Kejadian 22:12

Kej 22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Pertanyaannya, mengapa Allah berkata 'telah Kuketahui sekarang'? Apakah berarti sebelum itu Allah tidak tahu?

Jawaban tersimpel :

Ehem...yg bbicara itu bukan TUHAN, mlainkan Malaikat TUHAN...
Wajar kl Malaikat Tuhan tidak mahatahu.

Kej 22:11-12
Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Jawaban ribetnya :
Dpersilakan utk rekan-rekan.

Quote :

Kej 22:11-12
Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Weh, mana berani malaikat menghentikan apa yang sudah diperintahkan Tuhan untuk dilaksanakan, berdasarkan 'pengetahuan'nya pribadi bro?

bruce wrote:

Quote :

Kej 22:11-12
Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Weh, mana berani malaikat menghentikan apa yang sudah diperintahkan Tuhan untuk dilaksanakan, berdasarkan 'pengetahuan'nya pribadi bro?

Lha itu kan ada ayatnya.
Yg nyetop itu Malaikat Tuhan.

kalau saya melihat kisah Abraham yang diuji imannya oleh Tuhan dalam Kejadian 22:1-19 ini saya malah melihat kalau dalam kehidupan kita sehari2 pun dimana ada ujian yang Tuhan berikan terhadap keimanan kita akan mendatangkan berkat2 yang melimpah dalam kehidupan kita asalkan kita tetap berpegang teguh kepada ketetapan dan berjalan sesuai apa yang Tuhan perintahkan.
contoh lain adalah Ayub.

Quote :

Lha itu kan ada ayatnya.
Yg nyetop itu Malaikat Tuhan.

Maksud perkataan saya tuh gini bro. Betul yang menyetop adalah malaikat Tuhan, atas perintah Tuhan. Tetapi ucapan 'sebab telah Kuketahui sekarang ...) adalah ucapan Tuhan atau malaikat menurut anda? Kalau ucapan malaikat, maka pertanyaan saya adalah 'kok berani malaikat menghentikan dengan pertimbangan sendiri (telah Kuketahui)? Tetapi melihat dipergunakannya Ku berhuruf besar dalam ayat itu, berarti Ku yang dimaksud adalah Tuhan. Maka pertanyaannya kembali ke awal, " Apakah berarti sebelum itu Allah tidak tahu?"

:)

Quote :

kalau saya melihat kisah Abraham yang diuji imannya oleh Tuhan dalam Kejadian 22:1-19 ini saya malah melihat kalau dalam kehidupan kita sehari2 pun dimana ada ujian yang Tuhan berikan terhadap keimanan kita akan mendatangkan berkat2 yang melimpah dalam kehidupan kita asalkan kita tetap berpegang teguh kepada ketetapan dan berjalan sesuai apa yang Tuhan perintahkan.
contoh lain adalah Ayub.

Berarti dalam hal ini, freewill berlaku, sementara predestinasi tidak, apakah begitu bro? Dimana keputusan yang kita buat dalam ujian itu akan menentukan hasilnya?

Ayub, mungkin sedikit berbeda ya, karena Ayub disini justru dijadikan sarana uji coba oleh Iblis dan Tuhan. Bukan Tuhan yang menguji Ayub.

:)

Quote :

Berarti dalam hal ini, freewill berlaku, sementara predestinasi tidak,

kata siapa predestinasi tidak berlaku ?
menurut saya, rencana Allah sudah dimulai saat Abram (belum ganti jadi Abraham) pertama dipanggil Tuhan.
Kejadian 12:1-3
(1) Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
(2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
(3) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Quote :

apakah begitu bro? Dimana keputusan yang kita buat dalam ujian itu akan menentukan hasilnya?

tidak begitu, Om... :)
saya sih yakin dan percaya kalau Dia tak pernah gagal, sebab Dia Allah.
hanya saja rancangan2-Nya dan jalan2-Nya diluar nalar dan logika yang kita punya.
bahkan dengan hikmat yang dikaruniakan-Nya kepada kita pun kita tidak akan mampu mengerti semua rancangan2-Nya dan jalan2-Nya.

