempunyai kecenderungan yang sama untuk berbuat dosa.
Kalau memang sama, apakah arti materai rohani yang telah diterima tersebut...



:bball: :bball: :bball:


GBU
:)

Karunia...baptisan seperti dibilang sis kitty dan materai menjadi tanda kita sebagai pengikut Kristus...

Namun untuk dapat bersatu dalam kerajaan Sorga ...kita tidak cukup hanya punya tanda sebagai pengikut Kristus...

Tetapi kita harus memikul salib/ tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus...
Karunia diberikan dan tanda / materai telah dituangkan ke atas kita tetapi ingat kita punya kehendak bebas yang harus kita gunakan sebaik2nya... :)

salam damai :)

cinzano wrote:

Mod Bruce dan senior2 lainnya.....Mohon bantuan arahannya ya ...

Dengan telah diterimanya Pembabtisan, maka diri manusia diberikan materai rohani.
Dan materai rohani bersifat kekal dan materai rohani ini tidak akan hilang.
Karena itu sekali dibaptis.....maka tidak perlu dilakukan babtis lagi dikemudian hari.
Sekalipun orang yang dibaptis tersebut pindah agama, orang tersebut tetaplah Kristen.
Sehingga setelah pindah agama kemudian kembali menjadi Kristen, maka orang tersebut tidak perlu dibaptis ulang.
Dengan dibaptis, maka diri kita mempunyai keistimewaan dapat memanggil Allah sebagai Bapa.


Yang menjadi pertanyaan, apakah dengan pembabtisan maka secara otomatis seseorang mempunyai pandangan yang berbeda, dahulunya mau berdosa terus....kemudian dengan dibabtis maka orang tersebut menjadi segan bila mau melakukan perbuatan ke arah dosa.

Kenyataannya kan tidak. Baik yang telah dibabtis maupun yang tidak dibabtis mempunyai kecenderungan yang sama untuk berbuat dosa.
Kalau memang sama, apakah arti materai rohani yang telah diterima tersebut...



:bball: :bball: :bball:


GBU
:)

Ijinkan saya menjawab dengan menggunakan nalar manusia. Untuk jawaban sesuai dengan iman biarlah dilakukan oleh para romo dan pendeta.

Baptis, itu ibaratnya seseorang diberi ticket, satu satunya ticket yang memungkinkannya untuk masuk ke pesawat. Dengan ticket itu kita diberi kepastian untuk masuk pesawat, tetapi dengan persyaratan yang berlaku.

Jika kita tidak menggunakan ticket itu, maka sepenuhnya tanggung jawab dan resiko yang kita pilih sendiri. Jika kita merobek ticket itu, tidak datang tepat waktu, tidak datang dalam kondisi layak, dan ticket itu tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, maka sepenuhnya adalah pilihan kita sebagai pemegang ticket.

Kira kira seperti itu, bro ehhhh om.

Syalom

leonardo wrote:

cinzano wrote:

Mod Bruce dan senior2 lainnya.....Mohon bantuan arahannya ya ...

Dengan telah diterimanya Pembabtisan, maka diri manusia diberikan materai rohani.
Dan materai rohani bersifat kekal dan materai rohani ini tidak akan hilang.
Karena itu sekali dibaptis.....maka tidak perlu dilakukan babtis lagi dikemudian hari.
Sekalipun orang yang dibaptis tersebut pindah agama, orang tersebut tetaplah Kristen.
Sehingga setelah pindah agama kemudian kembali menjadi Kristen, maka orang tersebut tidak perlu dibaptis ulang.
Dengan dibaptis, maka diri kita mempunyai keistimewaan dapat memanggil Allah sebagai Bapa.


Yang menjadi pertanyaan, apakah dengan pembabtisan maka secara otomatis seseorang mempunyai pandangan yang berbeda, dahulunya mau berdosa terus....kemudian dengan dibabtis maka orang tersebut menjadi segan bila mau melakukan perbuatan ke arah dosa.