Quote :

Ayub, mungkin sedikit berbeda ya, karena Ayub disini justru dijadikan sarana uji coba oleh Iblis dan Tuhan. Bukan Tuhan yang menguji Ayub.

kata siapa, Om ?
emang kenapa coba Tuhan ijinkan Iblis mencobai orang yang dibanggakan-Nya didepan iblis ?
menurut saya disini Tuhan mau menunjukan pada Iblis kalau Iblis tidak mungkin menang dalam (pertaruhan ? ) sama Dia
dan menunjukan pada Ayub bahwa Dia memang Allah yang patut disembah dan berkuasa atas semesta (membaca pasal2 akhir kitab Ayub).
he..he..he...

Quote :

Berarti dalam hal ini, freewill berlaku, sementara predestinasi tidak,


kata siapa predestinasi tidak berlaku ?
menurut saya, rencana Allah sudah dimulai saat Abram (belum ganti jadi Abraham) pertama dipanggil Tuhan.

Dalam hal yang sehubungan dengan 'ujian' terhadap kepatuhan Abraham, bro. bukankah anda sendiri mengatakan :

Quote :

kalau saya melihat kisah Abraham yang diuji imannya oleh Tuhan dalam Kejadian 22:1-19 ini saya malah melihat kalau dalam kehidupan kita sehari2 pun dimana ada ujian yang Tuhan berikan terhadap keimanan kita akan mendatangkan berkat2 yang melimpah dalam kehidupan kita

Quote :

Ayub, mungkin sedikit berbeda ya, karena Ayub disini justru dijadikan sarana uji coba oleh Iblis dan Tuhan. Bukan Tuhan yang menguji Ayub.


kata siapa, Om ?
emang kenapa coba Tuhan ijinkan Iblis mencobai orang yang dibanggakan-Nya didepan iblis ?
menurut saya disini Tuhan mau menunjukan pada Iblis kalau Iblis tidak mungkin menang dalam (pertaruhan ? ) sama Dia

Menurut anda bro? Siapa yang lebih mengetahui dan mengenal sifat dan kekuasaan Tuhan? Manusia atau sang Iblis? Ingat lho bahwa sang iblis saat masih berwujud malaikat, dia sempat memperoleh beatude/beatific vision (melihat Allah dalam wujud sebenarnya), hal yang tidak diperoleh manusia.

Apakah sang iblis tidak tahu kalau seandainya Allah sudah tahu yang akan terjadi? Kalau sudah tahu tetapi masih berani bermain 'taruhan', bukankah itu sangat konyol?

:)

Allah menguji Abraham bukan demi kepentingan Allah, tetapi terlebih demi kepentingan kita; yaitu untuk memberikan pengajaran kepada kita umatnya. Kisah Perjanjian Lama ini merupakan pre-figurasi/ penggambaran akan pemenuhannya di dalam Perjanjian Baru.

1. Kesediaan Abraham untuk mempersembahkan Ishak merupakan gambaran akan kerelaan Allah Bapa untuk mengorbankan Yesus Putera Tunggal-Nya.
Abraham yang bersedia mengorbankan Ishak putera tunggal-nya dari Sara istrinya itu, merupakan gambaran (prefigurasi) dari Allah Bapa sendiri yang rela mengorbankan Putera Tunggal-Nya yaitu Yesus Kristus, sebagai korban penghapus dosa umat manusia. Menarik untuk direnungkan adalah bahwa Allah menyuruh Abraham untuk mempersembahkan Ishak di tanah Moria (Kej 22:2); dan penggenapan makna prefigurasi ini adalah pada Kristus Allah Putera, yang dikorbankan di kayu salib, di bukit Golgota, yang merupakan puncak tanah Moria.

2. Ketaatan iman Abraham juga merupakan gambaran akan ketaatan Bunda Maria.
Ketaatan iman Abraham yang mempersembahkan puteranya Ishak dalam PL, merupakan tanda awal dimulainya perjanjian antara Allah dengan Abraham, yang dijanjikan Allah akan menjadi bapa umat beriman dan bapa banyak bangsa (Rom 4:17, Kej 15:5; 17:5). Ketaatan iman Abraham ini juga merupakan gambaran dari ketaatan Bunda Maria dalam PB, yang juga dengan setia berdiri di bawah kaki salib, untuk mempersembahkan Putera tunggalnya, Yesus Kristus, kepada Allah Bapa. Oleh ketaatan Bunda Maria ini, tergenapilah rencana keselamatan Allah untuk menyelamatkan manusia.

3. Ketaatan iman Bapa Abraham itu menjadi teladan bagi kita umat beriman, yang adalah keturunan Abraham.
Kitapun dipanggil untuk melakukan hal yang sama dengan dia, yaitu dengan mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan, oleh karena ketaatan iman kita kepada-Nya. Ketaatan iman Bapa Abraham tersebut juga mengajarkan kepada kita untuk selalu berharap walaupun sepertinya tidak ada dasar untuk berharap (Rom 4:18). Dalam hal ini, Abraham secara implisit telah juga percaya bahwa Allah dapat membangkitkan anaknya Ishak dari maut, sebab ia percaya bahwa meskipun Allah meminta Ishak untuk dikorbankan (Kej 22:2), namun Allah juga berjanji bahwa ia akan memperoleh banyak keturunan melalui Ishak anaknya itu, sesuai dengan janji Allah yang telah dinyatakan sebelumnya (Kej 17:5; 17:21).

GBU

[quote="bruce"]

Quote :

Berarti dalam hal ini, freewill berlaku, sementara predestinasi tidak,


kata siapa predestinasi tidak berlaku ?
menurut saya, rencana Allah sudah dimulai saat Abram (belum ganti jadi Abraham) pertama dipanggil Tuhan.

Dalam hal yang sehubungan dengan 'ujian' terhadap kepatuhan Abraham, bro. bukankah anda sendiri mengatakan :

Quote :

kalau saya melihat kisah Abraham yang diuji imannya oleh Tuhan dalam Kejadian 22:1-19 ini saya malah melihat kalau dalam kehidupan kita sehari2 pun dimana ada ujian yang Tuhan berikan terhadap keimanan kita akan mendatangkan berkat2 yang melimpah dalam kehidupan kita

berarti ada freewill Abraham yang bermain disana yah ?
tapi freewill Abraham berada dalam Predestinasi Allah buat kita semua, kan ?

Quote :

Quote :

Ayub, mungkin sedikit berbeda ya, karena Ayub disini justru dijadikan sarana uji coba oleh Iblis dan Tuhan. Bukan Tuhan yang menguji Ayub.


kata siapa, Om ?
emang kenapa coba Tuhan ijinkan Iblis mencobai orang yang dibanggakan-Nya didepan iblis ?
menurut saya disini Tuhan mau menunjukan pada Iblis kalau Iblis tidak mungkin menang dalam (pertaruhan ? ) sama Dia

Menurut anda bro? Siapa yang lebih mengetahui dan mengenal sifat dan kekuasaan Tuhan? Manusia atau sang Iblis? Ingat lho bahwa sang iblis saat masih berwujud malaikat, dia sempat memperoleh beatude/beatific vision (melihat Allah dalam wujud sebenarnya), hal yang tidak diperoleh manusia.

Apakah sang iblis tidak tahu kalau seandainya Allah sudah tahu yang akan terjadi? Kalau sudah tahu tetapi masih berani bermain 'taruhan', bukankah itu sangat konyol?

:)

emang si Iblis itu konyol kok, udah tahu Allah itu penciptanya sendiri kok dilawan...

bruce wrote:

Allah menguji Abraham bukan demi kepentingan Allah, tetapi terlebih demi kepentingan kita; yaitu untuk memberikan pengajaran kepada kita umatnya. Kisah Perjanjian Lama ini merupakan pre-figurasi/ penggambaran akan pemenuhannya di dalam Perjanjian Baru.

1. Kesediaan Abraham untuk mempersembahkan Ishak merupakan gambaran akan kerelaan Allah Bapa untuk mengorbankan Yesus Putera Tunggal-Nya.
Abraham yang bersedia mengorbankan Ishak putera tunggal-nya dari Sara istrinya itu, merupakan gambaran (prefigurasi) dari Allah Bapa sendiri yang rela mengorbankan Putera Tunggal-Nya yaitu Yesus Kristus, sebagai korban penghapus dosa umat manusia. Menarik untuk direnungkan adalah bahwa Allah menyuruh Abraham untuk mempersembahkan Ishak di tanah Moria (Kej 22:2); dan penggenapan makna prefigurasi ini adalah pada Kristus Allah Putera, yang dikorbankan di kayu salib, di bukit Golgota, yang merupakan puncak tanah Moria.

GBU

pertanyaan iseng nih, Om...
kalau saat itu Abraham tidak mengorbankan anaknya, apakah rencana Allah tentang kedatangan Mesias akan berhenti ?

Quote :

kalau saat itu Abraham tidak mengorbankan anaknya, apakah rencana Allah tentang kedatangan Mesias akan berhenti ?