Kenyataannya kan tidak. Baik yang telah dibabtis maupun yang tidak dibabtis mempunyai kecenderungan yang sama untuk berbuat dosa.
Kalau memang sama, apakah arti materai rohani yang telah diterima tersebut...



:bball: :bball: :bball:


GBU
:)

Karunia...baptisan seperti dibilang sis kitty dan materai menjadi tanda kita sebagai pengikut Kristus...

Namun untuk dapat bersatu dalam kerajaan Sorga ...kita tidak cukup hanya punya tanda sebagai pengikut Kristus...

Tetapi kita harus memikul salib/ tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus...
Karunia diberikan dan tanda / materai telah dituangkan ke atas kita tetapi ingat kita punya kehendak bebas yang harus kita gunakan sebaik2nya... :)

salam damai :)

Okeee Mod....sangat jelas sekali.
Thanks

GBU

hello kitty wrote:

maknanya adalah pembebasan dari segala dosa, baik dosa pribadi maupun dosa asal.
ketika dibaptis, kita kembali ke keadaan suci, di mana tidak ada dosa, sehingga hubungan dengan Tuhan kembali didamaikan.

begitulah, Kung..

Waduhhh Sis....

Errrr............kalo diijinkan pake nalar matematika.........

Enak baptis saat mendekati "Game over" dong Sis..............


hmmmmm


any comment ??

cinzano wrote:

hello kitty wrote:

maknanya adalah pembebasan dari segala dosa, baik dosa pribadi maupun dosa asal.
ketika dibaptis, kita kembali ke keadaan suci, di mana tidak ada dosa, sehingga hubungan dengan Tuhan kembali didamaikan.

begitulah, Kung..

Waduhhh Sis....

Errrr............kalo diijinkan pake nalar matematika.........

Enak baptis saat mendekati "Game over" dong Sis..............


hmmmmm


any comment ??

Betul, masalahnya KALAU sempat, KALAU keburu, atau KALAU ada yang ingat.

Mengenai siapa yang lebh dahulu baptis, atau bagaimana seorang pendosa mendapat pengampunan yang sama dengan orang yang seumur hidupnya hidup sesuai ajaran Kristen. Sepertinya Jesus memberi perumpamaan yang sangat tepat, yakni

Mat 20:1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.

Mat 20:2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

Mat 20:3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.

Mat 20:4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.

Mat 20:5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.

Mat 20:6 Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?

Mat 20:7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.

Mat 20:8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.

Mat 20:9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.

Mat 20:10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.

Mat 20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,

Mat 20:12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

Mat 20:13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?

Mat 20:14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.

Mat 20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

Mat 20:16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."


Syalom

bruce wrote:

cinzano wrote:

hello kitty wrote:

maknanya adalah pembebasan dari segala dosa, baik dosa pribadi maupun dosa asal.
ketika dibaptis, kita kembali ke keadaan suci, di mana tidak ada dosa, sehingga hubungan dengan Tuhan kembali didamaikan.

begitulah, Kung..

Waduhhh Sis....

Errrr............kalo diijinkan pake nalar matematika.........

Enak baptis saat mendekati "Game over" dong Sis..............


hmmmmm


any comment ??

Betul, masalahnya KALAU sempat, KALAU keburu, atau KALAU ada yang ingat.

Mengenai siapa yang lebh dahulu baptis, atau bagaimana seorang pendosa mendapat pengampunan yang sama dengan orang yang seumur hidupnya hidup sesuai ajaran Kristen. Sepertinya Jesus memberi perumpamaan yang sangat tepat, yakni

---cut---

Syalom

Yess, setuju sekali Mod Bruce [You must be registered and logged in to see this image.]

hmmm...rasanya Tuhan akan membuat perhitungan khusus untuk mereka2 yang berencana baptis menjelang ajal.....

waspadalah..waspadalah......

bisa jadi rencana Anda tidak terlaksana