Kalau Abraham tidak rela mengorbankan anaknya, maka bukan Abraham yang dipilih bro. Sementara Mesias yang dijanjikan akan tetap datang sesuai yang direncanakan Allah.

bruce wrote:

Quote :

kalau saat itu Abraham tidak mengorbankan anaknya, apakah rencana Allah tentang kedatangan Mesias akan berhenti ?

Kalau Abraham tidak rela mengorbankan anaknya, maka bukan Abraham yang dipilih bro. Sementara Mesias yang dijanjikan akan tetap datang sesuai yang direncanakan Allah.

makanya apa yang sudah Tuhan rencanakan dan kerjakan tidak bisa digagalkan manusia.
freewill kita tidak bisa membuat rencana Tuhan gagal.
freewill kita cuma membawa kita kearah yang jahat, karena kita sudah kehilangan kemuliaan sehingga tidak mampu membedakan yang mana yang kehendak Allah dan mana yang bukan.
so, kita sangat perlu Roh Kudus untuk menuntun dan menolong kita. :)

sederhananya : segala perbuatan baik (?) saya yang berkenan dimata Tuhan semata2 karena karya Roh Kudus dihati saya.
sedangkan segala perbuatan saya yang walaupun mungkin kelihatan baik dimata manusia tapi tidak dimata Allah, itulah hasil dari kehendak bebas saya.

menurut saya sih begitu, Om... :)

bruce wrote:

Quote :

Lha itu kan ada ayatnya.
Yg nyetop itu Malaikat Tuhan.

Maksud perkataan saya tuh gini bro. Betul yang menyetop adalah malaikat Tuhan, atas perintah Tuhan. Tetapi ucapan 'sebab telah Kuketahui sekarang ...) adalah ucapan Tuhan atau malaikat menurut anda? Kalau ucapan malaikat, maka pertanyaan saya adalah 'kok berani malaikat menghentikan dengan pertimbangan sendiri (telah Kuketahui)? Tetapi melihat dipergunakannya Ku berhuruf besar dalam ayat itu, berarti Ku yang dimaksud adalah Tuhan. Maka pertanyaannya kembali ke awal, " Apakah berarti sebelum itu Allah tidak tahu?"

:)

Hehehehe...

Bener khan...ptanyaan ini kl dicoba dtanggapi scr serius akan berujung ke diskusi klasik yg sudah puluhan kali didebatkan dimari.

Jawaban saya simple aja Bro.

TUHAN sudah tau.
Yg mneyetop itu Malaikat TUHAN.
Yg bilang 'sebab telah Kuketahui' itu Malaikat TUHAN.

Mengenai huruf besar 'Ku', di dalam bahasa asli tidak ada capitalization.

Beres kan.

Diskusi brakhir singkat tanpa adu predestinasi...wkwkwkwkwk

iya, kayaknya Om Bruce masih penasaran sama masalah doktrin yang itu...

Weleh, dikasih soal malah beprasangka pada penanya? Gimana sih ya?

Mau ayat yg lebih dahsyat Bro Bruce?

Hos. 8:4
Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.

Quote :

Hos. 8:4
Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.

Lantas, korelasinya dengan pertanyaan awal saya apa bro?

:?:

bruce wrote:

Quote :

Hos. 8:4
Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.

Lantas, korelasinya dengan pertanyaan awal saya apa bro?

:?:

Khan Bro btanya, kok Allah 'nampaknya' tidak tau?

Quote :

Khan Bro btanya, kok Allah 'nampaknya' tidak tau?

Jadi penjelasannya apa dong untuk mengartikan 'sebab telah Kuketahui sekarang' itu?

bruce wrote:

Quote :

Khan Bro btanya, kok Allah 'nampaknya' tidak tau?

Jadi penjelasannya apa dong untuk mengartikan 'sebab telah Kuketahui sekarang' itu?

Mau jawaban singkat atau jawaban panjang?

Singkatnya,
Itu yg bicara adalah Malaikat dan Malaikat tidak maha tau.

Quote :

Mau jawaban singkat atau jawaban panjang?

Singkatnya,
Itu yg bicara adalah Malaikat dan Malaikat tidak maha tau.

Terserah anda bro, kalau saya sih udah tahu jawabannya.

:)

Itu namanya sudah gaharu, cendana pula.

Quote :

Itu namanya sudah gaharu, cendana pula.

udah dikasih baju, minta celananya pulak...